DESKRIPSI HASIL PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Penjelasan, jika pewawancara memerlukan informasi tambahan mengenai berbagai aspek dari suatu pertanyaan. 4. Refokus, jika responden ditanyai untuk mengaitkan, membandingkan atau mempertanggungkan-jawabkan dengan topik atau ide, atau jika ditanyai untuk memikirkan altternatif pemecahan atau hubungan sebab akibat. 5. Informasi tentang intensitas perasaan responden, pertanyaan yang diajukan berkisar bentuk pertanyaan pribadi, pertanyaan alasan mengapa, sampai pada intensitas Ardani, 2004.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan terhadap bidan di desa yang bertugas di Kabupaten Blitar dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Didapatkan sebanyak 248 orang Bidan Desa yang bertugas tersebar di 248 desa sebagai responden yang terdiri dari kelompok kasus bidan dengan pelatihan safe community sebanyak 36 responden dan kelompok kontrol bidan dengan tidak mendapat pelatihan safe community sebanyak 32 responden. Secara administratif jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar sebanyak 22 kecamatan, dari 22 kecamatan tersebut terbagi lagi menjadi 248. Desa kelurahan dengan rincian adalah 220 dengan status desa serta 28 dengan status kelurahan sedangkan jumlah dusun lingkungan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 666. Dilihat dari komposisi jumlah desa kelurahan di Kabupaten Blitar, kecamatan Srengat memiliki jumlah desa terbanyak, yaitu sebesar 16 desa. Sementara itu kecamatan yang mempunyai luas wilayah paling besar adalah kecamatan Sutojayan dengan luas wilayah sebesar 164, 54 km BPS, 2007. Tabel IV.1 Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Blitar No Jenis Sarana Tahun 2008 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Apotek Pemerintah Apotek Swasta Balai Pengobatan BKIA Laboratorium klinik Optikal Pengobatan tradisional Polindes Posyandu Puskesmas dengan rawat inap Puskesmas Pembantu Puskesmas tanpa rawat inap Rumah Bersalin Rumah sakit 10 32 12 2 12 5 289 220 1461 10 68 14 8 6 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2007 Tabel IV.2 Pola 10 besar penyakit di Puskesmas Kabupaten Blitar No Kode Jenis penyakit Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1803 1800 2102 33 16 1804 3101 3102 0102 34 Penyakit akut lain pada saluran pernafasan atas Penyakit saluran pernafasan bagian atas Gastritis Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat Penyakit tekanan darah tinggi Penyakit lain pada saluran pernafasan atas Penyakit kulit infeksi Penyakit kulit alergi Diare Penyakit lainnya 87.954 52.705 49.382 45.492 39.139 35.510 28.185 28.154 25.604 24.368 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2007 Tabel IV.3 Distribusi jumlah desa dan Bidan Desa menurut Puskesmas. No Puskesmas Jumlah Desa Bidan Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Bakung Wonotirto Margomulyo Wates Binangun Sutojayan Kademangan Kanigoro Talun Selopuro Kesamben Selorejo Doko Wlingi Gandusari Garum Nglegok Sanankulon Ponggok 11 8 10 8 12 11 15 12 14 8 10 10 10 5 5 9 7 6 10 11 8 10 8 12 11 15 12 14 8 10 10 10 5 5 5 7 6 10 20 21 22 23 24 Srengat Wonodadi Udanawu Bacem Slumbung 16 11 12 5 5 16 11 12 5 5 Jumlah 248 248 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2007. Tabel no:IV.3 diperoleh gambaran bahwa semua desa di Kabupaten Blitar ditempatkan Bidan Desa. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terwujudnya 248 di Kabupaten Blitar pada akhir tahun 2008. Permasalahan kesehatan yang muncul di Kabupaten Blitar antara lain masih munculnya atau ditemukannya kasus penyakit menular seperti DBD demam berdarah dengue, tuberculois paru, kusta, diare, ISPA infeksi saluran pernafasan atas, dan HIV AIDS. Beberapa diantaranya berpotensi KLB kejadian luar biasa dan penyebarannya merata diseluruh wilayah kabupaten seperti DBD dan AFP. Selain itu juga makin bertambahnya jumlah penderita penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, hipertensi, diabetes, penyakit paru obstruksi kronik, dan kanker jenis tertentu. Penyebaran masalah kesehatan yang muncul di Kabupaten Blitar. Terdapat dua klasifikasi peta penyebaran kasus DBD sebagai berikut : a. Kecamatan yang merupakan daerah endemis adalah semua kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar kecuali kecamatan Binangun dan Kecamatan Wates. b. Kecamatan yang merupakan daerah terjangkit adalah semua Kecamatan di Kabupaten Blitar Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Blitar tahun 2008 juga ditemukan 6 kasus AFP di wilayah Puskesmas Kanigoro, Wates, Srengat, Wlingi, Lodoyo, dan Wonodadi. Berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Propinsi semua dinyatakan negatif AFP. Pemberitahuan informasi melalui pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan pengetahuan, selanjutnya akan menimbulkan kesadaran dan akhirnya seseorang akan melakukan praktek sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, yang tentunya memerlukan waktu yang lama. Sebelum seseorang mengadopsi praktek, ia harus terlebih dahulu tahu apa arti dan manfaat praktek tersebut bagi dirinya. Setelah seseorang mengetahui, selanjutnya akan menilai atau bersikap. Seluruh desa kelurahan di Kabupaten Blitar yang terdiri dari 220 desa dan 28 kelurahan merupakan potensi yang ditunjukkan dengan a tersedianya sarana pelayanan kesehatan dasar di semua desa, b adanya pembiayaan kesehatan di tingkat desa seperti keberadaan dana sehat, c adanya kesiapsiagaan masyarakat dalam penanganan kegawat daruratan yang disediakan melalui UKBM yang ada seperti keberadaan Posyandu. Tahapan pembentukan Desa Siaga dimulai sejak tahun 2006 diawali dengan 168 desa dipersiapkan menjadi Desa Siaga. Melalui kegiatan, antara lain : a pengembangan Polindes sebagai UKBM yang mampu menangani kegawat daruratan, b peningkatan sadar gizi melalui pemanfaatan pekarangan untuk tanaman organik, c pengembangan Posyandu dengan kegiatan deteksi dini melalui perambuan bumil risti, status gizi bayi balita, dan status kesehatan lansia, dan pengembangan Asuh e pengembangan sistem informasi desa melalui forum komunikasi yang ada di desa. Kegiatan tersebut diawali dengan pembentukan kelembagaan. di tingkat desa yaitu pembentukan tim FFD Forum Fasilisator Desa dan penempatan Bidan Desa di setiap desa. Tahap selanjutnya adalah pengembangan 27 desa baru yang tersebar di 22 kecamatan sehingga pada akhir tahun 2008 diharapkan sebanyak 248 desa telah menjadi Desa Siaga. 2. Karakteristik responden a. Umur responden Tabel IV.4 Distribusi responden menurut kelompok umur. Kelompok umur tahun Perlakuan Kontrol Jumlah = 25 26 – 30 31 – 35 9 21 6 5 20 7 14 41 13 20, 59 60, 30 19, 11 Jumlah 36 32 68 100 Tabel No:IV.4 sebagaian besar Bidan Desa berumur 26-30 tahun atau sekitar 41 responden 60, 30. Umur responden secara rinci dapat dilihat pada diagram pie dibawah ini. Gambar 1. Diagram umur responden Gambar IV.1. Diagram umur responden Gambar IV.2. Diagram umur responden 25 58 17 1 2 3 16 62 22 1 2 3 kelompok perlakuan. kelompok kontrol. b.Masa kerja responden Tabel IV.5 Distribusi responden menurut lama kerja Bidan Desa Lama bekerja Kelompok perlakuan Kelompok kontrol Jumlah 5 tahun 5 – 10 tahun 10 tahun 18 16 2 21 8 3 39 24 5 57,35 35,30 7,35 Jumlah 36 32 68 100 Tabel No: IV.5 responden yang bekerja selama 5 tahun yaitu sejumlah 39 orang 57, 35. Lama kerja Bidan Desa secara rinci dapat dilihat pada diagram pie di bawah ini. Gambar IV.3. Diagram lama kerja Gambar IV.4. Diagram lama kerja 50 44 6 1 2 3 66 25 9 1 2 3 kelompok perlakuan. kelompok kontrol. c. Jenjang pendidikan responden Tabel IV.6 Distribusi responden menurut pendidikan Bidan Desa. Pendidikan responden Kelompok perlakuan Kelompok kontrol Jumlah P2 Bidan D-III Kebidanan 29 7 26 6 55 13 80,89 19,11 Jumlah 36 32 68 100 Jenjang pendidikan responden secara rinci dapat dilihat pada diagram pie dibawah ini : Gambar IV.5. Diagram pendidikan Gambar IV. 6. Diagram pendidikan kelompok perlakuan. kelompok kontrol. 81 19 1 2 81 19 1 2 c. Tugas tambahan bidan Tabel IV.8. Distribusi responden kelompok perlakuan menurut tugas pokok dan tugas tambahan. Status Tugas pokok KIA KB Imunisasi JPS Tidak ada Total Perlakuan 36 8 12 9 5 2 36 Kontrol 32 4 7 9 9 3 32 Gambar IV.7. Diagram tugas tambahan Gambar IV.8. Diagram tugas tambahan kelompok perlakuan. kelompok kontrol. 22 33 25 14 6 1 2 3 4 5 13 22 28 28 9 1 2 3 4 5 Tabel IV.9. Skor pengetahuan sebelum, sesudah, dan 14 hari sesudah pelatihan Kelompok perlakuan Kelompok kontrol Waktu n mean SD n mean SD Sebelum 36 32 Sesudah 36 32 14 hari sesudah 36 32 Tabel IV.10. Skor perilaku sebelum dan 14 hari sesudah pelatihan Kelompok perlakuan Kelompok kontrol Waktu n mean SD n mean SD Sebelum 36 32 14 hari sesudah 36 32

B. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS