Karakteristik Emulsifier dari otak sapi yang diekstrak dengan menggunakan pelarut yangberbeda

o?r/

KARAKTERISTIK EMULSIFIEIP DARI OTAK SAP1
YANG DEKSTRAK DENGAN IMENGGUNAKAN
FELARUT YANG BERBEDA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL+ERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

..

Ari R e t n o d . D142C2023. 2006. Karakteristik lZmd.@k dari Otak Sapi yang
Diekstrak dengan Menggunakan Pelartit yang Berbeda Skripsi. Program SNdi
Teknologi Hasil Temak, Fakultas Peternakan, M M Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
P e m b i i i Anggota

: Tuti Suryati, S.R., M.Si.
: Dr.Ir. Henny Nuraini, M.Si.


Otak sapi merupakan salah satu hasil ikutan tern& yang belum dimanfnntlran
secara optimal khususnya di kalangan masyarah Indonesia Hal tenebul disebabkan
oleh belum banyaknya penelitian secara ilmiah yang dilakukan mengenai
pemanfaatanotak sapi sebagai salah satu hasil ikutan tern& Komponen terbesar dari
total lemak pada otak sapi adalah fosfolipida. Fosfolipida memiliki gugus polar dan
non polar dalam satu molekulnya Otak sapi rnenrpakan suniber e m u l s ~ j kalami
yang rnemiliki kandungan fosfolipida sebesar 6%. Metode yang biasa digmudan
untuk mendapatkan fosfolipida dari otak sapi adalah dengan cara sobent exlraction
m e q g p x h n pelarut organik
Penelitian ini bertujuau untuk mempelajari ekstraksi fosfolipida dari otak sapi
menggunakan pelarut heksan IW/o dan etanol 95% sehingga menghasilkan
kmaktexistik emulsifier yang baik Penelitian ini dilakukan dari bulan Pebruari
smpi bulan Juni 2006. Otak sapi yang akan diekstrak dib& tepung tedebih dahulu
dengan tujuan rnengoptimalkan proses ekstraksi. Otak sapi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah stbanyak 3.3583 gram (9 buah) dengan tepung otaknya sebesar
805,8 gram untuk 3 lrali ulangan Rancangan percobaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan
adalah penggunaan jenis pelarut yang beheda dalam proses ekstraksi. yakni: pelarut
heksan 1000h dan etanol 95%. Peubah yang d i d meliputi rendemen, Witas

emulsi, diameter globula fase tedkpersi, nilai tegangan permukaan, dm tegangan
antwnuka Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis mgm (ANOVA).
Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis ragam memjukkan bahwa gum
yang diekstrak rnenggunakan pelarut etanol 95% rnemiliki nilai stabilitas emulsi
sebesar 91,67% nyata lebih stabil dibangum yang diekstrak menggcmakan
pelarut heksan 1000h den* nilai stabilitas ernulsinya sebesar 68J3% (P