Keadaan Geografi Daerah Istimewa Yogyakarta

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Keadaan Geografi Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan di bagian timur laut, tenggara, barat, dan barat laut dibatasi oleh wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi : ƒ Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut ƒ Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara ƒ Kabupaten Purworejo di sebelah Barat ƒ Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut. Berdasarkan satuan fisiografis, Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari : ƒ Pegunungan Selatan, luas + 1.656,25 km² ,ketinggian : 150 – 700 m ƒ Gunung berapi Merapi, luas : + 582,81 km2 ,ketinggian : 80 – 2.911 m ƒ Dataran rendah antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kulonprogo,luas : + 215,62 km² ketinggian : 0 – 80 m ƒ Pegunungan Kulonprogo dan Dataran Rendah Selatan,luas : + 706,25 km² ketinggian : 0 – 572 m. 46 Posisi D.I. Yogyakarta yang terletak antara 7°.33 - 8°.12 Lintang Selatan dan 110°.00 - 110°.50 Bujur Timur, tercatat memiliki luas 3.185,80 km² atau 0,17 persen dari luas Indonesia 1.860.359,67 km ² , merupakan provinsi terkecil setelah Provinsi DKI Jakarta, yang terdiri dari : ƒ Kabupaten Kulonprogo,dengan luas 586,27 km² 18,40 persen ƒ Kabupaten Bantul,dengan luas 506,85 km² 15,91 persen ƒ Kabupaten Gunungkidul dengan luas 1.485,36 km² 46,63 persen ƒ Kabupaten Sleman,dengan luas 574,82 km² 18,04 persen ƒ Kota Yogyakarta,dengan luas 32,50 km² 1,02 persen Berdasarkan informasi dari Badan Pertanahan Nasional, dari 3.185,80 km² luas D.I. Yogyakarta, 3 3,05 persen merupakan jenis tanah Lithosol, 27,09 persen Regosol, 12,38 persen Lathosol, 10,97 persen Grumusol, 10,84 persen Mediteran, 3,19 persen Alluvial, dan 2,47 persen adalah tanah jenis Rensina. Sebagian besar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada ketinggian antara 100 m – 499 m dari permukaan laut tercatat sebesar 65,65 persen, ketinggian kurang dari 100 m sebesar 28,84 persen, ketinggian antara 500 m – 999 m sebesar 5,04 persen dan ketinggian di atas 1000 m sebesar 0,47 persen. Daerah Istimewa Yogyakarta beriklim tropis dengan curah hujan berkisar antara 0,00 mm – 709,00 mm per-hari yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan. Menurut catatan Stasiun Meteorologi Bandara Adisucipto, suhu udara rata- rata di Yogyakarta tahun 2007 menunjukkan angka 27,35 o C lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu udara pada tahun 2006 yang tercatat sebesar 26,6 o C, dengan suhu minimum 19,0 o C dan suhu maksimum 36,2 o C. Curah hujan 47 berkisar antara 0 mm – 1050,0 mm dengan hari hujan per bulan antara 0,0 kali – 27,0 kali. Sedangkan kelembaban udara tercatat antara 69 persen – 96 persen, tekanan udara antara 1.003,4 mb - 1.015,4 mb, dengan arah angin antara 60 derajat - 240 derajat dan kecepatan angin antara 1 knot sampai dengan 25 knot. Gambar 4.1 Peta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber : BPS DIY

4.1.2 Inflasi

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24