13
Hadirnya teknologi mobile perlu diperhatikan di perpustakaan. Sebenarnya arti kata mobile sendiri memiliki makna yang cukup banyak. Mobile artinya dapat
bergerak atau dapat digerakkan dengan bebas dan mudah. Mobile dapat pula diartikan sebuah benda yang berteknologi tinggi dan dapat bergerak tanpa
menggunakan kabel, seperti smartphone, PDA, tablet, dan bisa juga tweet.Transformasi secara umum merupakan perubahan struktural, secara
bertahap, total, dan tidak bisa kembali ke bentuk semula irreversible. Transformasi bisa berkaitan dengan: pemustaka, layanan, fasilitas TIK,
SDMpustakawan, maupun fungsi nilai tambah. Kaitannya dengan m-library, maka kiranya menjadi suatu keharusan bagi perpustakaan untuk memperhatikan
hadirnya teknologi mobile untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Hal ini disebabkan karena pemustaka lebih senang memanfaatkan internet
untuk akses langsung melalui berbagai koneksi internet. Apalagi aplikasi pada perangkat mobile sudah semakin canggih dan banyak digemari pemustaka.
Perangkat gadget yang namanya seperti: BB, IPhone, dan android sudah menjadi kebutuhan pemustaka di era sekarang. Walaupun ada juga yang hanya sebagai
gaya hidup life style agar tidak ketinggalan jaman ataupun motivasi lainnya agar diterima di lingkungannya.
Dengan demikian, aspek trend perilaku pemustaka yang berubah mengakibatkan suatu keharusan digunakannya mobile untuk mendukung layanan
perpustakaan. Evolusi informasi juga nampak pada perubahan yang terjadi pada cara pemustaka mengkonsumsi informasi yang ternyata lebih menekankan adanya
interaksi, baik itu manusia dengan manusia, manusia dengan komputer, maupun komputer dengan komputer.
2.3.1 Konsep Perangkat Mobile
Istilah Mobile Library atau Mobile Libraries awalnya lebih identik dengan penyediaan akses perpustakaan untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau dengan
menggunakan mobil atau kendaraan keliling, atau biasa orang mengidentikkan
Universitas Sumatera Utara
14
dengan perpustakaan keliling. Namun seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan juga pemustakaan perangkat mobile yang semakin banyak, maka
istilah itu digunakan juga untuk merujuk kepada pemustakaan teknologi mobile untuk keperluan perpustakaan. Inilah yang dinamakan dengan istilah m-library
atau m-libraries yang berasal dari huruf M yang berarti mobile devices, dan kata librarylibraries
yang berarti perpustakaan. Dalam situs m-librares.info konsep m- library-ies
digambarkan pada gambar 1 berikut ini:
Gambar 2.5 M-library Concept Sumber: www.m-libraries.info, 2011.
Konsep tersebut sejalan dengan pendapat Needham 2008 dalam Mills 2009 yang menggambarkan M-Libraries sebagai sebuah cara yang dilakukan
oleh perpustakaan untuk menyediakan layanan perpustakaan agar terjangkau oleh parapemustaka
‗mobile phones’ atau ‗smartphones‘ kapanpun dan dimanapun mereka berada. Needham 2008 menggambarkan bahwa konsep M-Libraries ini
bisa saja hanya sebuah pesan sederhana melalui pengiriman teks sederhana melalui SMS atau e-mail terkait pemesanan buku, keterlambatan peminjaman,
atau bahkan sampai yang sangat kompleks dimana pemustaka dapat mengakses secara lengkap e-books atau e-database yang dilanggan oleh perpustakaan melalui
perangkat mobile mereka. Dalam m-libraries.info 2011 ruang lingkup m- libraries
digambarkan sangat luas yakni setiap inisiatif yang memungkinkan pemustakaan perangkat mobile di perpustakaan dapat dimasukkan. Beberapa
cakupan yang termasuk dalamkonsep m-libraries ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
15
Mengakses isi atau koleksi perpustakaan melalui perangkat mobile misal akses ke e-books, e-journals, e-database, dan koleksi khusus
lainnya yang memungkinkan diakses secara mobile. • Pemustakaan pesan teks melalui SMS untuk memenuhi pertanyaan
atau menyediakan informasi untuk pemustaka perpustakaan. • Membangun sebuah ―mobile interface‖ untuk situs web perpustakaan
atau katalog perpustakaan. • Menggunakan ―QRcodes‖ untuk menghubungkan koleksi elektronik
yang dapat diakses melalui perangkat mobile. • Staff perpustakaan atau pustakawan menggunakan perangkat mobile
Dalam perpustakaan untuk mendukung pertanyaan disekelilingnya. • Membangun sebuah aplikasi berbasis mobile dedicated mobile
app untuk menyediakan akses ke koleksi atau isi perpustakaan
kepada pemustaka. • Pemanfaatan ―augmented reality‖ dalam
perpustakaan dengan menggunakan kamera pada perangkat mobile.
• Menggunakan perangkat mobile untuk berinteraksi dengan kegiatan di perpustakaan seperti perpanjangan pinjaman koleksi, pengecekan
lokasi layanan, pemesanan koleksi, melakukan tugas-tigas melalui perangkat mobile.
Cakupan implementasi konsep m-libraries ini tidak terbatas pada beberapa hal diatas, tapi bisa jadi berbagai inovasi pemustakaaan perangkat mobile yang
dikembangkan oleh masing-masing perpustakaan. Cakupan tersebut yang kemudian setidaknya menjadikan implementasi m-libraries menurut Vollmer
2010 terbagi kedalam 7 kategori atau jenis mobile library services seperti terlihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Mobile Library Services Mobile OPACS
Akses ke dalam Online Public Access Catalog m
elalui ‗mobile optimized websites‖ Mobile Applications
Aplikasi khusus untuk Smartphones yang diinstall terlebih dahulu dan memungkinkan
pemustaka mengakses sistem perpustakaan, katalog, dll
MobileCollectionsMobile Content Delivery
Fasilitas yang digunakan oleh disediakan oleh penyedia bekerjasama dengan perpustakaan
untuk menyediakan akses ke audiobooks, e- books, audio language course, etc
Mobile Library Instruction Bahan-bahan
instruksi perpustakaan
dan pemustakaan resource yang dapat diakses melalui
mobile web services.
Universitas Sumatera Utara
16
Mobile Database Menyediakan akses ke databases yang dilanggan
atau dimiliki menggunakan perangkat mobile melalui mobile web services
Library SMS Notification Pemustakaan SMS untuk berbagai tujuan seperti
informasi keterlambatan, informasi pemesanan, informasi ketersediaan koleksi, informasi nomer
panggil dan lokasi, dll.
SMS Reference Layanan menjawab pertanyaan referensi oleh
pustakawan melalui perangkat mobile. Sumber Vollmer, 2010
Lee Cheng Ean 2012 menyampaikan setidaknya ada beberapa hal kenapa inisiatif m-library perlu dilakukan yaitu menjangkau pemustaka dari kalangan net-
generation yang semakin banyak, memberikan akses koleksi yang lebih luas,
meningkatkan hubungan dengan pemustaka, bagian dari pemasaran layanan dan sumber-sumber yang dimiliki oleh perpustakaan, peningkatan akses dan
ketersediaan sumber daya bagi pemustaka kapanpun dan dimanapun, serta bagian dari strategi organisasi.
2.3.2 Aplikasi QR Code