Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

2.13 Kerangka Pemikiran

Pada saat terjadinya krisis moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997, perekonomian Indonesia benar-benar mengalami keterpurukan. Krisis moneter tersebut ditandai dengan adanya depresiasi mata uang rupiah yang berlangsung secara terus-menerus. Depresiasi mata uang rupiah tersebut mengakibatkan tingkat inflasi mengalami kenaikan dan semakin memperburuk perekonomian Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melakukan pengetatan uang beredar dengan mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat. Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar, salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI. Dengan meningkatnya tingkat suku bunga SBI menyebabkan tingkat suku bunga deposito juga mengalami kenaikan. Selain faktor ekonomi makro juga ada beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi saham yaitu faktor politik, faktor keamanan dan arus globalisasi. Adanya krisis moneter dapat menimbulkan contagion effect efek penularan, pada saat kondisi perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan, kondisi pasar modal juga mengalami penurunan yang ditandai dengan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan. Begitu juga dengan pergerakan saham di negara lain Hongkong dan Singapura yang akan terpengaruh karena adanya krisis moneter tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis integrasi Indeks Harga Saham Gabungan dengan Indeks Bursa Saham Regional. Dengan menggunakan faktor-faktor ekonomi akan diketahui faktor ekonomi apa yang mempengaruhi integrasi IHSG dengan Indeks Bursa Saham Regional dan seberapa besar faktor ekonomi tersebut mempengaruhi integrasi IHSG dengan Indeks Bursa Saham Regional. Dari penjelasan di atas, dapat dibuat skema secara sistematis kerangka pemikiran pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka Pemikiran Integrasi Bursa Saham Regional Hangseng dan STI • Metode VAR VECM • Deskriptif Pasar Modal IHSG Indeks Saham 1. Inflasi CPI 2. Suku Bunga MMR

3. Faktor politik

4. Faktor keamanan

5. Globalisasi

2.14 Hipotesis