53
Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang mempunyai validitas. Instrument penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha
α dengan bantuan SPSS. Cronbach Alpha menafsirkan korelasi antar skala yang
dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Jika nilai koefisien alpha 0,60 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal dan reliabel. Hasil
uji reliabilitas dapat pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keempat variabel diatas 0,60 berarti reliable.
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbac
h’s Alpha
Jumlah Pernyataan
Keterangan
Kualitas LKPD 0.793
9 Reliable
Kompetensi SDM 0.944
8 Reliable
Penerapan SIAKD 0.812
5 Reliable
SPIP 0.794
9 Reliable
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
4.4.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efisien. Hasil uji asumsi klasik tercantum pada
tabel 4.6, tabel 4.7 dan gambar 4.1.
4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu yaitu dengan analisis grafik
Universitas Sumatera Utara
54
dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov-
Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant α = 5.
Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebebar 0.20, Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard ized
Residual N
61 Normal
Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 2.9573109
8 Most Extreme
Differences Absolute
.093 Positive
.093 Negative
-.066 Test Statistic
.093 Asymp. Sig. 2-tailed
.200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Universitas Sumatera Utara
55
4.4.2.2 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika antar
variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model. regresi yang bebas
dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF
menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardi
zed Coefficien
ts T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Toleranc e
VIF Constant
14,464 5,159
2,804 ,007
Kompetensi SDM
,233 ,100
,294 2,321
,024 ,766
1,306 Penerapan
SIAKD ,337
,222 ,206
1,517 ,135
,666 1,501
SPIP ,243
,136 ,218
1,793 ,078
,833 1,201
a. Dependent Variable: Kualitas LKPD
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala
multikolinearitas.Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
56
memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Kompetensi SDM memiliki nilai tolerance 0,766; Penerapan SIAKD memiliki nilai tolerance 0,666;
dan SPIP memiliki nilai tolerance 0,833. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Kompetensi SDM memiliki VIF
1,306; Penerapan SIAKD memiliki VIF 1,501; dan SPIP memiliki VIF 1,201. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas
dalam variabel independennya.
4.4.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas