Tarif Jasa Angkutan Laut dan ke Pelabuhan Tarif Angkutan di Pelabuhan

2.3. Peran Pelabuhan dalam Mendukung Ekonomi Wilayah

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintahan dan kegiatan layanan jasa. Utamanya pelabuhan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang danatau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi Raja Oloan Saut Gurning dan Budiyanto, 2007. Menurut Suranto 2004, yang dikatakan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik-turun penumpang, danatau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum.

2.3.1. Tarif Jasa Angkutan Laut dan ke Pelabuhan

Pelabuhan memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perekonomian bangsa, karena pelabuhan merupakan loading point bagi pertemuan moda transportasi sekaligus sebagai loading point tempat konsolidasi barang untuk disebarkan ke seluruh penjuru negara. Oleh sebab itu, pelabuhan merupakan indikator Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008 pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pelabuhan sebagai pusat kegiatan ekonomi menjadikan pelabuhan sebagi tumpuan negara untuk mendapatkan penerimaan negara di bidang nonmigas. Oleh sebab itu, pemerintah sangat berkepentingan dalam hal itu sehingga tarif jasa ke pelabuhan tidak terlepas dari campur tangan pemerintah. Penetapan besaran tarif jasa angkutan laut dan ke pelabuhan umumnya hampir sama dalam hal perhitungan dan unsur komponen-komponen yang berkaitan dengan biaya. Yang membedakan hanya besaran jumlah uang. Tarif jasa angkutan perairan dan ke pelabuhan mempunyai pengertian bahwa harga jual dari setiap jenis pelayanan produk jasa angkutan perairan dan ke pelabuhan dihitung dalam satuan produksi jasa yang disediakan oleh badan usaha angkutan laut dan ke pelabuhan Suranto, SE, 2004. Filosofi tarif jasa angkutan perairan dan ke pelabuhan: 1. Dapat menutup seluruh biaya cost recovery; 2. Memberi tingkat margin yang wajar kepada perusahaan agar mampu mengembalikan investasi; 3. Dapat menumbuhkan perkembangan perusahaan; 4. Mampu mendorong peningkatan pelayanan dan produktifitas pelabuhan; 5. Menunjang pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional; 6. Mendorong persaingan perdagangan dalam menghadapi era globalisasi. Zulfan: Dampak Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kuala Langsa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar, 2008. USU e-Repository © 2008

2.3.2. Tarif Angkutan di Pelabuhan

Struktur tarif angkutan barang dan hewan untuk angkutan sungai dan danau serta angkutan kenderaan beserta barang untuk angkutan penyeberangan merupakan komponen perhitungan biaya sebagai pedoman untuk menentukan besaran tarif. Golongan tarif angkutan sungai dan danau merupakan pedoman dalam menentukan besaran tarif yang ditetapkan berdasarkan pengelompokan jenis barang yang diangkut. Besaran tarif angkutan barang dan hewan untuk angkutan laut dalam negeri, angkutan sungai, dan danau ditetapkan atas dasar kesepakatan bersama antara penyedia jasa dan pengguna jasa dan mengacu pada Keputusan Menteri. Tarif angkutan penumpang laut dalam negeri, angkutan sungai dan danau, dan angkutan penyeberangan terdiri dari tarif pelayanan ekonomi dan pelayanan non- ekonomi. Tarif ekonomi adalah tarif pelayanan angkutan yang berorientasi pada kepentingan dan kemampuan masyarakat luas yang dilakukan dengan memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat dan kelangsungan serta pengembangan usaha angkutan dalam rangka meningkatkan mutu pelayan serta perluasan jaringan pelayanan angkutan laut.

2.3.3. Permasalahan Kawasan Pelabuhan