Definisi Teori S-O-R Teori S-O-R Stimulus-Organism-Response 1. Sejarah Teori S-O-R

77 bertahan, ia tetap bersama perusahaan seburuk apapun orang menjelekkan perusahaan. 5. Advocator Customer, pelanggan yang selalu membela produk dan merek perusahaan, pelanggan yang menjadi juru bicara yang baik kepada pelanggan lain dan pelanggan yang marah apabila ada orang lain yang menjelek-jelekkan merek perusahaan. 2.4. Teori S-O-R Stimulus-Organism-Response 2.4.1. Sejarah Teori S-O-R Teori S – O – R merupakan singkatan dari Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari psikologi. Pada awalnya teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Response akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan organism dalam bagiannya sehingga menjadi SOR. Jika kemudian juga menjadi teori komunikasi tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen – komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi Effendy, 1993 : 254 – 256 .

2.4.2. Definisi Teori S-O-R

Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur – unsur dalam teori ini adalah : Universitas Sumatera Utara 78 a. Pesan Stimulus, S b. Komunikan Organism, O c. Efek Response, R Adapun unsur – unsur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Strategi Marketing Communication, seperti kegiatan nonton bareng dan buka bareng Stimulus, S . b. Komunitas IM3 Organism, O c. Meningkatkan loyalitas pelanggan Response, R Dalam proses komunikasi berkenaaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar – benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu : a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Strategi marketing communication yang disampaikan oleh Indosat kepada komunitas IM3 mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunitas IM3. Universitas Sumatera Utara 79 Proses berikutnya komunitas IM3 mengerti. Kemampuan yang ditunjukkan oleh komunitas IM3 inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunitas IM3 mengolah pesan yang disampaikan oleh Indosat dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Universitas Sumatera Utara 80

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain Rakhmat, 1993 : 27. Metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel – variabel. Dalam penelitian ini, metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan antara strategi marketing communication PT Indosat dengan peningkatan loyalitas pelanggan PT Indosat, Tbk NSR di kalangan Komunitas IM3 Medan . 3.2. Deskripsi Lokasi Penelitian 3.2.1. Sejarah Singkat PT Indosat Sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, PT. Indosat Tbk, mengalami beberapa perubahan yang relatif baragam dalam perjalanannya di dunia telekomunikasi. Pelayanan telekomunikasi umum internasional pada mulanya dikelola oleh PT. Telkom. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequency HF dan Very High Frequency VHF. Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan. Untuk memfasilitasi perubahan ini dibentuk organisasi International Universitas Sumatera Utara