42
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Komposisi Nilai Tambah Bruto
Pada tabel 4.1 disajikan jumlah nilai tambah menurut komponennya. Komponen upah dan gaji yang diciptakan oleh kegiatan
ekonomi di Jawa Tengah mencapai Rp. 33.893.355,43 juta di tahun 2000 dan sebesar Rp. 58.450.517,29 juta pada tahun 2004. Pada periode tersebut
komponen upah dan gaji masing-masing berperan 28,78 persen dan 30,21 persen dari keseluruhan nilai tambah.
Tabel 4.1 Komposisi Nilai Tambah Bruto Menurut Komponennya
Di Jawa Tengah Tahun 2000 dan 2004 Jutaan Rupiah 2004
2000 Kode
I-O Komponen
Nilai Distribusi
Nilai Distribusi
1 2
3 4
5 6
201 202
203 204
205 Upah dan Gaji
Surplus Usaha Penyusutan
Pajak Tak Langsung
Subsidi 58.450.517,29
100.442.999,19 18.718.562,45
16.848.370,66 -1.025.186,54
30,21 51,92
9,67 8,72
-0,52 33.893.355,43
68.133.212,52 9.209.558,29
6.517.031,97 -2.659,25
28,78 57,86
7,82 5,55
-0,01 Jumlah
193,435,263.05 100,00
117.750.498,96 100,00
Sumber: Tabel Input Output DKI Jakarta Tahun 2000 dan 2004.
43 Komponen dengan peranan terbesar adalah surplus usaha. Pada
tahun 2000 peranan komponen ini dalam pembentukan nilai tambah di Jawa Tengah adalah sebesar 57.86 persen dengan nilai sebesar Rp.
68.133.212,52 juta dan pada tahun 2004 menurun menjadi 51,92 persen dengan nilai sebesar Rp. 100.442.999,19 juta. Bila diamati porsi upah dan
gaji dalam struktur nilai tambah ternyata relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan surplus usaha, surplus usaha yang diterim a oleh
pengusaha satu setengah kali lebih besar dibandingkan komponen upah dan gaji. Padahal upah dan gaji merupakan satu-satunya komponen nilai
tambah yang bisa langsung diterima oleh pekerja. Surplus usaha sendiri belum tentu dapat langsung dinikmati ole h masyarakat, karena surplus
usaha tersebut sebagian ada yang tersimpan atau ditanam di perusahaan dalam bentuk laba yang ditahan. Dalam surplus usaha termasuk juga
bagian pendapatan dari tenaga kerja yang tidak dibayar. Sedangkan peranan komponen penyusutan dalam pembentukan
nilai tambah di Jawa Tengah adalah sebesar 7,82 persen dengan nilai Rp. 9.209.558,29 juta pada tahun 2000 dan mengalami peningkatan menjadi
9,67 persen dengan nilai Rp. 18.718.562,45 pada tahun 2004. Komponen pajak tak langsung mempunyai peran 5,55 persen dalam stuktur nilai
tambah di Jawa Tengah dengan nilai Rp. 6.517.031,97 juta pada tahun 2000 dan meningkat menjadi 8,72 persen dengan nilai Rp. 16.848.370,66
pada tahun 2004. Komponen subsidi dari pemerintah Jawa Tengah pada tahun 2000 adalah sebesar 0,01 persen dengan nilai Rp. 2.659,25 juta dan
44 meningkat menjadi 0,52 persen dengan nilai Rp. 1.025.186,54 juta pada
tahun 2004.
2. Struktur Permintaan Akhir