yang diberlakukan peraturan larangan memancing tersebut tidak begitu jelas, walaupun pada dasarnya meliputi area sekitar Paracel Buszynski, 2012: 143.
Berikut merupakan peta wilayah larangan memancing tahunan yang diberlakukan oleh RRT:
Gambar 2.4: Wilayah larangan memancing fishing ban
Sumber: A Bilateral Network of Marine Protected Areas between Vietnam and China: An Alternative to the Chinese Unilateral Fishing Ban in the South China Sea? oleh Hai-Dang
Vu, pada
http:nghiencuubiendong.vnenconferences-and-seminars-the-third- international-workshop-on-south-china-sea668-a-bilateral-network-of-marine-protected-
areas-between-vietnam-and-china-an-alternative-to-the-chinese-unilateral-fishing-ban-in- the-south-china-sea-by-hai-dang-vu
Di wilayah pada peta di atas, RRT telah mengirimkan kapal patroli perikanan, yang dilaksanakan oleh angkatan kapal laut RRT. Ini untuk
menegakkan larangan memancing bagi Vietnam dan melindungi kapal-kapal nelayan RRT. RRT juga telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan
kekuatan maritimnya yaitu penambahan 16 pesawat dan 350 kapal pada tahun 2015, yang akan digunakan untuk memonitor pengiriman, melakukan survei,
melindungi keamanan maritim, dan memeriksa kapal-kapal asing yang beroperasi di perairan RRT Buszynski, 2012: 143-144.
Selain menghadirkan ketegangan-ketegangan antara Vietnam dengan RRT, sengketa batas wilayah ini juga telah menghadirkan upaya diplomasi dari kedua
belah pihak. Pada tahun 1991 hingga September 2008, Menteri Pertahanan Vietnam telah melakukan enam kali kunjungan ke Beijing, sementara Menteri
Pertahanan RRT mengunjungi Hanoi sebanyak tiga kali. Pada tahun 2006, Hanoi menerima Menteri Pertahanan RRT, Cao Gangchuan, dalam rangka kerjasama
patroli bersama di LCS Thayer, 2008: 5. Sejak itu, telah dilakukan operasi penghapusan ranjau dan patroli angkatan laut bersama pertama di Teluk Tonkin
pada tanggal 27 April 2006 Kim, 2012: 21-22. Selain itu, pada tahun 2006, Vietnam dan RRT sepakat untuk melakukan eksploitasi minyak dan gas di
wilayah laut Teluk Tokin dalam garis demarkasi kedua negara. Setelah minyak dan gas yang terdeteksi, kedua belah pihak akan bekerjasama dalam eksploitasi
bersama Vietnamnet, 2013. Kerjasama dalam eksploitasi bersama di kawasan LCS antara Vietnam
dengan RRT tidak mengurangi tensi keamanan bagi Vietnam. Pada 9 Juni 2011, terjadi penyerangan atas kapal Vietnam oleh kapal RRT. RRT melakukan
pemotongan kabel eksplorasi yang dipasang oleh kapal survey yang digunakan oleh perusahaan minyak Vietnam PetroVietnam dan RRT menuntut Vietnam
menghentikan kegiatan eksplorasi dikawasan tersebut Hoang, 2011. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan terjadinya tensi
keamanan diakibatkan dari tumpang tindih klaim di LCS. Ini mengancam klaim
wilayah kedaulatan Vietnam, terutama di kepulauan Paracel dan Spratly. Selain itu, sengketa batas ZEE dengan RRT juga mengakibatkan ancaman bagi lalu lintas
nelayan dan perdagangan Vietnam, serta menghalangi eksplorasi sumber daya alam di kawasan tersebut. Dengan berbagai tantangan keamanan yang ada,
Vietnam memutuskan untuk bekerjasama dengan AS pada tahun 2011. Ini akan dijelaskan pada bab berikutnya.
BAB III KERJASAMA MILITER VIETNAM DENGAN AMERIKA
SERIKAT DALAM MENGELOLA ANCAMAN KEAMANAN LAUT CINA SELATAN PADA TAHUN 2011
Setelah melihat posisi dan klaim Vietnam di Laut Cina Selatan serta ancaman keamanan di kawasan ini, maka bab ini akan membahas tentang upaya
Vietnam dalam mengelola ancaman keamanan tersebut melalui kerjasama militer dengan AS. Ini diawali penjelasan rintisan awal kerjasama militer Vietnam
dengan AS, hingga hubungan srategis dalam mengelola ancaman keamanan LCS, yang salah satunya melalui penandatanganan MoU tahun 2011. Dalam bab ini,
MoU akan dipaparkan melalui penjelasan tensi keamanan di LCS menjelang penandatanganannya, serta peranan MoU itu sendiri dalam pengelolaan ancaman
keamanan di LCS.
3.1 Rintisan awal kerjasama militer Vietnam dengan AS
Kerjasama antara Vietnam dengan AS diawali dengan membaiknya hubungan bilateral kedua negara pada tahun 1987, dengan adanya sebuah
kerjasama yang terkait dengan isu POWMIA. Kerjasama ini berupa pencarian pasukan AS yang hilang pada Perang Vietnam. Untuk kerjasama ini, Jenderal
Vessey dan Presiden Reagan melakukan suatu kunjungan khusus ke Vietnam Manyin, 2012:4.
Pada tahun 1995, normalisasi hubungan diplomatik secara resmi terjalin di antara Vietnam dengan AS Manyin, 2012:4. Kedua negara mulai menggagas
beragam kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, konsuler, dan normalisasi
diplomatik. Namun, pemerintah Vietnam menunjukan keengganan untuk melakukan hubungan kerjasama dengan AS di dalam sektor pertahanan Jordan,
Stern, and Lohman, 2012: 3. Pada tahun 1996 dan 1997, AS menawarkan Kementrian Pertahanan
Vietnam berbagai titik awal untuk kerjasama militer, dan mengemukakan serangkaian kegiatan dalam kerjasama pertahanan. Ini dilakukan dengan tetap
memprioritaskan masalah POWMIA Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 3. Prosesnya dimulai pada bulan Juli 1996, ketika The U.S. National Security
Advisor , Anthony Lake, mengunjungi Vietnam untuk mulai membentuk hubungan
militer antara Vietnam dan AS. Pada bulan Oktober di tahun yang sama, asisten Menteri Pertahanan, Kurt Campbell, memimpin delegasi yang terdiri dari
Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri, Dewan Keamanan Nasional, dan Komando Pasifik USPACOM, pada kunjungannya ke Vietnam. Campbell
memulai diskusi dengan Menteri Pertahanan Vietnam, Letjen Nguyen Thoi Bung mengenai hal-hal di luar POWMIA. Campbell mengusulkan beberapa program,
yaitu: kunjungan beberapa kolonel senior Vietnam ke AS, kunjungan Komandan Angkatan Laut AS ke Vietnam, kunjungan Universitas Pertahanan National AS
dan The Air Force War College. Campbell juga mengusulkan pertukaran pelajar, latihan kemanusiaan secara multilateral, latihan bantuan bencana, dan pertukaran
pejabat peradilan militer. Dalpino, 2005: 27. Tawaran dan kunjungan-kunjungan yang dilakukan oleh AS ke Vietnam
direspon oleh Vietnam pada awal 1997 dengan suatu Keputusan Komite Sentral ke-9 dari Partai Komunis Vietnam. Partai Komunis Vietnam mengungkapkan
bahwa lingkup kerjasama pertahanan dengan AS akan dilakukan dalam hal: konferensi multilateral dan seminar yang diselenggarakan oleh Komando Pasifik
AS PACOM, kunjungan militer, dan kerjasama bilateral praktis di berbagai bidang seperti pencarian dan penyelamatan SAR, militer medis, dan keamanan
lingkungan Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 3. Namun, dengan kegiatan-kegiatan tersebut, pejabat senior di Kementerian
Pertahanan Vietnam masih merasa sulit untuk memahami niat pemerintah AS. Vietnam masih berusaha untuk membatasi ruang lingkup kerjasama pertahanan.
Ketika AS menyebut hubungan kerjasama ini sebagai hubungan pertahanan, Vietnam dalam hal ini hanya menekankan pada hubungan militer ke militer. Ini
menyiratkan bahwa Vietnam membatasi ruang lingkup kerjasama ke dalam aspek yang lebih sempit, sehingga menimbulkan perbedaan ekspektasi dari kedua negara
Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 3-4. Terdapatnya perbedaan ekspektasi antara Vietnam dan AS tidak
menurunkan minat kedua negara untuk memajukan kerjasama pertahanan. Pada periode 2000-2004, hubungan kedua negara semakin erat. Ini diawali dengan
kunjungan Menteri Pertahanan AS, William Cohen, ke Hanoi dan Ho Chi Minh City pada bulan Maret 2000. Cohen berfokus kepada perkembangan hubungan
pertahanan kedua negara dalam kerangka kerja yang lebih rutin. Dalam hal ini, Cohen menyarankan hubungan kerjasama berkembang ke arah penelitian bersama
dalam bidang Agen Orange
2
dan berbagai bidang lainnya, seperti penghapusan
2
Agent Orange adalah zat kimia penggundul hutan dioxin-laced yang disemprotkan oleh
tentara Amerika Serikat selama perang Vietnam Viva News, 2012
ranjau darat, pencarian dan penyelamatan, bantuan bencana alam, penelitian medis, dan dialog tentang isu-isu keamanan regional. Dalpino, 2005: 28.
Kunjungan Cohen ke Hanoi juga menghasilkan kesepakatan dengan Menteri Pertahanan Vietnam, Pham Van Tra. Vietnam menyetujui kunjungan kapal-kapal
militer AS ke Vietnam. Pham Van Tra menyatakan bahwa kunjungan kapal AS akan menjadi aspek positif dari rencana bertahap dalam memperluas keterlibatan
militer Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 5. Pada tahun yang sama, Presiden William Clinton mengunjungi Vietnam yang merupakan perjalanan pertama
Presiden AS ke Vietnam sejak Richard Nixon pergi ke Saigon sekarang Ho Chi Minh City pada tahun 1969 Manyin, 2012:4.
Dari tahun 2000 hingga 2004, Kementerian Pertahanan Vietnam bekerja keras untuk memastikan bahwa komitmennya dalam peningkatan keterlibatan
militer AS bukan sebagai tujuan kebijakan luar negeri secara keseluruhan. Vietnam tidak ingin tergantung secara militer pada kerjasama dengan satu negara
saja. Oleh karena itu, Kementrian Pertahanan Vietnam akan memastikan terlebih dahulu kerjasama pertahanan ini tidak akan memiliki dampak strategis pada
hubungan bilateral Vietnam dengan negara lainnya. Yaitu terhadap hubungan bilateral dengan RRT dan hubungan multilateral dengan negara tetangga di Asia
Tenggara yang tergabung dalam the Association of Southeast Asian Nation ASEAN Jordan, Stern, and Lohman, 2012: 5.
Pada tahun 2005 sampai 2010, hubungan pertahanan Vietnam dengan AS mulai berkembang secara strategis. Ini diawali dengan pertemuan antara Menteri
Pertahanan AS, Donald Rumsfeld dan Perdana Menteri Vietnam, Phan Van Khai