commit to user
Homeshoppingteleshopping dapat
dilakukan dengan
menggunakan internet, kemudian barang dating dengan sendirinya. c.
Mengubah cara bisnis. Nokia membuat bisnis telepon seluler, banyak perusahaan
menggunakan sistem jual beli online, bank menggunakan cara online-banking.
d. Mengubah cara memperoleh informasi.
Orang-orang mulai menggunakan internet dan berbagai software untuk mencari informasi. Misalnya: membaca koran
online, detik.com, menggunakan software kesehatan, belajar gitar dari software dan masih banyak lagi.
e. Mengubah cara belajar.
Sekolah mulai menggunakan computer multimedia, belajar online, menggunakan e-book.
f. Internet Multimedia juga mulai bersaing dengan televisi dan radio.
Tersedianya layanan
internet juga
mempengaruhi persaingan penggunaan sarana komunikasi, yaitu radio dan televisi.
Layanan internet dapat mengakses layanan radio dan televisi melalui layanan internet.
D. TINJAUAN SEKOLAH TINGGI
1. Sejarah Perkembangan Perguruan Tinggi
Sejarah perguruan tinggi di Indonesia bermula sejak pemerintah Hindia Belanda memberlakukan Politik Etis, yang salah
satu programnya adalah pendidikan. Program pendidikan mendorong timbulnya sekolah-sekolah yang semula hanya sekolah dasar untuk
belajar membaca, menulis, dan menghitung, kemudian diperluas pada sekolah menengah dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini yang
kemudian menjadi cikal bakal berkembangnya Universitas dan Fakultas di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Awalnya rintisan perguruan tinggi perintisan ini hanya di bidang kesehatan saja. Pada tahun 1902 di Batavia didirikan School tot
commit to user
Opleiding van Inlandsche Artsen School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau dikenal sebagai Sekolah Dokter Bumi Putera
kemudian NIAS Nerderlandsch Indische Artsen School tahun 1913 di Surabaya . Ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah
sekolah tabib tinggi GHS Geneeskundige Hooge School pada tahun 1927. Perguruan inilah yang sebenarnya merupakan embrio fakultas
kedokteran. Di Bandung tahun 1920 didirikan Technische Hooge School
THS yang pada tahun itu juga dijadikan perguruan tinggi negeri. THS ini adalah embrio ITB.
Pada tahun 1922 kemudian berdiri sekolah hukum Rechts School yang kemudian ditingkatkan menjadi sekolah tinggi hukum
Recht hooge School pada tahun 1924. Sekolah tinggi inilah embrio Fakultas Hukum di Indonesia. Di Jakarta tahun 1940 didirikan
Faculteit de Letterenen Wijsbegeste yang kemudian menjadi Fakultas Sastra dan Filsafat di Indonesia.
Di Bogor
didirikan sekolah
tinggi pertanian
Landsbouwkundige Faculteit pada tahun 1941 yang sekarang disebut Institut Pertanian Bogor IPB. Pada zaman Jepang sampai awal
kemerdekaan, GHS ditutup dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dan NIAS dijadikan satu dan diberikan nama Ika Dai Gakko
Sekolah Tinggi Kedokteran. Dua hari setelah proklamasi, tanggal 19 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mendirikan Balai Pergoeroean
Tinggi RI yang memiliki Pergoeroean Tinggi Kedokteran. Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945.
Di masa perjuangan revolusi fisik melawan Belanda 1946- 1949 Pergoeroean Tinggi Kedokteran mengungsi ke Jawa Tengah dan
Jawa Timur, Klaten dan Malang. Sementara itu pemerintah RI di Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi
Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1949 mendirikan Universitas Gajah Mada. Pada awalnya hanya ada 2 Fakultas, yaitu Hukum dan
commit to user
Kesusasteraan yang bertempat di pagelaran dan baru kemudian berangsur-angsur pindah ke kampus Bulak Sumur.
Pada zaman pendudukan, di Batavia pihak Belanda mengusahakan dibukanya kembali GHS. Maka bukan hal yang aneh
ketika penyerahan kedaulatan, tahun 1949 timbul gagasan untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan tanpa membedakan warna kulit
dan asal keturunan. Kedua lembaga pendidikan bekas Belanda dan bekas Republik dijadikan satu menjadi Universiteit Indonesia,
Fakulteit Kedokteran, tanggal 2 Februari 1950, yang saat ini dikenal dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia FKUI
Universitas Islam Indonesia UII Yogyakarta yang berdiri tahun 1948 merupakan perguruan tinggi swasta pertama dan paling tua
di Indonesia. Selama ini Sejarah Pendidikan masih menggunakan
pendekatan lama atau tradisional yang umumnya diakronis yang kajiannya berpusat pada sejarah dari ide-ide dan pemikir-pemikir
besar dalam pendidikan, atau sejarah dan sistem pendidikan dan lembaga-lembaga, atau sejarah perundang-undangan dan kebijakan
umum dalam bidang pendidikan. Pendekatan yang umumnya diakronis ini dianggap statis, sempit serta terlalu melihat ke dalam.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan dalam pendidikan beserta segala macam masalah yang timbul atau
ditimbulkannya, penanganan serta pendekatan baru dalam Sejarah Pendidikan dirasakan sebagai kebutuhan yang mendesak oleh para
sejarawan pendidikan kemudian. 2.
Pengertian Perguruan Tinggi Kata universitas berasal dari kata latin universitas magistrorum
et scholarium yang artinya masyarakat para dosen dan pakar. Sementara itu ada kata penting lain yang terkait dengan universitas,
yaitu academia yang aslinya akademeia akademia yang memiliki arti
commit to user
kolektif untuk masyarakat ilmu pengetahuan dan budaya yang malaksanakan pendidikan tinggi serta riset dalam satu kesatuan.
Pengertian tentang perguruan tinggi atau universitas pada mulanya adalah kegiatan yang memiliki inti minimum penelitian atau
pengembangan ilmu dengan tujuan mencari kebenaran dan mendidik pakar. Saat ini, pengertian perguruan tinggi telah berubah menjadi
sebuah institusi yang mengajar mahasiswa menjadi orang yang berbudaya dan anggota masyarakat yang baik dalam keprofesiaannya.
Akhir-akhir ini terjadi perubahan penting proses transfer ilmu, yaitu dari pengajaran kepada pembelajaran. Dengan demikian peran
profesional dosen dalam pengajaran maupun kompetensi keilmuannya menjadi sangat penting.
Suatu hal penting yang harus diperhatikan pula ialah globalisasi ekonomi, artinya akan berdampak pula bahwa seorang dosen harus
mampu pula berperan secara global. Perlu dicermati bahwa pendidikan tinggi harus mampu membentuk masyarakat jujur dan cerdas. Jika kita
memperhatikan uraian tersebut, tampaknya universitas yang benar pengertiannya ialah perwujudan dari science center. Artinya,
mendirikan universitas seharusnya berpikir mendirikan pusat ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan di universitas yang dikelola adalah
ilmu pengetahuan. Perguruan
tinggi memiliki
perbedaan mencolok
jika dibandingkan dengan sekolah dasar maupun menengah. Perguruan
tinggi memiliki kewajiban untuk mengelola ilmu pengetahuan agar tetap berkelanjutan. Oleh karena itu komponen utama kegiatan
perguruan tinggi ialah riset dan pendidikan termasuk pengabdian kepada masyarakat.
Dinamika riset, inovasi, dan industri tidak dapat dilepaskan dengan pertumbuhan peradaban manusia. Tanpa ada inovasi baru,
manusia dan masyarakat yang telah tumbuh menjadi tidak tepat lagi dengan kebutuhan manusia atau masyarakat pada zaman tertentu.
commit to user
Akibatnya, industri tersebut akan menurun dan mati. Sedangkan inovasi tidak mungkin muncul tanpa riset. Sehubungan dengan hal itu
riset merupakan pilar penting bagi keberlanjutan industri. Berkaitan dengan industri, universitas sewajarnya dapat menjadi
sumber inovasi untuk keberlanjutan industri. Cara untuk mendapatkan inovasi ialah dengan melakukan riset. Dalam kaitan dengan industri,
riset yang dilakukan selalu terkait dengan teknologi dalam arti cenderung kepada perangkat keras atau juga konsep-konsep untuk
pertumbuhan industri jasa atau bahkan industri jasa pengetahuan. Membuat pusat riset, tidaklah mudah dan murah karena memerlukan
sumber daya manusia dan infrastruktur yang memadai. Jika dibentuk dan dikelola dengan benar, universitas akan memenuhi syarat yang
terkait, sehingga hubungan antara pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dalam industrialisasi negara dapat dikelola efektif dan
efisien. 3.
Klasifikasi Perguruan Tinggi Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
disebut perguruan tinggi, yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas.
a. Akademi menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam
satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, danatau kesenian tertentu.
b. Politeknik
menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan. khusus.
c. Sekolah Tinggi menyelenggarakan program pendidikan akademik
danatau profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. d.
Institut menyelenggarakan program pendidikan akademik danatau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi danatau kesenian yang sejenis.
commit to user
e. Universitas
menyelenggarakan program pendidikan akademik danatau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi danatau kesenian tertentu. 4.
Jenis Perguruan Tinggi a.
Perguruan tinggi negeri Adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Menteri.
b. Perguruan tinggi kedinasan
Adalah akademi, poli-teknik, atau sekolah tinggi yang diselenggarakan oleh Menteri lain atau Pimpinan LPND.
c. Perguruan tinggi swasta
Adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh BP-PTS. 5.
Persyaratan Pendirian Perguruan Tinggi a.
Persyaratan Kurikulum Kurikulum ditetapkan oleh penyelenggara perguruan tinggi
yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1 Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 merupakan
bagian dari program kegiatan akademik. 2
Program kegiatan akademik memuat keterangan mengenai jurusan bagian program studi, tujuan, silabi, peraturan
akademik dan administratif serta prospek lulusan perguruan tinggi, yang semuanya itu tersusun.
3 Program kegiatan akademik disusun berdasarkan semester.
b. Persyaratan Tenaga Pengajar
1 Jumlah dosen tetap pada perguruan tinggi yang baru
didirikan untuk setiap program studi sekurang-kurangnya enam orang.
2 Jumlah dosen tetap pada perguruan tinggi yang baru
didirikan untuk setiap program studi sekurang-kurangnya enam orang
c. Persyaratan Sarana dan Prasarana
commit to user
Sarana dan prasarana harus dimiliki meliputi fasilitas fisik pendidikan dengan ketentuan ;
a Ruang Kuliah = 0.5 m per mahasiswa
b Ruang Kantor = 4 m per orang
c Ruang Perpustakaan dengan buku pustaka :
1. Buku Mata Kuliah Dasar Keahlian MKDK 1 judul per
mata kuliah. 2.
Buku Mata Kuliah Keahlian MKK 2 judul per mata kuliah.
3. Jumlah buku sekurang-kurangnya 10 dari jumlah
mahasiswa dengan memperhatikan komposisi jenis judul.
4. Berlanggakan dua jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1
judul untuk setiap sekolah tinggi atau fakultas. d
Ruang Laboratorium dan unit computer serta sarana untuk praktikum dan atau penelitian sesuai dengan ketenuan yang
diatur Direktur jendral. e
Tanah yang dibuktikan dengan sertifikat. 6.
Pengertian Mahasiswa Mahasiswa sebagai pelaku utama dan agent of exchange dalam
gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih,
positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam
menghsilkan “buah karya” yang berguna bagi kehidupan lingkungan. Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan
intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan
menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa, membina keberdayan dan bersama mempengaruhi
perubahan sosial dan memainkan peran politik.
commit to user
Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di
setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar- pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yang berguna
bagi kehidupan lingkungan. www.wikipedia.co.id Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 7.
Karakteristik Mahasiswa Dalam mencapai suatu tujuan , diri kita seringkali
menginginkan hasil yang perfect sempurna. Tapi seiring berjalannya waktu, tujuan yang perfect sempurna yang kita impi-impikan
inginkan meleset dari alur yang telah kita buat. Malahan ada juga tujuannya tidak ada yang terlaksana. Fenomena tersebut seringkali
muncul dalam lika-liku perjalanan hidup kita. Berbicara tentang tujuan goal, ada sebuah wacana ringan
mengenai tujuan seorang lulusan SMA SMK untuk melanjutkan studinya di jenjang perkuliahan. Mesti di benak mereka, salah satu
tujuan mereka kuliah adalah menjadi sosok mahasiswa yang ideal. Menjadi seorang mahasiswa ideal itu tidaklah gampang, diperlukan
pengorbanan untuk menjadi sosok mahasiswa ideal. Untuk mengetahui karakteristik dari berbagai macam tipe
mahasiswa terutama mahasiwa ideal, maka penulis akan mencoba untuk memaparkannya dalam sebuah wacana ringan.
a. Tipe Akademis
Karakteristik yang pertama adalah mahasiswa yang bertipe akademis,
dimana mahasiswa
yang memiliki
tipe ini,
kehidupannya hanya berkutat tentang masalah akademik. Mereka lebih mengutamakan kehidupan kuliah. Kehidupannya mungkin
hanya betumpu pada 3 te mpat “ Kelas, Perpustakaan, dan Kost “.
commit to user
Di dalam sisi akademik IP Indeks Prestasi mereka mengagumkan dengan mendapatkan predikat comloude nilai
diatas 3,5.Tapi sayangnya di sisi nonAkademik misalnya hubungan interaksi dengan dunia luar biasanya mereka
mendapatkan nilai jeblok. Kalau dibuat ke dalam sistem penilaian dia mendapat nilai E.
b. Tipe Organisatoris
Manusia adalah makhluk sosial, dimana salah satu ciri dari makhluk sosial adalah selalu melakukan interaksi dengan individu
lain. Untuk membangun interaksi yang efektif dan terarah dibutuhkan sebuah wadah yang disebut organisasi. Begitu juga di
kampus, organisasi sangat berguna untuk membangun kepribadian mahasiswa. Dengan berorganisasi, seorang mahasiswa dapat
menemukan talenta-talenta yang terpendam yang ada pada dalam dirinya. Selain itu dengan beorganisasi, dapat menambah relasi
atau kenalan yang akan memberikan keuntungan pada dirinya. Namun lagi-lagi tipe ini ada kelemahan, terutama bagi yang belum
bisa memanajemen waktu dengan baik. Menurut beberapa pemangatan dan diiringi dengan survai, mahasiswa yang aktif
dalam organisasi memiliki tingkat inteligensi yang rendah disisi Akademik.
Mereka lebih
menomersatukan organisasi
dibandingkan kepentingan kuliah. Mereka jarang sekali mengikuti kegiatan perkuliahan, ini disebabkan karena mereka disibukkan
dengan amanah dan tanggungjawab yang ada di organisasi. c.
Tipe Worker
Kehidupan perekonomian yang semakin sulit, berdampak juga pada cara berfikir mahasiswa, untuk itu mereka mencari
pekerjaan atau bahkan membuat usaha sambilan. Adapula yang bekerja demi memenuhi kebutuhan rumah tangga bagi mereka
yang telah menikah . Namun sayangnya mahasiswa yang memiliki tipe worker biasanya mengalami kesulitan dalam
commit to user
menaikkan motivasi diri agar aktif dan bersemangat kuliah. Mereka lebih mengutamakan pekerjaan usahanya dibandingkan
masalah kampus kuliah + organisasi . Apalagi kalau di dalam pekerjaannya dia mendapat tugas yang begitu berat dan harus
diselesaikan berdasarkan deadline, maka masalah kampus tidak akan terpikirkan di dalam otak mereka. Di dalam pikiran mereka
“Saya harus bisa menyelesaikan pekerjaan dan mendapat gaji”.
d. Tipe Ideal of University Student
Tipe ini adalah tipe yang diidam-idamkan oleh mahasiswa, Di dalam karakteristik tipe mahasiswa, tipe ini menduduki kasta
tertinggi. Mahasiwa yang memiliki Tipe Ideal of University Students adalah mahasiswa yang bisa menggabungkan sisi
akademik, sisi organisatoris dan worker menjadi satu. Jadi di sisi akademik tetap terjaga, di sisi organisasi selalu ambil bagian, dan
di sisi workernya masih tetap jalan tanpa halangan yang berarti. Mahasiswa yang memiliki tipe ini akan membuat “ ngiler dan
nggumon ” mahasiswa lain. Hal ini dikarenakan perfect alias
sempurna bagi mahasiswa yang memiliki tipe ini. Untuk itu dibutuhkan tips dan trik untuk dapat meraihnya.
Ada beberapa syarat agar dapat dikategorikan mahasiswa yang memiliki tipe ini :
a Dalam sisi perkuliahan, dia adalah orang yang smart, rajin dan
selalu aktif kuliah. b
Memiliki daya kekuatan berdiskusi yang baik, jadi dia nggak mau cuma jadi pendengar setia.
c Memiliki daya intelegensi yang tinggi, berwawasan luas, dan
bila ditanya tentang bentuk –bentuk permasalahan yang ada di
sekitarnya dia “ nyambung ”. d
Aktif dalam kegiatan organisasi. e
Kuliah sambil bekerja.
commit to user
8. Hak Mahasiswa
a. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab
untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai norma dan susila yang
berlaku.
b. Memperoleh pendidikan dan pengajaran yang sebaik-baiknya serta
layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran,
dan kemampuannya;
c. Memanfaatkan fasilitas yang ada Universitas, dalam rangka
kelancaran proses belajar mengajar;
d. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggungjawab atas
program studi yang diikutinya, serta hasil pelajarannya;
e. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program
studi yang diikutinya, serta hasil pelajarannya;
f. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan dan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku;
g. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan dan
persyaratan yang berlaku;
h.
Memanfaatkan sumber daya yang ada di Universitas;
i. perwakilanorganisasi
kemahasiswaan yang
mengurus dan
mengatur minat dan tata kehidupan bermasyarakat;
j. Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lainnya
bilamana memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa atau program studi yang hendak dimulai dan bilamana daya tampung
perguruan tinggi atau program studi yang bersangkutan
memungkinkan; dan
k. Ikut serta daiam kegiatan organisasi mahasiswa yang terdapat di
Universitas. 9.
Kewajiban Mahasiswa a.
Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari
kewajiban sesuai peraturan yang berlaku;
commit to user
b. Mematuhi
semua peraturanketentuan yang berlaku pada
Universitas;
c. Menghormati tenaga pendidik danatau tenaga penunjang
akademik di lingkungan Universitas;
d. Ikut serta memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,
ketertiban dan keamanan kampus;
e. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi danatau kesenian;
f. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
g. Menjaga kewibawaan dan nama baik Universitas.
h. Pelaksanaan ketentuan pada point 1 dan 2 di atas diatur oleh rektor
dengan dibantu oleh para dekan. 10.
Pengertian Dosen Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen adalah tenaga Staf Pengajar di lingkungan fakultas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Dekan. Dosen mempunyai tugas utama mengajar, membimbing dan atau melatih
mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik
Dosen ialah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ipteks melalui tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabadian masyarakat. Dosen mempunyai jenjang jabatan
akademis asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.
commit to user
11. Klasifikasi Dosen
a. Dosen penanggung jawab mata kuliah yang tergabung dalam
kelompok keilmuannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu.
b. Dosen
yang tergabung dalam kelompok keilmuannya dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
c. Dosen yang membina dan mengembangkan fasilitas laboratorium
guna menunjang kegiatan pendidikan. d.
Dosen yang mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas tersebut secara akademik keilmuan kepada Ketua Jurusan dan secara teknis
operasional kepada Kepala Laboratorium. 12.
Syarat Menjadi Dosen Kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui pendidikan
tinggi program pasca sarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian. Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum
a. Lulusan program Magister untuk program diploma atau program
sarjana; b.
Lulusan program doktor untuk program pasca sarjana. Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa
dapat diangkat menjadi dosen. Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik dan keahlian dengan prestasi luar biasa ditentukan oleh
masing-masing senat akademik satuan pendidikan tinggi. Sertifikat pendidik untuk dosen diberikan setelah memenuhi
syarat sebagai berikut: a.
Memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 dua tahun;
b. Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
c. Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yg
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yg ditetapkan oleh pemerintah.
commit to user
d. Pemerintah menetapkan perguruan tinggi yang terakreditasi untuk
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan.
13. Ciri-Ciri Dosen Profesional
a. Gaya Mengajar Yang Merangsang Belajar
b. Kemampuan Untuk Berkomunikasi Secara Jelas
c. Menguasai Materi Kuliah Yang Dipegangnya
d. Siap dan Terorganisir
e. Memiliki Antusiasme Yang Dinamis
f. Memiliki Kepedulian Pribadi Terhadap Mahasiswa
g. Ketrampilan Berinteraksi
h. Fleksibilitas, Kreativitas, Keterbukaan
i. Memiliki Kepribadian Yang Kuat
j. Komitmen
14. Hak Dosen
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dosen berhak : a.
Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;
b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja; c.
Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;
d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses
sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian pengabdian kepada masyarakat;
e. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi
keilmuan; f.
Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik, dan
g. Memiliki
kebebasan untuk
berserikat dalam
organisasi profesiorganisasi profesi keilmuan.
commit to user
15. Kewajiban Dosen
a. Melaksanakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai
dan mengevaluasi hasil pembelajaran; c.
Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
d. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama,suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan f.
Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
E. TINJAUAN