Perubahan Nyata .1 Perubahan pada Mata Pencaharian Utama Keluarga Responden

perusahaan PT. Pertamina Persero UPMS I Medan di lingkungan-lingakungan kelurahan silalas perlu dilanjutkan. Berdasarkan analisis data perlu tidaknya program tanggung jawab sosial perusahaan dilanjutkan, dapat diketahui bahwa seluruh responden 100 memberikan jawaban perlu dilanjutkan. 5.2.6 Perubahan Nyata 5.2.6.1 Perubahan pada Mata Pencaharian Utama Keluarga Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada perubahan pada mata pencaharian utama masyarakat lingkungan XII Silalas setelah pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini dikarenakan masyarakat yang bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Pertamina Persero UPMS I Medan berasal dari kalangan pekerja swasta. Tabel 5.23 Perubahan Mata Pencaharian Tambahan Keluarga Responden No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 29 18 61,70 38,30 Total 47 100,00 Sumber: Data primer 2013 Pada tabel 5.23 dapat diketahui bahwa banyaknya bantuan dan dukungan yang diberikan oleh pihak bagian Corporate Social Responbility mampu membuka peluang bagi masyarakat dalam meningkatkan jumlah pendapatan keluarga. Sebanyak dua puluh sembilan responden 61,70 mengalami perubahan mata pencaharian tambahan keluarga responden. selebihnya sebanyak Universitas Sumatera Utara delapan belas 38,30 responden menjawab tidak ada perubahan. Responden yang menjawab tetap tersebut disebabkan karena baru terlibat dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Pertamina Persero UPMS I Medan. Melalui hasil wawancara, sebelum bergabung menjadi peserta, mayoritas responden tidak memiliki pekerjaan tambahan dan hanya sebagian kecil yang mempunyai pekerjaan tambahan, itu pun pekerjaan dagang dan buruh bangunan. Setelah bergabung dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial, pihak perusahaanpun memberikan peluang usaha. Tabel 5.24 Perubahan Jumlah Pendapatan Sebelum dan Setelah Bergabung menjadi peserta Corporate Social Responsibilty No Jumlah Pendapatan sebelum Frekuen si F Persent ase Perubahan tingkat Pendapatan Frekuen si F Persenta se 1 2 3 Rp 700.000,- Rp 700.000- Rp 1.400.000,- Rp 1.400.000,- 12 23 12 25,53 48,94 25,53 Tetap Rp 700.000,- Rp 700.000,- 12 23 13 25,53 46,81 27,66 Total 47 100,00 Total 47 100,00 Sumber: Data primer 2013 Data pada tabel 5.24 menunjukkan bahwa sebanyak 13 responden 48,94 mempunyai penghasilan rata-rata Rp 700.000,- sampai Rp 1.400.000,- perbulannya. Jumlah pendapatan tersebut diperoleh sebelum warga ikut bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Pertamina Persero UPMS I Medan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan dua belas responden 25,53 mempunyai pendapatan kurang dari Rp 700.000,- perbulannya, sebanyak dua belas responden 25,53 mempunyai tingkat pendapatan diatas Rp 1.400.000,-. Tinggi rendahnya tingkat pendapatan dipengaruhi oleh jangka waktu pelaksanaan Program tanggung jawab sosial perusahaan. Jumlah pendapatan rata-rata responden tersebut diperoleh dari hasil kerja mereka yang matapencaharian utama adalah sebagai pedagang. Tabel 5.24 juga menunjukan sebanyak tiga belas responden 27,66 mengalami peningkatan pendapatan kurang dari Rp 700.000,- per bulannya, dan dua belas responden 25,53 tidak mengalami peningkatan pendapatan lebih. Sementara dua puluh tiga responden 46,81 mengaku belum merasakan adanya perubahan pada peningkatan pendapatan. Tabel 5.25 Perubahan Pola Berfikir Responden dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 33 14 70,21 29,79 Total 47 100,00 Sumber: Data primer 2013 Berdasarkan tabel 5.25 dapat diketahui bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan telah banyak berkontribusi dalam merangsang pola fikir masyarakat. Terutama setelah mendapatkan pelatihan, penyuluhan dan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan, responden semakin bersemangat dan termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Karim 30 bahwa: Universitas Sumatera Utara “...saya beranggapan bahwa kehadiran perusahaan pertamina tidak memberikan perubahan pendapatann namun setelah pelaksanaan bantuan dari perusahaan pertamina, saya merasa lebih baik dan memberikan penilaian positiflah sama perusahaan pertamina...” Perubahan pola berpikir tersebut juga dialami oleh Zainul Hermansyah Harahap. 38 yang menyatakan bahwa: “...Kalau dulu sebelum adanya perusahaan pertamina, kami masyarakat lingkungan silalas tidak mampu berbuat apa-apa untuk memperbaiki pendapatan keluarga, kalau mengharapkan bantuan dari pemerintah tapi itu pun tidak bisa dipastikan dan dibagikan jika ada orang dekat dengan pihak kantor kelurahan. Kalau sekarang setelah adanya pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan ini memang memberikan peluang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik...”. Ada juga responden yang mengaku berubah pola pikirnya tetapi belum mendapatkan hasil dalam bentuk materi. Menanggapi pengakuan responden mengenai pola pikir responden yang tetap, peneliti berasumsi bahwa sebenarnya responden kurang bersungguh-sungguh dalam menjalankan program. Jika responden bertanggung jawab dalam melaksanakan program pasti pola pikir mereka akan lebih berkembang kearah positif, karena pada dasarnya program tanggung jawab sosial perusahaan adalah program yang cukup menguntungkan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.26 Perubahan Lama Jam Bekerja Responden Setelah Adanya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan No Lama Jam Bekerja Frekuensi F Persentase 1 2 Berubah Tetap 36 11 76,60 23,40 Total 47 100,00 Sumber: Data primer 2013 Berdasarkan tabel 5.26 sebanyak tiga puluh enam responden 76,60 mengaku bahwa jam bekerja anggota keluarga setelah adanya program tanggung jawab sosial perusahaan mengalami peningkatan. Hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai bantuan yang di terima oleh masyarakat. Bantuan di bidang sistem pertanian terpadu misalnya, menambah lama jam bekerja responden dan anggota keluarga lainnya untuk berdagang. Program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan seperti bantuan masyarakat dalam meningkatkan kualitas bekerja sehingga mempengaruhi lama jam bekerja masyarakat. Semakin sehat masyarakat maka akan semakin meningkat pula kualitas kekuatan mereka khususnya dalam bekerja.

5.3 Hasil Wawancara dengan Lima Petugas Lapangan 1. Identitas Informan