ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG PADA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK.

(1)

ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG PADA

PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK.

SKRIPSI

Oleh:

Cendy Rosa Puspitasari 201210160311510

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG PADA

PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK.

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

Cendy Rosa Puspitasari NIM 201210160311510

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG DAGANG PADA

PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK.

Oleh:

Cendy Rosa Puspitasari NIM 201210160311510

Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal ...

Pembimbing:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Warsono, M.M. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M. NIP. 196712201993071001 NIP. 10790090175

Mengetahui:

Dekan, Ketua Program Studi Manajemen

Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si. Dr. Marsudi, M.M. NIP.196406241989031002 NIP. 107.8511.0357


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan memberikan berkah ilmu pengetahuan serta pencerahan akal budi sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Analisis Pengendalian Piutang Dagang Pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam memperoleh gelar sarjana pada program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Melalui kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan dukungan, bantuan, dan bimbingan serta saran-saran yang sangat bermanfaat selama proses penulisan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. H. Fauzan, M.Pd selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. H. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Drs. Warsono, M.M selaku pembimbing I yang dengan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan sampai terseleseinya skripsi ini.


(5)

5. Dra. Hj. Erna Retna Rahadjeng, M.M selaku Pembimbing II mendampingi saya selama proses penulisan skripsi.

6. Bapak / Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan, sehingga saya dapat menyeleseikan skripsi ini.

7. Endro Judy Tjahjono selaku kepala Biro Hutang Piutang PT Semen Indonesia (Persero), Tbk yang sudah membantu proses penyelesaian skripsi.

8. Dharma Sunyata, S.E selaku kepala seksi penagihan PT Semen Indonesia (Persero), Tbk yang sudah membantu proses penyusunan skripsi ini.

9. Kedua orang tua saya, Bpk. Sarosa dan Ibu. Sri Amin yang selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun materi serta doa.

10. Saudara saya Amelia Rosa Helyanti yang sudah memberikan dukungan 11. Kepada teman-teman seangkatan dan seperjuangan dari kelas Manajemen J

dan Manajemen K atas dukungan semangat sehingga terseleseikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa isi dari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh peneliti demi bekal dalam menatap masa depan.

Wassalamu’ alikum Wr. Wb.

Malang, 27 April 2016 Peneliti


(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 8


(7)

Halaman

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Lokasi Penelitian ... 18

B. Jenis Penelitian ... 18

C. Definisi Operasional Variabel ... 18

D. Populasi dan Sampel ... 19

E. Jenis dan Sumber Data ... 20

F. Metode Pengumpulan Data ... 21

G. Metode Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

A. Gambaran Umum PT semen Indonesia (Persero), Tbk ... 23

B. Analisis Data ... 34

C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran - Saran... 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN


(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian ... 17

Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi PT Semen Indonesia


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Total Permintaan dan Penjualan Semen Domestik

PT Semen Indonesia (Persero), Tbk ... 2

Tabel 1.2. Data Jumlah Piutang Dagang Tahun 2012, 2013, dan 2014 pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk ... 3

Tabel 3.1. Tabel Aging Schedule ... 22

Tabel 3.2. Tabel Taksiran Kerugian Piutang ... 22

Tabel 4.1 Tanggung Jawab Utama Frekuensi Output KPI

Dokumen Pendukung ... 29

Tabel 4.2 Tanggung Jawab Umum Frekuensi Output KPI

Dokumen Pendukung ... 30

Tabel 4.3 Kebijakan Pengendalian Piutang Dagang PT Semen Indoensia ( Persero ), Tbk, 2015 ... 33

Tabel 4.4 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2012 Wilayah Jatim dan Jabar

(Term Of Payment 30 Hari)... 36

Tabel 4.5 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2012 Wilayah Jateng


(10)

ix

Halaman

Tabel 4.6 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2012 Wilayah Luar Jawa

(Term Of Payment 45 Hari)... 37

Tabel 4.7 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2013 Wilayah Jatim dan Jabar

(Term Of Payment 30 Hari) ... 37

Tabel 4.8 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2013 Wilayah Jateng

(Term Of Payment 37 Hari)... 36

Tabel 4.9 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2013 Wilayah Jatim dan Jabar

(Term Of Payment 30 Hari)... 38

Tabel 4.10 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2014 Wilayah Jateng

(Term Of Payment 37 Hari)... 39

Tabel 4.11 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2014 Wilayah Luar Jawa

(Term Of Payment 45 Hari) ... 39

Tabel 4.12 Taksiran Kerugian Piutang PT Semen Indonesia Per 31 Desember 2014 Wilayah Jatim dan Jabar

(Term Of Payment 30 Hari) ... 40


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar 7 sampel nama distributor PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, 2015,

Lampiran 2 Nilai Piutang 7 sampel perusahaan Tahun 2012, 2013 dan 2014

Lampiran 3 Data Transaksi 7 Distributor Tanggal Terbit Faktur Hingga Tanggal Jatuh Tempo Oleh PT Semen Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2012, 2013 dan 2014

Lampiran 4 Daftar Pengelompokkan Umur Piutang Sesuai Term Of Payment

Daerah Distributor Tahun 2012

Lampiran 5 Daftar Pengelompokkan Umur Piutang Sesuai Term Of Payment

Daerah Distributor Tahun 2013

Lampiran 6 Daftar Pengelompokkan Umur Piutang Sesuai Term Of Payment


(12)

44

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Agus Harjito dan Martono. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia

Abdullah, Faisal. 2013. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Malang: UMM Press

Brigham, Eugene dan Joel Houston. 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta: Salemba Empat

Brealy, Richard A, Myers, Stewart C, dan Marcus, Alan J. 2008. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Dwi, Sri Ari Ambarwati. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu

Djakman, D. Chaerul, Dwi Sulistyorini. 2000. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Hanafi, M. Mamduh. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP-YKPN

Hanafi, M. Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE, Universitas Gajah Mada

Jusup, Al Haryono. 2001. Dasar – Dasar Akuntansi. Edisi Keenam. Yogyakarta: STIE YKPN

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi 6. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada


(13)

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat. Yogyakarta: Cetakan Ketujuh, BPFE

Sukardji, 1984. Dasar – Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Andi Offset

Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat

Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Teori dan AplikasiEdisi 4. Yogyakarta: BPFE

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta

Fensi da Costa, Imanuella. 2015. Analisis Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada PT Metta Karuna Jaya Makasar, Jurnal, Makasar, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi.

Riwayati, Sri. 2012. Analisis Pengendalian Piutang Terhadap Resiko Piutang Tak Tertagih Pada PT XYZ, Jurnal, Kepulauan Riau, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia saat ini akan terjadi persaingan yang sangat ketat, termasuk perusahaan manufaktur yaitu perusahaan penghasil produk semen. Negara Indonesia memiliki 10 produsen semen nasional yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara dengan kapasitas produksi mencapai 78 juta ton per tahun dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kontribusi sektor semen pada pembangunan fisik di Indonesia dapat dilihat dari total konsumsi semen nasional pada tahun 2014 mencapai 62,40 juta ton atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 60,54 juta ton. Konsumsi semen nasional terus meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir sesuai target pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan sebesar 6-8% pada tahun 2015-2020 (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2015).

PT Semen Indonesia (Persero), Tbk merupakan produsen semen terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas sebesar 30 juta ton per tahun dan penguasaan pasar domestik sebesar 44 persen, diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957 dengan kapasitas saat itu 250 ribu ton per tahun. Tanggal 20 Desember 2012 resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk,


(15)

2

menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, memiliki kapasitas 30 juta ton per tahun atau meningkat 11.900 persen dari kapasitas awal.

Pada tanggal 18 Desember 2012, Perusahaan melakukan penandatanganan transaksi akuisisi 70% saham Thang Long Cement,

perusahaan semen terkemuka Vietnam yang memiliki kapasitas produksi 2,3 juta ton per tahun dan hingga saat ini komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi milik pemerintah sebesar 51,0% dan publik 48,9%

(www.semenindonesia.com).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah permintaan semen di wilayah domestik dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan terus menerus di Indonesia. Hal ini juga mempengaruhi tingkat penjualan semen pada perusahaan ini. Berikut ini adalah data permintaan dan penjualan semen domestik selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Total Permintaan dan Penjualan Semen Domestik PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. ( Dalam Juta Ton ) Tahun 2010 – 2014. No Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 1. Penjualan Domestik

(Jutaan Ton)

17,9 19,7 22,6 27,8 28,5 2. Permintaan (Jutaan Ton) 19,0 19,9 22,8 26,9 28,3

Sumber: Annual Report PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, 2015

Pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pertumbuhan pasar domestik Semen Indonesia jauh diatas rata-rata nasional yang sekitar 5,5%. Kapasitas produksi dan volume produksi semen perusahaan ini terus mengalami peningkatan. Perusahaan menargetkan peningkatan produksi semen sebesar


(16)

3

8% dari 28,3 juta ton pada tahun 2014 menjadi 30,565 juta ton di tahun 2015, (Majalah Gapura PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, 2015).

Piutang dagang merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pembeli yang membeli produk perusahaan (Martono dan Harjito 2007:95). Pengendalian piutang dagang yang dilakukan perusahaan ini memiliki beberapa tahap. Pertama, perusahaan menentukan jatuh tempo piutang distributor. Kedua, perusahaan melakukan proses penagihan piutang.

Ketiga, apabila sampai diberi surat peringatan ketiga distributor masih belum membayar, perusahaan ini memberhentikan pengiriman pembelian semen secara kredit.

Pada penelitian ini, diambil data jumlah piutang dagang oleh distributor secara acak sebanyak 7 sampel distributor pada tahun 2012, 2013 dan 2014 pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk dengan perhitungan menjumlahkan semua nilai piutang masing – masing distributor dan total piutang yang outstanding periode akhir tahun. Adapun data penunjang piutang dagang yang dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Data Jumlah Piutang Dagang Tahun 2012, 2013, dan 2014 pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk.

Sumber: PT Semen Indonesia, Tbk, 2015

Perusahaan ini memiliki kriteria tertentu untuk mengendalikan piutang yang tak tertagih, ketentuan tersebut adalah sebagai berikut: Jika piutang

No. Tahun Nilai Piutang Piutang Outstanding 1. 2012 Rp977.334.707.220,00 Rp50.186.923.390,00 2. 2013 Rp453.560.074.868,00 Rp60.832.770.314,00 3. 2014 Rp498.477.777.868,00 Rp64.718.320.208,00


(17)

4

outstanding besarnya <5% dari jumlah piutang berarti pengendalian piutangnya baik, namun jika piutang outstanding besarnya >5% dari jumlah piutang berarti pengendalian piutangnya tidak baik. Semakin kecil prosentase jumlah piutang outstanding, maka semakin baik pula tingkat pengendalian piutang dagang.

Fenomena yang terjadi pada perusahaan ini adalah jumlah piutang outstanding dari tahun 2012 sebesar 5%, tahun 2013 sebesar 13%, dan tahun 2014 sebesar 12% dari jumlah piutang, besarnya jumlah piutang ini semakin tahun justru pengendaliannya menjadi tidak baik. Sehingga perusahaan ini perlu dilakukan pengendalian piutang dagang agar jumlah piutang tak tertagihnya tidak semakin meningkat (Seksi Penagihan bagian Biro Hutang Piutang PT Semen Indonesia, Tbk)

Ada beberapa cara untuk mengawasi piutang antara lain rata – rata periode piutang (ACP), aging schedule (skedul umur), dan payment pattern approach (pendekatan pola pembayaran), Mamduh (2004:563). Pada perusahaan ini, metode yang digunakan dalam pengendalian piutang adalah metode rata – rata pengumpulan piutang, sehingga penulis menggunakan metode yang berbeda untuk menganalisis, yaitu dengan menggunakan metode

aging schedule (skedul umur).

Jumlah piutang yang menunggak pada perusahaan besar dari tahun ke tahun seharusnya mengalami penurunan, berbeda dengan pada perusahaan ini. PT Semen Indonesia (Persero), Tbk ini justru mengalami kenaikan selama 3 tahun terakhir dikarenakan banyaknya kompetitor perusahaan semen.


(18)

5

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian untuk mengetahui perusahaan ini bisa mengendalikan piutang dagangnya atau tidak dari tahun 2012, 2013 dan 2014..

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana pengendalian piutang dagang pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk tahun 2012, 2013 dan 2014 ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka batasan masalah penelitian ini tentang piutang dagang periode tahun 2012, 2013, dan 2014, dan metode yang digunakan peneliti adalah metode umur piutang.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengendalian piutang dagang pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk periode akhir tahun 2012, 2013 dan 2014.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: a. Bagi Manajemen


(19)

6

Penelitian ini juga memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu dapat memberikan input tentang pengendalian piutang dan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga bisa memperbaiki sistem kerja mengenai pengendalian piutang agar lebih maksimal.

b. Bagi Distributor

Penelitian ini diharapkan agar khususnya distributor perusahaan ini apabila melakukan pembelian semen secara kredit, maka pihak distributor dapat melunasi piutangnya sesuai jatuh tempo tanpa mengalami keterlambatan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan bisa bermanfaat dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.


(20)

(1)

menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, memiliki kapasitas 30 juta ton per tahun atau meningkat 11.900 persen dari kapasitas awal.

Pada tanggal 18 Desember 2012, Perusahaan melakukan penandatanganan transaksi akuisisi 70% saham Thang Long Cement, perusahaan semen terkemuka Vietnam yang memiliki kapasitas produksi 2,3 juta ton per tahun dan hingga saat ini komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi milik pemerintah sebesar 51,0% dan publik 48,9% (www.semenindonesia.com).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah permintaan semen di wilayah domestik dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan terus menerus di Indonesia. Hal ini juga mempengaruhi tingkat penjualan semen pada perusahaan ini. Berikut ini adalah data permintaan dan penjualan semen domestik selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Total Permintaan dan Penjualan Semen Domestik PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. ( Dalam Juta Ton ) Tahun 2010 – 2014.

No Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

1. Penjualan Domestik (Jutaan Ton)

17,9 19,7 22,6 27,8 28,5 2. Permintaan (Jutaan Ton) 19,0 19,9 22,8 26,9 28,3 Sumber: Annual Report PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, 2015

Pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pertumbuhan pasar domestik Semen Indonesia jauh diatas rata-rata nasional yang sekitar 5,5%. Kapasitas produksi dan volume produksi semen perusahaan ini terus mengalami peningkatan. Perusahaan menargetkan peningkatan produksi semen sebesar


(2)

8% dari 28,3 juta ton pada tahun 2014 menjadi 30,565 juta ton di tahun 2015, (Majalah Gapura PT Semen Indonesia (Persero), Tbk, 2015).

Piutang dagang merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pembeli yang membeli produk perusahaan (Martono dan Harjito 2007:95). Pengendalian piutang dagang yang dilakukan perusahaan ini memiliki beberapa tahap. Pertama, perusahaan menentukan jatuh tempo piutang distributor. Kedua, perusahaan melakukan proses penagihan piutang. Ketiga, apabila sampai diberi surat peringatan ketiga distributor masih belum membayar, perusahaan ini memberhentikan pengiriman pembelian semen secara kredit.

Pada penelitian ini, diambil data jumlah piutang dagang oleh distributor secara acak sebanyak 7 sampel distributor pada tahun 2012, 2013 dan 2014 pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk dengan perhitungan menjumlahkan semua nilai piutang masing – masing distributor dan total piutang yang outstanding periode akhir tahun. Adapun data penunjang piutang dagang yang dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Data Jumlah Piutang Dagang Tahun 2012, 2013, dan 2014 pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk.

Sumber: PT Semen Indonesia, Tbk, 2015

Perusahaan ini memiliki kriteria tertentu untuk mengendalikan piutang yang tak tertagih, ketentuan tersebut adalah sebagai berikut: Jika piutang

No. Tahun Nilai Piutang Piutang Outstanding 1. 2012 Rp977.334.707.220,00 Rp50.186.923.390,00 2. 2013 Rp453.560.074.868,00 Rp60.832.770.314,00 3. 2014 Rp498.477.777.868,00 Rp64.718.320.208,00


(3)

outstanding besarnya <5% dari jumlah piutang berarti pengendalian piutangnya baik, namun jika piutang outstanding besarnya >5% dari jumlah piutang berarti pengendalian piutangnya tidak baik. Semakin kecil prosentase jumlah piutang outstanding, maka semakin baik pula tingkat pengendalian piutang dagang.

Fenomena yang terjadi pada perusahaan ini adalah jumlah piutang outstanding dari tahun 2012 sebesar 5%, tahun 2013 sebesar 13%, dan tahun 2014 sebesar 12% dari jumlah piutang, besarnya jumlah piutang ini semakin tahun justru pengendaliannya menjadi tidak baik. Sehingga perusahaan ini perlu dilakukan pengendalian piutang dagang agar jumlah piutang tak tertagihnya tidak semakin meningkat (Seksi Penagihan bagian Biro Hutang Piutang PT Semen Indonesia, Tbk)

Ada beberapa cara untuk mengawasi piutang antara lain rata – rata periode piutang (ACP), aging schedule (skedul umur), dan payment pattern approach (pendekatan pola pembayaran), Mamduh (2004:563). Pada perusahaan ini, metode yang digunakan dalam pengendalian piutang adalah metode rata – rata pengumpulan piutang, sehingga penulis menggunakan metode yang berbeda untuk menganalisis, yaitu dengan menggunakan metode aging schedule (skedul umur).

Jumlah piutang yang menunggak pada perusahaan besar dari tahun ke tahun seharusnya mengalami penurunan, berbeda dengan pada perusahaan ini. PT Semen Indonesia (Persero), Tbk ini justru mengalami kenaikan selama 3 tahun terakhir dikarenakan banyaknya kompetitor perusahaan semen.


(4)

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian untuk mengetahui perusahaan ini bisa mengendalikan piutang dagangnya atau tidak dari tahun 2012, 2013 dan 2014..

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana pengendalian piutang dagang pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk tahun 2012, 2013 dan 2014 ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka batasan masalah penelitian ini tentang piutang dagang periode tahun 2012, 2013, dan 2014, dan metode yang digunakan peneliti adalah metode umur piutang.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengendalian piutang dagang pada PT Semen Indonesia (Persero), Tbk periode akhir tahun 2012, 2013 dan 2014.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: a. Bagi Manajemen


(5)

Penelitian ini juga memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu dapat memberikan input tentang pengendalian piutang dan sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga bisa memperbaiki sistem kerja mengenai pengendalian piutang agar lebih maksimal.

b. Bagi Distributor

Penelitian ini diharapkan agar khususnya distributor perusahaan ini apabila melakukan pembelian semen secara kredit, maka pihak distributor dapat melunasi piutangnya sesuai jatuh tempo tanpa mengalami keterlambatan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan bisa bermanfaat dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.


(6)