“PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI INSEKTISIDA NABATI ASAP CAIR (Liquid Smoke) TERHADAP MORTALITAS LALAT BUAH (Bactrocera spp) PADA BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava L) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI.”

(1)

ii

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI INSEKTISIDA

NABATI ASAP CAIR (Liquid Smoke) TERHADAP MORTALITAS

LALAT BUAH (Bactrocera spp

)

PADA BUAH JAMBU BIJI

(Psidium guajava L) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

.”

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH :

NELA ASIAH

201110070311017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN Nama : Nela Asiah

Nim : 201110070311017

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Kegurun dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Berbagai Konsentrasi Insektisida Asap Cair (Liquid

Smoke) Terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera spp) Pada

Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L) Sebagai Sumber Belajar Biologi.

Diajukan Untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu ( S1 )

Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Menyetujui


(3)

iv

SURAT PERNYATAAN Nama : Nela Asiah

Tempat/ tgl Lahir : Ponorogo, 29 April 1993

Nim : 201110070311017

Fakultas/Jurusan : KIP/ Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Berbagai

Konsentrasi Insektisida Asap Cair (Liquid Smoke) Terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera spp) Pada Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L) Sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapat sanksi akademis.


(4)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Dipersembahkan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi


(5)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah

selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan

hanya kepada tuhanmulah engkau berharap”.

(QS. Al-Insyirah Ayat 6-8)

Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah

Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan

terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di

dunia dan di akhirat”.

( HR. Ar-Rabii’)

Karya ini kupersembahkan untuk :

Ibuku Yatinem, Bapakku Seno, Kakakku Faus Suryani dan teman hatiku Aliyanto. Terimakasih untuk setiap tetes kasih sayang yang tak henti tercurah untukku.


(6)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat taufik, hidayah dan juga inayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Insektisida Nabati Asap Cair (Liquid Smoke) Terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera spp) Pada Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L) Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan terutama pada :

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Sukarsono, M.Si selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk, serta saran yang sangat berharga dalam menyusun skripsi ini.


(7)

viii

4. Bapak Drs. Wahyu Prihanta, M. Kes selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku Kepala Laboratorium Biologi yang telah memberikan izin penelitian.

6. Ibuku Yatinem, Bapakku Seno, dan Kakakku Faus Suryani terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan, do’a dan bantuan moril maupun materil.

7. Aliyanto yang telah banyak mengukir kisah dalam hidupku, terima kasih atas perhatian, wejangan, semangat dan kesabarannya selama ini.

8. Wahyuni A, Tika Putri A, Maya Eka P, Vera Verdiana A, Inayatul M, Adelia K, Retno N, Aulia R, dan Novia terima kasih atas bantuan tenaga, semangat, dan motivasinya.

9. Teman-teman Ohana Biologi A yang telah banyak mengukir cerita canda dan tawa. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a dan dukungannya.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, aamiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari saudara sekalian merupakan amal baik yang besar manfaat untuk mengadakan perbaikkan demi kesempurnaan.

Malang, 18 September 2015 Penulis


(8)

ix DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Masalah... 5

1.6 Definisi Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7


(9)

x

2.1.1Klasifikasi Jambu Biji (Psidium Guajava L) ... 7

2.1.2Syarat Tumbuh ... 8

2.1.3Deskripsi Tanaman Jambu Biji ... 8

2.2 Hama Pada Tanaman Jambu Biji ... 11

2.3 Lalat Buah (Bactrocera spp) ... 12

2.3.1Klasifikasi Lalat Buah (Bactrocera spp)... 12

2.3.2Siklus Hidup Lalat Buah (Bactrocera spp) ... 12

2.3.3Gejala Serangan ... 15

2.3.4Pengendalian Pada Lalat Buah ... 16

2.4 Tinjauan Tentang Pestisida ... 18

2.4.1Insektisida ... 18

2.4.2Insektisida Nabati ... 20

2.4.3Cara Insektisida Mematikan Serangga ... 20

2.5 Asap Cair dan Penggunaannya ... 21

2.5.1 Asap Cair ... 21

2.5.2 Kandungan Kimia Asap Cair ... 22

2.5.3 Spsesifikasi Asap Cair Untuk Perdagangan ... 26

2.5.4 Manfaat Asap Cair ... 26

2.5.5 Pengaplikasian Lain Asap Cair ... 27

2.6 Mekanisme masuknya Insektisida Asap Cair pada Lalat Buah ... 28

2.7 Analisis Kebutuhan Pemilihan Materi di Sekolah ... 29

2.8 Sumber Belajar ... 31


(10)

xi

2.8.2 Fungsi Sumber Belajar ... 32

2.8.3 Kriteria Memilih Sumber Belajar... 33

2.8.4 Komik Sebagai Bahan Ajar ... 34

2.9 Kerangka Konsep Penelitian ... 37

2.10 Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 39

3.2 Jenis Rancangan Penelitian ... 39

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.3.1 Populasi Penelitian ... 41

3.3.2 Sampel Penelitian ... 41

3.3.3 Teknik Sampling ... 41

3.4 Variabel Penelitian ... 42

3.4.1 Variabel Bebas ... 42

3.4.2 Variabel Terikat ... 42

3.4.3 Variabel Kontrol (Kendali) ... 42

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.6 Prosedur Peenelitian ... 43

3.6.1 Tahap Persiapan ... 43

3.6.1.1 Alat ... 44

3.6.1.2 Bahan ... 44

3.6.1.3 Persiapan Lalat Buah ... 45


(11)

xii

3.6.3 Prosedur Kerja ... 46

3.6.4 Tahap Pengamatan ... 46

3.7Metode Pengumpulan Data ... 46

3.8Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.2 Hasil Analisis Data ... 51

4.2.1 Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Insektisida Nabati Asap Cair (Liquid smoke) Terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera spp) Pada Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L) ... 52

4.2.2 Perlakuan Pemberian Berbagai Konsentrasi Insektisida Nabati Asap Cair (Liquid smoke) yang Efektif Meningkatkan Jumlah Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera spp) Pada Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L) 54 4.3 Pembahasan ... 55

4.4 Pemanfaatan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar ... 58

4.5 Analisis Strukturisasi Proses dan Produk Penelitian untuk Digunakan dalam Proses Belajar Mengajar ... 60

BAB V PENUTUP ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(12)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Asap Cair ... 23

Tabel 3.1. Denah Rancangan Acak Kelompok ... 40

Tabel 3.2. Uji Normalitas ... 49

Tabel 3.3. Uji Homogenitas ... 50

Tabel 3.4. Anava Satu Faktor ... 51

Tabel 3.5 Uji Duncan ... 54

Tabel 4.1. Rerata dan Presentase Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera spp) Setelah Pemberian Berbagai Konsentrasi Asap Cair (Liquid smoke) ... 55

Tabel 4.2. Hasil Kerja Analisis 1 Arah Pada Pengamatan 24 Jam ... 58

Tabel 4.3. Hasil Kerja Analisis 1 Arah Pada Pengamatan 24 Jam ... 58


(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Buah Jambu Biji ... 7

Gambar 2.2. Siklus Hidup Lalat Buah ... 13

Gambar 2.3. Larva Lalat Buah ... 14

Gambar 2.4. Pupa Lalat Buah Jantan Berwarna Coklat dan Pupa Betina Berwarna Putih Kekuningan15. ... Gambar 2.5. Lalat Buah Dewasa ... 15

Gambar 2.6. Struktur Kimia Fenol ... 25

Gambar 2.7. Struktur Kimia Asam Asetat ... 25

Gambar 2.8. Struktur Kimia Karbonil... 25

Gambar 2.9. Kerangka Konsep Penelitian ... 37

Gambar 4.1. Grafik Data Hasil Keseluruhan Mortalitas Bactrocera spp Setelah Pemberian Berbagai Konsentrasi Asap Cair (Liquid smoke) ... 56


(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jumlah dan Presentase Mortalitasa Bactrocera spp yang Telah diberi Perlakuan Berbagai Konsentrasi Insektisida Nabati Asap Cair

Pada Waktu Setiap Pengamatan ... 75

Lampiran 2: Hasil Analisis Data Pengamatan 24 Jam ... 76

Lampiran 3: Hasil Analisis Data Pengamatan 48 Jam ... 85

Lampiran 4: Tabel Cummulative Area Under Normal Curve For Negative Value ... 94

Lampiran 5: Tabel Uji Normalitas ... 96

Lampiran 6: Tabel Nilai Chi Kuadrat ... 97

Lampiran 7: Nilai-nilai Untuk Distribusi F ... 98

Lampiran 8: Tabel Uji Duncan………...101

Lampiran 9: Tabel Hasil Uji Pendahuluan ... 103

Lampiran 10: Gambar Foto Penelitian ... 104

Lampiran 11: Lampiran Komik ... 107


(15)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kahfi Assidig. 2008 Kamus Langkap Biologi. Panji Pustaka. Yogyakarta Aritonang,Efrida. 2013. Pestisida Nabati Sebagai Alternatif Pengganti Pestisida

Kimia Sintetik. (online) http://efridaaritonang.blogspot.com/2013/04/pestisid a-nabati-sebagai-alternatif.html

Arikunto, Suharsimi. 2008. Avaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoritis Praktis

bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan (Edisi Kedua). Bumi Aksara.

Jakarta.

Asri. 2003. Membuat alat perangkap lalat buah. Sinar Tani. http://www.litbang.deptan.go.id. [1 Juli 2009]

Ashari S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya Edisirevisi. UI-Press. Jakarta

Aulia Novita, Sri. 2011. Skripsi : Kinerja Dan Analisis Alat Penghasil Asap Cair

Dengan Bahan Baku Limbah Pertanian. Pascasarjana Unand Gerpen, JV.

2005. Biodiesel Processing and Production. Jou of Fuel Proc Tech. 86 : 1097-107.

Baehaki. 1993. Insektisida Pengendali Hama Tanaman. Penerbit Angkasa. Bandung [BPTP] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. 2008. Prima Tani di

Kabupaten Banjarnegara.http://www.litbang.deptan.go.id.htm [Diakses 14

Juli 2011].

Darmadji P., K.R.Wulandari, dan U.Santoso, 1999, Sifat Antioksidatif Asap Cair

Hasil Redistilasi SelamaPenyimpanan, Prosiding Seminar Nasional Pangan,

Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta

Darmadji, P. 2006. Perancangan Penanganan Sampah Kota dengan Teknologi Asap Cair. Agritech Vol 26(1), 2006

Dhillon MK, Singh R, Naresh JS, Sharma HC. 2005. The Melon Fruit Fly Bactrocera

cucurbitae: A Review of Biologi and Management. J.Insect Sci 5: 1-16

Djatmiadi & Djatnika. 2001. Petunjuk Teknis Surveilans Lalat Buah. Pusat Teknik dan Metode Karantina Hewan dan Tumbuhan. Jakarta : Badan Karantina Pertanian.


(16)

xvii

Drew RAI & Hancock DL. 1994. The Bactrocera Dorsalis Complex of Fruit Flies

(Diptera:Tepritidae:Dacinae) in Asia. Bul of Entomol Res Supp (2) : 68.

Dyardian. 2015. Buah Untuk Mencegah Penyakit Diabetes. (Online) http://dyardian.heck.in/buah-untuk-mencegah-penyakit-diabetes.xhtml [IFH] Indo Family Health. 2008. Seribu Satu Manfaat Jambu Biji. Indo Family

Health. http://www.indofamilyhealth.com [Diakses 14 Juli 2011].

Girard, J.P. (1992). Technology of meat and meat product smoking. Ellis Harwood. New York.

Himawan et al. 2013. Pengaruh Beberapa Aroma Buah Terhadap Preferensi

Oviposisi Bactrocera carambole. Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan,

Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.Jurnal HPT Vol 1 No 2

Iskandar M. 2005. Perangkap lalat buah [abstrak]. Deptan http://www.pustaka deptan.go.id. [1 Juli 2009].

Jurat, F. 2015. Characterization of Cry Toxin Mode of Action. Institute of Agriculture . University of Tennessee

Kardinan, A. 2003. Tanaman Pengendali Lalat Buah. Agro Media Pustaka. Jakarta Kaufman, et.al. 1979. Need Assessment, Concept and Aplication. New Jersey:

Englewood Cliffs, Educational Technology Publications.

Lubis, I. 2009. Komik Fotokopian Indonesia 1998-2001. Jurnal ITB Visual Art and Design, 3 (1): 57-58.

Luditama, Candra. 2006. Isolasi dan Pemurnian Asap Cair Berbahan Dasar Tempurung dan Sabut Kelapa Secara Pirolisis dan Distilasi (Skripsi Sarjana Teknologi Pertanian). Institusi Pertanian Bogor. Bogor

Maga, J. A. 1998. Smoke in Food Processing. CRC Press. Florida

Mandal, C.C.; Gayen, S.; Basu, A.; Ghosh, K.S.; Dasgupta, S.; Maiti, M.K.; Sen, S.K. Prediction-based protein engineering of domain I of Cry2A entomocidal toxin of Bacillus thuringiensis for the enhancement of toxicity against lepidopteran insects. Protein Eng. Des. Sel. 2007, 20, 599–606. [Google Scholar] [CrossRef] [PubMed]

Morton J. 1987. Guava. Di dalam: Morton JF & Miami FL, editor. Fruits of

WarmClimates. Creative Resources Systems, Inc. Hlm


(17)

xviii

Nakasone HY, Paull RE. 1999. Tropical Fruits. Wallingford: CAB International. Novizan. 2007. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan.

Agromedia Pustaka. Depok

Panhwar F. 2005. Genetically evolved of guava (Psidiumgaajava) and its future in

Pakistan.Virtual Lybrary Chemistry. Http://www.ChemLin.com

Pramadi, I. P. W. Y, Suastra, & Candiasa. 2013. Pengaruh Penggunaan Komik Berorientasi Kearifan Lokal Bali terhadap Motivasi Belajar dan

Pemahaman Konsep Fisika. e-journal Program Pascasarjana Universitas

Ganesha, (3): 1-10.

Pratisto, A. 2004. Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS. Elex

Media Komputindo. Jakarta.

Priyanto, duwi. 2010, SPSS : Paham Analisa Sytatistik Data dengan SPSS. Mediakom. Yogyakarta.

BALITBANG DEPDIKNAS, 2006. Pusat Kurikilum, Perangkat Pembelajaran

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, SMP/Mts, dan SMA. Jakarta

Rismunandar. 1989. Tanaman Jambu Biji. SinarBaru.Bandung Riduwan.2008.Dasar-dasar Statistika. Alfabeta. Bandung.

Rofieq, A. 2007. Metodelogi Penelitian. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang

Rouse P; PF Duyck; S Quilic & Ryckewaert.2005. Adjustment of Field Cage Methodologyfor Testing FoodAttractants for Friut Flies (Diptera :

Tephritidae). Ann. Entomol. Soc. Am.98(3) : 402-408.

Santyasa, I. W. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah. Universitas Pendidikan Ganesha.

Siwi SS. 2005. Eko-Biologi Hama Lalat Buah. BB-Biogen.Bogor

Soeroto, A., W. Nadra, dan L. Chalid. 1995. Petunjuk Praktis Pengendalian Lalat buah. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dan Holtikultura Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. Jakarta. 35 hal.

Soetopo L. 1992. Psidium guajava L. Di dalam: Verheij EWM, Coronel RE,editor. Plant Resources of South-East Asia: Edible Fruits and Nuts. Bogor:Prosea Foundation. Hlm 266-270.


(18)

xix

Sudjana, N & Rivai, A. 2005. Media Pengajaran. Sinar Baru Algesindo. Bandung Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Alfabeta. Bandung

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Alfabeta .Bandung.

Sujiprihati S. 1985. Studi keragaman berbagai sifat agronomis dan pola

pembungaan/pembuahan jambu Bangkok. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Thamrin, dkk. 2000. Potensi Ekstrak Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.

Untung, K. 2006. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Gajah Mada Press. Yogyakarta

Utami IS. 2008. Budidaya Jambu Merah: Mujarab Atasi Demam Berdarah. Kanisius. Yogyakarta

Vijaysegaran S, Drew RAI. 2006. Fruit Fly Spesies of Indonesia : Host Range and Distribution. ICMPFF : Griffith University.

White IM & Harris EM. 1994. Fruit Flies of Economic Significance: Their Identification and Bionomics. Wallingford, UK:CAB International.

Wikipedia. 2015. Asap Cair. (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Asap_cair. (26- Februari-2015)

Wikipedia. 2015. Asam Asetat. (Online)htps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat. (2 – Juli- 2015).

Wikipedia. 2015. Fenol. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Fenol. (2 –Juli-2015) Wikipedia. 2015. Karbonil. (Online) https://id.wikipedia.org/wiki/Karbonil . (2- juli-

2015).

Wikipedia. 2015. Komik. (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Komik. (26- Februari-2015)

Wikipedia. 2015. Jambu Biji. (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_biji. (26-Februari-2015)


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Asap cair (bahasa Inggris: wood vinegar, liquid smoke) merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Bahan baku yang banyak digunakan antara lain: berbagai macam jenis kayu, bongkol kelapa sawit, tempurung kelapa, sekam, ampas atau serbuk gergaji kayu dan lain sebagainya (Wikipedia, 2015).

Penelitian (Darmadji, 2006) asap cair mengandung berbagai senyawa yang dapat dikelompokkan ke dalam kelompok senyawa fenol, asam dan kelompok senyawa karbonil. Kelompok-kelompok senyawa tersebut berperan sebagai antimikroba, antioksidan, pemberi flavor dan pembentuk warna 105 warna. Selain itu, dapat digunakan antirayap dan anti jamur kayu serta dapat digunakan untuk penggumpalan karet dan pestisida alami. Komposisi kimia asap cair tempurung kelapa adalah fenol 5,13%, karbonil 13,28%, keasaman 11,39%. Sehingga peneliti mempunyai gagasan untuk menjadikan asap cair sebagai pestisida untuk tanaman atau buah-buahan.

Secara umum asap cair dibagi menjadi 3 jenis sesuai dengan sifat fisik dan kimiawinya. Asap cair yang dihasilkan langsung dari pirolisator merupakan asap cair grade 3 selanjutnya melalui proses destilasi dan penyaringan untuk menjadi grade 2 dengan destilasi ulang dengan penyaringan zeolit diperoleh grade 1.


(20)

2

Asap cair dapat menjadi usaha yang mendatangkan profit (Bioliq, 2012) menjual asap cair Rp 20.000/liter, seliter asap cair berasal dari 3 kg tempurung dengan harga tempurung Rp. 200,-/kg dan beromzet Rp.46.000.000,-/bulan. Sedangkan bahan dari sekam dengan berat 5 kg akan menghasilkan 1,56 kg asap cair dengan harga sekam padi Rp. 100,-/kg sedangkan asap cair di jual dengan harga Rp. 37.000,- (Aulia, 2011).

Produksi jambu biji di Indonesia mengalami ketidakstabilan setiap tahunnya. Tahun 2006 produksi jambu biji adalah 196,18 ton kemudian pada tahun 2007 terjadi penurunan menjadi 179,47 ton. Namun pada tahun 2008 terjadi peningkatan produksi jambu biji menjadi 207,03 ton (BPS, 2008). Selain dari produksinya, ketidakstabilan juga terjadi pada volume ekspor buah jambu biji. Tahun 2006 ekspor jambu biji sebanyak 139,84 ton. Tahun 2007 terjadi penurunan menjadi 37,31 ton. Namun pada tahun 2008 terjadi peningkatan ekspor menjadi 54,43 ton (IFH, 2008). Hama utama yang menyerang buah jambu biji adalah lalat buah. Lalat buah merupakan salah satu hama yang sangat merugikan produksi buah-buahan dan sayuran, baik secara kuantitas maupun kualitas (Rouse et al.2005; Copeland et al. 2006).

Menurut Aritonang Efrida (2013), mayoritas petani sampai saat ini lebih memilih pestisida kimia karena pestisida ini mempunyai cara kerja yang relatif mudah dan cepat dalam menekan populasi hama sehingga dapat menekan kerugian hasil akibat serangan hama. Namun, dampak negatif terhadap lingkungan seperti : merusak ekosistem, menimbulkan keracunan pada manusia, membunuh musuh alaminya dan lain sebagainya. Dengan demikian peneliti


(21)

3

mengambil jambu biji sebagai objek penelitian karena dari segi ekonomi dan peluang pasar yang besar tetapi belum maksimal dari segi produksinya sekaligus mendorong petani untuk menggunakan pestisida alami.

Senyawa fenolik merupakan senyawa bahan alam yang cukup luas penggunaannya saat ini. Kemampuannya sebagai senyawa biologik aktif memberikan suatu peran yang besar terhadap kepentingan manusia. Banyak penelitian diarahkan pada pemanfaatan senyawa fenolik pada berbagai bidang industri. Pada industri makanan dan minuman, senyawa fenolik berperan dalam memberikan aroma yang khas pada produk makanan dan minuman, sebagai zat pewarna makanan dan minuman, dan sebagai antioksidan. Pada industri farmasi dan kesehatan, senyawa ini banyak digunakan sebagai antioksidan, antimikroba, antikanker dan lain-lain, contohnya obat antikanker (podofilotoksan), antimalaria (kuinina) dan obat demam (aspirin). Selain itu, senyawa ini juga banyak digunakan sebagai insektisida dan fungisida. Selain itu, senyawa fenolik sangat penting untuk pertumbuhan dan reproduksi tanaman, di mana diproduksi sebagai respon untuk mempertahankan tanaman dari serangan terhadap patogen.

Asap cair yang berpotensi sebagai insektisida nabati dapat digunakan untuk mengendalikan serangan hama lalat buah, senyawa fenol yang merupakan senyawa pembentuk aroma (asap) pada asap cair berpotensi sebagai racun perut dan racun pernafasan sehingga dapat membunuh lalat buah. Sifat khas lalat buah adalah meletakkan telurnya di dalam buah. Noda-noda kecil bekas tusukan ovipositor ini merupakan gejala awal serangan lalat buah. Noda-noda kecil berkembang menjadi bercak coklat disekitarnya. Selanjutnya larva akan merusak


(22)

4

daging buah sehingga buah menjadi busuk dan gugur sebelum tua/masak (Soeroto dkk., 1995).

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa asap cair dapat menjadi pestisida alami untuk pengendalian hama dan harapannya dapat meningkatkan produksifitas dari tanaman dan buah pada jambu biji. Sehingga dibutuhkan penelitian penentuan konsentrasi insektisida alami terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada buah jambu biji. Dimana dalam metode penelitian yang tepat terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp ) pada buah jambu biji

(Psidium guajava L) dengan cara memberikan asap cair.

1.2 Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh pemberian berbagai konsentrasi insektisida nabati asap cair (Liquid Smoke) terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L) ?

2. Pada Kosentrasi berapakah asap cair dapat meningkatkan jumlah mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L)?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi insektisida nabati asap cair (Liquid Smoke) terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L)

2. Mengetahui konsentrasi asap cair yang dapat meningkatkan jumlah mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L)


(23)

5

1.4 Manfaat Penelitian

a) Manfaat Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat asap cair (Liquid Smoke) sebagai alternatif insektisida nabati terhadap lalat buah

(Bactrocera spp) pada Buah jambu ( Psidium guajava L) yang alami dan

aman bagi lingkungan serta kesehatan. b) Manfaat Teoritis

a. Menambah daya guna asap cair dalam dunia pendidikan dan kesehatan.

b. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam bidang kajian pendidikan lingkungan hidup, dengan Kompetensi Dasar menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan pada tingkat SMA kelas X semester II materi pencemaran lingkungan.

1.5 Batasan Masalah

Agar tidak terjadi gambaran luas dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini, yaitu :

a) Bahan yang digunakan pada penelitian ini hanya asap cair dari hasil pirolisis tempurung kelapa.

b) Konsentrasi asap cair yang digunakan pada penelitian ini adalah 0%, 20%, 40%, 80%, 100%


(24)

6

c) Mortalitas yang diuji hanya lalat buah (Bactrocera spp) pada buah jambu biji (Psidium guajava L).

d) Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah kematian lalat buah (Bactrocera spp)

1.6 Definisi Istilah

a) Asap cair adalah campuran larutan dan dispersi koloid dari uap asap kayu dalam air yang diperoleh dari hasil pirolisa kayu atau dibuat dari campuran senyawa murni

b) Efektifitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan

c) Konsentrasi adalah angka banding volume zat terlarut terhadap volume zat pelarut atau larutan yang dinyatakan khusus

d) Mortalitas adalah jumlah kematian serangga uji yang dinyatakan mati berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain insektisida, parasitoid dan predator.

e) Lalat buah (Bactrocera spp) merupakan serangga perusak yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran seperti mangga, jambu jeruk dan lain-lain.


(1)

1

Asap cair (bahasa Inggris: wood vinegar, liquid smoke) merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Bahan baku yang banyak digunakan antara lain: berbagai macam jenis kayu, bongkol kelapa sawit, tempurung kelapa, sekam, ampas atau serbuk gergaji kayu dan lain sebagainya (Wikipedia, 2015).

Penelitian (Darmadji, 2006) asap cair mengandung berbagai senyawa yang dapat dikelompokkan ke dalam kelompok senyawa fenol, asam dan kelompok senyawa karbonil. Kelompok-kelompok senyawa tersebut berperan sebagai antimikroba, antioksidan, pemberi flavor dan pembentuk warna 105 warna. Selain itu, dapat digunakan antirayap dan anti jamur kayu serta dapat digunakan untuk penggumpalan karet dan pestisida alami. Komposisi kimia asap cair tempurung kelapa adalah fenol 5,13%, karbonil 13,28%, keasaman 11,39%. Sehingga peneliti mempunyai gagasan untuk menjadikan asap cair sebagai pestisida untuk tanaman atau buah-buahan.

Secara umum asap cair dibagi menjadi 3 jenis sesuai dengan sifat fisik dan kimiawinya. Asap cair yang dihasilkan langsung dari pirolisator merupakan asap cair grade 3 selanjutnya melalui proses destilasi dan penyaringan untuk menjadi grade 2 dengan destilasi ulang dengan penyaringan zeolit diperoleh grade 1.


(2)

Asap cair dapat menjadi usaha yang mendatangkan profit (Bioliq, 2012) menjual asap cair Rp 20.000/liter, seliter asap cair berasal dari 3 kg tempurung dengan harga tempurung Rp. 200,-/kg dan beromzet Rp.46.000.000,-/bulan. Sedangkan bahan dari sekam dengan berat 5 kg akan menghasilkan 1,56 kg asap cair dengan harga sekam padi Rp. 100,-/kg sedangkan asap cair di jual dengan harga Rp. 37.000,- (Aulia, 2011).

Produksi jambu biji di Indonesia mengalami ketidakstabilan setiap tahunnya. Tahun 2006 produksi jambu biji adalah 196,18 ton kemudian pada tahun 2007 terjadi penurunan menjadi 179,47 ton. Namun pada tahun 2008 terjadi peningkatan produksi jambu biji menjadi 207,03 ton (BPS, 2008). Selain dari produksinya, ketidakstabilan juga terjadi pada volume ekspor buah jambu biji. Tahun 2006 ekspor jambu biji sebanyak 139,84 ton. Tahun 2007 terjadi penurunan menjadi 37,31 ton. Namun pada tahun 2008 terjadi peningkatan ekspor menjadi 54,43 ton (IFH, 2008). Hama utama yang menyerang buah jambu biji adalah lalat buah. Lalat buah merupakan salah satu hama yang sangat merugikan produksi buah-buahan dan sayuran, baik secara kuantitas maupun kualitas (Rouse et al.2005; Copeland et al. 2006).

Menurut Aritonang Efrida (2013), mayoritas petani sampai saat ini lebih memilih pestisida kimia karena pestisida ini mempunyai cara kerja yang relatif mudah dan cepat dalam menekan populasi hama sehingga dapat menekan kerugian hasil akibat serangan hama. Namun, dampak negatif terhadap lingkungan seperti : merusak ekosistem, menimbulkan keracunan pada manusia, membunuh musuh alaminya dan lain sebagainya. Dengan demikian peneliti


(3)

mengambil jambu biji sebagai objek penelitian karena dari segi ekonomi dan peluang pasar yang besar tetapi belum maksimal dari segi produksinya sekaligus mendorong petani untuk menggunakan pestisida alami.

Senyawa fenolik merupakan senyawa bahan alam yang cukup luas penggunaannya saat ini. Kemampuannya sebagai senyawa biologik aktif memberikan suatu peran yang besar terhadap kepentingan manusia. Banyak penelitian diarahkan pada pemanfaatan senyawa fenolik pada berbagai bidang industri. Pada industri makanan dan minuman, senyawa fenolik berperan dalam memberikan aroma yang khas pada produk makanan dan minuman, sebagai zat pewarna makanan dan minuman, dan sebagai antioksidan. Pada industri farmasi dan kesehatan, senyawa ini banyak digunakan sebagai antioksidan, antimikroba, antikanker dan lain-lain, contohnya obat antikanker (podofilotoksan), antimalaria (kuinina) dan obat demam (aspirin). Selain itu, senyawa ini juga banyak digunakan sebagai insektisida dan fungisida. Selain itu, senyawa fenolik sangat penting untuk pertumbuhan dan reproduksi tanaman, di mana diproduksi sebagai respon untuk mempertahankan tanaman dari serangan terhadap patogen.

Asap cair yang berpotensi sebagai insektisida nabati dapat digunakan untuk mengendalikan serangan hama lalat buah, senyawa fenol yang merupakan senyawa pembentuk aroma (asap) pada asap cair berpotensi sebagai racun perut dan racun pernafasan sehingga dapat membunuh lalat buah. Sifat khas lalat buah adalah meletakkan telurnya di dalam buah. Noda-noda kecil bekas tusukan ovipositor ini merupakan gejala awal serangan lalat buah. Noda-noda kecil berkembang menjadi bercak coklat disekitarnya. Selanjutnya larva akan merusak


(4)

daging buah sehingga buah menjadi busuk dan gugur sebelum tua/masak (Soeroto dkk., 1995).

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa asap cair dapat menjadi pestisida alami untuk pengendalian hama dan harapannya dapat meningkatkan produksifitas dari tanaman dan buah pada jambu biji. Sehingga dibutuhkan penelitian penentuan konsentrasi insektisida alami terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada buah jambu biji. Dimana dalam metode penelitian yang tepat terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp ) pada buah jambu biji (Psidium guajava L) dengan cara memberikan asap cair.

1.2 Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh pemberian berbagai konsentrasi insektisida nabati asap cair (Liquid Smoke) terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L) ?

2. Pada Kosentrasi berapakah asap cair dapat meningkatkan jumlah mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L)?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi insektisida nabati asap cair (Liquid Smoke) terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L)

2. Mengetahui konsentrasi asap cair yang dapat meningkatkan jumlah mortalitas lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu biji ( Psidium guajava L)


(5)

1.4 Manfaat Penelitian

a) Manfaat Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat asap cair (Liquid Smoke) sebagai alternatif insektisida nabati terhadap lalat buah (Bactrocera spp) pada Buah jambu ( Psidium guajava L) yang alami dan aman bagi lingkungan serta kesehatan.

b) Manfaat Teoritis

a. Menambah daya guna asap cair dalam dunia pendidikan dan kesehatan.

b. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam bidang kajian pendidikan lingkungan hidup, dengan Kompetensi Dasar menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan pada tingkat SMA kelas X semester II materi pencemaran lingkungan.

1.5 Batasan Masalah

Agar tidak terjadi gambaran luas dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini, yaitu :

a) Bahan yang digunakan pada penelitian ini hanya asap cair dari hasil pirolisis tempurung kelapa.

b) Konsentrasi asap cair yang digunakan pada penelitian ini adalah 0%, 20%, 40%, 80%, 100%


(6)

c) Mortalitas yang diuji hanya lalat buah (Bactrocera spp) pada buah jambu biji (Psidium guajava L).

d) Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah kematian lalat buah (Bactrocera spp)

1.6 Definisi Istilah

a) Asap cair adalah campuran larutan dan dispersi koloid dari uap asap kayu dalam air yang diperoleh dari hasil pirolisa kayu atau dibuat dari campuran senyawa murni

b) Efektifitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan

c) Konsentrasi adalah angka banding volume zat terlarut terhadap volume zat pelarut atau larutan yang dinyatakan khusus

d) Mortalitas adalah jumlah kematian serangga uji yang dinyatakan mati berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain insektisida, parasitoid dan predator.

e) Lalat buah (Bactrocera spp) merupakan serangga perusak yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran seperti mangga, jambu jeruk dan lain-lain.