Latar belakang Penentuan Kadar Air Dan Asam Lemak Bebas (ALB) Pada Palm Kernel Oil (PKO) Di PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung – Batu Bara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tanaman kelapa sawit elaeis quinensis jacq merupakan tumbuhan tropis golongan palm yang termasuk tanaman tahunan. Kelapa sawit yang dikenal ialah jenis Dura, psefera dan tenera. Ketiga jenis ini dapat dibedakan berdasarkan penampang irisan buah, yaitu dura memiliki tempurung yang tebal, jenis psifera memiliki biji yang kecil dengan tempurung yang tipis, sedangkan tenera yang merupakan hasil persilanagan antara dura dan psifera menghasilkan buah bertempurung tipis dan inti yang besar. Hasil tanaman ini sangat berguna untuk kebutuhan kita dalam sehari-hari.hasil yang diperoleh dari tanaman kelapa sawit dapat digunaklan bahan baku pembuatan minyak goreng, nira, mentega dan lilin. Ponten, 1996. Minyak inti kelapa sawit atau yang biasa di sebut dengan Palm Kernel Oil PKO di hasilkan dari inti sawit atau bungkil sawit. Minyak ini dapat diperoleh dengan cara pemisahan, pemecahan, pengeringan, penyimpanan. Minyak inti sawit PKO memiliki komponen – komponen yang terkandung didalamnya diantaranya adalah asam lemak, kotoran dan air. Komponen ini dapat mempengaruhi dari mutu minyak. Hasil olahan minyak inti sawit ini dikonsumsi sebagai minyak goreng yang digunakan setiap hari. Minyak inti sawit biasanya diolah menjadi minyak goreng putih minyak curah. Adapun yang menentukan standar mutu untuk minyak ini antara lain asam lemak bebas, kadar air, pengotor, warna dan bilangan peroksida. Meningkatnya kadar asam lemak bebas dapat menurunkan kualitas minyak dan hal ini disebabkan oleh adanya reaksi hidrolisa minyak, pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu dan keterlambatan pengangkutan, sehingga mutu minyak inti kelapa sawit yang tinggi akan mempengaruhi kualitas dari minyak, dan kadar asam lemak bebas yang tinggi tidak diinginkan dalam minyak karena dapat merusak mutu minyak dan berpengaruh dalam proses penyimpanannya. Selain asam lemak bebas, kadar air juga dapat mempengaruhi standar mutu dari minyak inti kelapa sawit. Apabila kandungan airnya terlalu tinggi maka kualitas minyak akan menurun sehingga proses penyimpanannya tidak tahan lama akibat adanya proses hidrolisa oleh minyak inti sawit. Fauzi, 2002. Dan ada juga kerusakan lemak dan minyak karena adanya aksi enzim di dalam jaringan, biasanya mengandung enzim yang dapat menghidrolisa minyak dan lemak trigliserida sehingga menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Enzi mini pada umumnya berada dalm bentuk zymogen in aktif. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin menganalisa: Penentuan Kadar Air dan Asam Lemak Bebas ALB pada Palm Kernel Oil PKO di PT Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung – Batu Bara.

1.2 Permasalahan