dibandingkan dengan standar JIS A5908:2003, keteguhan rekat papan yang dihasilkan memenuhi standar tersebut.
3.77 3.70
3.46 3.94
4.37 3.38
4.19 3.64
1 2
3 4
5
A1 A2
B1 B2
C1 C2
D1 D2
Kondisi Pengem paan K
e te
g u
h a
n R
ekat k
g fcm
2
JIS A5908 :2003
Gambar 6.7 Keteguhan rekat papan komposit pada berbagai suhu dan waktu pengempaan
Keterangan : sama dengan Gambar 6.1. Hasil penelitian oleh Cai et al. 2006, menunjukkan bahwa kerapatan papan
dan kadar air lapik berpengaruh signifikan terhadap tekanan internal dan keteguhan rekat papan. Kerapatan papan berkorelasi positif dengan sifat mekanis,
tekanan internal dan suhu maksimum bagian tengah papan core. Peningkatan suhu di bagian core semakin lambat dan mengurangi terjadinya gradasi ketebalan
thickness gradient. Selama proses pengempaan panas, transfer panas dari plat ke lapisan bagian dalam lapik, terjadi dengan cara konduksi dan diteruskan sampai
mencapai bagian tengah papan core. Kecepatan penetrasi panas ke dalam lapik menentukan waktu pengempaan, dengan memperhatikan sifat-sifat papan yang
dihasilkan yaitu nilai MOE, MOR, keteguhan rekat dan penyerapan air. Kecepatan transfer panas ini bergantung pada berbagai faktor dan salah satu yang
sangat mempengaruhi adalah kadar air lapik. Cai et al., 2006.
3. Kuat Pegang Sekrup
Nilai pengujian kuat pegang sekrup berkisar dari 50-67 kgf. Nilai tertinggi pada papan yang dikempa pada suhu 140
o
C selama 15 menit dan terendah pada papan yang dikempa pada suhu 120
o
C selama 10 menit, seperti tertera pada Gambar 6.8. Hasil sidik ragam pada Lampiran 56, memperlihatkan bahwa suhu
tidak berpengaruh nyata terhadap kuat pengang sekrup papan, waktu pengempaan berpengaruh nyata dan interaksi kedua faktor tersebut berpengaruh nyata. Dimana
papan yang dikempa selama 15 menit mempunyai nilai kuat pegang sekrup yang lebih tinggi dibandingkan papan yang dikempa selama 10 menit. Hal ini
disebabkan karena terjadinya gradient kerapatan di dalam papan. Menurut Houts et al 2003, kerapatan tertinggi papan partikel adalah bagian dekat permukaan
papan. Dalam pembuatan papan komposit dengan menggunakan kempa panas, gradient kerapatan terjadi karena panas dari plat merambat masuk dari permukaan
papan ke bagian tengah papan. Bagian permukaan yang lebih dulu mengalami pemanasan akan mengalami plastisasi yang diikuti dengan proses densifikasi
yang menyebabkan kerapatannya lebih tinggi Maloney, 1993.
50.34 52.89
55.90 60.31
58.91 67.35
66.14 58.25
10 20
30 40
50 60
70 80
A1 A2
B1 B2
C1 C2
D1 D2
Kondisi Pengem paan K
ua t
P e
g a
ng S
e k
rup k
g f
JIS A5908: 2003
Gambar 6.8 Kuat pegang sekrup papan komposit pada berbagai suhu dan waktu pengempaan
Keterangan : sama dengan Gambar 6.1.
Jika dibandingkan dengan standar JIS A 5908:2003, nilai kuat pegang sekrup minimal 51 kgf, maka nilai kuat pegang sekrup papan memenuhi standar
tersebut. Kecuali papan yang dikempa pada suhu 120
o
C selama 10 menit tidak dapat memenuhi standar tersebut, tapi dapat memenuhi standar JIS A 5908:2003
yang mensyaratkan nilai kuat pegang sekrup minimal 51 kgf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat mekanis papan baik nilai MOR,
MOE, IB dan kuat pegang sekrup papan semakin meningkat dengan bertambahnya suhu dari 100
o
C menjadi 120
o
C, tetapi cenderung menurun jika suhu dinaikkan lagi. Hak ini mengindikasikan bahwa suhu optimal yang
digunakan 120
o
C.
6.4 Perhitungan Suhu dan Waktu Kempa
Lamanya waktu yang diperlukan agar suhu pada bagian core mencapai suhu yang sama dengan suhu plat seperti yang telah ditetapkan pada alat kempa panas,
dapat diukur dengan menggunakan thermocouple yang dihubungkan dengan alat pencatat chinorecorder seperti terlihat pada Gambar 6.9.
Gambar 6.9 Hot press yang dihubungkan dengan chinorecorder