Sumber Data dan Metode Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id observasi, semisal pengumpulan data yang bersumber dari catatan, buku, transkrip, foto, dan sebagainya. 3. Teknik Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi dengan memanfaatkan data dari luar untuk perbandingan. Dalam proses pelaksanaan triangulasi, peniliti menggunakan beberapa teknik yang di gabungkan menjadi satu demi memperoleh data yang valid. Tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan triansgulasi ini adalah untuk mendapatkan data yang luas, konsisten atau tidak kontradiktif. 29 Teknik triangulasi terbagi menjadi tiga teknik sebagai berikut: a. Triangulasi teknik; peniliti menggunakan teknik yang berbeda demi mendapatkan dari sumber yang sama. Cara yang digunakan misalnya observasi partisipatif, wawancara mendalam serta dokumentasi. b. Triangulasi sumber; peniliti menggunakan teknik yang sama dengan sumber yang berbeda. c. Triangulasi data; peniliti menggunakan beberapa perespektif teori dan data yang ada. 4. Analisis Data 29 Sugiono, Metode Kuantitatif Kualitatif Dan R Dan D, Bandung: Alfabeta, 2011, 241. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Analisis data adalah proses penyusunan data agar data tersebut dapat ditafsirkan. 30 Analisis data merupakan upaya untuk mencapai dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya, untuk meningkatkan pemahaman. Penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisis kritis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna meaning serta mencoba untuk mengkomparasikannya dengan sumber lain yang berkaitan. 31 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Penyajian data Miles mengemukakan bahwa yang dimaksud penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang jelas dan singkat yang memberi kemungkinan adanya kesimpulan dan pengambilan tindakan. 32 Penyajian data secara jelas dan singkat ini bertujuan agar dapat melihat gambaran keseluruhan dari hasil penilitian atau bagian-bagian tertentu dari hasil penilitian tersebut. Setelah penyajian data langkah selanjutnya adalah 30 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, 40- 41. 31 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996, 104. 32 Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara,1996, 36. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id penyesuaian dengan teori, dalam langkah ini data dari lapangan di sesuaikan dengan teori yang ada. 33 b. Reduksi data Data yang didapat dari lapangan langsung ditulis dengan rapi dan terinci serta sistematis setiap mengumpulkan data. Tulisan atau laporan tersebut perlu direduksi yaitu dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. 34 Reduksi data merupakan suatu bentuk analitis yang menajamkan, menggolongkan mengarahkan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data. Data-data yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 35 Pada tahap reduksi data ini, data yang diperoleh peniliti dari observasi, wawancara dan dokumentasi segera dipilah-pilah yang penting dan yang tidak penting, untuk yang tidak penting data tersebut dibuang, c. Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan didasarkan atas rumusan masalah yang difokuskan lebih sepesifik dalam hipotesa yang telah ditetapkan 33 Imam Suprayogo, Metodologi Penilitian Sosial-Agama,Bandung: Remaja Rosada Karya,2001 134. 34 Ibid, 194. 35 Ibid, 135. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebelumnya. Hasil analisis merupakan jawaban dari persoalan penilitian yang telah ditetapkan. 36

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan penelitian dalam menyusun skripsi ini, maka peneliti membagi beberapa pokok bahasan sebagai berikut: Bab I memuat pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penegasan judul, penelitian terdahulu, manfaat penilitian, metode penelitian, sistematika penelitian. Bab II berisikan landasan teori yang di dalamnya membahas tentang Budaya dan Agama Konghucu. Bab III menjelaskan objek penelitian. Di dalamnya memuat tentang gambaran lokasi penelitian, sejarah sedekah bumi di TITD Kwan Sing Bio Tuban serta deskripsi pelaksanaannya. Bab IV memuat analisis data yang di dalamnya berisi deskripsi sedekah bumi di TITD Kwan Sing Bio Tuban, manfaat sedekah bumi di TITD Kwan Sing Bio Tuban, serta respon masyarakat sekitar terhadap pelaksanaan sedekah bumi di TITD Kwan Sing Bio Tuban. Bab V merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran-saran 36 Ibid, 135. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 21

BAB II KERANGKA TEORI

A. Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal- hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia, dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani, kata culture juga kadang sering diterjemahkan sebagai “Kultur” dalam bahasa Indonesia 1 . Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kuntjaraningrat bahwa “kebudayaan” berasal dari kata sansekerta buddhayah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal, sehingga menurutnya kebudayaan dapat diartikan sebagai hal- hal yang bersangkutan dengan budi dan akal, ada juga yang berpendapat sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi- daya yang artinya daya dari budi atau kekuatan dari akal 2 . Kuntjaraningrat berpendapat bahwa kebudayaan mempunyai paling sedikit tiga wujud, yaitu pertama sebagai suatu ide, gaagsan, nilai- nilai norma- norma peraturan dan sebagainya, kedua sebagai suatu aktifitas kelakuan 1 Ibid, hal 153 2 Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993, hal 9. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berpola dari manusia dalam sebuah komunitas masyarakat, ketiga benda- benda hasil karya manusia 3 . Seorang ahli bernama Ralph Linton yang memberikan definisi kebudayaan yang berbeda dengan perngertian kebudayaan dalam kehidupan sehari- hari : “kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih diinginkan” 4 . Jadi kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan, istilah ini meliputi cara- cara berlaku, kepercayaan- kepercayaan dan sikap- sikap dan juga hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu. Selain tokoh diatas ada beberapa tokoh antropologi yang mempunyai pendapat berbeda tentang arti dari budaya Culture. Sementara Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat. 5 Tylor mendefinisikan kultur sebagai suatu keseluruhan yang kompleks termasuk didalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, 3 Ibid, hal 5. 4 Tasmuji, Dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011, hal 151. 5 Jacobus Ranjabar, Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar Bogor : GHalia Indonesia, 2006 21. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id moral, hukum adat dan segala kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai seorang anggota masyarakat 6 , sedangkan Kroeber dan Kluckhohn merumuskan definisi kultur dengan pola- pola tingkah laku dan pola- pola untuk bertingkah laku, baik yang eksplisit maupun yang implisit yang diperoleh dan diperoleh melalui simbol- simbol yang membentuk pencapaian yang khas dari kelompok- kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam benda- benda materi 7 , Linton menerjemahkan budaya sebagai keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang memrupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu 8 . Salah satu tokoh yang memberikan pandangan tentang kebudayan serta telah jauh memberikan landasan berfikir tentang arti budaya adalah Clifford Geertz, menurutnya kebudayaan adalah suatu sistem makna dan symbol yang disusun dalam pengertian dimana individu- individu mendefinisikan dunianya, menyatakan perasaannya dan memberikan penilaian- penilaiannya, suatu pola makna yang ditransmisikan secara historic, diwujudkan dalam bentuk- bentuk simbolik melalui sarana dimana orang- orang mengkomunikasikan, mengabdikan, dan mengembangkan pengetahuan, karena kebudayaan merupakan suatu 6 William A. Haviland, Antropologi, Jilid 1 Jakarta: Erlangga, 1985, Hal 332. 7 Clifford Geertz, Mojokuto; Dinamika Sosial Sebuah Kota di Jawa, Jakarta: Pustaka Grafiti Perss, 1986 hal XI. 8 Roger M. Keesing, Antropologi Budaya, Suatu Prespektif Kontemporer, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 1989, hal 68. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sistem simbolik maka haruslah dibaca, diterjemahkan dan diinterpretasikan 9 B. Unsur – Unsur Budaya Beberapa tokoh antropolog megutarakan pendapatnya tentang unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaan, Bronislaw Malinowski menngatakan ada 4 unsur pokok dalam kebudayaan yang meliputi: 1. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya. 2. Organisasi ekonomi 3. Alat- alat dan lembaga atau petugas- petugas untuk pendidikan 4. Organisasi kekuatan politik 10 . Sementara itu Melville J. Herkovits mengajukan unsur-unsur kebudayaan yang terangkum dalam empat unsur: 1. Alat-alat teknologi 2. Sistem Ekonomi 3. Keluarga Kekuasaan politik. 11 Sementara Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua 9 Tasmuji, . . . .ibid, hal 154. 10 Jacobus Ranjabar, Sistem Sosial Budaya Indonesia; Suatu Pengantar, ,22. 11 Ibid., 21.