Sistem Akuntansi Piutang pada PT. Sumber Sehat Semarang. Ahli Madya Akuntansi. Universitas Negeri Semarang

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG
PADA PT. SUMBER SEHAT SEMARANG

TUGAS AKHIR
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Siska Tristiana
NIM. 3351302601

FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian Tugas Akhir pada:

Hari

: Senin

Tanggal

: 8 Agustus 2005

Pembimbing I

Dra. Margunani, MP
NIP. 131570076

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ekonomi

Drs. Kusmuriyanto, M.Si
NIP. 131404309

ii


PENGESAHAN KELULUSAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang panitia ujian Tugas Akhir
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari

: Selasa

Tanggal

: 23 Agustus 2005

Penguji Tugas Akhir
Penguji I

Penguji II

Dra. Margunani, MP


Dr. H. Achmd Slamet, M.Si

NIP.131570076

NIP.131570080

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Drs. Sunardi, MM
NIP. 130367998
iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam Tugas Akhir ini benar-benar hasil
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat atau temuan atau orang lain yang terdapat dalam Tugas
Akhir ini di kutip atau di rujuk berdasarkan kode etik ilmiah.


Semarang,

Agustus 2005

Siska Tristiana

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:
“ Bilamana kamu semua berbuat baik, maka berarti kamu telah berbuat
baik untuk dirimu sendiri, dan bilamana kamu berbuat jelek maka kejelekan itu
berarti kepada dirinya sendiri “.

Persembahan:
¾ Bapak dan Ibu, satu harapan telah aku
selesaikan berkat doamu
¾ Kedua Kakakku Phe-thong dan Mumuth
¾ Teman-teman D3 Akuntansi angkatan

2002
¾ Almamaterku

v

PRAKATA

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan

karunia

dan

rahmat-Nya,

sehingga

akhirnya


penulis

dapat

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya, yang mana
penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Universitas Negeri Semarang.
Penulis memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam
penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Akuntansi Piutang Pada PT.
Sumber Sehat Semarang”. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Sunardi, MM, selaku Dekan Universitas Negeri Semarang;
2. Drs. Kusmuriyanto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang;
3. Drs. Sukirman, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang;
4. Dra. Margunani, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir ini;
5. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si, selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan;

6. Bapak Hardianto, selaku Account Manager pada PT. Sumber Sehat
Semarang;
7. Orang tuaku, kedua kakakku

vi

8. Teman-teman D3 Akuntansi angkatan 2002
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam bentuk
apapun kepada penulis.
Mengingat terbatasnya pengetahuan serta pengalaman penulis dalam
penyusunan Tugas Akhir ini sehingga penulis merasa masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu penulis mengharap saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak.

Semarang, Agustus 2005

Penulis

vii


SARI

Siska Tristiana. 2005. Sistem Akuntansi Piutang pada PT. Sumber Sehat
Semarang. Ahli Madya Akuntansi. Universitas Negeri Semarang. Dra.
Margunani, MP. 50 h.
Kata Kunci : Sistem Akuntansi , Piutang , PT.Sumber Sehat
Dalam penulisan tugas akhir ini dibahas bagaimana pelaksanaan Sistem
Akuntansi Piutang, karena PT. Sumber Sehat Semarang lebih banyak menjual
produknya secara kredit. Adapun permasalahan yang akan dibahas meliputi: (1)
Apakah jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi piutang?, (2)
Apakah dokumen dan catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang
pada PT. Sumber Sehat semarang?, (3) Apakah bagian atau fungsi yang terkait
dalam prosedur sistem akuntansi piutang pada PT. Sumber Sehat Semarang?, (4)
Bagaimanakah unsur pengendalian yang terdapat dalam sistem akuntansi piutang
pada PT. Sumber Sehat Semarang?, (5) Bagaimanakah bagan alir dokumen dari
sistem akuntansi piutang pada PT. Sumber Sehat Semarang?. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem akuntansi piutang pada
PT Sumber Sehat Semarang.
Obyek kajian dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi piutang pada
PT Sumber Sehat Semarang. Subyek kajian dalam penelitian ini adalah PT

Sumber Sehat Semarang yang berlokasi di jalan Gajah Mada No 99 A Semarang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara. Metode
analisis data yaitu analisis eksploratif dan disajikan dalam analisis diskriptif.
Hasil kajian mnunjukkan bahwa sistem akuntansi piutang sudah baik
dengan adanya pemisahan fungsi yang ada. Berdasarkan hasil kajian di atas dapat
disimpulkan bahwa sistem akuntansi piutang sudah berjalan dengan baik.
Dari hasil kajian di atas diharapkan PT Sumber Sehat Semarang
mengoptimalkan pelaksanaan sistem akuntansi piutang yang sudah ada sehingga
dapat dijadikan contoh bagi perusahaan-perusahaan lain. Bagi akademik
diharapkan dapat memanfaatkan informasi dari hasil penelitian ini. Peneliti
diharapkan lebih memperdalam tentang pelaksana sistem akuntansi piutang yang
baik.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

PERNYATAAN......................................................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v
PRAKATA..............................................................................................................vi
SARI..................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................1
1.2 Permasalahan ...........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................3
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................3

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Akuntansi Piutang ........................................................6
2.1.1 Sub Sistem Penjualan......................................................7

2.1.2 Sub Sistem Gudang.. .......................................................9
2.1.3 Sub Sistem Pengiriman .................................................11
2.1.4 Sub Sistem Piutang .......................................................13
2.1.5 Sub Sistem Penagihan ..................................................15
ix

2.1.6 Sub Sistem Akuntansi ..................................................17
2.1.7 Sub Sistem pengawasan ................................................18
BAB III

METODE KAJIAN
3.1 Obyek Kajian ...........................................................................19
3.2 Subyek Kajian ..........................................................................19
3.2.1 Profil Perusahaan ............................................................19
3.2.2 Perkembangan Perusahaan..............................................21
3.2.3 Struktur Organisasi .........................................................21
3.2.4 Bidang usaha ...................................................................25
3.2.5 Daerah Pemasaran...........................................................26
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................27
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data..............................................27
3.3.2 Teknik Penyajian Data ....................................................27
3.3.3 Metode Analisis Data......................................................27

BAB IV

HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sistem Akuntansi Piutang ........................................................28
4.1.1 Sub Sistem Penjualan......................................................28
4.1.2 Sub Sistem Gudang .........................................................33
4.1.3 Sub Sistem Pengiriman ...................................................36
4.1.4 Sub Sistem Penagihan .....................................................40
4.1.5 Sub Sistem Akuntansi .....................................................44
4.1.6 Sub Sistem Pengawasan..................................................47

x

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ................................................................................49
5.2 Saran.......................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sub sistem bagian penjualan pada Sistem Akuntansi Piutang ...........12
Gambar 2.2 Sub sistem bagian gudang pada Sistem Akuntansi Piutang...............14
Gambar 2.3 Sub sistem bagian pengiriman pada Sistem Akuntansi Piutang ........15
Gambar 2.4 Sub sistem bagian piutang pada Sistem Akuntansi Piutang...............16
Gambar 2.5 Sub sistem bagian penagihan pada Sistem Akuntansi Piutang ..........17
Gambar 2.6 Sub sistem bagian akuntansi pada Sistem Akuntansi Piutang ...........18
Gambar 3.7 Struktur Organisasi PT Sumber Sehat Semarang...............................22
Gambar 4.8 Sub Sistem Penjualan pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang................................................................................29
Gambar 4.9 Surat Permintaan Barang....................................................................31
Gambar 4.10 Faktur Penjualan...............................................................................32
Gambar 4.11Sub Sistem Gudang pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang................................................................................34
Gambar 4.12 Sub Sistem Pengiriman pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang................................................................................36
Gambar 4.13 Surat Penyerahan Barang .................................................................38
Gambar 4.14 Sub Sistem Penagihan pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang................................................................................40
Gambar 4.15 Surat Tagihan ...................................................................................42
Gambar 4.16 Sub Sistem Akuntansi pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang................................................................................44
Gambar 4.17 Jurnal Penjualan ...............................................................................45
Gambar 4.18 Kartu Piutang ...................................................................................46

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat keterangan Riset
2. Ijin Penelitian
3. Formulir Bimbingan Tugas Akhir

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Al. Haryono Jusuf, 2001. Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN.
Amir Abadi Jusuf, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.
Chairul Marom, 2000. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Jakarta: Grasindo.
D. Hartanto, 1979. Akuntansi Untuk Usahawan, Fakultas Ekonomi UI.
James A Hall, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN.
Zaki Baridwan, 1992. Intermediate Accounting. Edisi VII, Yogyakarta: STIE
YKPN.

xiv

xv

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menggunakan dan
mengkoordinir sumber-sumber ekonomi guna menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat. Tujuan pendirian perusahaan pada dasarnya adalah untuk
memperoleh keuntungan atau laba. Keuntungan yang dicapai perusahaan dibatasi
oleh beberapa hal seperti jumlah dana yang tersedia, kemampuan tenaga kerja
yang dimiliki dan kemampuan merebut pasar dari tangan pesaing. Faktor yang
terakhir yaitu kemampuan merebut pasar dari tangan pesaing tidak lepas dari
strategi pemasaran perusahaan. Pemasaran suatu perusahaan meliputi usaha
promosi dan strategi penjualan baik tunai maupun kredit.
Perusahaan-perusahaan pada saat ini umumnya dalam rangka memperbesar
volume penjualannya, lebih banyak menjual produknya secara kredit karena
sistem penjualan tersebut dipilih sebagai salah satu pembenahan bentuk penjualan
yang cocok pada saat sekarang ini. Sistem penjualan kredit ini mengharuskan
perusahaan membuat suatu kebijaksanaan tersendiri baik yang menyangkut
jumlah piutangnya, cara pemberian piutang dan evaluasi terhadap piutang
tersebut. Dengan memberikan kebijaksanaan piutang kepada pelanggan berarti
perusahaan memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk segera memperoleh
kebutuhannya dengan pembayaran yang dilakukan secara berkala. Dengan

2

memberikan kebijaksanaan piutang ini perusahaan mengharapkan volume
penjualan yang semakin meningkat.
Piutang timbul apabila perusahaan menjual barang atau jasa kepada
pihak lain secara kredit. Tagihan bisa timbul dari berbagai macam sumber, tetapi
jumlah yang terbesar bisanya timbul dari penjualan barang atau jasa. Tagihantagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu tagihantagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang wesel dan tagihan
yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang. Piutang sendiri dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu piutang dagang dan piutang bukan dagang,
piutang dagang merupakan piutang yang timbul dari penjualan barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan sedangkan piutang bukan dagang merupakan piutang
yang timbul bukan dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan (Zaki Baridwan, 2000: 124). Piutang merupakan hak untuk menagih
sejumlah uang dari penjual kepada pembeli yang timbul karena adanya suatu
transaksi (Al. Haryono Jusuf, 2001: 52). Menurut Amir Abadi Jusuf (2000: 272)
piutang adalah uang yang terhutang oleh pelanggan atas barang yang telah kita
jual atau jasa yang kita berikan padanya.
PT Sumber Sehat Semarang merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang distributor penjualan, yang berlokasi di jalan Gajahmada No 99
Semarang dengan bidang usaha menjual produk dari PT Phapros dan Sakafarma
yang berupa obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Sebagai salah satu perusahaan
distributor penjualan seperti layaknya perusahaan lain, PT Sumber Sehat juga
menerapkan

sistem

salah

satunya

adalah

Sistem

Akuntansi

Piutang.

3

Problematika atau masalah yang sering terjadi pada PT Sumber Sehat
Semarang dalam kaitannya dengan pelaksanaan sistem akuntansi piutang adalah
seringnya pembayaran yang dilakukan oleh debitur melebihi batas waktu yang
telah ditetapkan untuk itu PT Sumber Sehat Semarang sering memberikan
potongan penjualan bagi debitur yang telah membayar tetap waktu.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai Sistem Akuntansi Piutang pada PT Sumber Sehat Semarang khususnya
bagaimana pelaksanaan sistem akuntansi piutang pada PT Sumber Sehat
Semarang apakah sudah baik, cukup baik atau kurang baik.
Harapan dari penelitian ini, agar dapat memberikan gambaran bagi
perusahaan tentang Sistem Akuntansi Piutang yang baik sehingga dapat dijadikan
contoh bagi perusahaan lain dan bagi peneliti nantinya dapat menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh di lingkungan luas.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas pokok permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah:
“ Bagaimanakah sistem akuntansi piutang pada PT Sumber Sehat Semarang ?”

1.3 Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
“ untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem akuntansi piutang pada PT
Sumber Sehat Semarang.”

4

1.4 Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai
berikut:
1. Secara Teoritik
a. Secara teoritik mencoba menerapkan teori sistem akuntansi piutang.
b. Bagi dunia akademik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan bahan kajian dalam penelitian.
2. Secara Praktik
a. Dapat memperluas pengetahuan tentang sistem akuntansi piutang.
b. Bagi peneliti, untuk membandingkan ilmu yang diperoleh dari bangku
kuliah pada khususnya sistem akuntansi piutang dengan kenyataan yang
ada pada perusahaan.

5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Akuntansi Piutang
Sistem menurut Mulyadi (2001: 5) adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Sedangkan sistem menurut James A. Hall (2001: 5) adalah
sekelompok dua atau lebih komponen yang saling berkaitan atau sub sistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem menurut Marom (2000: 1)
sistem adalah jaringan dari prosedur-prosedur yang disusun secara menyeluruh,
untuk melaksanakan berbagai kegiatan atau fungsi pokok dalam suatu badan
usaha. Sistem menurut Zaki Baridwan (1998: 3) adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu
skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama
dari perusahaan.
Akuntansi menurut Zaki baridwan (2000: 49) adalah proses
penggolongan transaksi, peringkasan dan kemudian disajikan dalam bentuk
laporan keuangan. Akuntansi menurut Al. Haryono Jusuf (2001: 4-5) dapat
dirumuskan dari dua sudut pandang yaitu dari sudut pemakainya, akuntansi adalah
suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi
(biasanya berupa organisasi perusahaan) sedangkan dilihat dari sudut proses
kegiatan akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan

6

penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Akuntansi adalah suatu sistem
informasi berdasarkan mana pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan
mengambil keputusan (D. Hartanto, 1979: 13).
Piutang menurut Al. Haryono Jusup (2001: 52) adalah hak untuk
menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena
adanya suatu transaksi. Menurut Amir Abadi Jusuf (2000: 272) piutang adalah
uang yang terhutang oleh pelanggan atas barang yang telah kita jual atau jasa yang
kita berikan kepadanya menurut Zaki Baridwan (2000: 124) piutang dapat timbul
dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Pengertian sistem akuntansi adalah gabungan formulir-formulir,
catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah
data dalam suatu badan usaha dengan tujuan menghasilkan informasi-informasi
keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam mengawasi usaha atau pihakpihak yang berkepentingan (Marom, 2000: 3). Sistem akuntansi adalah organisasi,
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas yang dimaksud sistem
akuntansi piutang adalah kesatuan yang melibatkan bagian-bagian yang saling
berkaitan satu sama lain, yang digunakan dalam perusahaan untuk menangani
pemberian piutang yang berasal dari penjualan kredit.
Sub-sub sistem dalam Sistem Akuntansi Piutang terdiri dari:

7

2.1.1 Sub Sistem Penjualan
Sub sistem penjualan dalam Sistem Akuntansi Piutang dapat dilihat
sebagai berikut:
Penjualan

Mulai

Menerima order dari
pelanggan

Membuat FP

5
4
3
2
FP

1
N

2
1

Gambar 2.1 Sub sistem penjualan pada Sistem Akuntansi Piutang
Sumber: Mulyadi, 2001: 211

8

Berdasarkan gambar 2.1 dapat dijelaskan sub sistem penjualan pada
Sistem Akuntansi Piutang terdiri dari prosedur-prosedur yang dimulai dengan
menerima order dari pelanggan kemudian membuat faktur penjualan sebanyak 5
lembar. Mendistribusikan faktur penjualan sebagai berikut:
1. Faktur penjualan lembar 1 dan 2 dikirim ke bagian gudang,
2. Faktur penjualan lembar 3 dan 4 dikirim ke bagian pengiriman,
3. Faktur penjualan lembar 5 diarsip sementara berdasar urut nomor.
Dokumen yang digunakan

sub sistem penjualan dalam Sistem

Akuntansi piutang adalah:
Faktur Penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of
lading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk
mencatat transaksi penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 258).

9

2.1.2 Sub Sistem Gudang
Sub sistem gudang dalam Sistem Akuntansi Piutang dapat dilihat
sebagai berikut:

Gudang
2

4
FP

3

Menyiapkan
barang

FP

3

Kartu
gudang

4

Bersama dengan
barang

3
N

Gambar 2.2 Sub sistem gudang pada Sistem Akuntansi Piutang
Sumber: Mulyadi, 2001: 211

10

Berdasarkan gambar 2.2 dapat dijelaskan bahwa sub sistem gudang pada
Sistem Akuntansi Piutang terdiri dari prosedur-prosedur yang dimulai dengan
menerima faktur penjualan lembar 3 dan 4 dari sub sistem penjualan. Berdasarkan
faktur penjualan tersebut sub sistem gudang menyiapkan barang, mencatat faktur
penjualan lembar 3 ke dalam kartu gudang dan mengarsip sementara urut nomor.
Sedangkan faktur penjualan lembar 4 dikirim ke bagian pengiriman bersama
dengan penyerahan barang.
Dokumen yang digunakan sub sistem gudang dalam Sistem Akuntansi
Piutang adalah:
Faktur Penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of
lading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk
mencatat transaksi penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 258).
Catatan akuntansi yang digunakan adalah:
Kartu Gudang
Kartu gudang adalah catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh sub sistem
gudang dan hanya berisi data kuantitas barang yang disimpan di gudang
beserta mutasinya (Mulyadi, 2001: 208).

11

2.1.3 Sub Sistem Pengiriman
Sub sistem pengiriman dalam Sistem Akuntansi Piutang dapat dilihat
sebagai berikut:

Pengiriman

1

3

2
FP

FP

4

1

Membandingkan

4
2
FP

Bersama
dengan barang

1

4
Ke pelanggan

Gambar 2.3 Sub sistem pengiriman pada Sistem Akuntansi Piutang
Sumber Mulyadi, 2001: 211

12

Berdasarkan gambar 2.3 dijelaskan bahwa dalam sub sistem pengiriman
terdiri dari beberapa prosedur-prosedur yang dimulai dengan menerima faktur
penjualan lembar 1 dan 2 dari sub sistem penjualan dan faktur penjualan lembar 4
dari bagian gudang. Berdasarkan faktur penjualan tersebut membandingkan dan
setelah itu mengirim faktur penjualan lembar 1 dan 2 dan mengirimkan ke sub
sistem piutang sedangkan faktur penjualan lembar 4 dikirim ke pelanggan
bersama dengan barang.
Dokumen yang digunakan dalam sub sistem pengiriman adalah:
Faktur Penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of
lading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk
mencatat transaksi penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 258).

13

2.1.4 Sub Sistem Piutang
Sub sistem piutang dalam Sistem Akuntansi Piutang dapat dilihat
sebagai berikut:
Piutang

4

2
FP

Kartu
piutang

1

5

6

Gambar 2.4 Sub sistem piutang pada Sistem Akuntansi Piutang
Sumber: Mulyadi, 2001: 211

Berdasarkan gambar 2.4, dapat dijelaskan bahwa sub sistem piutang
menerima faktur penjualan lembar 1 dan 2 dari sub sistem pengiriman. Mengirim
faktur penjualan lembar 1 ke sub sistem penagihan dan berdasar faktur penjualan
lembar 1 tersebut sub sistem piutang mencatat dalam kartu piutang dan mengirim
faktur penjualan lembar 2 ke bagian akuntansi.
Dokumen yang digunakan dalam sub sistem piutang adalah:

14

Faktur Penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of
lading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk
mencatat transaksi penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 258).
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sub sistem piutang adalah:
Kartu Piutang
Kartu piutang adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat mutasi
dan saldo piutang kepada setiap debitur (Mulyadi, 2001: 260).

15

2.1.5 Sub Sistem Penagihan
Sub sistem penagihan dalam Sistem Akuntansi Piutang dapat dilihat
sebagai berikut:
Penagihan
5

FP

1

A

Membuat
Surat Tagihan

FP

1

ST

pelanggan

Gambar 2.5 Sub sistem penagihan pada Sistem Akuntansi Piutang
Sumber Mulyadi, 2001: 212

16

Berdasarkan gambar 2.5, dapat dijelaskan bahwa sub sistem penagihan
menerima faktur penjualan lembar 1 dari sub sistem piutang dan mengarsip
permanen menurut abjad kemudian secara periodik membuat surat tagihan
kemudian mengirim surat tagihan dan faktur penjualan lembar 1 untuk dikirim ke
pelanggan.
Dokumen yang digunakan dalam sub sistem penagihan adalah:
1. Faktur penjualan
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari
transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of
lading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk
mencatat transaksi penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 258).
2. Surat Tagihan
Surat tagihan merupakan turnaround document yang isinya dibagi 2 bagian:
bagian atas merupakan dokumen yang harus disobek dan dikembalikan bersama
cek oleh pelanggan, sedangkan bagian bawah berisi rincian transaksi
pembayaran yang dilakukan pelanggan dalam periode tertentu.

17

2.1.6 Sub Sistem Akuntansi
Sub sistem akuntansi dalam Sistem Akuntansi Piutang dapat dilihat
sebagai berikut:
Akuntansi

6

FP

Kartu
piutang

2

N
Selesai

Gambar 2.6 Sub sistem akuntansi pada Sistem Akuntansi Piutang
Sumber: Mulyadi, 2001: 212

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa sub sistem
akuntansi menerima faktur penjualan lembar 2 dari bagian piutang kemudian
berdasar faktur penjualan lembar 2 mencatat dalam kartu piutang dan mengarsip
sementara menurut nomor.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sub sistem akuntansi adalah
kartu piutang yang merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur (Mulyadi, 2001: 260).

18

2.1.7 Sub Sistem Pengawasan
Sub sistem pengawasan dalam Sistem Akuntansi Piutang (Mulyadi,
2001: 221) adalah:
1. Organisasi
a. Sub sistem penjualan harus terpisah dari sub sistem kredit.
b. Sub sistem akuntansi harus terpisah dari sub sistem penjualan.
c. Sub sistem akuntansi harus terpisah dari sub sistem kas.
d. Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap
hanya oleh satu sub sistem tersebut.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Order dari pelanggan di otorisasi oleh sub sistem penjualan.
b. Persetujuankredit diberikan oleh sub sistem kredit.
c. Penetapan syarat pembayaran.
d. Pengiriman barang diotorisasi oleh sub sistem pengiriman dengan
menandatangani berita acara.
e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh sub sistem penagihan dengan
membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.
3. Praktek Yang Sehat
a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dipertanggungjawabkan oleh
sub sistem penjualan.
b. Faktur

penjualan

bernomor

urut

tercetak

dan

pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh sub sistem penagihan.
c. Secara periodik sub sistem akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada
debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh
sub sistem akuntansi.

19

BAB III
METODE KAJIAN

3.1 Obyek Kajian
Obyek kajian dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi piutang pada
PT Sumber Sehat Semarang.

3.2 Subyek Kajian
Sistem akuntansi piutang merupakan salah satu rangkaian dari sistem
akuntansi yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akuntansi. Dalam penelitian ini
diharapkan untuk mengetahui baik tidaknya dari sistem akuntansi piutang pada PT
Sumber Sehat Semarang, berikut merupakan gambaran umum atau profil dari PT
Sumber Sehat Semarang sebagai subyek kajian dalam penelitian ini.
3.2.1

Profil Perusahaan
PT Sumber Sehat bergerak di bidang farmasi berdiri berkat upaya dari

Bapak Sujono yang lulusan dari GOUV, Middelbare Daudelschool. Setelah Bapak
Sujono Hindarto berdagang obat-obatan sebagai sebagai perantara obat-obatan
dari berbagai farmasi-farmasi yang ada pada saat itu. Melalui usaha tersebut,
Bapak Sujono Hindarto mengumpulkan modal pada tahun 1946 beliau berhasil
membuka depot obat yang berlokasi di jalan Kranggan Timur No. 21 Semarang.
Usaha Bapak Sujono Hindarto ini semakin berkembang dan gunu
menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kefarmasian, Bapak Sujono
mengembangkan usaha menjadi “Toko Obat Obor”.

20

PT. Sumber Sehat mulai resmi berdiri sejak dikelurkannya surat ijin
dari Menteri Kesehatan RI/Inspektur farmasi No. 152/PH/b tertanggal Jakarta 28
Juni 1956 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang obat-obatan. Pada saat
mendirikan perusahaan itu Bapak Sujono selaku Direktur PT. Sumber Sehat
Semarang yang dibantu dengan 6 (enam) orang karyawan yang berlokasi di jalan
Pelampitan No. 50 Semarang.
Pada tahun 1960 Bapak Sujono memperluas usahanya dengan
mendirikan usaha farmasi, disamping itu juga masih menjadi grosir obat-obatan.
Direktorat Jenderal farmasi Pusat Jakarta tahun 1956 industri farmasi diubah
menjadi PT. Sakafarma dan industri obat-obatan ditangani PT. Sumber Sehat.
Tahun 1970, setelah diijinkannya obat-obatan farmasi PMA masuk ke
Indonesia yang memproduksi obat-obatan produksi nasional swasta dipasarkan
termasuk PT. Sumber Sehat yang mengalami kemunduran karena volume
penjualan menurun. Semua itu karena pabrik-pabrik PMA menggunakan sistem
detailing modern. Kemasan yang menarik,teknik pembuatan yang canggih,
permodalan yang kuat dan pengalaman manajemen yang sudah serta biaya
promosi yang tinggi, telah mengakibatkan terdesaknya obat-obatan nasional
swasta dipasarkan termasuk produksi sakafarma.
Untuk menghadapi tuntutan pasar dan memperdekat jarak dengan
konsumen mulai tanggal 1 januari 1999 Sumber sehat mengalihkan lokasi
perusahaannya di Jalan Gajahmada No. 99 A Semarang.

21

3.2.2

Perkembangan Perusahaan
Dengan perkembangan zaman saat ini, Departemen Kesehatan

menetapkan pola kebijaksanaan politik yang tepat yaitu berusaha melindungi
pabrik-pabrik nasional dalam pengadaan obat-obatan di seluruh puskesmas di
Indonesia serta dengan adanya fasilitas kredit yang diberikan Bank Bumi Daya
membnatu PT Sumber Sehat dalam menghadapi kesulitannya.
Di bidang pemasaran, produk Sakafarma semakin berkembang dan
telah menjangkau seluruh pulau Jawa, Sumatera, Bali dan Kalimantan. Oleh
karena itu untuk mempermudah distribusi obat, dibukalah perusahaan-perusahaan
cabang yang berlokasi di Jakarta, Bandung dan Surabaya juga 5 (lima) perwakilan
di luar pulau Jawa.
3.2.3

Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik akan mendorong untuk mencapai

pelaksanaan yang baik di dalam organisasi. Struktur organisasi merupakan
kerangka dimana organisasi itu beroperasi.
Pada gambar 3.7 berikut akan disajikan struktur organisasi PT Sumber
Sehat Semarang.

22

23

24

25

26

27

3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1

Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Adalah pengamatan langsung suatu obyek yang akan diteliti dalam
waktu singkat dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai
obyek penelitian observasi yang akan dilakukan penulis dengan
mengamati kegiatan pemberian piutang secara langsung pada PT
Sumber Sehat Semarang.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
mngajukan pertanyaan tentang segala sesuatu kepada informan untuk
memperoleh informasi yang diharapkan, wawancara dilakukan dengan
manager accounting pada PT Sumber Sehat Semarang.

3.3.2

Teknik Penyajian Data
Teknik penyajian data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah

analisis eksploratif yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan
hal-hal yang terkait dalam sistem akuntansi piutang pada PT Sumber Sehat
Semarang.
3.3.3

Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisis penyusunan tugas akhir

ini adalah deskriptif kualitatif

yaitu analisis yang tidak didasarkan pada

perhitungan statistik yang berbentuk kuantitatif atau jumlah akan tetapi dalam
pernyataan dan uraian yang selanjutnyaakan disusun secara sistematis.

28

BAB IV
HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Akuntansi Piutang pada PT Sumber Sehat Semarang
Kebijaksanaan piutang diberikan PT Sumber Sehat Semarang berasal
dari penjualan produk berupa obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang dilakukan
secara kredit ke seluruh apotek-apotek di Semarang, Bandung, Jakarta dan
Surabaya. Agar Sistem Akuntansi Piutang dapat berjalan dengan baik dan dapat
dijadikan contoh bagi perusahaan lain maka Sistem Akuntansi Piutang pada PT
Sumber Sehat Semarang terdiri dari enam sub sistem yaitu sub sistem penjualan,
sub sistem gudang, sub sistem pengiriman, sub sistem penagihan, sub sistem
akuntansi dan sub sistem pengawasan.

4.1.1

Sub Sistem Penjualan
Sub sistem penjualan pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat

Semarang dapat dilihat sebagai berikut:

29

Penjualan
Mulai
Jaringan ProsedurPelanggan
yang membentuk Sistem Akuntansi Piutang pada PT
Sumber Sehat Semarang

Menerima SP

Jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Piutang pada
PT Sumber Sehat Semarang adalah:

SP

1. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini bagian penjualan menerima permintaan dari pembeli atau
Membuat
pelanggan dari beberapa apotek-apotek di Semarang, Bandung, Surabaya dan
FP 6 lembar
Jakarta.
2. Prosedur pengiriman barang

6

5
Prosedur pengirimn barang ini dilakukan oleh
fungsi pengiriman untuk
4
3
mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan keterangan yang
2
FP
1
tercantum dalam formulir pengiriman barang yang dibuat oleh bagian
penjualan lalu bagian pengiriman mengirimkannya kepada pelanggan melalui
transportasi perusahaan sesuai dengan alamat dan kota yang tercantum dalam
1
2
3
faktur penjualan.

N

Keterangan:
SP : Surat Permintaan
FP : Faktur Penjualan

Gambar 4.8 Sub sistem penjualan pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

30

Gambar 4.8 menerangkan bahwa dalam sub sistem penjualan pada PT
Sumber Sehat Semarang terdiri dari prosedur-prosedur yang dimulai dengan
bagian penjualan menerima surat permintaan dari pelanggan (apotek-apotek)
berdasarkan surat permintaan tersebut bagian penjualan membuat faktur penjualan
sebanyak 6 (enam) lembar. Mendistribusikan faktur penjualan sebanyak enam
lembar tersebut ke tiap-tiap bagian:
1.

Faktur penjualan lembar 1 merupakan lembar asli untuk diarsip sementara
berdasar urutan nomor,

2.

Faktur penjualan lembar 2 dan 3 dikirim ke bagian gudang,

3.

Faktur penjualan lembar 4 dan 5 dikirim ke bagian gudang,

4.

Faktur penjualan lembar 6 dikirim ke bagian akuntansi.
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam sub sistem penjualan

pada Sistem Akuntansi piutang PT Sumber Sehat Semarang adalah:
1.

Surat Permintaan
Surat Permintaan adalah dokumen mengenai permintaan barang dari
pembeli atau pelanggan yang digunakan untuk membeli sejumlah produk
yang tertera di dalamnya kepada PT. Sumber Sehat Semarang.

31

PT SUMBER SEHAT SEMARANG

Tanggal.......

JL. GAJAH MADA 99 A SMG
TELP (024) 3556666. FAX (024) 3512751
IJIN PBF : 33018/PBF/PP-1/11/99
NPWP : 01.. 127. 807. 4-509.000

SURAT PERMINTAAN
Nama Pelanggan :
Alamat pelanggan :

NO

Jenis Produk

Harga Satuan

Jumlah Produk

Gambar 4.18 Surat Permintaan
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

Dokumen ini menerangkan:
a. Tanggal pada pojok kanan atas menerangkan tanggal permintaan dari
pelanggan.
b. Nama pelanggan dan alamat pelanggan diisi dengan nama dan alamat
pelanggan yang memesan.
c. Kolom jenis produk menerangkan jenis produk apa saja yang dipesan oleh
pelanggan.
d. Kolom harga satuan menerangkan berapa harga satuan dari suatu produk.

32

e. Kolom jumlah menerangkan berapa banyaknya biaya yang harus
ditanggung oleh pelanggan.
2. Faktur Penjualan
Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar
pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Faktur penjualan
ini berfungsi untuk memerintahkan pengiriman sejumlah produk kepada
pelanggan sesuai dengan jumlah dan nama pelanggan yang tertera di dalam
faktur tersebut.

Gambar 4.10 Faktur Penjualan
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

33

Dokumen ini menerangkan:
a. Nomor order, tanggal order menerangkan tanggal permintaan dari
pelanggan sedangkan kode pelanggan harus di isi karena setiap pelanggan
mempunyai kode sendiri-sendiri, sales dan tanggal kirim menerangkan
nama dan tanggal berapa bagian pengiriman telah mengirimkan pesanan.
b. Kolom kode barang menerangkan kode setiap jenis barang atau produk.
c. Kolom nama barang menerangkan nama obat-obatan yang telah dipesan
oleh pelanggan.
d. Kolom jumlah barang menerangkan berapa jumlah barang yang dipsan
oleh pelanggan.
e. Kolom harga satuan menerangkan harga satuan masing-masing suatu
barang.
f. Kolom dis (%) menerangkan potongan harga yang diberikan oleh PT
Sumber Sehat Semarang.
g. Kolom nilai faktur menerangkan jumlah yang harus dibayar oleh
pelanggan.

4.1.2

Sub Sistem Gudang
Sub sistem gudang pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat

Semarang dapat dilihat sebagai berikut:

34

Gudang
1

3

FP 2

Meneliti jml,
menyetujui dan
membuat SPP

2
SPP
3
FP

1

2
T

4

Keterangan:
SPP : Surat Perintah Pengiriman
FP : Faktur Penjualan

Gambar 4. 11 Sub sistem gudang pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

35

Berdasarkan gambar 4.11, sub sistem gudang pada Sistem Akuntansi
Piutang PT Sumber Sehat Semarang terdiri dari prosedur-prosedur yang dimulai
dengan bagian gudang menerima faktur penjualan lembar 2 dan 3 dari bagian
penjualan, berdasarkan faktur penjualan tersebut maka bagian gudang meneliti
perhitungan jumlahnya, menyetujuinya dan segera membuat surat perintah
pengiriman yang berisi perintah bahwa bagian pengiriman harus segera mengirim
permintaan pelanggan sebanyak dua lembar. Mndistribusikan faktur penjualan
dan surat perintah pengiriman tersebut ke tiap-tiap bagian:
1. Faktur penjualan lembar 2 dan 3 beserta surat perintah pengiriman lembar 1
untuk dikirim ke bagian pengiriman.
2. Surat perintah pengiriman lembar ke 2 diarsip smentara berdasar urutan
tanggal.
Dokumen yang digunakan dalam sub sistem gudang pada Sistem
Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat Semarang adalah faktur penjualan
(penjelasan dan gambar dari faktur penjualan dapat dilihat pada gambar 4.10).

36

4.1.3

Sub Sistem Pengiriman
Sub sistem pengiriman pada sistem akuntansi piutang PT Sumber Sehat

Semarang dapat dilihat sebagai berikut:
Pengiriman

4

SPP 1
3
FP

2
T

Meneliti
perhitungan,
menyetujui,
membuat SPB dan
menyiapkan
barang

FP

2

SPB 1
3

2
Keterangan:
SPB : Surat Penyerahan
Barang
FP : Faktur Penjualan
T

pelanggan

Gambar 4.12

5

Sub sistem pengiriman pada Sistem Akuntansi Piutang PT

Sumber Sehat Semarang
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

37

Berdasarkan gambar 4.12, di dalam sub sistem pengiriman barang pada
Sistem Akuntansi piutang PT Sumber Sehat Semarang terdiri dari prosedurprosedur yang dimulai dengan bagian pengiriman menerima faktur penjualan
lembar 2 dan 3 beserta surat perintah pengiriman lembar 1 dari bagian gudang,
surat perintah pengiriman lembar 1 tersebut diarsip sementara berdasar urutan
tanggal. Berdasarkan faktur penjualan lembar 2, 3 dan surat perintah pengiriman
lembar 1 tersebut bagian pengiriman meneliti perhitungannya dan menyetujui
untuk segera mengirim permintaan pelanggan dan membuat surat penyerahan
barang dan segera menyiapkan barang. Mendistribusikan faktur penjualan dan
surat penyerahan barang ke tiap-tiap bagian:
1. Faktur penjualan lembar ke 2 dikirim ke pelanggan bersama dengan
penyerahan barang.
2. Faktur penjualan lembar ke 3 beserta surat penyerahan barang lembar 1
dikirim ke bagian penagihan.
3. Mengarsip sementara surat penyerahan barang lembar ke 2 berdasarkan urutan
tanggal.
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam sub sistem
pengiriman pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat Semarang adalah:
1. Faktur Penjualan
Penjelasan dan gambar dokumen faktur penjualan dapat dilihat pada gambar
4.10

38

2. Surat Penyerahan Barang
Surat penyerahan barang adalah dokumen yang digunakan sebagai bukti
bahwa bagian pengiriman telah mengirimkan sejumlah barang kepada
pelanggan sesuai dengan permintaan.

Gambar 4.13 Surat penyerahan barang
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

39

Dokumen ini menerangkan:
a. Nomor order, tanggal order menerangkan tanggal permintaan dari
pelanggan sedangkan kode pelanggan harus di isi karena setiap pelanggan
mempunyai kode sendiri-sendiri, sales dan tanggal kirim menerangkan
nama dan tanggal berapa bagian pengiriman telah mengirimkan pesanan.
b. Kolom kode barang menerangkan kode setiap jenis barang atau produk.
c. Kolom nama barang menerangkan berapa jumlah barang yang dipesan
oleh pelanggan.
d. Kolom harga satuan menerangkan harga satuan masing-masing suatu
barang.
e. Kolom dis (%) menerangkan potongan harga yang diberikan oleh PT
Sumber Sehat Semarang.
f. Kolom nilai faktur menerangkan jumlah yang harus dibayar oleh
pelanggan.

40

4.1.4 Sub Sistem Penagihan
Sub sistem penagihan pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat
Semarang dapat dilihat sebagai berikut:
Penagihan

3

FP

2

5

3

BPB 1
FP 4

Membuat
materai dan
ST

SPB 1
4
3
FP

2

T

ST
KP
pelanggan
6

Keterangan:
SPB : Surat Penyerahan
Barang
FP : Faktur Penjulan
ST : Surat Tagihan

Gambar 4.14 Sub sistem penagihan pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

41

Gambar 4.14 tersebut menerangkan bahwa dalam sub sistem penagihan
pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat Semarang terdiri dari prosedurprosedur yang dimulai dengan bagian penagihan menerima faktur penjualan
lembar 4 dan 5 dari bagian penjualan dan faktur penjualan lembar 3 beserta surat
penyerahan barang lembar 1 dari bagian pengiriman. Berdasarkan faktur
penjualan dan surat penyerahan barang tersebut bagian penagihan memberikan
materai dan membuat surat tagihan. Mendistribusikan faktur penjualan, surat
tagihan, surat penyerahan barang ke tiap-tiap bagian:
1. Surat tagihan dan faktur penjualan lembar 3 dikirim ke pelanggan dan
digunakan untuk menagih piutang PT Sumber Sehat Semarang kepada
pelanggan.
2. Faktur penjualan lembar 4 dikirim ke kantor pajak.
3. Faktur penjualan lembar 5 dikirim ke bagian akuntansi.
4. Surat penyerahan barang lembar 1 diarsip sementara berdasarkan urutan
tanggal.
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam sub sistem penagihan
pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat Semarang adalah:
1. Faktur Penjualan
Penjelasan dan gambar dari dokumen faktur penjualan dapat dilihat pada
gambar 4.13
2. Surat Penyerahan Barang
Penjelasan dan gambar dari dokumen surat penyerahan barang dapat dilihat
pada gambar 4.13

42

3. Surat Tagihan
Surat tagihan mrupakan dokumen yang dibuat oleh bagian penagih perusahaan
yang digunakan untuk mnagih piutang yang timbul atas penjualan kredit
kepadea tiap-tiap pelanggan.
Tanggal.......

PT SUMBER SEHAT SEMARANG
JL. GAJAH MADA 99 A SMG
TELP (024) 3556666. FAX (024) 3512751
IJIN PBF : 33018/PBF/PP-1/11/99
NPWP : 01.. 127. 807. 4-509.000

SURAT TAGIHAN

Nama
pelanggan

Saldo Awal

Pembelian
bulan ini

Pembayaran
bulan ini

Jumlah
yang harus
dibayar

Kepada YTH.
Tgl transaksi

No. faktur

Keterangan

Gambar 4.15 Surat Tagihan
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

Jumlah

43

Dokumen ini menerangkan:
a. Nama pelanggan, saldo awal, pembelian bulan ini dan jumlah yang harus
dibayar disobek dan diserahkan kepada pelanggan kemudian dikembalikan
lagi kepada penagih perusahaan bersamaan dengan cek.
b. Kolom tanggal transaksi menerangkan tanggal terjadinya transaksi.
c. Kolom no faktur menerangkan nomor faktur yang tertera pada faktur
penjualan.
d. Kolom keterangan digunakan untuk mencatat hal-hal penting.
e. Kolom jumlah menerangkan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan.

44

4.1.5 Sub Sistem Akuntansi
Sub sistem akuntansi pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat
Semarang dapat dilihat sebagai berikut:
Akuntansi

6

FP

3

4

FP

5

Kartu
piutang
Jurnal
penjualan

FP : Faktur Penjualan

N

selesai

Gambar 4.16 Sub sistem akunatansi pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

45

Berdasarkan gambar 4.16 menjelaskan bahwa di dalam sub sistem
akuntansi pada Sistem Akuntansi Piutang terdiri dari proedur-prosedur yang
dimulai dengan bagian kauntansi menerima faktur penjualan lembar 5 dari bagian
akuntansi dan faktur penjualan lembar 6 dari bagian penjualan. Membandingkan
dan mengoreksi faktur penjualan lembar 5 dan 6 tersebut lalu berdasarkan faktur
penjualan lembar 5 dan 6 mencatat dalam kartu piutang dan jurnal penjualan.
Dokumen yang digunakan dalam sub sistem akuntansi pada Sistem
Akuntansi Piutang PT Sumber Sehat Semarang adalah faktur penjualan
(penjelasan dan gambar dari faktur penjualan dapat dilihat pada gambar 4.10).
Sedangkan catatan yang digunakan adalah:
1. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan dalam Sistem Akuntansi Piutang digunakan untuk mencatat
bertambahnya piutang atas transaksi penjualan kredit.
Jurnal Penjualan
Tanggal

No. faktur

Rekening yang di debet

Gambar 4.17 Jurnal penjualan
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

Ref

Penjualan

46

Catatan ini menerangkan:
a. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi penjualan
kredit.
b. Nomor faktur digunakan untuk mencatat berapa besar piutang PT Sumber
Sehat Semarang ke pelanggan
c. Kolom rekening yang di debit digunakan untuk mencatat nama dari
pelanggan yang membeli barang dari PT Sumber Sehat Semarang.
d. Kolom penjualan digunakan untuk mencatat berapa besarnya penjualan
yanmg dilakukan oleh PT Sumber Sehat Semarang.
2. Kartu Piutang
Kartu Piutang adalah catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu yang
berisi rincian mutasi dan saldo piutang PT. Sumber Sehat semarang kepada
tiap-tiap pelanggan.

Gambar 4.18 Kartu Piutang
Sumber: PT Sumber Sehat Semarang

47

Catatan ini menerangkan:
a. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat transaksi baik penjualan yang
dilakukan oleh PT Sumber Sehat Semarang maupun pembayaran yang
dilakukan oleh pelanggan.
b. Kolom no bukti digunakan untuk mencatat nomor faktur.
c. Kolom keterangan digunakan untuk mencatat penjualan dan pembayaran.

4.1.6 Sub Sistem Pengawasan
Sub sistem pengawasan pada Sistem Akuntansi Piutang PT Sumber
Sehat Semarang terdiri dari:
1. Organisasi
a. Pada PT Sumber Sehat Semarang sub sistem penjualan tidak terpisah dari
sub sistem kredit, karena sub sistem penjualan merangkap sebagai sub
sistem kredit.
b. Sub sistem Akuntansi terpisah dari sub sistem penjualan
c. Sub sistem Akuntansi terpisah dari sub sistem kas
d. Tidak ada transaksi pemberian piutang yang dilaksanakan secara lengkap
hanya oleh satu sub sistem tersebut.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Order dari pelanggan diotorisasi oleh sub sistem penjulan
b. Persetujuan kredit disetujui oleh sub sistem penjulan dan manajer pemasaran
c.

Pada penjualan kredit terdapat penetapan syarat pembayaran

d. Pengiriman barang diotorisasi oleh sub sistem pengiriman

48

e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh sub sistem penagihan dengan
membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.
3. Praktek yang Sehat
a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dipertanggungjawabkan
oleh sub sistem penjualan
b. Faktur

penjualan

bernomor

urut

tercetak

dan

pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh sub sistem penagihan
c. Secara periodik sub sistem akuntansi mengirim pernyataan piutang kepada
debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan
oleh sub sistem akuntansi.

49

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis menarik kesimpulan
bahwa Sistem Akuntansi Piutang pada PT Sumber Sehat Semarang sudah cukup
baik. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya enam sub sistem yang membentuk
Sistem Akuntansi Piutang pada PT Sumber Sehat Semarang yaitu sub sistem
penjualan, sub sistem gudang, sub sistem pengiriman, sub sistem penagihan, sub
sistem akuntansi dan sub sistem pengawasan. Pada setiap sub sistem tersebut
terdapat jaringan prosedur yang dalam pelaksanaannya memerlukan dokumendokumen seperti surat permintaan, faktur penjualan, surat penyerahan barang,
surat tagihan dan catatan akuntansi yang digunakan adalah jurnal penjualan dan
kartu piutang. Sub sistem pengawasan terdiri dari organisasi, sistem otorisasi dan
prosedur pencatatan serta praktek yang sehat.

5.2 Saran
Berdasar kajian diatas, saran yang ingin disampaikan penulis adalah
sebagai berikut:
1. Diharapkan PT Sumber Sehat Semarang mengoptimalkan pelaksanaan Sistem
Akuntansi Piutang yang sudah ada sehingga dapat dijadikan contoh bagi
perusahaan lain, karena semakin baik sistem yang dilakukan perusahaan

50

kemungkinan tidak tertagihnya piutang akan jarang terjadi sehingga Sistem
Akuntansi Piutang dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Bagi akademik diharapkan dapat memanfaatkan informasi dari hasil penelitian
ini sehingga dapat mengetahui mengenai Sistem Akuntansi Piutang.
3. Peneliti diharapakan lebih memperdalam tentang Sistem Akuntansi Piutang
yang nantinya peneliti dapat menjadi pengelola sistem yang baik.

51

DAFTAR PUSTAKA

Al. Haryono Jusuf, 2001. Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN.
Amir Abadi Jusuf, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.
Chairul Marom, 2000. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Jakarta: Grasindo.
D. Hartanto, 1979. Akuntansi Untuk Usahawan, Fakultas Ekonomi UI.
James A Hall, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Salemb