a masyarakat, mengembangkan bangunan Polindes yang ada, atau memodifikasi
bangunan lain yang ada. d.
Penyelenggaraan Kegiatan Desa Siaga Setelah Desa Siaga resmi dibentuk, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan
Desa Siaga secara rutin, berpedoman pada panduan yang berlaku. Kegiatan Desa Siaga utamanya dilakukan oleh kader kesehatan yang dibantu tenaga kesehatan
profesional bidan plus, tenaga gizi, dan sanatarian. Secara berkala kegiatan Desa Siaga dibimbing dan dipantau oleh Puskesmas,
yang hasilnya dipakai sebagai masukan untuk perencanaan dan pengembangan Desa Siaga selanjutnya secara lintas sektoral Depkes RI, 2008.
2.2.2. Langkah-langkah Pengembangan Desa Siaga
Meskipun di lapangan banyak variasi pelaksanaannya, namun secara garis besarnya langkah-langkah pokok yang perlu ditempuh adalah persiapan internal dan
persiapan eksternal. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Persiapan Internal Langkah ini merupakan awal kegiatan, sebelum kegiatan-kegiatan lainnya
dilaksanakan. Tujuan langkah ini adalah mempersiapkan provider, atau petugas kesehatan yang berada di puskesmas, baik petugas teknis maupun petugas
administrasi . Persiapan para provider ini bisa berbentuk sosialisasi, pertemuan atau pelatihan yang bersifat konsolidasi, yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Universitas Sumatera Utara
a Keluaran atau output dari langkah ini adalah diharapkan para provider
memahami tugas dan fungsinya, serta siap untuk melakukan dan fungsinya, serta siap untuk melakukan pendekatan kepada stakeholders dan masyarakat.
2. Persiapan Eksternal
Tujuan langkah ini adalah untuk mempersiapkan para petugas, tokoh masyarakat, serta masyarakat, agar mereka tahu dan mau mendukung pengembangan
Desa Siaga. Dalam hal ini termasuk kegiatan advokasi kepada penentu kebijakan, agar mereka mau memberikan dukungan, baik berupa dana maupun kebijakan atau
anjuran, serta restu, sehingga Desa Siaga dapat berjalan dengan lancar. Pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat bertujuan agar mereka memahami
dan mendukung, khususnya dalam membentuk opini publik guna menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan Desa Siaga. Jadi dukungan diharapkan dapat
berupa moral, finansial atau material, sesuai kesepakatan dan persetujuan masyarakat dalam rangka pengembangan Desa Siaga. Jika didaerah tersebut telah terbentuk
wadah-wadah kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, Badan Pemberdayaan Desa, PKK, serta organisasi kemasyarakatan lainnya hendaknya lembaga-lembaga ini
diikut-sertakan dalam setiap pertemuan. a. Survei Mawas Diri atau Telaah Mawas Diri
Survei mawas diri SMD atau Telaah Mawas Diri TMD atau Community Self Survey CSS bertujuan agar masyarakat dengan bimbingan petugas mampu
melakukan telaah mawas diri untuk desanya. Survei ini harus dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
a masyarakat setempat dengan bimbingan tenaga Kesehatan. Dengan demikian,
diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalahan yang dihadapi di desa nya, serta bangkit niat dan tekad untuk mencari solusinya. Untuk itu sebelumnya perlu
dilakukan pemilihan dan pembekalan ketrampilan bagi warga masyarakat yang dinilai mampu melakukan SMD.
Keluaran atau output dari SMD ini berupa identifikasi permasalahan kesehatan serta daftar potensi di desa yang dapat didayagunakan dalam menyelesaikan
masalah-masalah kesehatan tersebut. b. Musyawarah Masyarakat Desa
Tujuan penyelenggaraan musyawarah atau lokakarya desa ini adalah mencari alternatif penyelesaian masalah hasil SMD dikaitkan dengan potensi yang
dimiliki desa. Inisiatif penyelenggaraan musyawarah sebaiknya berasal dari para tokoh masyarakat yang mendukung pembentukkan Desa Siaga. Peserta
musyawarah ini adalah wakil-wakil tokoh masyarakat termasuk perempuan dan generasi muda. Bahkan sedapat mungkin dilibatkan pula kalangan dunia usaha
yang bersedia mendukung pengembangan Desa Siaga dan kelestariannya untuk itu diperlukan upaya advokasi.
Data serta temuan lain yang diperoleh pada SMD disajikan utamanya adalah daftar masalah kesehatan, data potensi, serta harapan masyarakat. Hasil pendapat
tersebut di musyawarahkan untuk penentuan prioritas, dukungan dan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masing-masing individuinstitusi yang diwakilnya,
serta langkah-langkah solusi untuk pengembangan Desa Siaga Depkes RI, 2008.
Universitas Sumatera Utara
a
2.2.3. Kegiatan Pokok Desa Siaga.