16
2.2 Faktor- faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan
Pada artikel ilmiah Hamdani 2013 menyimpulkan bahwa faktor-faktor kemiskinan nelayan tradisional adalah sebagai berikut :
1. Kualitas Sumber Daya Manusia, yang ditandai dengan tingkat pendidikan yang rendah sebagai salah satu indikator dari rendahnya
kualitas Sumber Daya Manusia, indikator ini sangat menentukan seseorang atau sekelompok orang berstatus golongan masyarakat
miskin atau bukan miskin. Dimana mereka yang berpendidikan rendah, produktifitasnya rendah. Rendahnya produktifitas akan
berpengaruh pada rendahnya pendapatan. Sedangkan tingkat pendapatan merupakan salah satu ciri dari penduduk miskin.
2. Pekerjaan alternatif menjadi penting bagi nelayan tradisional, ketika laut tidak lagi menyediakan ikan untuk ditangkap, karena pada
kenyataannya pekerjaan sebagai nelayan adalah pekerjaan yang bergantung pada kemurahan alam laut dalam menyediakan sumber
dayanya. Apalagi penghasilan nelayan tradisional dari kegiatan melaut tidak bisa diandalkan, bahkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
sehari-hari tidak jarang harus meminjam kepada saudara. 3. Kebiasaan nelayan, hal tersebut ditandai dengan kebiasaan atau sosial
budaya yang kurang memperhatikan, dimana mereka mempunyai pola hidup yang kurang memperhitungkan kebutuhan masa depannya,
artinya setiap kali mendapat hasil tangkapan yang melimpah atau lebih maka pada saat itu pula mereka akan membelanjakan atau
Universitas Sumatera Utara
17
menghabiskannya. Misalnya mereka membeli perhiasan, pakaian, dan sebagainya secara berlebihan.
4. Kepemilikan modal, merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan usaha, jika nelayan tradisional tidak memiliki modal
usaha maka mereka tidak dapat melakukan peningkatan hasil produksi baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Tidak dapat melakukan
peningkatan hasil produksi mengakibatkan rendahnya produktifitas nelayan tradisional dan hal ini berakibat pada rendahnya pendapatan
yang diterima. 5. Teknologi yang digunakan, hal tersebut ditandai dengan masih
tradisionalnya peralatan yang digunakan yakni badan perahu berbahan kayu, ada yang menggunakan motor tempel, juga ada yang
menggunakan layar sebagai pengganti motor tempel, panjang antara 5-8 meter, lebar 0,5-1 meter, awak perahu 1-5 orang, kecepatan jelajah
terbatas. 6. Peranan lembaga ekonomi, hal tersebut disinyalir karena belum adanya
lembaga ekonomi atau lembaga perkumpulan nelayan yang bertugas menaungi keperluan, menyalurkan hasil tangkapan, serta memfasilitasi
kebutuhan-kebutuhan nelayan tradisional.
Selanjutnya Kusnadi 2002: 2 menyatakan kesulitan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisonal dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal dan
eksternal. Adapun faktor-faktor tersebut adalah :
Universitas Sumatera Utara
18
1. Faktor internal a.
Keterbatasan kualitas sumber daya manusia b.
Keterbatasan kemampuan modal usaha dan teknologi penangkapan c.
Hubungan kerja dalam organisasi penangkapan yang seringkali kurang menguntungkan buruh
d. Kesulitan melakukan diversifikasi usaha penangkapan
e. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap okupasi melaut
f. Gaya hidup yang dipandang boros, sehingga kurang berorientasi ke masa
depan 2. Faktor eksternal
a. Kebijakan pembangunan perikanan yang lebih berorientasi kepada
produktivitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan parsial b.
Sistem pemasaran hasil perikanan yang lebih menguntungkan padagang perantara
c. Kerusakan akan ekosistem pesisir dan laut karena pencemaran dari
wilayah darat, praktek penangkapan ikan dengan bahan kimia, perusakan terumbu karang, dan konservasi hutan bakau di kawasan pesisir
d. Penggunaan peralatan tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan
e. Terbatasnya teknologi pengolahan pasca panen
f. Terbatasnya peluang kerja di sektor non perikanan yang tersedia di desa
nelayan g.
Kondisi alam dan fluktuasi musim yang tidak memungkinkan nelayan melaut sepanjang tahun
Universitas Sumatera Utara
19
h. Isolasi geografis desa nelayan yang mengganggu mobilitas barang, jasa,
modal, dan manusia.
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tekanan kemiskinan yang melanda kehidupan nelayan tradisional sesungguhnya disebabkan oleh faktor-
faktor yang kompleks Satria, 2001; Suyanto, 2003. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berkaitan dengan fluktuasi musim ikan, keterbatasan sumber daya manusia,
modal serta akses, jaringan perdagangan ikan yang eksploitatif terhadap nelayan sebagai produsen, tetapi juga disebabkan oleh dampak negatif modernisasi
perikanan atau revolusi biru yang mendorong terjadinya pengurasan sumber daya laut secara berlebihan. Proses demikian masih terus berlangsung hingga sekarang
dan dampak lebih lanjut yang sangat terasakan oleh nelayan adalah semakin menurunnya tingkat pendapatan mereka dan sulitnya memperoleh hasil
tangkapan. Hasil-hasil studi tentang tingkat kesejahteraan hidup di kalangan nelayan telah menunjukan bahwa kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi
atau ketimpangan pendapatan merupakan persoalan krusial yang dihadapi dan tidak mudah untuk diatasi Kusnadi, 2002.
2.3 Strategi Perempuan Pesisir