Area Pengambilan Sampel Pembuatan Kurva Kalibrasi

3.4. Area Pengambilan Sampel

1. Stasiun 1 Stasiun 1 secara geografis terletak pada 0,3 3 ’ 33,8 ” LU dan 99 51 ’ 22,3 ” BT, daerah ini merupakan muara berjarak 3 mil dari pantai. Denah dan lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran 2. Stasiun 2. Stasiun 2 secara geografis terletak pada 3 5 ’ 00,3”LU dan99 50’18,1” BT.Daerah ini berjarak 4 mil dari pantai. Denah dan lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran 3. Stasiun 3 Stasiun 3 secara geografis terletak pada 3 4’15’7” LU dan 99 50’2,6 ” BT. Daerah ini berjarak 5 mil dari pantai. Denah dan lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran

3.5. Pembuatan Kurva Kalibrasi

3.5.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi Fe SNI.06.6989.04-2004 Pembuatan larutan baku logam besi, Fe 100 mgL a. Dengan pipet diambil 10 ml larutan induk logam besi,Fe 1000 mgL,lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Universitas Sumatera Utara Pembuatan larutan baku logam besi,Fe 10 mgL. a. Dengan pipet diambil larutan standard logam besi, Fe 100 mgL lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan kerja logam besi, Fe a. Dipipet masing-masing 5, 10, 15 , 20 dan 25 ml larutan baku besi, Fe 10 mgl, masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam besi 0,5;1,0; 1,5 ;2,0 dan 2,5 mgl c. Diukur nilai absorbansi masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombang 248,3 nm. Pengukuran logam besi Fe dengan SSA a. Lampu katoda dari logam yang dianalisis dipasang pada alat SSA di posisi 1. b. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer. c. Beberapa parameter pengukuran untuk logam Fe ditetapkan sebagai berikut: d. Setelah kondisi diatas deprogram dengan komputer, kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka,lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. Universitas Sumatera Utara k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4-2004 3.5.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Tembaga Cu SNI.06.6989.6-2004 Pembuatan larutan baku logam Tembaga Cu, 100 mgL a. Dengan pipet diambil larutan standard logam Tembaga,Cu 100 mgL lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan kerja logam tembaga,Cu a. Dipipet masing-masing 0,5, 2, 4, 6, 8 dan 10 ml larutan baku tembaga,Cu 10 mgl, masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam tembaga 0,05;0,2;0,4;0,6;0,8 dan 1,0 mgl c. Diukur nilai absorbansi masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombang 324,8 nm. Pengukuran logam tembaga Cu dengan SSA a. Lampu katoda dari logam yang dianalisis dipasang pada alat SSA di posisi 1. b. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer. c. Beberapa parameter pengukuran untuk logam tembaga ditetapkan sebagai berikut: d. Setelah kondisi diatas diprogram dengan komputer, kompresor dihidupkan. Universitas Sumatera Utara e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka,lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4-2004 3.5.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kadmium Cd SNI.06.6989.04-2004 Pembuatan larutan baku logam Cd 100 mgL a. Dengan pipet diambil 10 ml larutan induk logam Cd 1000 mgL,lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan baku logam Cd, 10 mgL. a. Dengan pipet diambil larutan standard logam Cd, 100 mgL lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Universitas Sumatera Utara Pembuatan larutan kerja logam Cadmium, Cd a. Dipipet masing-masing 2, 4, 6, 8 dan 10 ml larutan baku besi, Fe 10 mgl, masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam besi 0,2;0,4;0,6; 0,8 dan 1,0 mgl c. Diukur nilai absorbansi masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombang 324,8 nm Pengukuran logam Kadmium, Cd dengan SSA a. Lampu katoda dari logam yang dianalisis dipasang pada alat SSA di posisi 1. b. Alat SSA dihidupkan beserta computer dan printer. c. Beberapa parameter pengukuran untuk logam Cd ditetapkan sebagai berikut: d. Setelah kondisi diatas deprogram dengan komputer,kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka, lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. Universitas Sumatera Utara k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4-2004 3.5.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Krom,Cr SNI.06.6989.04-2004 Pembuatan larutan baku logam Cr 100 mgL a. Dengan pipet diambil 10 ml larutan induk logam Cr 1000 mgL,lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan baku logam Cr, 10 mgL. a. Dengan pipet diambil larutan standard logam Cr, 100 mgL lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan kerja logam Crom, Cr a. Dipipet masing-masing 1, 2, 3, 4, 6, 8 dan 10 ml larutan baku crom, Cr 10 mgl, masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam crom 0,1;0,2;0,3;0,4;0,6;0,8;dan 1,0 mgl c. Diukur nilai absorbansi masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombangnya. Pengukuran logam Krom, Cr dengan SSA a. Lampu katoda dari logam yang dianalisis dipasang pada alat SSA di posisi 1. b. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer. Universitas Sumatera Utara c. Beberapa parameter pengukuran untuk logam Cr ditetapkan sebagai berikut: d. Setelah kondisi diatas deprogram dengan komputer,kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka,lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4-2004 3.5.5 Pembuatan Kurva Kalibrasi Nikel Ni SNI.06.6989.04-2004 Pembuatan larutan baku logam Ni 100 mgL a. Dengan pipet diambil 10 ml larutan induk logam Ni 1000 mgL, lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan baku logam Ni 10 mgL. a. Dengan pipet diambil larutan standard logam Ni 100 mgL lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Universitas Sumatera Utara Pembuatan larutan kerja logam nikel Ni a. Dipipet masing-masing 0,5, 2, 4, 6, 8, dan 10 ml larutan baku nikel Ni 10 mgl, masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tepat tanda tera sehingga c. diperoleh konsentrasi logam nikel 0,05;0,2;0,4;0,6;0,8 dan 1,0 mgl d. Diukur nilai absorbansi masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombangnya. 3.3.1 Pengukuran logam nikel Ni dengan SSA a. Lampu katoda dari logam yang dianalisis dipasang pada alat SSA di posisi 1. b. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer. c. Beberapa parameter pengukuran untuk logam Ni ditetapkan sebagai berikut: d. Setelah kondisi diatas deprogram dengan komputer,kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka, lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. Universitas Sumatera Utara k. Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi. Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4-2004 3.5.6 Pembuatan Kurva Kalibrasi Zinkum Zn SNI.06.6989.04-2004 Pembuatan larutan baku logam Zn 100 mgL a. Dengan pipet diambil 10 ml larutan induk logam Zn 1000 mgL, lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan baku logam Zn, 10 mgL. a. Dengan pipet diambil larutan standard logam Zn, 100 mgL lalu dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tanda tera. Pembuatan larutan kerja logam Seng Zn a. Dipipet masing-masing 4, 5, 10, 15,20 dan 25 ml larutan baku Seng, Zn 10 mgl, masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. b. Ditambahkan aquabidest sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam Seng 0,4;0,5;1,0; 1,5; 2,0 dan 25 mgl c. Diukur nilai absorbansi masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang gelombang 213,9 nm Universitas Sumatera Utara Pengukuran logam Zinkum Zn dengan SSA a. Lampu katoda dari logam yang dianalisis dipasang pada alat SSA di posisi 1. b. Alat SSA dihidupkan beserta komputer dan printer. c. Beberapa parameter pengukuran untuk logam Zn ditetapkan sebagai berikut: d. Setelah kondisi diatas deprogram dengan komputer, kompresor dihidupkan. e. Kran udara pada kompresor yang menuju SSA dibuka, lalu f. Kran asetilen yang menuju SSA dibuka. g. Tombol Ignisi ditekan selama 2-3 detik sehingga nyala kebiru- biruan h. Pipa kapiler pada nebulizer dicelup pada blanko. i. Uji blanko hingga absorbansi 0 j. Larutan standar diaspirasi terhadap nyala dan nilai absorbansinya akan terlihat di komputer. k.Dibuat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.Lalu dilanjutkan dengan pengujian contoh uji yang sudah dipersiapkan SNI.06.6989.4-2004 Universitas Sumatera Utara

3.6 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), Dan Besi (Fe) Pada Hewan Undur-Undur Darat (myrmeleon Sp.) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

9 131 82

Analisis Kadar Unsur Besi (Fe), Nikel (Ni) Dan Magnesium (Mg) Pada Air Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

6 87 62

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Penentuan Kadar Unsur Cuprum (CU) Dan Zinkum (ZN) Pada Daun Mangga (Mangifera Indica)Disekitar Laboratorium Kimia Analitik Fmipa USU Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 53 69

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisis Kadar Unsur Nikel (Ni), Kadmium (Cd) Dan Magnesium (Mg) Dalam Air Minum Kemasan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 65 81