Tujuan Tata Cahaya buku guru smp kelas viii kurukulum 2013 Seni Budaya Guru

164 Kelas IX SMPMTs b. Mengingatkan efek cahaya alamiah. Maksudnya, menentukan keadaan jam, musim, cuaca, keadaan dengan menggunakan tata cahaya. c. Membantu melukiskan dekor atau scenery dalam menambah nilai warna sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan menonjolkan fungsi dekorasi. d. Membantu permainan lakon dengan cara membantu menciptakan suasana kejiwaan.

2. Fungsi Tata Cahaya

a. Mengadakan pilihan bagi segala hal yang diperlihatkan, maksudnya adalah dengan tata cahaya mencoba membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas. b. Mengungkapkan bentuk sehingga objek yang kena cahaya akan menampakkan bentuknya yang wajar, maka dari itu penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencahayaan yang memberikan keaneka ragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu. c. Membuat gambar wajar, disini termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan gambaran cahaya wajar yang memberi petunjuk- petunjuk terhadap waktu sehari-hari, waktu setempat dan musim. Disamping itu juga termasuk pembuatan cahaya lampu tiruan di dalam set interior, misalnya cahaya lilin, lampu kerudung, lampu dinding dan lain-lain. d. Membuat komposisi, yaitu menggunakan unsur cahaya berdasar atas rancangan, sehingga melahirkan suatu komposisi yang menunjang kehadiran para pemerannya. Cahaya lampu harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memusatkan perhatian penonton pada setiap gerakkan pemeran dan menimbulkan gagasan baru. e. Menciptakan suasana, yaitu dengan menata cahaya maka diharapkan akan menimbulkan perasaan atau efek kejiwaan penonton. Cara yang ditempuh yaitu dengan pemakaian warna dan cahaya keteduhan.

3. Jenis Lampu

Lampu pentas terbagi menjadi tiga bagian besar yaitu lampu strip, lampu spot, dan lampu general. Lampu strip terbagi menjadi dua yaitu lampu kaki lampu yang diletakkan di batas depan bawah pentas yang berguna untuk menghilangkan bayang-bayang dan lampu border lam- pu yang diletakkan di atas pentas di belakang border dan fungsinya sama dengan lampu kaki. Lampu spot yaitu lampu yang mempunyai Seni Budaya 165 sumber sinar dengan intensif memberikan sinar pada satu titik bidang tertentu. Fungsinya untuk menonjolkan arena permainan dan sekaligus membangun suasana permainan. Lampu general atau Floodlight yaitu lampu yang mempunyai kekuatan sinar yang besar dan tanpa lensa. Fungsinya untuk menerangi arena permainan.

4. Pengontrolan Sinar dan Warna

Pengontrolan sinar di pentas terbagi atas enam kategori yaitu : a. Pengontrolan atas hidup dan matinya lampu, disini harus diusahakan agar hidup matinya lampu tidak dilakukan secara mendadak sebab kita menyesuaikan dengan kemampuan mata kita untuk menyesuaikan diri. b. Pengontrolan atas penyuraman cahaya lampu, disini yang perlu dipertimbangkan adalah membentuk suatu gambar atau suasana yang alami. c. Pengontrolan atas arah sinar, disini yang perlu diperhatikan adalah arah datangnya sinar dan berapa sinar yang digunakan untuk menyinari dan ini ada hubungannya dengan pembentukan tiga dimensi suatu benda atau pemeran. d. Pengontrolan atas besar sinar lampu spot. Pengontrolan ini berguna untuk menentukan besar kecilnya daerah penyinaran. Semakin lampu digerakkan kemuka maka daerah penyinaran semakin besar, begitu juga sebaliknya. e. Pengontrolan atas bentuk sinar, ini berguna untuk membentuk sinar disuatu daerah permainan, dan juga besar kecilnya cahaya di daerah permainan. f. Pengontrolan atas warna sinar, disini yang perlu diperhatikan adalah penggunaan warna sinar lampu dan warna benda yang disinari. Misalnya dekorasi yang seharusnya berwarna merah tetapi karena ketidaktahuan penata cahaya, dekorasi itu disinari sinar biru maka yang terjadi bukan dekorasi berwarna merah yang ada, tetapi dekorasi berwarna agak kehitaman.