15
Akan tetapi peneliti mengambil sampel sebanyak 125 responden karena peneliti mengambil sampel dengan metode pengambilan total
sampling. Jumlah perhitungan di atas diambil sebagai nilai minimal untuk dilakukan penelitian. Peneliti tidak menyamaratakan jumlah perempuan
dan jumlah laki-laki, karena pada penelitian sebelumnya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan ketiadaan otot P.
Longus Roohi et al, 2007.
3.3.3.1. Kriteria Inklusi
1. Terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2007 dan 2008.
2. Tidak terdapat kecacatan fisik pada kedua lengan bawah.
3.3.3.2. Kriteria Eksklusi
1. Memiliki suku selain suku di Indonesia.
3.4. Cara Kerja Penelitian
3.4.1. Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan dilakukan di Laboratorium Anatomi FKIK UIN Syarif Hidayatullah terhadap lima kadaver. Identifikasi otot P. Longus
dilakukan dengan observasi berdasarkan letak anatomisnya. Studi pendahuluan dilakukan oleh peneliti dengan tujuan membuktikan apakah
terdapat ketiadaan otot Palmaris Longus pada subjek kadaver.
3.4.2. Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan Uji Scheuffer, jika ketiadaan Tendo P. Longus diragukan, maka akan digunakan keempat uji
lainnya; uji Mishra I dan Mishra II, Thompson, dan Uji Pushpakumar. Namun peneliti belum mendapatkan mengenai validitas uji-uji tersebut.
Peneliti hanya mendapatkan bahwa dari kelima uji di atas, uji yang paling akurat adalah uji Mishra I
Sebastin et al, 2006.
16
3.4.3. Pengolahan dan Penyajian Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 17. Data disajikan dalam bentuk tekstular, grafikal, dan
tabular. 3.4.4. Interpretasi Data
Interpretasi data dilakukan secara deskriptif. Hasil yang didapatkan dari responden adalah sebagai berikut:
1. Bilateral + : bila terdapat tendo P. Longus pada kedua lengan
2. Unilateral kanan - : bila tidak terdapat tendo P. Longus pada lengan kanan 3. Unilateral kiri - : bila tidak terdapat tendo P. Longus pada lengan kiri
4. Bilateral - : bila tidak terdapat tendo P. Longus pada kedua lengan
3.4.5. Pelaporan Hasil
Pelaporan hasil penelitian disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian untuk selanjutnya dipresentasikan di hadapan pembimbing dan
penguji.
17
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
Setelah dilakukan analisa univariat dari hasil penelitian Prevalensi Ketiadaan Otot P. Longus Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010 diperoleh gambaran sebagai berikut:
4.1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan telah dilakukan oleh peneliti di Laboratorium Anatomi FKIK UIN Syarif Hidayatullah dengan sampel lima kadaver. Telah teridentifikasi
tiga dari lima kadaver berjenis kelamin laki-laki dan sisanya berjenis kelamin perempuan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan seluruh kadaver memiliki otot
P. Longus pada kedua lengannya. 4.2. Karakteristik Responden
4.2.1. Usia Responden Tabel 4.1.
Distribusi usia pada responden usia
Frekuensi Persentase
18 tahun 5
4.0 19 tahun
16 12.8
20 tahun 55
44.0 21 tahun
46 36.8
22 tahun 2
1.6 23 tahun
1 0.8
Total 125
100.0 Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa rata-rata dari usia
seluruh responden adalah 20,2 tahun. Usia tidak akan mempengaruhi data, karena terbentuknya otot P. Longus telah sempurna sejak lahir. Hanya
saja, diameter dan ketebalan pada tiap orang mungkin dapat berbeda, tergantung seberapa sering otot ini digunakan. Jika semakin sering
digunakan, maka ukuran otot ini akan bertambah.