Pengawasan Piutang 1. Kebijakan dalam penjualan kredit

piutang usaha yang dapat dipastikan tidak dapat ditagih lagi karena debitur pailit, meninggal dunia, tidak diketahui alamatmya lagi dan sebagainya. b. Piutang usaha yang penagihannya telah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan Luar Negeri BUPLN. Penghapusan bukuan piutang usaha pada perusahaan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Direksi setelah usulan penghapus bukuan piutang disetujui oleh Komisaris atau Pemegang Saham RUPS terhadap piutang usaha yang telah dihapus bukukan perusahaan tetap melakukan pencatatan secara “extra comptable”. Dan penerimaan kembali tagihan atas piutang usaha yang telah dihapuskan, dicatat sebagai pendapatan lain-lain diluar perusahaan.

V. Pengawasan Piutang 1. Kebijakan dalam penjualan kredit

Perusahaan menetapkan kebijakan-kebijakan dalam penjualan kredit dengan tujuan untuk mengurangi kerugian yang timbul karena piutang sebagai hasil dari penjualan kredit. Adapun kebijakan dalam penjualan kredit perusahaan adalah sebagai berikut : a. Perusahaan besar, dengan posisi keuangan kuat serta kinerja masa lalu tanpa resiko yaitu batas waktu pembayaran ≤ 30 hari b. Perusahaan besar, dengan posisi keuangan kuat tetapi tanpa kinerja masa lalu yaitu batas waktu pembayaran ≤ 14 hari c. Perusahaan besar, dengan posisi keuangan kuat serta kinerja masa lalu beresiko yaitu batas waktu pembayaran ≤ 7 hari Universitas Sumatera Utara d. Perusahaan kecil atau lemah, dengan kinerja masa lalu tanpa resiko yaitu batas waktu pembayaran ≤ 14 hari e. Perusahaan kecil atau lemah, dengan kinerja masa lalu beresiko yaitu uang muka minimal 50 i. Perorangan tanpa informasi sebelumnya yaitu lunas 100 Dalam pemberian kredit, perusahaan juga melakukan pertimbangan dan penilaian terhadap calon pelanggan. Dengan kata lain, sebelum kredit disetujui terlebih dahulu dilakukan suatu pertimbangan dan penilaian terhadap calon pelanggan yang disebut “Kajian Bisnis”. Dalam kajian bisnis ini, berdasarkan proposal yang diajukan oleh calon pelanggan, perusahaan melakukan analisa mengenai keadaan modal pelanggan. Analisa atau penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pelanggan dalam menjalankan usahanya dengan mengetahui modal pelanggan, keuntungan pelanggan, kemudian perusahaan melakukan evaluasi terhadap kajian bisnis tersebut apakah layak untuk diterima atau ditolak. Apabila permohonan pelanggan disetujui, maka dilakukan perjanjian atau kontrak dan sesuai dengan ketentuan maka pelanggan harus menyerahkan jaminan kepada perusahaan berupa bank garansi. Dalam melaksanakan kebijakan dalam penjualan kredit, selain melakukan penilaian terhadap calon pelanggan seperti yang dijelaskan diatas, perusahaan juga melihat catatan masa lalu pelanggan, apakah selama ini pelanggan bersangkutan bermasalah dalam melunasi hutangnya. Universitas Sumatera Utara

2. Prosedur penjualan kredit dan penagihan piutang a. Prosedur Penjualan Kredit