Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Pertanian Anorganik Konvensional

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang perlu dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana keragaan usahatani bawang daun organik pada kelompok tani ”Kalicimandala” di Desa Batulayang ? 2. Bagaimana perbandingan tingkat pendapatan dan efisiensi antara sistem usahatani bawang daun organik dengan sistem usahatani bawang daun anorganik pada kelompok tani ”Kalicimandala di Desa Batulayang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis keragaan usahatani bawang daun organik pada kelompok tani ”Kalicimandala di Desa Batulayang. 2. Menganalisis perbandingan tingkat pendapatan dan efisiensi antara petani yang menerapkan sistem usahatani bawang daun organik dengan petani yang menerapkan sistem usahatani bawang daun anorganik pada kelompok tani ”Kalicimandala di Desa Batulayang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain : 1. Bagi petani dalam mengembangkan usahatani, baik yang menggunakan sistem usahatani organik maupun anorganik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. 2. Bagi pemerintah, diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk pengembangan usahatani, khususnya usahatani organik. 3. Bagi akademisi, sebagai informasi dan bahan literatur untuk penelitian lebih lanjut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertanian Anorganik Konvensional

Pertanian anorganik atau pertanian konvensional adalah sistem pertanian yang dalam kegiatannya menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang sangat merugikan. Bahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida, obat-obatan dan lain-lain, apabila penggunaannya dilakukan secara berlebihan maka akan mencemari lingkungan dan meracuni kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Menurut Schaller dalam Iryanti 2005, sistem pertanian anorganik atau konvensional memberikan dampak negatif, diantaranya : 1. Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian dan sedimen. 2. Membahayakan kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida maupun bahan aditif pakan. 3. Pengaruh negatif senyawa kimia pertanian tersebut pada mutu dan kesehatan makanan. 4. Penurunan keanekaragaman hayati termasuk sumber genetik flora dan fauna yang merupakan modal utama pertanian berkelanjutan sustainable agriculture . 5. Perusakan dan pembunuhan satwa liar, lebah madu dan jasad berguna lainnya. 6. Meningkatnya daya ketahanan organisme pengganggu terhadap pestisida. 7. Merosotnya daya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan dan berkurangnya bahan organik. 8. Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam tidak terbarui non-renewable natural resources. 9. Resiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerjaan pertanian.

2.2 Pertanian Organik

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan dan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jamur tiram putih (Studi kasus di Desa Tugu Utara, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat)

0 12 119

Analisis Usahatani dan Analisis Kelayakan Usahatani pada Budidaya Paprika (Capsicum annum var. grosumm) dengan Sistem Hidroponik (Studi Kasus di PT Cipta Citra Persada, Desa Naringgul Bawah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 15 106

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran wortel dengan budidaya organik (studi kasus Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 7 122

Analisis Usahatani Sayuran Organik di Perusahaan Matahari Farm Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 10 200

Analisis perbandingan pendapatan usahatani padi organik dengan padi anorganik (kasus : kelurahan Sindang Barang dan Situ Gede, kecamatan Bogor Barat)

2 15 211

Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik pada Petani Penggarap (Studi Kasus: Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor)

1 8 217

Analisis ekonomi usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

2 17 134

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Organik pada Yayasan Bina Sarana Bakti Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

6 14 103

Manajemen Risiko Rantai Pasok Sayuran Organik (Studi Kasus PT. X Cisarua, Bogor, Jawa Barat)

1 11 81

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190