Kode SONY dapat mengalamati 64 jenis peralatan yang diwakili oleh kode alamat address bits dan masing-masing peralatan dapat menggunakan maksimal 64 perintah yang diwakili oleh kode
perintah command bits.
4.3.2.3 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Perangkat lunak software untuk sistem ini tidak dapat dipisahkan dengan perangkat keras hardware. Diagram kotak sistem dapat dilihat pada
gambar 1 .
a.
Perangkat keras yang digunakan diusahakan seminimal mungkin karena PC sudah memadai untuk membangkitkan sinyal yang diinginkan. Pada motherboard setiap PC
terdapat sebuah terminal speaker yang berfungsi untuk mengeluarkan sinyal diagnosa pada saat PC dijalankan. Selain itu, terminal ini juga sering digunakan untuk
membangkitkan sinyal kotak berfrekuensi 18,2 Hz sampai dengan 1,19318 MHz. Hal ini dapat dilakukan karena terminal speaker dikendalikan oleh sebuah chip PPI 8255
Programmable Peripheral Interface dan sebuah chip PIT 8253XT8254AT Programmable Interrupt Timer.
Perangkat Keras
PPI berfungsi untuk mengatur sumber data keluaran ke speaker yaitu dari PIT atau dari PPI itu sendiri. Sedangkan PIT berfungsi membagi frekuensi masukan dari osilator kristal
yang bernilai 1,19318 MHz menjadi keluaran berfrekuensi 18,2 MHz sampai dengan 1,19318 MHz. Salah satu keluaran PIT digunakan untuk mengendalikan terminal
Universitas Sumatera Utara
speaker. Interkoneksi antara terminal speaker dengan PPI dan PIT dapat dilihat pada gambar 2
.
Tiap motherboard mempunyai keluaran maksimum dari terminal speaker sebesar 150 mW miliwatt, berarti arus kolektor maksimum yang melewati transistor adalah sebesar
30 mA. Arus sebesar itu tidak cukup mengemudikan LED infra merah sehingga diperlukan untai penguat arus tambahan.
LED infra merah yang digunakan mempunyai sudut pancaran sekitar 60° sehingga dipakai 6 buah LED untuk menjangkau area pancaran ke segala arah dalam satu bidang.
Jangkauan pancaran 6 buah LED ini dapat dilihat pada gambar 3
.
Perangkat keras tambahan dapat dilihat pada gambar 4
. Terdapat pula sebuah dioda pengaman tambahan yang dipasang paralel dengan speaker, yang berguna untuk
mencegah arus induksi dari speaker yang dapat merusak gerbang inverter pada PPI.
a.
•
Pewaktu dan kontrol. Perangkat Lunak
Rutin ini berfungsi untuk mengatur frekuensi sub-carrier yang dikeluarkan oleh PIT dan
memodulasikan data yang diterima dari rutin kontrol manual maupun kontrol terjadwal. Untuk itu perlu dipahami cara pemrograman PIT dan PPI pada motherboard
komputer [Link, 1993].
Universitas Sumatera Utara
PIT memiliki tiga keluaran yaitu kanal channel A, B, dan C. Kanal A digunakan untuk real-time clock dan disk-drive controllers, kanal B digunakan untuk keperluan DRAM
refresh dan kanal C digunakan untuk terminal speaker dan keperluan umum. Setiap kanal
mempunyai alamat tersendiri yaitu : port 40h, 41h, 42h untuk kanal A, B, C dan dapat
beroperasi dalam 6 mode 0 sampai 5. Tersedia sebuah control register yang hanya dapat ditulisi write only untuk memprogram ketiga kanal tersebut. Control register dapat
diakses pada port 43h.
Pada perancangan, control word yang dipergunakan adalah 10 11 011 0., yang
mempunyai arti :
Counter Select : select counter 2 port C = 42h ReadLoad Command : readload LSB then MSB
Counting Mode : square wave generator BCD Select : use binary counter
Untuk membangkitkan frekuensi tertentu dalam hal ini 36 kHz dan 40kHz dilakukan pemrograman kanal C port 42h dengan mengirimkan data 16 bit LSB dikirim terlebih
dahulu kemudian diikuti MSB yang nilainya dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Selanjutnya, untuk keperluan modulasi digunakan PPI sebagai saklar pengatur keluaran
Universitas Sumatera Utara
dari PIT ke terminal speaker dengan interval T tertentu untuk pulsa high dan pulsa low dikalibrasi saat awal. Untuk mengeluarkan pulsa high diperlukan 2 buah data 8 bit
sebagai berikut : Port B = XXXXXX11 dan Port C = XX1XXXXX. Sedangkan untuk mengeluarkan pulsa low diperlukan data sebagai berikut : Port B = XXXXXX00 atau
Port C = XX0XXXXX.
Diagram alir secara lengkap dapat dilihat pada gambar 5.
•
Manual
Berikutnya rutin manual. Rutin ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi Borland Delphi 3.0. Pemilihan bahasa pemrograman ini bertujuan untuk
memanfaatkan kemampuan multi-tasking dari sistem operasi WINDOWS sehingga perangkat lunak ini dapat dijalankan secara bersamaan dengan program aplikasi lainnya.
Kontrol manual memiliki 30 tombol kendali yang diberi nama sesuai keinginan pemakai dan dapat diprogram untuk meng-emulasi-kan suatu perintah. Diagram alir cara kerja
rutin ini dapat dilihat pada gambar 6
.
•
Kontrol Terjadwal
Rutin ini memanfaatkan real time clock pada komputer yang dipergunakan untuk mengaktifkan satubeberapa tombol pengendali berdasarkan masukan jam dan tanggal
pengaktifannya. Fasilitas ini dibuat untuk keperluan otomatisasi beberapa peralatan yang tidak mempunyai pewaktu timer. Cara kerja rutin ini dapat dilihat pada
gambar 7 .
•
Rutin Sumber Data
Universitas Sumatera Utara
Rutin ini menyediakan sumber data kode alamat dan perintah untuk tiap standar pengkodean kepada rutin kontrol manual dan rutin kontrol terjadwal pada saat
pendefinisian tombol kendali. Sumber data ini dibuat sedemikian rupa sehingga relatif mudah dipakai serta mempunyai fasilitas penambahan dan pengurangan data baru dan
lama. Semua kode disimpan dalam bentuk file bertipe teks untuk mempermudah pemanipulasian isinya. Diagram alir dari rutin ini dapat dilihat pada
gambar 8.
4.4. Pengujian Rangkaian Driver motor DC