Gambar 2.1 Anatomi Ginjal
17
2.3. Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal secara keseluruhan di bagi dalam dua golongan yaitu :
4
2.3.1. Fungsi ekskresi a. Mengekskresi sisa metabolisme protein, yaitu ureum, kalium, fosfat, sulfat
anorganik, dan asam urat. b. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Menjaga keseimbangan asam dan basa. 2.3.2. Fungsi Endokrin
a. Partisipasi dalam eritropoesis. Menghasilkan eritropoetin yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.
Universitas Sumatera Utara
b. Menghasilan renin yang berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.
c. Merubah vitamin D menjadi metabolit yang aktif yang membantu penyerapan kalsium.
d. Memproduksi hormon prostaglandin, yang mempengaruhi pengaturan garam dan air serta mempengaruhi tekanan vaskuler.
2.4. Epidemiologi GGA 2.4.1. Distribusi GGA
a. Distribusi Menurut Orang GGA dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, umur
ataupun ras. Menurut penelitian Bates dkk 2000, Boston, Amerika serikat, GGA paling banyak diderita oleh laki-laki 71,7, sedangkan perempuan ada sebesar
28,3. Berdasarkan ras jumlah penderita yang berkulit putih adalah sebesar 82,5, dan rata-rata terjadi pada penderita yang berumur 45 tahun.
18
Menurut penelitian Orfeas Liangos dkk 2001, dari 558.032 penderita GGA, 51,8 adalah laki-laki, sedangkan perempuan sebesar 48,2. Berdasarkan ras,
jumlah penderita yang berkulit putih ada sebesar 62,3, kulit hitam 14,4 dan yang lainnya berjumlah 23,4. Berdasarkan umur, penderita GGA paling banyak diderita
oleh kelompok umur 60-82 tahun.
19
Menurut penelitian Ravindra L. Mehta dkk 2002, dari empat rumah sakit yang ada di California Selatan, penderita GGA yang laki-laki ada sebesar 71,6
sedangkan perempuan sebesar 28,4. Berdasarkan ras jumlah penderita yang berkulit
Universitas Sumatera Utara
putih adalah sebesar 59,5 dan paling tinggi terjadi pada mereka yang berusia 65 tahun 39,0.
20
Menurut penelitian Sushrut S.Waikar dkk 2006, di Amerika Serikat, dari 439.192 orang penderita GGA, 80,45 adalah penderita berkulit putih, dimana
53,70 dari jumlah tersebut adalah laki-laki. Penderita yang berkulit hitam sebesar 19,5 dimana 50,3 dari jumlah penderita yang berkulit hitam tersebut adalah laki-
laki.
9
b. Distribusi Menurut Tempat Menurut penelitian Atef dkk 1990, dari dua propinsi yang ada di Iran dengan
jumlah populasi sebanyak 2,3 juta orang, terdapat kasus GGA yaitu sebanyak 30 orang dimana 12 diantaranya meninggal, dengan angka insidensi 13 kasus1.000.000
penduduk CFR = 40.
21
Menurut penelitian Schiffl dkk 2002, di negara Jerman pada tahun 1998 terdapat 172 orang penderita GGA, dimana 59 orang diantaranya meninggal CFR =
34,3.
22
Menurut penelitian Katherine L. O’Brien dkk 1996 di Haiti terdapat kasus GGA sebanyak 109 orang.
23
c. Distribusi Menurut Waktu Menurut penelitian Cengiz Utaz, pada tahun 1991 - 1997 di salah satu rumah
sakit di Kayseri, Turkey, ditemukan penderita GGA yaitu berjumlah 323 orang penderita.
12
Menurut Jay L. Xue dkk pada tahun 1992-2001 di salah satu rumah sakit yang ada di Amerika Serikat ditemukan 255.228 orang yang menderita penyakit GGA.
24
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sushrut S. Waikar pada tahun 2004, dari 3 rumah sakit yang ada di Amerika Serikat ditemukan 99.629 orang yang menderita GGA.
25
Menurut penelitian Fernando Liano, di Madrid, Spanyol, pada tahun 1977- 1980 terdapat 202 orang penderita, dan pada tahun 1991 meningkat menjadi 748
orang penderita.
26
2.4.2. Determinan GGA
GGA adalah suatu penyakit tidak menular yang merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan mendadak dalam beberapa jam sampai
beberapa hari laju filtrasi glomerulus LFG, disertai sisa metabolisme ureum dan kreatinin. GGA merupakan suatu sindrom klinis oleh karena dapat disebabkan oleh
berbagai keadaan dengan patofisiologi yang berbeda-beda.
7
a. Host 1. Umur dan jenis kelamin
Usia penderita GGA berkisar antara 40-50 tahun, tetapi hampir semua usia dapat terkena penyakit ini.
27
Menurut penelitian D.W. Bates penyakit GGA paling banyak pada penderita yang berumur 45 tahun.
18
Menurut penelitian Katherine L. O’Brien, Haiti, ditemukan 109 orang penderita GGA yang berumur dibawah 18
tahun.
23
Berdasarkan data penyakit ginjal anak di Indonesia yang dikumpulkan dari 7 pusat pendidikan Dokter Spesialis Anak yaitu Universitas Sumatera Utara,
Universitas Indonesia , Universitas Padjajaran , Universitas Diponegoro , Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Udayana ditemukan sebanyak
107 orang anak yang menderita penyakit GGA.
28
Universitas Sumatera Utara
Kejadian pada laki-laki dan perempuan hampir sama. Menurut penelitian Orfeas Liangos dkk 2001, dari 558.032 penderita GGA, 51,8 adalah laki-laki,
sedangkan perempuan sebesar 48,2.
26
2. Pekerjaan Orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan bahan-bahan kimia
akan dapat mempengaruhi kesehatan ginjal. Bahan-bahan kimia yang berbahaya jika terpapar dan masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan penyakit ginjal. Misalnya
pada pekerja di pabrik atau industri.
29
3. Perilaku minum Air merupakan cairan yang sangat penting di dalam tubuh. Lebih kurang 68
berat tubuh terdiri dari air. Minum air putih dalam jumlah cukup setiap hari adalah cara perawatan tubuh terbaik. Air ini sebagai simpanan cairan dalam tubuh. Sebab
bila tubuh tidak menerima air dalam jumlah yang cukup tubuh akan mengalami dehidrasi. Di mulai dengan simpanan air tubuh yang mengalami penurunan yang
mengakibatkan gangguan kesehatan.
30
Organ-organ tubuh yang vital juga sangat peka terhadap kekurangan air, salah satunya adalah ginjal. Ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik bila tidak cukup air.
Pada proses penyaringan zat-zat racun, ginjal melakukannya lebih dari 15 kali setiap jam, hal ini membutuhkan jumlah air yang banyak sebelum diedarkan ke dalam
darah. Bila tidak cukup cairan atau kurang minum, ginjal tidak dapat bekerja dengan sempurna maka bahan-bahan yang beredar dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan
dengan baik sehingga dapat menimbulkan keracunan darah dan menyebabkan penyakit ginjal.
30
Universitas Sumatera Utara
4. Riwayat penyakit sebelumnya. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penyakit GGA, yaitu :
a. Penyebab penyakit GGA Prarenal, yaitu : 1. Hipovolemia, disebabkan oleh :
5
a. Kehilangan darah plasma : perdarahan , luka bakar. b. Kehilangan cairan melalui gastrointestinal, kulit, ginjal diuretik,
penyakit ginjal lainnya, pernafasan, pembedahan. c. Redistribusi cairan tubuh : pankreatitis, peritonitis, edema, asites.
2. Vasodilatasi sistemik : a. Sepsis.
b. Sirosis hati. c. Anestesia blokade ganglion.
d. Reaksi anafilaksis. e. Vasodilatasi oleh obat.
3. Penurunan curah jantungkegagalan pompa jantung : a. Renjatan kardiogenik, infark jantung.
b. Gagal jantung kongestif disfungsi miokard, katub jantung. c. Tamponade jantung.
d. Disritmia.
e. Emboli paru.
Universitas Sumatera Utara
b. Penyebab penyakit GGA renal, yaitu : 1. Kelainan glomerulus
a. Glomerulonefritis akut Glomerulonefritis akut adalah salah satu jenis GGA renal yang biasanya
disebabkan oleh kelainan reaksi imun yang merusak glomeruli. Sekitar 95 dari pasien, GGA dapat terjadi satu sampai tiga minggu setelah mengalami infeksi
dibagian lain dalam tubuh, biasanya disebabkan oleh jenis tertentu dari streptokokus beta grup A. Infeksi dapat berupa radang tenggorokan streptokokal, tonsilitis
streptokokal, atau bahkan infeksi kulit streptokokal.
31
b. Penyakit kompleks autoimun c. Hipertensi maligna
2. Kelainan tubulus a. Nekrosis Tubular Akut NTA akibat iskemia
Tipe iskemia merupakan kelanjutan dari GGA prarenal yang tidak teratasi.
7
Iskemia ginjal berat dapat diakibatkan oleh syok sirkulasi atau gangguan lain apapun yang sangat menurunkan suplai darah ke ginjal. Jika iskemia berlangsung cukup berat
sampai menyebabkan penurunan yang serius terhadap pengangkutan zat makanan dan oksigen ke sel-sel epitel tubulus ginjal dan jika gangguan ini terus berlanjut,
kerusakan atau penghancuran sel-sel epitel dapat terjadi. Jika hal ini terjadi, sel-sel tubulus hancur terlepas dan menempel pada banyak nefron, sehingga tidak terdapat
pengeluaran urin dari nefron yang tersumbat, nefron yang terpengaruh sering gagal mengekskresi urin bahkan ketika aliran darah ginjal kembali pulih normal, selama
tubulus masih baik.
31
Universitas Sumatera Utara
Beberapa gangguan yang menyebabkan iskemia ginjal, yaitu : 1. Hipovolemia : misalnya dehidrasi, perdarahan, pengumpulan cairan
pada luka bakar, atau asites. 2. Insufisiensi sirkulasi : misalnya syok, payah jantung yang berat, aritmi
jantung, dan tamponade. b. Nekrosis Tubular Akut NTA akibat toksin
Tipe NTA yang kedua yaitu terjadi akibat menelan zat-zat nefrotoksik. Zat-zat yang bersifat nefrotoksik yang khas terhadap sel epitel tubulus ginjal menyebabkan
kematian pada banyak sel. Sebagai akibatnya sel-sel epitel hancur terlepas dari membran basal dan menempel menutupi atau menyumbat tubulus. Beberapa keadaan
membran basal juga rusak, tetapi sel epitel yang baru biasanya tumbuh sepanjang permukaan membran sehingga terjadi perbaikan tubulus dalam waktu sepuluh sampai
dua puluh hari.
16
Gejala-gejala yang dapat terjadi pada NTA ini, antara lain :
27
1. Makroskopis ginjal membesar, permukaan irisan tampak gembung akibat sembab. Khas pada daerah perbatasan kortiko medular tampak
daerah yang pucat. 2. Histopatologi dikenal 2 macam bentuk kelainan, yaitu lesi nefrotoksik
dan lesi iskemik. 3.
Kelainan interstisial a. Nefritis interstisial akut
Nefritis interstisial akut merupakan salah satu penyebab GGA renal, yang merupakan kelainan pada interstisial. Nefritis interstisial akut dapat terjadi akibat
Universitas Sumatera Utara
infeksi yang berat dan dapat juga disebabkan oleh obat-obatan.
7
Menurut penelitian Fernando,1996, nefritis interstisial akut merupakan 2,1 dari semua penderita
GGA.
26
b. Pielonefritis akut Pielonefritis akut adalah suatu proses infeksi dan peradangan yang biasanya mulai
di dalam pelvis ginjal tetapi meluas secara progresif ke dalam parenkim ginjal. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, tetapi terutama dari
basil kolon yang berasal dari kontaminasi traktus urinarius dengan feses.
16
4. Kelainan vaskular
a. Trombosis arteri atau vena renalis b. Vaskulitis.
c. Penyebab penyakit GGA postrenal, yaitu : 1. Obstruksi intra renal :
a. Instrinsik : asam urat, bekuan darah, kristal asam jengkol. b. Pelvis renalis : striktur, batu, neoplasma.
2. Obstruksi ekstra renal : a. Intra ureter : batu, bekuan darah.
b. Dinding ureter : neoplasma, infeksi TBC. c. Ekstra ureter : tumor cavum pelvis.
d. Vesika urinaria : neoplasma, hipertrofi prostat.
e. Uretra : striktur uretra, batu, blader diabetik, paraparesis.