Analisis pengendalian persediaan bahan baku susu kental manis pada PT Indomilk

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
SUSU KENTAL MANIS PADA PT INDOMILK

SKRIPSI
DILZAR DIAN WIJAYA

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
DILZAR DIAN WIJAYA. D03499059. 2006. Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Susu Kental Manis pada PT Indomilk. Skripsi. Program Studi
Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Pembimbing Utama : Ir. Burhanuddin, MM
Pembimbing Anggota : Ir. Wiwiek Rindayanti, MSi.
Persediaan bahan baku merupakan aset yang bernilai tinggi bagi suatu
perusahaan. Pada suatu perusahaan manufaktur, umumnya nilai persediaan bahan
baku mencapai 30% dari aset total perusahaan (Buffa dan Sarin, 1996). Tingginya
nilai persediaan bahan baku menyebabkan pengendalian persediaan bahan baku perlu

mendapatkan perhatian yang besar. PT Indomilk sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri pengolahan susu hendaknya melakukan pengendalian
persediaan atas bahan baku yang dimilikinya agar dapat meningkatkan efisiensi dan
dapat terus bersaing. Dengan melakukan pengendalian persediaan bahan baku
diharapkan perusahaan dapat mengadakan persediaan bahan baku dalam jumlah,
waktu, dan kualitas yang tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari manajemen persediaan
bahan baku yang selama ini dilakukan oleh PT Indomilk serta mencoba untuk
merumuskan suatu alternatif model pengendalian persediaan bahan baku yang efisien
dan sesuai dengan kondisi perusahaan.
Pengumpulan data dilaksanakan pada PT Indomilk yang berlokasi di Jl. Raya
Bogor Km 26,6 Gandaria, Jakarta selama bulan Juli 2005. Manajemen persediaan
bahan baku pada PT Indomilk dianalisis dan diuraikan secara deskriptif. Analisa
yang dilakukan dibatasi hanya pada dua jenis bahan baku utama, yaitu Skim Milk
Powder (SMP) dan Butter Milk Powder (BMP). Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode Material Requirement Planning (MRP) dengan tiga
teknik penentuan ukuran lot yang berbeda, yaitu teknik Lot-For-Lot (LFL),
Economic Order Quantity (EOQ), dan Part-Period Total Cost Balancing (PPB).
Perusahaan menerapkan periodic order cycle policy dalam pengendalian
persediaan bahan bakunya, dimana persediaan diawasi dan pada setiap periode

tertentu sejumlah bahan baku ditambahkan agar jumlah persediaan tetap berada pada
tingkat persediaan yang telah ditentukan. Tingkat persediaan bahan baku pada PT
Indomilk diatur dalam standard buffer stock policy, dimana targeted buffer stock
untuk bahan baku SMP dan BMP adalah sebesar kebutuhan dua minggu produksi.
Selama periode pengamatan (Juli 2004 – Juni 2005), total kuantitas pesanan untuk
bahan baku SMP adalah sebesar 6.194,75 ton dengan frekuensi pemesanan sebanyak
28 kali. Untuk bahan baku BMP, total kuantitas pesanannya adalah sebesar
2.705,225 ton dengan frekuensi pemesanan sebanyak 20 kali.
Total biaya persediaan merupakan total biaya pemesanan ditambah total
biaya penyimpanan. Total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan selama
periode pengamatan (Juli 2004-Juni 2005) untuk bahan baku SMP dan BMP masingmasing adalah sebesar Rp 321.253.002,31 dan Rp 152.452.504,55.
Persediaan bahan baku pada PT Indomilk berfungsi sebagai anticipation
stock, yaitu persediaan diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan berdasarkan pola musiman serta untuk mengantisipasi ketidakpastian dari

pemasok. Jika dilihat dari segi biaya, manajemen persediaan bahan baku yang
selama ini dilakukan oleh perusahaan masih kurang efisien. Penggunaan metode
MRP dengan teknik LFL, EOQ, dan PPB dapat menghemat biaya persediaan yang
dikeluarkan perusahaan untuk kedua jenis bahan baku masing-masing sebesar
88,98%, 73,05%, dan 69,19%.

Akan tetapi, metode MRP yang digunakan sebagai alternatif model
pengendalian persediaan bahan baku dalam penelitian ini masih belum dapat
diterapkan pada perusahaan karena adanya ketidaksesuaian antara asumsi-asumsi
dalam metode MRP dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan pada
saat ini. Asumsi-asumsi yang tidak sesuai tersebut diantaranya adalah biaya-biaya
persediaan konstan dan waktu tunggu pengadaan bahan baku diketahui dan konstan.
Sebelum metode MRP dapat diterapkan oleh perusahaan, diperlukan penelitian lebih
lanjut dengan memperhitungkan faktor resiko, yaitu dengan cara melakukan analisis
probabilitas terhadap waktu tunggu dan persediaan pengaman.
Kata-kata kunci: pengendalian persediaan, ukuran lot pemesanan, biaya persediaan

ii

ABSTRACT
Analysis of Inventory Control of Sweet Condensed Milk's
Raw Materials at PT Indomilk
Wijaya, D.D., Burhanuddin, and W. Rindayanti
Inventory control is an important operations management functions because
inventory requires a great deal of capital and affects the delivery of goods to
customers. This research was conducted to learn the raw material's inventory control

at PT Indomilk and trying to find alternative methods that can give a better result in
company's raw material's inventory control. Inventory control at PT Indomilk is
analysed and explained descriptively. The data were analyzed using Material
Requirement Planning (MRP) system with three different lot-sizing methods, LotFor-Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), and Part-Period Total Cost
Balancing (PPB). At this moment, PT Indomilk applies periodic order cycle policy
to control their inventory in which the inventory is controlled and added periodically
to maintain the inventory level. The inventory level at PT Indomilk is arranged in
company’s standar policy of buffer stock. PT Indomilk targeted buffer stock at least
equal to gross requirement for two week's production. The total inventory cost
expended by the company was as much Rp 323,465,134.00. The inventory control at
PT Indomilk is still not efficient if seen from the total amount of inventory cost that
expended. Research results shows that with MRP system the company can saves
inventory cost that expended until 88.98%. But the results also shows that the MRP
systems is still not yet applicable because there is some assumption that did not
appropriate with the condition faced by company at this moment. To become
applicable, further research that calculates the risk factor is needed.
Keywords: Inventory Control, Optimal Lot Size, Inventory Cost

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
SUSU KENTAL MANIS PADA PT INDOMILK


DILZAR DIAN WIJAYA
D03499059

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
SUSU KENTAL MANIS PADA PT INDOMILK

Oleh
DILZAR DIAN WIJAYA
D03499059


Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada tanggal 27 Januari 2006

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Ir. Burhanuddin, MM

Ir. Wiwiek Rindayanti, MSi

Dekan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Februari 1981 di Bogor, Jawa Barat.

Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Krisna Wijaya
dan Ibu Endah Krisna Wijaya.
Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1993 di SDN Polisi IV Bogor,
pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 1996 di SMPN 4
Bogor, dan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 1999 di
SMUN 2 Bogor.
Penulis diterima sebagai mahasiswa pada Departemen Sosial Ekonomi
Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 1999.
Selama mengikuti pendidikan, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Sosial
Ekonomi Industri Peternakan (HIMASEIP) dan Koperasi Mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (KOPMA IPB).

KATA PENGANTAR
Persediaan bahan baku merupakan aset yang bernilai tinggi bagi suatu
perusahaan.

Tingginya nilai persediaan bahan baku menyebabkan pengendalian

persediaan atas bahan baku perlu mendapatkan perhatian yang besar, terutama bagi

perusahaan manufaktur yang sebagian besar bahan bakunya merupakan hasil impor
seperti PT Indomilk. Selain untuk mempelajari manajemen persediaan bahan baku
pada PT Indomilk, skripsi ini juga disusun untuk mencoba merumuskan suatu model
pengendalian persediaan bahan baku yang dapat dijadikan alternatif oleh perusahaan.
Penulisan skripsi ini dilakukan setelah melalui proses pengamatan langsung
di Production Planning and Inventory Control (PPIC) Department pada PT
Indomilk, pencarian informasi dan pustaka di perpustakaan, diskusi dengan dosen
pembimbing, dan seminar hasil yang diadakan pada bulan Desember 2005 lalu.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah Material Requirement Planning
(MRP) dengan tiga teknik penentuan ukuran lot yang berbeda, yaitu teknik Lot-ForLot (LFL), teknik Economic Order Quantity (EOQ), dan teknik Part-Period Total
Cost Balancing (PPB).
Terakhir penulis ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan selama proses penulisan skripsi ini. Semoga amal baik rekanrekan mendapat balasan dari Yang Maha Kuasa.

Bogor, Januari 2006

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman

RINGKASAN ..............................................................................................

i

ABSTRACT .................................................................................................

iii

RIWAYAT HIDUP .....................................................................................

iv

KATA PENGANTAR .................................................................................

v

DAFTAR ISI ................................................................................................

vi


DAFTAR TABEL ........................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xi

PENDAHULUAN .......................................................................................

1

Latar Belakang .................................................................................
Perumusan Masalah .........................................................................
Tujuan ..............................................................................................


1
4
5

KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................

6

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................

8

Persediaan ........................................................................................
Pengertian Persediaan ..........................................................
Fungsi dan Peranan Persediaan ............................................
Tipe dan Jenis Persediaan ....................................................
Biaya Persediaan ..................................................................
Pengendalian Persediaan ..................................................................
Pengertian Pengendalian Persediaan ...................................
Tujuan Pengendalian Persediaan .........................................
Kebijaksanaan dalam Pengendalian Persediaan ..................
Sistem Persediaan MRP ...................................................................

8
8
9
9
11
13
13
14
14
15

METODE .....................................................................................................

20

Lokasi dan Waktu ............................................................................
Desain ..............................................................................................
Data dan Instrumentasi ....................................................................
Pengumpulan Data ...........................................................................
Analisis Data ....................................................................................
Analisis Biaya Persediaan ....................................................
Analisis Kuantitatif Pengendalian Persediaan .....................
Definisi Istilah ..................................................................................

20
20
20
21
21
22
23
25

KEADAAN UMUM LOKASI ....................................................................

26

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ...........................................
Lokasi Perusahaan ...........................................................................
Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................

26
27
28

Tenaga Kerja Perusahaan .................................................................

29

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................

30

Klasifikasi Bahan Baku ...................................................................
Identifikasi Kebutuhan Bahan Baku ................................................
Proses Pengadaan dan Pembelian Bahan Baku ...............................
Sistem Pencatatan Persediaan ..........................................................
Waktu Tunggu Pengadaan Bahan Baku ..........................................
Biaya Persediaan ..............................................................................
Sistem Pengendalian Persediaan Perusahaan ..................................
Sistem Persediaan MRP ...................................................................
Metode MRP Teknik Lot-For-Lot .......................................
Metode MRP Teknik Economic Order Quantity .................
Metode MRP Teknik Part-Period Total Cost Balancing ....
Perbandingan Antara Metode Perusahaan dengan Metode MRP .....

30
30
31
32
33
33
38
42
43
44
45
46

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................

52

Kesimpulan ......................................................................................
Saran ................................................................................................

52
52

UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................

53

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

54

LAMPIRAN .................................................................................................

55

vii

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
SUSU KENTAL MANIS PADA PT INDOMILK

SKRIPSI
DILZAR DIAN WIJAYA

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
DILZAR DIAN WIJAYA. D03499059. 2006. Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Susu Kental Manis pada PT Indomilk. Skripsi. Program Studi
Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Pembimbing Utama : Ir. Burhanuddin, MM
Pembimbing Anggota : Ir. Wiwiek Rindayanti, MSi.
Persediaan bahan baku merupakan aset yang bernilai tinggi bagi suatu
perusahaan. Pada suatu perusahaan manufaktur, umumnya nilai persediaan bahan
baku mencapai 30% dari aset total perusahaan (Buffa dan Sarin, 1996). Tingginya
nilai persediaan bahan baku menyebabkan pengendalian persediaan bahan baku perlu
mendapatkan perhatian yang besar. PT Indomilk sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri pengolahan susu hendaknya melakukan pengendalian
persediaan atas bahan baku yang dimilikinya agar dapat meningkatkan efisiensi dan
dapat terus bersaing. Dengan melakukan pengendalian persediaan bahan baku
diharapkan perusahaan dapat mengadakan persediaan bahan baku dalam jumlah,
waktu, dan kualitas yang tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari manajemen persediaan
bahan baku yang selama ini dilakukan oleh PT Indomilk serta mencoba untuk
merumuskan suatu alternatif model pengendalian persediaan bahan baku yang efisien
dan sesuai dengan kondisi perusahaan.
Pengumpulan data dilaksanakan pada PT Indomilk yang berlokasi di Jl. Raya
Bogor Km 26,6 Gandaria, Jakarta selama bulan Juli 2005. Manajemen persediaan
bahan baku pada PT Indomilk dianalisis dan diuraikan secara deskriptif. Analisa
yang dilakukan dibatasi hanya pada dua jenis bahan baku utama, yaitu Skim Milk
Powder (SMP) dan Butter Milk Powder (BMP). Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode Material Requirement Planning (MRP) dengan tiga
teknik penentuan ukuran lot yang berbeda, yaitu teknik Lot-For-Lot (LFL),
Economic Order Quantity (EOQ), dan Part-Period Total Cost Balancing (PPB).
Perusahaan menerapkan periodic order cycle policy dalam pengendalian
persediaan bahan bakunya, dimana persediaan diawasi dan pada setiap periode
tertentu sejumlah bahan baku ditambahkan agar jumlah persediaan tetap berada pada
tingkat persediaan yang telah ditentukan. Tingkat persediaan bahan baku pada PT
Indomilk diatur dalam standard buffer stock policy, dimana targeted buffer stock
untuk bahan baku SMP dan BMP adalah sebesar kebutuhan dua minggu produksi.
Selama periode pengamatan (Juli 2004 – Juni 2005), total kuantitas pesanan untuk
bahan baku SMP adalah sebesar 6.194,75 ton dengan frekuensi pemesanan sebanyak
28 kali. Untuk bahan baku BMP, total kuantitas pesanannya adalah sebesar
2.705,225 ton dengan frekuensi pemesanan sebanyak 20 kali.
Total biaya persediaan merupakan total biaya pemesanan ditambah total
biaya penyimpanan. Total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan selama
periode pengamatan (Juli 2004-Juni 2005) untuk bahan baku SMP dan BMP masingmasing adalah sebesar Rp 321.253.002,31 dan Rp 152.452.504,55.
Persediaan bahan baku pada PT Indomilk berfungsi sebagai anticipation
stock, yaitu persediaan diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan berdasarkan pola musiman serta untuk mengantisipasi ketidakpastian dari

pemasok. Jika dilihat dari segi biaya, manajemen persediaan bahan baku yang
selama ini dilakukan oleh perusahaan masih kurang efisien. Penggunaan metode
MRP dengan teknik LFL, EOQ, dan PPB dapat menghemat biaya persediaan yang
dikeluarkan perusahaan untuk kedua jenis bahan baku masing-masing sebesar
88,98%, 73,05%, dan 69,19%.
Akan tetapi, metode MRP yang digunakan sebagai alternatif model
pengendalian persediaan bahan baku dalam penelitian ini masih belum dapat
diterapkan pada perusahaan karena adanya ketidaksesuaian antara asumsi-asumsi
dalam metode MRP dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan pada
saat ini. Asumsi-asumsi yang tidak sesuai tersebut diantaranya adalah biaya-biaya
persediaan konstan dan waktu tunggu pengadaan bahan baku diketahui dan konstan.
Sebelum metode MRP dapat diterapkan oleh perusahaan, diperlukan penelitian lebih
lanjut dengan memperhitungkan faktor resiko, yaitu dengan cara melakukan analisis
probabilitas terhadap waktu tunggu dan persediaan pengaman.
Kata-kata kunci: pengendalian persediaan, ukuran lot pemesanan, biaya persediaan

ii

ABSTRACT
Analysis of Inventory Control of Sweet Condensed Milk's
Raw Materials at PT Indomilk
Wijaya, D.D., Burhanuddin, and W. Rindayanti
Inventory control is an important operations management functions because
inventory requires a great deal of capital and affects the delivery of goods to
customers. This research was conducted to learn the raw material's inventory control
at PT Indomilk and trying to find alternative methods that can give a better result in
company's raw material's inventory control. Inventory control at PT Indomilk is
analysed and explained descriptively. The data were analyzed using Material
Requirement Planning (MRP) system with three different lot-sizing methods, LotFor-Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), and Part-Period Total Cost
Balancing (PPB). At this moment, PT Indomilk applies periodic order cycle policy
to control their inventory in which the inventory is controlled and added periodically
to maintain the inventory level. The inventory level at PT Indomilk is arranged in
company’s standar policy of buffer stock. PT Indomilk targeted buffer stock at least
equal to gross requirement for two week's production. The total inventory cost
expended by the company was as much Rp 323,465,134.00. The inventory control at
PT Indomilk is still not efficient if seen from the total amount of inventory cost that
expended. Research results shows that with MRP system the company can saves
inventory cost that expended until 88.98%. But the results also shows that the MRP
systems is still not yet applicable because there is some assumption that did not
appropriate with the condition faced by company at this moment. To become
applicable, further research that calculates the risk factor is needed.
Keywords: Inventory Control, Optimal Lot Size, Inventory Cost

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
SUSU KENTAL MANIS PADA PT INDOMILK

DILZAR DIAN WIJAYA
D03499059

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
SUSU KENTAL MANIS PADA PT INDOMILK

Oleh
DILZAR DIAN WIJAYA
D03499059

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada tanggal 27 Januari 2006

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Ir. Burhanuddin, MM

Ir. Wiwiek Rindayanti, MSi

Dekan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Ronny R. Noor, MRur.Sc

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Februari 1981 di Bogor, Jawa Barat.
Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Krisna Wijaya
dan Ibu Endah Krisna Wijaya.
Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1993 di SDN Polisi IV Bogor,
pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 1996 di SMPN 4
Bogor, dan pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 1999 di
SMUN 2 Bogor.
Penulis diterima sebagai mahasiswa pada Departemen Sosial Ekonomi
Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 1999.
Selama mengikuti pendidikan, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Sosial
Ekonomi Industri Peternakan (HIMASEIP) dan Koperasi Mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (KOPMA IPB).

KATA PENGANTAR
Persediaan bahan baku merupakan aset yang bernilai tinggi bagi suatu
perusahaan.

Tingginya nilai persediaan bahan baku menyebabkan pengendalian

persediaan atas bahan baku perlu mendapatkan perhatian yang besar, terutama bagi
perusahaan manufaktur yang sebagian besar bahan bakunya merupakan hasil impor
seperti PT Indomilk. Selain untuk mempelajari manajemen persediaan bahan baku
pada PT Indomilk, skripsi ini juga disusun untuk mencoba merumuskan suatu model
pengendalian persediaan bahan baku yang dapat dijadikan alternatif oleh perusahaan.
Penulisan skripsi ini dilakukan setelah melalui proses pengamatan langsung
di Production Planning and Inventory Control (PPIC) Department pada PT
Indomilk, pencarian informasi dan pustaka di perpustakaan, diskusi dengan dosen
pembimbing, dan seminar hasil yang diadakan pada bulan Desember 2005 lalu.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah Material Requirement Planning
(MRP) dengan tiga teknik penentuan ukuran lot yang berbeda, yaitu teknik Lot-ForLot (LFL), teknik Economic Order Quantity (EOQ), dan teknik Part-Period Total
Cost Balancing (PPB).
Terakhir penulis ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan selama proses penulisan skripsi ini. Semoga amal baik rekanrekan mendapat balasan dari Yang Maha Kuasa.

Bogor, Januari 2006

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ..............................................................................................

i

ABSTRACT .................................................................................................

iii

RIWAYAT HIDUP .....................................................................................

iv

KATA PENGANTAR .................................................................................

v

DAFTAR ISI ................................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xi

PENDAHULUAN .......................................................................................

1

Latar Belakang .................................................................................
Perumusan Masalah .........................................................................
Tujuan ..............................................................................................

1
4
5

KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................

6

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................

8

Persediaan ........................................................................................
Pengertian Persediaan ..........................................................
Fungsi dan Peranan Persediaan ............................................
Tipe dan Jenis Persediaan ....................................................
Biaya Persediaan ..................................................................
Pengendalian Persediaan ..................................................................
Pengertian Pengendalian Persediaan ...................................
Tujuan Pengendalian Persediaan .........................................
Kebijaksanaan dalam Pengendalian Persediaan ..................
Sistem Persediaan MRP ...................................................................

8
8
9
9
11
13
13
14
14
15

METODE .....................................................................................................

20

Lokasi dan Waktu ............................................................................
Desain ..............................................................................................
Data dan Instrumentasi ....................................................................
Pengumpulan Data ...........................................................................
Analisis Data ....................................................................................
Analisis Biaya Persediaan ....................................................
Analisis Kuantitatif Pengendalian Persediaan .....................
Definisi Istilah ..................................................................................

20
20
20
21
21
22
23
25

KEADAAN UMUM LOKASI ....................................................................

26

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ...........................................
Lokasi Perusahaan ...........................................................................
Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................

26
27
28

Tenaga Kerja Perusahaan .................................................................

29

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................

30

Klasifikasi Bahan Baku ...................................................................
Identifikasi Kebutuhan Bahan Baku ................................................
Proses Pengadaan dan Pembelian Bahan Baku ...............................
Sistem Pencatatan Persediaan ..........................................................
Waktu Tunggu Pengadaan Bahan Baku ..........................................
Biaya Persediaan ..............................................................................
Sistem Pengendalian Persediaan Perusahaan ..................................
Sistem Persediaan MRP ...................................................................
Metode MRP Teknik Lot-For-Lot .......................................
Metode MRP Teknik Economic Order Quantity .................
Metode MRP Teknik Part-Period Total Cost Balancing ....
Perbandingan Antara Metode Perusahaan dengan Metode MRP .....

30
30
31
32
33
33
38
42
43
44
45
46

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................

52

Kesimpulan ......................................................................................
Saran ................................................................................................

52
52

UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................

53

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

54

LAMPIRAN .................................................................................................

55

vii

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Perkembangan Konsumsi Susu di Indonesia Tahun 1997-2003 ........

1

2. Pangsa Industri Pengolahan Susu Berdasarkan Nilai Penjualan di
Indonesia Tahun 1998-2001 ...............................................................

2

3. Perkembangan Produksi Susu di Indonesia Tahun 1997-2003 ..........

3

4. Impor Susu dan Bahan Baku Susu Tahun 1996-2001 .......................

3

5. Cara Penghitungan Bagian Periode ....................................................

19

6. Format Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku ....................................

24

7. Komponen Biaya Pembelian Bahan Baku Skim Milk Powder
dan Butter Milk Powder PT Indomilk Periode Juli 2004-Juni 2005 ..

34

8. Komponen Biaya Pemesanan Per Pesanan Bahan Baku Skim Milk
Powder dan Butter Milk Powder PT Indomilk Periode Juli 2004Juni 2005 .............................................................................................

36

9. Komponen Biaya Penyimpanan Bahan Baku Skim Milk Powder
dan Butter Milk Powder PT Indomilk Periode Juli 2004-Juni 2005 ..

38

10. Volume Pemakaian Bahan Baku Skim Milk Powder dan Butter
Milk Powder pada PT Indomilk Periode Juli 2004-Juni 2005 ...........

39

11. Jumlah Pesanan dan Tingkat Persediaan Bahan Baku Skim Milk
Powder Berdasarkan Kebijakan PT Indomilk Periode Juli 2004Juni 2005 ............................................................................................

40

12. Jumlah Pesanan dan Tingkat Persediaan Bahan Baku Butter Milk
Powder Berdasarkan Kebijakan PT Indomilk Periode Juli 2004Juni 2005 ............................................................................................

41

13. Total Biaya Persediaan Bahan Baku Skim Milk Powder dan Butter
Milk Powder PT Indomilk Periode Juli 2004-Juni 2005 ....................

42

14. Total Biaya Persediaan Bahan Baku Skim Milk Powder dan Butter
Milk Powder dengan Metode MRP Teknik Lot-For-Lot Periode
Juli 2004-Juni 2005 ............................................................................

44

15. Total Biaya Persediaan Bahan Baku Skim Milk Powder dan Butter
Milk Powder dengan Metode MRP Teknik Economic Order
Quantity Periode Juli 2004-Juni 2005 ................................................

45

16. Total Biaya Persediaan Bahan Baku Skim Milk Powder dan Butter
Milk Powder dengan Metode MRP Teknik Part-Period Total Cost
Balancing Periode Juli 2004-Juni 2005 .............................................

46

17. Perbandingan Hasil Pengendalian Persediaan antara Metode
Perusahaan dengan Metode MRP untuk Bahan Baku Skim Milk
Powder Periode Juli 2004-Juni 2005 .................................................

47

18. Perbandingan Hasil Pengendalian Persediaan antara Metode
Perusahaan dengan Metode MRP untuk Bahan Baku Butter Milk
Powder Periode Juli 2004-Juni 2005 .................................................

48

19. Penghematan yang Dihasilkan oleh Metode MRP Terhadap Biaya
Persediaan yang Dikeluarkan Perusahaan Periode Juli 2004-Juni
2005 ....................................................................................................

48

20. Keunggulan dan Kelemahan dari Masing-masing Teknik Penentuan
Ukuran Lot dalam Metode MRP ........................................................

50

ix

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Bagan Kerangka Pemikiran Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Susu Kental Manis pada PT Indomilk ...........................

7

2. Hubungan Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan ......................

17

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1. Peta Lokasi PT Indomilk ....................................................................

56

2. Denah Gudang PT Indomilk ..............................................................

57

3. Denah Gudang Lansano .....................................................................

58

4. Struktur Organisasi PT Indomilk .......................................................

59

5. Penentuan Ukuran Lot dengan Menggunakan EPP untuk Bahan
Baku Skim Milk Powder .....................................................................

60

6. Penentuan Ukuran Lot dengan Menggunakan EPP untuk Bahan
Baku Butter Milk Powder ..................................................................

61

7. Perhitungan MRP Teknik LFL untuk Bahan Baku Skim Milk
Powder ...............................................................................................

62

8. Perhitungan MRP Teknik LFL untuk Bahan Baku Butter Milk
Powder ...............................................................................................

65

9. Perhitungan MRP Teknik EOQ untuk Bahan Baku Skim Milk
Powder ...............................................................................................

68

10. Perhitungan MRP Teknik EOQ untuk Bahan Baku Butter Milk
Powder ...............................................................................................

71

11. Perhitungan MRP Teknik PPB untuk Bahan Baku Skim Milk
Powder ...............................................................................................

74

12. Perhitungan MRP Teknik PPB untuk Bahan Baku Butter Milk
Powder ...............................................................................................

77

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Susu merupakan produk yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi
karena susu merupakan bahan makanan yang mengandung protein, hidrat arang dan
lemak susu yang mudah diserap oleh tubuh (Ressang dan Nasution, 1982). Dalam
keadaan segar, susu merupakan salah satu bahan pangan yang bersifat mudah rusak
(perishable) karena mudah menjadi medium tumbuhnya mikroorganisme patogen.
Untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan citarasanya, susu kemudian
diolah menjadi berbagai macam produk susu olahan.
Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi membawa
dampak positif bagi kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang
bergizi, termasuk diantaranya produk susu olahan. Tingkat konsumsi susu secara
nasional sempat mengalami penurunan yang cukup berarti akibat krisis yang terjadi
pada akhir tahun 1997 lalu, walaupun hal tersebut tidak berlangsung untuk jangka
waktu yang lama. Sejak tahun 1999, perkembangan konsumsi susu di Indonesia
mulai menunjukkan peningkatan yang berarti dari tahun ke tahun (Tabel 1).
Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Susu di Indonesia Tahun 1997-2003
Konsumsi
(ribu ton)

Perubahan
(%)

1997

1.116,5

-

1998

897,4

-24,41

1999

1.116,0

19,59

2000

1.400,0

20,28

2001

1.262,9

-10,85

2002

1.266,4

0,27

2003 *)

1.350,5

6,23

Tahun

Keterangan : *) Angka sementara 2003
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan (2003)

Selama ini pangsa pasar industri pengolahan susu di Indonesia lebih banyak
dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti PT Friesche Vlag Indonesia, PT
Nestle Indonesia, dan PT Indomilk.

Pangsa pasar industri pengolahan susu

berdasarkan nilai penjualan di Indonesia selama kurun waktu 1998-2001 dapat

dilihat pada Tabel 2. Besarnya pangsa pasar yang dimiliki perusahaan-perusahaan
tersebut disebabkan oleh bervariasinya produk-produk yang dihasilkan, sudah cukup
lamanya perusahaan-perusahaan tersebut berdiri serta bergerak di bidang industri
pengolahan susu, dan karena adanya kepercayaan konsumen akan produk-produk
yang dihasilkan.
Tabel 2. Pangsa Industri Pengolahan Susu Berdasarkan Nilai Penjualan di
Indonesia Tahun 1998-2001
Penjualan
(juta rupiah)
1998

1999

2000

2001

Pangsa Pasar
Rata-Rata
(%)

PT Friesche Vlag

1.208.896

1.315.750

1.479.860

1.490.900

24,93

PT Nestle Indonesia

1.126.813

1.278.970

1.395.540

1.450.260

24,61

PT Indomilk

904.455

1.050.100

1.115.600

1.250.300

20,62

PT Sari Husada

276.835

380.315

400.975

428.849

6,85

PT Indoexim Alfa

218.317

325.680

450.683

420.368

6,30

PT Wirayuda Estitama

199.242

276.120

300.050

285.910

4,77

PT Nutricia

191.533

265.233

273.280

285.590

4,59

PT Sanghiang Perkasa

150.812

167.775

173.430

170.650

2,86

Bebelac Indonesia

105.206

110.076

114.378

118.576

1,81

76.268

90.375

99.450

95.357

1,65

124.889

138.900

150.955

177.648

2,70

4.589.319

5.399.324

5.954.201

6.174.408

100,00

Nama Perusahaan

PT Ultrajaya
Lain-Lain
Jumlah

Sumber : Capricorn Indonesia Consult (2001)

Salah satu kendala yang banyak dialami oleh perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang industri pengolahan susu adalah masalah dalam pengadaan bahan
baku. Meskipun produksi susu segar dalam negeri menunjukkan kecenderungan
yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir (Tabel 3), namun tetap saja pasokan
susu segar dari dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku
dari industri pengolahan susu baik dari segi jumlah, kualitas, maupun harga.

2

Tabel 3. Perkembangan Produksi Susu di Indonesia Tahun 1997-2003
Produksi
(ribu ton)

Perubahan
(%)

1997

423,7

-

1998

375,4

-12,86

1999

436,0

13,90

2000

495,6

12,02

2001

479,9

-3,27

2002

493,4

2,73

2003 *)

577,5

14,56

Tahun

Keterangan : *) Angka sementara 2003
Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan (2003)

Untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan susu dalam negeri, sebagian
besar bahan baku susu masih harus didapat dengan cara mengimpor. Selama ini,
sebagian besar susu dan bahan baku susu yang diimpor ke Indonesia berasal dari
Selandia Baru dan Australia yang merupakan produsen susu terbesar di dunia. Iklim
dan manajemen di kedua negara tersebut sangat mendukung untuk pengembangan
sapi perah dan bibit unggul, sehingga skala produksi susu yang dimilikinya juga
besar. Perkembangan impor susu dan bahan baku susu selama kurun waktu 19962001 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Impor Susu dan Bahan Baku Susu Tahun 1996-2001
Tahun

Milk and
cream of fat
(cair)

SMP
(bubuk)

Yoghurt 1)
(kental)

Milk fat
(mentega)

Cheese
(keju)

Total

-------------------------------------------- ton --------------------------------------1996

2.770

48.933

9.259

6.540

6.119

73.621

1997

3.102

45.681

11.187

5.116

4.692

69.778

1998

3.330

37.858

6.792

6.665

4.459

59.104

1999

4.877

55.050

12.816

13.620

4.276

90.639

5.757

111.511

16.958

24.514

6.002

164.742

7.337

101.638

18.944

20.343

5.547

153.809

2000
2

2001 )
Keterangan :

1

) Termasuk susu kental
) Januari – November
Sumber : BPS/Data Consult (2002)
2

3

Bahan baku bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri
pengolahan hasil pertanian (agroindustri) merupakan sumber daya yang sangat
penting dan juga merupakan komponen biaya terbesar. Dengan memperhatikan hal
tersebut di atas, perlu dipelajari sistem pengadaan dan pengendalian persediaan
bahan baku dan faktor-faktor yang mempengaruhinya agar dapat memanfaatkannya
secara optimal.
Perumusan Masalah
Persediaan bahan baku merupakan aset yang bernilai tinggi bagi suatu
perusahaan. Pada suatu perusahaan manufaktur, umumnya nilai persediaan bahan
baku mencapai 30% dari aset total perusahaan (Buffa dan Sarin, 1996). Dengan
semakin ketatnya persaingan dalam memperebutkan pangsa pasar, PT Indomilk
senantiasa dituntut untuk meningkatkan efisiensinya agar dapat terus bersaing. Salah
satu hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi adalah
dengan melakukan pengendalian persediaan, khususnya persediaan bahan baku.
Dengan melakukan pengendalian persediaan atas bahan baku yang dimiliki,
diharapkan perusahaan dapat mengadakan persediaan bahan baku dalam jumlah,
waktu, dan kualitas yang tepat.

Kekurangan persediaan bahan baku dapat

menghambat proses produksi, tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan
baik, dan meningkatkan biaya pemesanan sejalan dengan meningkatnya frekuensi
pembelian sehingga mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Sedangkan kelebihan
persediaan bahan baku akan menimbulkan biaya ekstra serta dapat mengakibatkan
turunnya mutu bahan baku akibat masa penyimpanan yang lama.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1) Bagaimana sistem atau kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang
selama ini dilakukan oleh PT Indomilk?
2) Apakah kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan oleh
perusahaan sudah cukup efisien?
3) Apakah terdapat alternatif model pengendalian persediaan bahan baku yang
lebih efisien dan sesuai dengan kondisi perusahaan pada saat ini?

4

Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1) Menganalisis kebijakan, pelaksanaan, dan permasalahan dalam manajemen
persediaan bahan baku pada PT Indomilk.
2) Merumuskan suatu alternatif model pengendalian persediaan bahan baku yang
dapat meningkatkan efisiensi dan sesuai dengan kondisi perusahaan pada saat
ini.

5

KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam

penelitian

ini,

hal

yang

pertama

kali

dilakukan

adalah

mengidentifikasi sistem dan kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang
selama ini dilakukan oleh PT Indomilk.

Hal-hal yang perlu diketahui meliputi

klasifikasi bahan baku, prosedur-prosedur yang berkaitan dengan pengadaan,
pembelian, dan penanganan bahan baku, kebijakan yang diterapkan perusahaan
dalam mengendalikan dan mengatur tingkat persediaan bahan bakunya, serta sistem
pencatatan persediaan bahan baku yang selama ini digunakan perusahaan.
Penentuan bahan baku pokok perusahaan merupakan hal yang perlu untuk
diprioritaskan sebab dengan melakukan pengendalian atas bahan baku pokok berarti
melakukan pengendalian atas biaya yang cukup besar.

Bahan baku pokok

perusahaan adalah bahan baku kritis yang keberadaannya akan sangat mempengaruhi
aktivitas perusahaan. Bahan baku yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Skim
Milk Powder (SMP) dan Butter Milk Powder (BMP). Pembatasan jenis bahan baku
yang diteliti dilakukan berdasarkan atas besarnya volume pemakaian dan
kepentingan bahan baku tersebut dalam proses produksi.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis volume pemakaian
bahan baku, waktu tunggu pengadaan bahan baku, serta biaya persediaan yang
dihasilkan.

Volume pemakaian dari bahan baku perlu diketahui karena volume

pemakaian bahan baku dapat menunjukkan besar permintaan bahan baku dan
termasuk salah satu variabel penting untuk mendapatkan kuantitas pesanan yang
optimal. Selain itu, data time series dari volume pemakaian bahan baku dapat juga
digunakan dalam peramalan pemakaian bahan baku di masa yang akan datang.
Waktu tunggu pengadaan bahan baku juga merupakan hal yang penting untuk
diketahui. Waktu tunggu (lead time) digunakan untuk dapat menentukan waktu
pelaksanaan pesanan sehingga pesanan dapat diterima pada saat dibutuhkan.
Dengan menggunakan data-data yang diperoleh, dilakukan analisis dengan
menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) dengan tiga teknik
penentuan ukuran lot yang berbeda, yaitu teknik Lot-For-Lot (LFL), teknik
Economic Order Quantity (EOQ), dan teknik Part-Period Total Cost Balancing
(PPB). Hasil yang didapat kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan metode
perusahaan dalam hal besar biaya persediaan untuk mendapatkan alternatif model

pengendalian persediaan bahan baku yang efisien. Selain dari besar biaya persediaan
yang dihasilkan, masing-masing model juga akan dinilai kesesuaiannya dengan
kondisi perusahaan pada saat ini. Secara umum, bagan kerangka pemikiran dari
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
IDENTIFIKASI SISTEM DAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU PERUSAHAAN

KLASIFIKASI
BAHAN BAKU

PROSEDUR PENGADAAN,
PEMBELIAN, DAN
PENANGANAN BAHAN
BAKU

SISTEM
PENCATATAN
PERSEDIAAN

PENENTUAN BAHAN BAKU POKOK

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU

VOLUME PEMAKAIAN
BAHAN BAKU

WAKTU TUNGGU
PENGADAAN BAHAN BAKU

BIAYA PERSEDIAAN
BAHAN BAKU

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

METODE
PERUSAHAAN

METODE MRP
TEKNIK LFL

METODE MRP
TEKNIK EOQ

METODE MRP
TEKNIK PPB

PERBANDINGAN ANTAR METODE

REKOMENDASI ALTERNATIF MODEL PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Susu Kental Manis pada PT Indomilk
7

TINJAUAN PUSTAKA
Persediaan
Pengertian Persediaan
Pengertian persediaan menurut Herjanto (2003) adalah bahan atau barang
yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya
untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang
dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa barang mentah, bahan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan
tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya
persediaan hanyalah suatu sumber daya yang menganggur, karena sebelum
persediaan digunakan berarti dana yang terikat di dalamnya tidak dapat digunakan
untuk keperluan lain.

Begitu pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan

memasukkannya ke dalam neraca sebagai salah satu aktiva lancar.
Menurut Joko (2004) persediaan adalah sumber daya menganggur (idle
resources) yang menunggu proses lebih lanjut. Proses lebih lanjut tersebut dapat
berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem
distribusi, ataupun kegiatan konsumsi pada sistem rumah tangga.
Menurut Assauri (1993) persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barangbarang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha
yang normal, atau persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam
suatu proses produksi.

Sedangkan sistem persediaan adalah serangkaian

kebijaksanaan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan
tingkat persediaan.
Persediaan mempunyai arti dan peranan penting pada suatu perusahaan. Pada
dasarnya persediaan diperlukan untuk mempermudah atau memperlancar jalannya
operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi
barang serta selanjutnya menyampaikannya pada konsumen.

Tanpa adanya

persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada
suatu waktu tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.

Fungsi dan Peranan Persediaan
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai
fungsi penting persediaan (Handoko, 1991).

Fungsi-fungsi persediaan yang

dimaksud adalah :
1) Fungsi Decoupling.

Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat

memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada pemasok. Persediaan
bahan baku diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada
pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman.
2) Fungsi Economic Lot Sizing.

Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan

dapat memproduksi dan membeli sumber daya dalam kuantitas yang dapat
mengurangi biaya per unit.
3) Fungsi Antisipasi. Persediaan musiman ditujukan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan data masa lalu,
yaitu permintaan musiman. Persediaan antisipasi ini penting agar kelancaran
proses produksi tidak terganggu.
Menurut Herjanto (2003) diadakannya persediaan mulai dari yang berbentuk
bahan mentah sampai menjadi barang jadi antara lain berguna untuk dapat :
1) Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang
dibutuhkan perusahaan.
2) Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan.
3) Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4) Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.
5) Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
(quantity discounts).
6) Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang
diperlukan.
Tipe dan Jenis Persediaan
Menurut Handoko (1991) persediaan tersedia dari beberapa jenis, setiap jenis
mempunyai karakteristik khusus tersendiri dan cara pengolahannya pun berbeda.
Menurut tahapan di dalam proses produksi, persediaan dapat dibedakan atas :
9

1) Persediaan bahan mentah (raw materials), yaitu persediaan barang-barang
berwujud yang digunakan dalam proses produksi.
2) Persediaan komponen rakitan (purchased parts), yaitu persediaan barang yang
terdiri dari komponen yang diperoleh dari perusahaan lain.
3) Persediaan bahan penolong (supplies), yaitu persediaan barang yang diperlukan
dalam proses produksi dan tidak merupakan bagian dari barang jadi.
4) Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang yang
merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi tetapi masih
memerlukan proses selanjutnya.
5) Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang yang telah
selesai diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim ke konsumen.
Sedangkan menurut Herjanto (2003) persediaan dapat dikelompokkan ke
dalam empat jenis, yaitu :
1) Fluctuation stock, merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi
permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi jika
terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi,
atau pengiriman barang.
2) Anticipation stock, merupakan jenis persediaan untuk menghadapi permintaa