Analisis Swot Strategi Pemasaran Pada Koperasi Indonesia Berjamaah

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Gandes Nurindah Sari

NIM: 1112053000051

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H./2016 M.


(2)

(3)

(4)

(5)

i Gandes Nurindah Sari

Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran pada Koperasi Indonesia Berjamaah

Pemasaran merupakan ujung tombak dari kegiatan suatu perusahaan karena pemasaran bertujuan untuk menciptakan laba atau keuntungan sebesar-besarnya. Namun, pemasaran juga membutuhkan pemikiran yang strategis agar pemasaran dapat sesuai dengan tujuan perusahaan hal ini disebut sebagai strategi pemasaran. Dalam strategi pemasaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Seperti pasar sasaran yang dituju dan bauran Pemasaran. Namun, Pemasaran dilakukan berdasarkan pada kemampuan dari setiap perusahaan, salah satu cara dalam melihat kemampuan dari perusahaan adalah dengan analisis SWOT.Koperasi Indonesia Berjamaah merupakan lembaga keuangan yang membutuhkan pemasaran dalam memasarkan produk-produknya. Sebagai lembaga keuangan baru Koperasi Indonesia Berjamaah mampu bersaing dengan pesaingya, dan Keunggulan dari Koperasi Indonesia Berjamaah dalam pemasarannya adalah dengan melihat peluang yang ada.

Dalam penelitian ini akan diketahui, bagaimana strategi yang ditelah diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, kemudian dalam penelitian ini akan diidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi KoperasiIndonesia Berjamaah baik faktor Internal maupun Eksternal. Sehingga strategi pemasaran yang ditetapkan dapat tepat dan sesui dengan tujuan.

Penelitian ini menggunkaan pendekatan kualitatif yang mana teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara oleh Manajer Operasional Koperasi Indonesia Berjamaah, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan yang kemudian data-data tersebut akan dianalisis menggunakan analisis SWOT.

Dalam penelitian ini ditemukan strategi yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, yaitu Strategi jemput bola, Personal Selling Ustadz Yusuf Mansur dan pemberian fasilitas yang memuaskan bagi nasabah. Dalam penelitian ini, analisis SWOT dalam penelitian ini telah melahirkan strategi-strategi baru untuk pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah dan dari hasil analisis yang didapatkan melalui analisis lingkungan perusahaan bahwa Koperasi Indonesia Berjamaah masuk dalam posisi kuadran I yang menunjukan bahwa Koperasi Indonesia Berjamaah pada posisi progresif sehingga memungkinkan untuk ekspansi dan mengembangkan usahanya.


(6)

ii

rahmat dan anugrahnya memberikan kemudahan, kelancaran dan ketabahan untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Sehingga doa-doa syukur selalu mengalir diantara keyakinan penulis untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana lengkap pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada akhrinya penulis mengucapkan terimakasih kepada mereka yang telah mengorbankan tenaga, pikiran dan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA Selaku dekan fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku wakil Dekan I Bidang

akademik, Ibu Dr. Roudhonah, M.Ag selaku wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku wakil Dekan III Bidang Kemahasisaan, Alumni, dan kerjasama fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Bapak Drs. Helmi Rustandi, MA Selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

4. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya. MA Selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Bapak Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.


(7)

iii

membimbing, memberi motivasi, arahan, kritikan serta saran bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Para Dosen jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Islam (MLKI) atas semua ilmu yang telah diberikan

7. Staf dan seluruh karyawan Koperasi Indonesia Berjamaah khususnya Ibu Yeni Erica selaku Manajer Operasional Koperasi Indonesia Berjamaah yang rela menyediakan waktunya untuk penulis.

8. Mamah tercinta, mamah Nuryaningsih yang selalu memberikan motivasi, mengorbankan segala waktu, pikiran serta doanya yang selalu menyertai penulis dalam penyelasaian skripsi ini.

9. Ayah terkasih, ayah Waluyo (alm). Skripsi ini penulis persembahkan untuk beliau karna cita-citanya yang ingin menjadikan penulis sarjana.

10.Adik-adik tersayang, Ike Nuramadani dan Rizdqy Waluyo Jaty yang selalu memberikan semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Sahabat Hidup Adam Wijaya yang selalu hadir dengan kesetiaannya menemani penulis, cinta kasih yang tulus serta perhatian yang tidak putus-putusnya untuk kemajuan skripsi penulis.


(8)

iv

AzzahraS.Kom.I yang selalu menemani dan memberikan motivasi bagi penulis

13.Kawan-kawan “dRempong” Helmi Mawarni, Mita Permatasari, Findy Pratiwi dan khususnya bebeph tercinta Tyas Safitri yang selalu memberikan semangat serta doa untuk kemajuan skripsi penulis.

14.Kawan-kawan seperjuangan di Kelas MD-B dan Konsentrasi Lembaga Keuangan Islam (MLKI) angkatan 2012 yang telah banyak berbagi ilmu pengetahuan serta menjadi teman diskusi penulis selama perkuliahan.

Tidak ada kata-kata yang dapat penulis ucapkan kecuali terimakasih semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan yang dengan tulus telah diberikan pada penulis. Akhir kata harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Jakarta, 24 Mei 2016

Penulis,


(9)

v

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ... ii

DAFTAR ISI.... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

D. Tinjuan Pustaka... 8

E. Metode Penelitian... 10

F. Kerangka Pemikiran... 20

G. Sistematika Penulisan... 21

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran... 25

1. Pengertian Pemasaran... 25

2. Pengertian Strategi... 29

3. Strategi Pemasaran... 30

4. Perumusan strategi pemasaran... 31

5. Tujuan Pemasaran... 38

B. Analisis SWOT... 39

1. Analisis SWOT... 39


(10)

vi

A. Latar Belakang Pendirian... 47

B. Visi dan Misi... 49

C. Struktur Organisasi ... 51

D. Izin dan Legalitas... 53

E. Kegiatan Usaha... 53

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Kopindo Berjamaah... 57

B. Pengembangan Strategi Pemasaran berdasarkan Analisis SWOT ... 66

C. Identifikasi Faktor Internal danEksternal Kopindo Berjamaah... 75

D. Interpretasi Analisis SWOT... 83

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 96

B. Saran... 98

DAFTAR PUSTAKA... 99


(11)

1 A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan bagian dalam sistem ekonomi Indonesia karena koperasi mempunyai sasaran lebih kepada masyarakat ekonomi lemah. Koperasi dianggap mampu mengentaskan kemiskinan. Pasal 3 UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 mengamanatkan bahwa pembangunan koperasi harus diarahkan pada upaya memajukan kesejahteraan perekonomian dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Menurut UU No 25. Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan. Salah satunya adalah Koperasi Indonesia Berjamaah yang telah mempunyai SKdari Kementrian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan No : 1121/BH/M.KUKM.2/IX/2013.

Dalam islam, koperasi merupakan wadah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan dan kebersamaan usaha yang baik sehat dan halal yang tergolong dalam Syirkah atau Syarikah, lembaga ini sangat dipuji islam, Allah SWT berfirman:


(12)

ََ َ إ ۖ ََ ا قَتا ۚ ا ْ عْلا مْث ْْا لع ا اعت َ ۖ ٰ ْقَتلا ّر ْلا لع ا اعت اقعْلا ل د

Artinya :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]

Dan Hadits Nabi Muhammad SAW :

يبأ ْ ع هيبأ ْ ع ّي ْيَتلا اَيح يبأ ْ ع اقرْبّزلا ْب َ حم ا ثَ ح ّيصيّص ْلا ا ْيلس ْب َ حم ا ثَ ح ا ْيب ْ م تْجرخ ه ا خ ا إف ه حاص ا ه حأ ْ خل ْمل ام ْي لرَشلا ثلاث ا أ قل ََ َ إ اق هعفر رْلره Artinya:

Dari Abu Hurairah meriwayatkan sampai ke Rasul (Marfu’) bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman, Aku adalah yang ketiga dari dua orang yang berserikat selama tidak ad pihak yang menghianati mitra perserikatan, jika ada yang berkhianat maka Aku keluar dari keduanya. (HR. Abu Dawud, diriwayat oleh periwayat tsiqah)

Perkembangan perekonomian pada saat ini sangat pesat dan ketat. Dalam situasi persaingan yang semakin pesat dan ketat ini setiap perusahaan atau lembaga keuangan dituntut untuk melakukan inovasi dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran, semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi


(13)

ketidak pastian memaksa lembaga keuangan untuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global.

Salah satu upaya untuk meningkatkan peran koperasi yang sesungguhnya, pendidikan koperasi harus dirancang sedemikian rupa dengan mengedepankan peran koperasi sebagai organisasi yang mampu meningkatkan pendapatan, baik pendapatan koperasi itu sendiri maupun pendapatan anggotanya. Peningkatan pendapatan koperasi diperlukan agar koperasi tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang banyak dan memberikan kompensasi yang layak bagi karyawannya. Sementara itu, peningkatan pendapatan anggota diperlukan untuk membuktikan peran koperasi yang sebenarnya sebagai organisasi yang membantu usaha angggotanya. 1

Koperasi mengutamakan tolong menolong, kerjasama dan saling memenuhi kebutuhan, selain itu Koperasi juga merupakan salah satu organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan baik internal (anggota) maupun eksternal (nonanggota). Keberlangsungan koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing merupakan kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis diatas laba yang mampu diaraih oleh pesaing dipasar dalam industri yang sama.

Pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan tidak mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa

1


(14)

kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar yang demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang demikian luas maka sebelum memasarkan produknya produsen harus lebih dulu melakukan riset pasar.2

Pemasaran merupakan bagian yang harus diperhatikan demi keberhasilan koperasi, disamping kegiatan bidang lainnya, seperti produksi, personalia dan keuangan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan atau lembaga keuangan yang diharapkan mampu memperkenalkan koperasi dengan cara efektif dan efisien mungkin, sehingga mampu merealisasikan tujuan koperasi baik untuk jangka pendek maupun panjang. Selain itu, pemasaran juga merupakan faktor terpenting yang turut mempengaruhi kemajuan suatu bank dalam meningktan volume penjualan dimana bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.

Namun pemasaran membutuhkan pemikiran yang matang atau strategi sehingga stratgei pemasaran yang diciptakan dapat tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Phillip Kotler mengatakan bahwa ada dua hal yang harus diperhatukan dalam perumusan strategi pemasaran, yaitu Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Pasar Sasaran. Namun alangkah baiknya jika membuat suatu strategi maka harus mengidentifikasi faktor apa saja yang dapat mempegaruhi perusahaan yang kemudian faktor-faktor

2


(15)

tersebut akan dianalisis. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah dengan Analisis SWOT.

Dalam islam dianjurkan untuk mengkoreksi diri, sama halnya dengan perusahaan, Allah Berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esoknya.” (QS Al-Hasyr: 18)

Dalam penelitian ini, penganalisisan strategi yang akan diterapkan adalah dengan analisis matrik SWOT yang merupakan alat ukur untuk mencocokan strategi yang penting sehingga dapat membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi. : SO (kekuatan dan peluang), WO (Kelemahan dan Peluang), WT (Kelemahan dan Ancman) dan ST (Kekuatan dan Ancaman).3

Dari latar belakang diatas, maka penulis menuangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN

PADA KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

3

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10,Penerjemah Ichsan Setyo Budi(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 284.


(16)

Dalam penelitian ini diberikan pembatasan masalah dengan maksud untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan serta hasil yang dicapai akan memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran pada koperasi Indonesia Berjamaah.

Dan sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan permasalahan secara umum adalah :

1. Bagaimana Strategi Pemasaran yang dilakukan Koperasi Indoensia Berjamaah ?

2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan Koperasi Indonesia Berjamaah berdasarkan analisis SWOT?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitin ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan Koperasi Indonesia Berjamaah.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan Koeprasi Indonesia Berjamaah berdasarkan analisis SWOT.


(17)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan referensi tambahan serta menjadi bahan pertimbangan sebagai bahan masukan bagi Koperasi Indonesia Berjamaah dan membuat keputusan tentang startegi pemasaran yang tepat sebagai upaya meningkatkan jumlah anggota.

2. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang strategi pemasaran serta dapat mengetahui kenyataan dilapangan dan membandingkan teori serta menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal menyususn alternatif startegi dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.

3. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menyusun skrispsi secara lebih baik dan benar.


(18)

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi-skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Dari survey awal diketahui bahwa ada beberapa judul skripsi yang berkaitan dengan strategi pemasaran , yaitu :

1. Skripsi Siti Khadijah, Prodi Muamalat (Ekonomi Islam), pada konsentrasi perbankan syariah, fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 yang berjudul “strategi pemasaran produk gadai Syariah dalam menari minat nasabah (penelitian pada unit pegadaian syariah cabang pondok aren)” yang menjelaskan bagaimana produk strategi gadainya bisa memberikan daya tarik kepada nasabahnya.

2. Skripsi Asep Misbahudin, Prodi Muamalat (ekonomi Islam), pada konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 yang berjudul “strategi pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn) pada BPRS Al-Ma’some dalam meningkatkan pendapatan Bank” yang menjelaskan bagaimana omzet produk gadai emasnya, yang didalamnya menjelaskan tentan rasio capital again (keuntungan yang didapat)


(19)

3. Skripsi Dede Mahfuz , Prodi Manajemen Dakwah, pada konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007 yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Murabahah BPRS Amanah” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana pola pemasaran yang menitik beratkan pada penjualan produk-produk yang ditawarkan oleh BPRS Amanah, adapun produk dari BPRS Amanah diantaranya; Mudharabah, Syirkah Murabahah, dan Wadi oleh karena itu penulis membatasi bagaimana perngambangan produk tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.

4. Skripsi Ita Rosdiana, Prodi Manajemen Dakwah, pada Konsentrasi Lembaga keuangan Syariah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, yang berjudul “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Tabungan Muamalat terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana mengukur tingkat kepuasan nasabah yang dilihat dari faktor-faktor yang dipertimbangkan nasabah dan melihat bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan nasabah.

Dari beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya membahas mengenai pokok dari pemasaran, namun berbeda dengan skripsi


(20)

ini terdapat beberapa perbedaan yaitu penulis memfokuskan pada penerapan analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah.

E. Metode Penelitian

Metodologi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sutrisno Hadi seorang tokoh bidang penelitian memberikan pengertian metodologi sebagai “usaha untuk menemukan, mengembangan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.4 Kemudian Wiratno Surahmad pada hakekatnya penelitian adalah suatu bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan mengklarifikasikannya untuk kemudian menemukan sifat-sifat umum yang dapat dipandang sebagai hukum, kaidah dan dalil-dalil atau generalisasi terhadap fenomena yang berada dalam bidang yang diteliti dengan menggunakan prosedur yang sistematik, jelas dan terkontrol.5

Dan pengertian metode penelitian menurut Sugiyono, metode penlitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah

4

Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Jogyakarta: Andy Offset,1997), h. 4. 5


(21)

dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.6

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengolah dan memanfaatkan data-data yang diperoleh berdasarkan dilapangan, sehingga dapat memberikan jawaban mengenai gambaran yang diteliti yaitu kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh lemabaga Koperasi Indonesia Berjamaah. Sedangkan penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang berupaya menemukan kebenaran dalam wilayah-wilayah konsep mutu.7 Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan mengenai pembahasan.

2. Ruang Lingkup Penelitian a. Obyek penelitian

Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah Koperasi Indonesia Berjamaah yang beralamat di Kawasan Bisnis CBD Ciledug A5 No.21 Jalan HOS Cokrominoto Karang Tengah Kota Tangerang Banten. Alasan penulis

6

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 2.

7

Tim Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet-1 (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 57.


(22)

mengadakan penelitian pada Koperasi Indonesia Berjamaah adalah karena tertarik dengan kegiatan pemasaran yang diterapkan, dan Koperasi Indonesia Berjamaah mempunyai keunikan dalam produk-produknya, yang mana jarang sekali koperasi yang bergerak bidang bisnis haji dan umroh serta koperasi ini merupakan koperasi yang dibawah bimbingan ustadz Yusuf Mansur.

b. Sumber Data 1) Data Primer

Data primer merupakan data lapangan yang didapat dari sumber pertama. Dalam data primer, peneliti melakukan sendiri observasi dilapangan maupun dilaboraturium. Pelaksaan dapat berupa survey atau percobaan (eksperimen).8

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan suatu yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau seseorang mendapat informasi dari “orang lain.”9

3. Metode Pengumpulan Data a) Wawancara (interview)

8

Tim Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet-1 (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 76.

9

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h. 86.


(23)

Wawancara (interview) merupakan proses pengumpulan data untuk memperoleh. Menurut Sukandarmidi dalam bukunya dikatakan bahwa wawancara merupakan peroses informasi tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.10

Dalam penelitian ini peneliti telah mewawancarai Manager Operasional dari Koperasi Indonesia Berjamaah guna mendapatkan informasi yang menjadi bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu strategi pemasaran dan faktor yang mempengaruhi lingkungan koperasi baik dari internal maupun eksternal yang nantinya akan dijadikan bahan untuk analisis dalam matriks SWOT.

b) Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dengan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti langsung di lapangan.11 Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki.12

10

Sukandarrmidi, Metodologi Penlitian; petunjuk praktis untuk peneliti pemula, cet ke 4,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: 2012), h. 88. 11

Agus Sujanto, Psikologi Umum, Cet. Ke-2, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), h.21. 12


(24)

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan pengamatan langsung mengenai kegiatan pemasaran serta faktor lingkungan perusahaan baik Internal maupun eksternal pada Koperasi Indonesia Berjamaah.

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengumpulan dokumen-dokumen atau arsip perusahaan yang ada kaitanya dengan masalah yang akan dibahas. Teknik dokumentasi data pada penelitian ini adalah dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari Koperasi Indonesia Berjamaah.

d) Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakakaan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengunpulkan buku-buku, majalah, surat kabar dan berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini.

4. Metode Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu suatu metode penelitian dengan mengumpulkan data-data yang tertuju pada masa sekarang, disusun, dijelaskan, dianalisis dan di interpretasikan kemudian disimpulkan.13 Dalam penelitian ini teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui potret Koperasi Indonesia Berjamaah

13

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University,1993), h.30.


(25)

dan kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dengan menggunakan matrik SWOT, sehingga bisa diketahui langkah-langkah untuk menetapkan strategi pemasaran dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan dan ancaman yang terjadi.

Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Prof Dr. Sugiyono, dalam penelitian kualitatif terdapat tahap penganalisisan data, diantaranya14:

Gambar 3.1

Tahap Penelitian Kualitatif

14

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 1994), h, 33

Catatan Lapangan

Reduksi Data

Display Data


(26)

Sumber : Sugiyono dalam Metode Penelitian 1. Reduksi data (Identifikasi) Faktor Eksternal dan internal

Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah dan faktor yang berpengaruh terhadap kemajuan atau perkembangan baik dari dalam maupun luar lingkungan perusahaan.

a) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan koperasi dan eksternal koperasi yang meliputi faktor peluang dan ancaman.

b) Faktor Internal

Faktor internal meruapakn faktor yang dimiliki oleh Koperasi Indonesia Berjamaah yang meliputi faktor kekuatan dan kelemahan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan koperasi.

2. Display Data

Pada tahap Display data peneliti menggunakan analisis dengan matriks SWOT. Setelah mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah serta keunggulan, kelemahan dan Analisis dengan matrik SWOT akan didapatkan gambaran secara jelas bagaimna peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dapat disesuaikan dengan kekuatan dan peluang sebagai internal yang


(27)

dimiliki oleh perusahan dalam penelitian ini adalah Koperasi Indonesia Berjamaah.15

Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan matrik SWOT, yaitu16 :

a) Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan. b) Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan. c) Tuliskan kekuatan internal kunci perushaan d) Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan

e) Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi SO daam sel yang telah ditentukam

f) Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasul strategi WO dalam sel yang telah ditentukan.

g) Cocokan kekuatan internal dengan ancama eksterna dan catat hasil strategi ST dalam sel yang telah ditentukan. h) Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal

dan catat hasil strategi WT dalam sel yang telah ditentukan.

15

Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2000),h, 31.

16

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setya Budi(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 287.


(28)

Tabel 3.1 Matriks SWOT

SW

OT

STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)

tentukan faktor kekuatan internal

tentukan faktor kelemahan internal

OPPORTUNITES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

Tentukan faktor peluang eksternal

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemhan untuk memanfatakan peluang

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Tentukan faktor ancaman eksternal

Ciptakan startegi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Sumber : David R, Freddy dalam Management Strategic. 1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuat dan memanfatakan peluang sebesar-besarnya.


(29)

2) Strategi ST

Strategi ini didasarkkan pada kegiatan perusahaan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

3) Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegaiatn perusahaan yang bersifat defensif dan berusaha meminialkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

3. Intrepretasi hasil analisis SWOT untuk pengembangan

a) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar dari kelemahan dan ancaman maka perbaikan melakukan ekspansi atau koperasi sudah berani bersaing dengan pesaing-pesaing yang sudah ada.

b) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih kecil bila dibandingkan dengan faktor kelemahan dan ancaman maka koperasi harus melakukan konsolidasi kedalam untuk memperkuat dirinya sebelum bersaing dengan yang lain.


(30)

F. Kerangka Pemikiran

Koperasi Indonesia Berjamaah merupakan salah satu lembaga keuangan yang baru berdiri selama tiga tahun, mengingat persaingan yang semakin ketat dan Koperasi Indonesia Berjamah baru memasarkan produknya hanya dengan promosi periklanan melalui brosur dan personal selling, maka alangkah baiknya perlu untuk dilakukan langkah-langkah perumusan startegi pemasaran yang tepat, guna mengembangkan usaha yang selama ini telah dijalankan. Melalui alternatif startegi pemasaran yang tepat diharapkan Koperasi Indonesia Berjamaah dapat bersaing dengan para pesainganya untuk meningkatan jumlah anggota. Untuk itu koperasi perlu melakukan evaluasi kondisi keuntungan dan kelemahan internal perusahaan serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dari lingkungan ekstenal perusahaan.

Analisis lingkungan internal berguna untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, sedangkan analisis lingkungan ekstenal berguna untuk

mengetahui peluang dan ancaman dalam memasarkan

produknya.Kemudian menggunakan matrik SWOT untuk menetapkan beberapa alternatif startegi yang akan dilakukan perusahaan agar kegiatan pemasaran dapat memberikan hasil yang maksimal.


(31)

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian singkat secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna mempermudah dalam memahami dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab yang lainnya.Untuk lebih mudah memahami pembahasan pada penelitian skripsi ini, maka klasifikasi permasalahan dibagi kedalam enam bab, yang sistematika penulisannya sesuai CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007, dimana pada

Koperasi Indonesia Berjamaah

Strategi Pemasaran Perusahaan Saat ini

Analisis Lingkungan Internal

Analisis Ligkungan Eksternal

Analisis SWOT


(32)

masing-masing bab terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut Adapun uraian dalam tiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang meliputi:Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, metode penelitian, Kerangka Pemikiran dan Sitematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan Pemasaran, Strategi Pemasaran, Analisis Lingkungan Perusahaan dan Analisis SWOT, penerapan analisis SWOT dalam pemasaran dan Koperasi Syariah

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA

BERJAMAAH

Dalam bab ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data yang diteliti penulis tentang gambaran umum koperasi indonesia berjamaah, yang menguraikan tentang sejarah singkat pendirian koperasi indonesia berjamaah, visi dan misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha Koperasi Indoensia Berjamaah.

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis yang terdiri dari Perkembangan Koperasi Indonesia Berjamaah,


(33)

strategi yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah berdasarkan Analisis SWOT, identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal Koperasi Indonesia Berjamaah dan Interpretasi analisis SWOT untuk pengembangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian yang dikemukakan sebelumnya serta berisi saran-saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari permasalahan yang telah dikemukakan.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(34)

25 A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Koperasi Sebagai lembaga keuangan yang kegaiatannya tidak hanya menyalurkan namun juga menghimpun dana dari masyarakat pun membutuhkan pemasaran. Melihat pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa.

Pada masa yang lalu terlampau banyak perusahaan yang memandang tugasnya semata-mata hanya menjual apa yang mereka hasilkan. Bila minat pembeli mulai tampak menguat, pengusaha itu mengerahkan para penjualnya untuk lebih giat melakukan penjualan. Mereka akan memberikan hadiah atau potongan harga kepada para pembeli yang membeli barang pada hari itu juga. Pendeketan pada pasar yang “lesu” tersebut disebut pendekatan penjualan. Pendekatan ini seringkali berhasil untuk jangka pendek saja, paling tidak dalam mengurangi persediaan, jika tidak dalam peningkatan laba. Tetapi pendekatan penjualan ini tidak memberikan jawaban jangka panjang terhadap minat pembeli yang selalu berubah-ubah terhadap produk-produk sebuah perusahaan yang sedang beredar. Jika perusahaan menaruh perhatian lebih banyak untuk terus menerus mengikuti


(35)

perubahan kebutuhan dan keinginan baru, mereka tidak akan mengalami kesukaran untuk mengenali peluang-peluangnya.1

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorintasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan.2

Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah :

“Suatu proses sosial dan manajerial dengan nama

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan dan nilai

dengan pihak lain”.3

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial yang dilakukan baik individu maupun kelompok dengan menciptakan dan mengalirkan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.

Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran4. Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan

1

Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manjemen Pemasaran, (Jakarta: PT. BUKU SERU, 2012) h. 152.

2

Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005) , h.63. 3

Ibid.,h.60. 4


(36)

penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien ketimbang yang dilakukan para pesaing. Secara mengejutkan konsep ini merupakan falsasfah bisnis relative mutakhir. Konsep pemasaran adalah melakukan segalanya dengan sekuat tenaga dan menjadikan uang pelanggan penuh dengan nilai, mut dan kepuasan.5

Konsep penjualan mengambil sudut-pandang dari dalam ke luar (inside-out perspective). Konsep ini dimulai dengan perusahaan yang memusatkan perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan melakukan penjualan serta promosi besar-besaran untuk mencapai penjualan yang menguntungkan. Sebaliknya, konsep sudut pandang dari luar ke dalam (outside-in perspective). Konsep ini berawal dari pasar yang didefinisikan dengan tepat, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikann seluruh kegiatan pemasaran yang mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba menciptakan kepuasan pelanggan.6

5

Philip Kotler and Gary Amstrong, Prinsi-prinsip Pemasaran, Penerjemah Bob Sabran (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 13.

6


(37)

Gambar 2.1

Perbedaan pemasaran dengan penjualan

Sumber : Philip Kotler dan Garry Amstrong dalam prinsip-prinsip Pemasaran

Hasil produksi barang ataupun jasa tidak langsung dimasukan ke dalam pasar pesaingan, namun dibutuhkan proses yang dimulai dari perencanaan sampai akhir produk siap untuk dipasarkan. Sehingga bisa dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu rangakaian sistem yang saling berhubungan. Kadang juga pemasaran membutuhkan tindakan riset untuk mengetahui sejauh mana dan kebutuhan apa saja yang diperlukan konsumen.

Perusahaan Produk penjualan laba melalui volume Yang ada dan promosi penjualan

Titik Awal fokus sarana akhir

akhir

Pasar kebutuhan Pemasaran laba melalui Pelanggan Terpadu Kepuasan

Konsep Penjualan


(38)

2. Pengertian Strategi

Strategi merupakan rencana jangka panjang, diikuti dengan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah “kemenangan”. Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya bagaimana agar tujuan dapat dicapai.7

Pengertian strategi menurut ahli8 :

a. Stephanie K. Marrus mengatakan bahwa “strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuanjangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.”

b. Hamel dan Prahalad mengatakan “strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi ini (core competencies).

7

Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2014),h. 25. 8

Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.


(39)

Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan.”

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa startegi merupakan proses tindakan penentuan rencana yang senantiasa meningkat, yang dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang diharapkan dan berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi dan upaya untuk agar tujuan tersebut dapat tercapai sehingga perusahan perlu mencari kompetensi inti dalam bisnis yang dilakukan.

3. Strategi Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran sangat diperlukan pemikiran strategi untuk mempercepat produk sampai ketangan konsumen, karna itu sebelum mengeluarkan produk, dibutuhkan pertimbangan pemikiran yang matang dan terperinci. Sehingga dengan adanya strategi bisa diputuskan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan sekarang, besok atau yang akan datang. Langkah-langkah itulah yang dinamakan manajemen strategi.

Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Tujuan dari manajemen strategis adalah untuk


(40)

mengekslpoitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk masa mendatang.9

4. Perumusan Strategi Pemasaran a. Strategi Pasar yang dituju

Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus penyerahan nilai. Phillip Kotler menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang disebut STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning).10

1) Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar menurut para ahli :

a) Menurut Wendel R. Smith segmentasi pasar adalah pembagian dari pasar secara keseluruhan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan ciri-ciri konsumen.

b) Menurut Rhenald Kasali segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam kehiduoan ini. Bukan hanya untuk kepentingan bisnis, tapi juga untuk kegiatan kemasyarakatan atau kegiatan nirlaba lainya.11

9

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setyo Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 5.

10

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h. 23

11


(41)

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat peneliti simpulkan bahwa segmetasi pasar adalah suatu konsep yang penting dalam kehidupan ini yaitu dengan membagi pasar secara berkelompok sesuai dengan ciri dan kebutuhan konsumen

2) Targeting

Merupakan pemilihan besar atau luasnya segmen sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan memasuki sebuah pasar harus baru dengan melayani satu segmen tunggal, dan jika terbukti maka mereka menambah segmen dan kemudian memperluas secara vertikal atau secara horizontal.

3) Positioning

Yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Produk atau jasa ditempatkan pada posisi yang diinginkan konsumen sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pemasaran bertujuan untuk memaksimalkan kepuasaan konsumen yang merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi


(42)

kelangsungan hidup perusahaan sehinga semua kegiatan perusahaan, baik produksi, teknik, keuangan maupun pemasaran (termasuk variabel-variabel 4P dari marketing mix) harus diperhatikan.

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut dengan harga (price) tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat (place) yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi (promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini disebut marketing mix atau bauran pemasaran.12 Oleh karna itu setiap element Marketing Mix membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan element lainya.13

Phillip Kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.

12

Morissan, M.A, Peiklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi 1, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010) h. 6.

13


(43)

Gambar 2.2

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam prinsip-prinsip pemasaran

1) Strategi Produk

berdasakan definisi dari Philip Kotler produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan

Bauran Pemasaran Produksi Keragaman Produk Kualitas Design Ciri Nama Merk Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi imbalan Pasar sasaran Harga Daftar harga Rabat/diskon Potongan harga Khusus Priode pembayaran Syarat kredit Promosi Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan/ Public Relation Pemasaran langsung Tempat Saluran pemasaran Cakupan pemasaran Pengkelompokan Lokasi persediaan transportasi


(44)

suatu penawaran maka produk juga sering disebut sebagai tawaran pasar.14

2) Strategi Harga

Harga merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memproses suatu produk. Pengertian harga menurut William J. Stantion adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah berupa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Philip Kotler menyatakan bahwa harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yan menghasilkan pendapatan penjualan.15

Dengan menetapkan harga tertentu maka akan terbentuklah citra atau “image” tertentu dari konsumen kepada perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk image bahwa barang tersebut adalah barang yang bagus dengan kualitas tinggi serta merupakan barang yang biasa dipergunakan oleh masyrakat kalangan atas. Sebaliknya dengan menetapkan harga jual yang rendah akan tercipta image dan produk tersebut akan dikenal sebagai barang yang murah. Strategi ini dikenal dengan strategi barang murah. Dalam penentuan strategi harga

14

Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4 (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 186

15

Siti Iroh Masruroh, Strategi Pemasaran Simpanan Haji dalam Meningkaykan Loyalitas Nasabah, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, 2010, h, 35.


(45)

harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu sendiri, yaitu: (1) bertahan (2) memaksimalkan laba (3) memaksimalkan penjualan (4) gengsi atau prestis, (5) pengembalian atau investasi.16

3) Strategi Tempat atau distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyaampaian produk sampai ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan distribusi meruapakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channeles) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan efektifitas penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin tersedianya produk di setaip mata rantai saluran tersebut.17 Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan sutau produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi cabang suatu bank adalah dengan

16

Lipoyadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta, Salemba), h. 105

1717

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004). Edisi 1 Cet. 7, h.223-234


(46)

peritmbangan sebagai berikut: (1) dekat dengan kawasan industri atau pabrik (2) dekat dengan lokasi perkantoran (3) dekat dengan lokasi pasar (4) dekat dengan perumahan atau masyarakat (5) mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi.18

4) Stretegi Promosi

Promosi merupakan usaha peningkatan penjualan perusahaan menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan pada konsumen. Dalam praktiknya paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya, adapun keempat ini disebut dengan Promotion Mix, yaitu:

a) Periklanan (advertising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing.19

b) Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan salah satu cara yang bertujuan untuk menarik nasabah agar membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan dan untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan

18

Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 208

19


(47)

jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon, atau sampel produk.20

c) Publisitas (publicity)

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.

d) Penjualan pribadi (personal selling)

Menurut Basu Swasta, Personal selling yaitu terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pemebeli dan penjual. Dalam hal ini penjual dituntut mahir dalam berkomunikasi sehingga dapat mempengaruhi calon pembeli.

5. Tujuan Pemasaran

Setiap badan usaha atau perusahaan, baik yang mencari laba maupun nirlaba, pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa bersifat jangka pendek dan juga tujuan jangka panjang. Adapun tujuan umum dari pemasaran sendiri adalah sebagai berikut21 :

a) Memaksimumkan konsumsi dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah

20

Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h.66.

21


(48)

untuk membeli produk yang ditawarkan oleh bank secara berulang-ulang.

b) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah, nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lain melalui ceritanya.

c) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

d) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

B. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunity) . namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats).

Analisis SWOT merupakan analisis yang terdiri dari empat komponen yaitu Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan).


(49)

Oppurtunity (peluang), dan Threats (ancaman). Berikut ini analisis SWOT yang digunakan dalam perbankan22 :

1) Strenght (kekuatan)

Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam sumber daya. Keterampilan dan kemampuan lainya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi ynag dimiliki.

2) Weakness (kelemahan)

Kelemahan yang dimaksud juga berupa sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahan.

3) Oppurtunity (peluang)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

4) Threats (ancaman)

Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

Matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokan yang penting yang dapat membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO

22

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10,Penerjemah Ichsan Setyo Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 131.


(50)

(Kelemhan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman) dan WT (Kelemahan-ancaman).

Terdapat dua cara yang lazim dalam penyusunan analisis SWOT yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif ala Matriks SWOT yang dikembangkan Kearns dan analisis SWOT secara kuntitatif yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson.23

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce and Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya

Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks kuadran SWOT:

Tabel 3.1

Contoh Tabel Perhitungan Analisis SWOT

23

Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis; Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayyan, 2003), h. 31


(51)

Gambar 2.3

Matriks Kuadran SWOT

Dari Gambar diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:


(52)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

b) Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

c) Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.


(53)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

2. Analisis Lingkungan Perusahaan

Menurut kotler yang dikutip oleh Angipora, lingkungan pemasaran perusahaan terdiri dari pelaku-pelaku dan kekuatan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi dan hubungan yang mengutungkan dengan pelanggan sasaranya. Berdasarkan definisi tersebut kegiatan perusahaan akan dipengaruhi pihak secara langsung atau tidak langsung yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan.24

Analisis lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua yaitu analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.

a) Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk megetahui kekuatan dan kelemahan bersaing. Adapun faktor strategis internal

24

Choirunnisak, Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan pada BMI Cabang Pembantu Magelang, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Nergeri Salatiga, 2012, halaman 23, diakses dari http://eprints.ums.ac.id/9874/1/b100950238.pdf. Pada tanggal 23 April 23, 2016.


(54)

yang dapat dianalisis dan mempengaruhi kekuatan dan kelemahan internal antara lain25

1) Manajemen

Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengolahan staf dan pengendalian.

2) Pemasaran

Ada tujuh fungsi dasar dalam pemasaran yaitu analisis konsmen, penjualan produk/jasa, perencanaan produk/jasa,penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan analisis peluang.

3) Keuangan/ Akutansi

Fungsi keuangan terdiri dari tiga keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan dividen dan keptusan pembiayaan. 4) Produksi/operasi

Fungsi produksi.operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas uang mengubah input menjadi barang/jasa.

5) Penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan adalah area operasi internal yangharus dicermati kekuatan dan kelemahanya. Banyak perusahaan dewasa ini bergantung pada aktivitas litbang

25

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemeah Ichsan Setyo Budi, (Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 171.


(55)

yang berhasil untuk bertahan. Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk perlu memiliki orientasi litbang yang kuat.

6) Operasi sistem informasi manajemen Perusahaan

Informasi menghubungan semua fungsi bisnis dan menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial. Tujuan informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.

b) Analisis Lingkungan Eksternal

Tujuan analisis eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu :

1) Kekuatan ekonomi

2) Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan 3) kekuatan Politik, pemerintahan dan hukum

4) kekuatan teknologi dan 5) kekuatan kompetitif.26

26

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10,Penerjemah Ichsan Setyo Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 171.


(56)

47 A. Latar Belakang Pendirian

Koperasi Indonesia Berjamaah berawal dari pendapat Ustadz Yusuf Mansur yang dituangkan lewat salah satu buku karangannya yeng berjudul

“Wisata Hati” dan keprihatinan Ustadz lewat ajakan sedekahnya serta menyoroti cengkraman asing di Indonesia.

Beberapa pemikiran Ustadz Yusuf Mansur untuk menjaring dana masyrakat lewat program Patungan Usaha dan Patungan Aset dengan tujuan agar digunakan untuk membeli aset Indonesia yang dikuasai kapitalis. Melihat banyak sumber daya alam Indonesia dan peluang-peluang bisnis Indonesia yang dikuasai oleh asing bahkan tidak dapat dinikmati oleh Masyarakat Indonesia. bila umat islam bersatu dengan patungan uang maka perusahaan vital seperti telokomunikasi, perbankan, asuransi dan maskapai penerbangan bisa dikuasai kembali.

Pada tahun 2013 Ustadz Mulai mengajak masyarakat untuk patungan bersama sebesar 1 juta rupiah kemudian dalam waktu dua minggu terkumpul sebanyak 800 juta rupiah. Akhirnya Ustadz Yusuf Mansur memutuskan hasil patungan tersebut dijalankan untuk bisnis hotel. Kemudian mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen dua menara dekat Bandara Soekarno-Hatta. Namun harga hotel yang tinggi sebesar 150


(57)

miliar, sehingga beliau menaikan patungan sebesar 12 juta setiap pesertanya.

Beliau menyampaikan keunggulan dan keistimewaan dari keikut sertaan peserta dalam bisnis patungan usaha ini, yaitu hotel diperkirakan dapat memberikan keuntungan hingga 8% per tahun. Jika ada keuntungan lebih maka dana lebih terebut akan disalurkan kepesantren-pesantren diseluruh Indonesia.

Namun setiap pengumpulan dana masyarakat harus mempunyai izin legal. Sedangkan bisnis yang dijalankan oleh Ustadz masih ilegal karena masih mengatasnamakan Yusuf Mansur sebagai pribadi dan belum berbadan hukum. Bisnis ini sempat menjadi sorotan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga pendaftaran bisnis patungan usaha sempat ditutup sementara karena selama melakukan proses legal terhadap bisnis patungan usaha.

Pada tahun 2013 bisnis yang dijalankan oleh Ustadz Yusuf Mansur ini resmi di ubah menjadi Koperasi. Awalnya Koperasi ini bernama Koperasi Merah Putih namun seiring dengan perkembangannya koperasi Ini berganti nama menjadi Koperasi Indonesia Berjamaah hal ini dilakukan karena koperasi adalah milik anggota yang tidak berhubungan dengan kepentingan diluar kepentingan anggota.

Hingga saat ini Koperasi Indonesia Berjamaah telah menghadirkan produk baru yang dapat membantu masyarakat. Mengingat bahwa Koperasi merupakan soko guru bagi masyarakat Indonesia. produk tersebut bergerak


(58)

pada Simpan –Pinjam yang menghadirkan produk Simpanan Umroh (SIMPROH) dan Simpanan Pelajar (SIMPEL).

B. Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Indonesia Berjamaah 1. Visi

Menjadi Koperasi yang diakui dan berkelas dunia yang gerakanya dapat membawa dampak perubahan ekonomi bangsa secara signifikasi dimana anggotanya sejumlah seluruh penduduk Indonesia.

2. Misi

a) Menjadi Koperasi yang sehat dan profesionall dengan melaksanakan manajemen yang transparan, akuntabel dengan penuh tanggung jawab terhadap seluruh stakeholder.

b) Memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk mewujudkan dan mengembangkan usaha secara berjamaah dengan membuka kesempatan berinvestasi didalam perusahaan besar yang strategis.

c) Mendampingi dan memfasilitasi potensi ekonomi dimasyarakat melalaui SDM koperasi yang kompeten dan sistem koperasi yang tertib.

d) Memberikan layanan berbasis teknologi yang aman dan mudah diakses untuk kepentingan stakeholder.

3. Tujuan Pendirian

a) Berpartisipasi membangun dan mensejahterakan Bangsa dan Negara.


(59)

b) Memberikan kesempatan peningkatam ekonomi untuk masyarakat pada umumnya.

c) Menyadarkan masyarakat pentingnya dan manfaatnya gerakan koperasi.

d) Memiliki sebagian saham dalam setiap aset strategis negara dan perusahaan besar asing yang menguntungkan.


(60)

C. Struktur Organisasi Rapat Anggota Tahunan Penasehat Pengawas Syariah Pengawas Bisnis Pengawas ops dan keuangan Ketua Koperasi Wakil ketua Direktur Ops dan HRD

Divisi Ops dan HRD

Internal Audit

Bendahara Sekretaris

Direktur Marketing dan

Development Direktur

keuangan dan IT

Divisi IT

Divisi OPS dan Keuangan

Divisi Marketing dan Development

Manajer Bisnis (Serba Usaha) Ka. Unit Bisnis jasa Ka. Unit Patungan Usaha dan Asset Manajer Unit Simpan Pinjam

BMT Darul Qur’an

Kepala Cabang BMT Kepala Cabang BMT Kepala Kantor KAS Kepala Kantor KAS


(61)

Sesuai dengan SK mentri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bahwa struktur organisasi dari Koperasi Indonesia Berjamaah adalah :

1. Penasehat

Ustadz Yusuf Mansur

2. Badan Pengawas Syariah a) KH. A. Kosasih b) Ust. M.A. Sani c) Ust. A. Jamil 3. Badan Pengawas Bisnis

Ust. Tarmizi

4. Pengawas OPS dan Keuangan Vacant

5. Pengurus

a) Ketua Koperasi: Unang Abdul Fatah

b) Wakil Ketua: Dadi Farid

c) Sekretaris: Muhammad Zuzail


(62)

D. Izin dan Legalitas

1) Akte Koperasi Merah Putih No: 06 Tanggal 05 Agustus 2013. Notaris: Ny. Ima Rangganis Sudiana, SH

2) SK Mentri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. No: 1121/ BH/M/KUMKM.2/IX/2013

3) Akte Perubahan Koperasi Jasa Indonesia Berjamaah No. 01. Tanggal 11 Juni 2015.

Notaris: Elvi Rustam, SH., M. Kn.

E. Kegiatan Usaha Koperasi Indonesia Berjamaah 1. Produk Koperasi Indonesia Berjamaah

Sebagai lembaga keuangan yang berbadan hukum menjadi koperasi dan simpna-pinjam maka koperasi Indonesia Berjamaah melahirkan beberapa produk yang akan mewujudkan tujuan pendirian serta visi dan misi dari Koperasi Indonesia Berjamaah, diantaranya:

a) Produk Jasa

1) Patungan Usaha

Produk ini merupakan produk yang pertama kali muncul di Koperasi Indonesia Berjamaah. Patungan usaha merupakan bisnis yang bergerak pada bisnis Hotel. Hotel tersebut terletak didekat bandara Soekarno-Hatta yang pelayanannya di utamakan untuk para jamaah haji dan umroh. Patungan usaha menggunakan akad Syirkah yang merupakan akad dengan prinsip bagi hasil. Bagi hasil pada patungan usaha adalah dengan membagi keuntungan yang


(63)

didapat dari keuntungan hotel sebesar 8% dan jika uang tersebut lebih maka akan di salurkan pada pesantren-pesantren diseluruh Indonesia.

b) Produk Simpan-Pinjam

Simpanan Umroh (SIMPROH)1

SIMPROH merupakan produk simpan pinjam pada Koperasi Indonesia Berjamah. Dengan akad wadiah maka simproh ini merupakan titipan uang para nasabah untuk pembiayaan ibadah umroh.

Keuntungan :

a. Dikelola secara syar’i dengan menggunakan akad

wadiah

b. Simpanan Umroh untuk biaya pemberangkatann umroh para nasabah.

c. Saat mendaftar sudah dapat menentukan jadwal keberangkatan umrohnya.

d. Jaminan seluruh simpanan kembali.

e. 1 hari sebelum keberankatan anda dapat merasakan menginap di hotel Siti dan mendapatkan fasilitas tambahan lain untuk memudahkan nasabah saat beribadah.

1


(64)

f. Simpanan Umroh dapat diberikan kepada pihak ketiga sebgaia hadiah (atas permohonana dari penabung dan telah disetujui oleh pengurus)

g. Dengan mengikuti SIMPROH nasabah juga telah bersedaj dan berpartisispasi untuk program penghafal Al Quran.

Simpanan Pelajar (SIMPEL)2

SIMPEL merupakan produk Koperasi Indonesia Berjamaah yang bergerak pada bisnis simpanan biaya umroh pada pelajar, produk dengan akad wadiah (titipan) mempunyai keuntungan sebagai berikut:

1) Dikelola secara syar‟i dengan menggunakan akad wadiah

2) Lebih fleksibel karena selain untuk umroh dananya dapat dimanfaatkan sebagai uang muka untuk mendapatkan porsi haji 3) Tidak ada biaya bulanan Bagi siswa yang orangtuanya ikut

bergabung dalam keanggotaan Koperasi akan memperoleh SHU setiap tahunnya

4) Dana dapat dijadikan sebagai hadiah (dihibahkan kepada orang lain)

5) Dapat mengikuti program 1 Day 1 ayat melalui what‟s up maupun program menghafal di sekolah

2


(65)

6) Dengan menabung di Kopindo Berjamaah anda sudah ikut

bersedekah untuk generasi penerus para penghafal Al Qur‟an.

2. Akad-akad Koperasi Indonesia Berjamaah a) Al-Musyarakah

Istilah lain dari musyarakah adalah Syirkah atau Sharikah. Musyarakah merupakan kerjasama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.3

b) Wadiah

Al Wadiah dalam segi bahasa dapat diartikan sebagai meninggalkan atau meletakan, atau meletakan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara dan dijaga. Dari aspek teknis wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki.

3

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta, Ekonisia, 2003), h. 76-77


(66)

57

A. Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah.

1. Perumusan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah

Seperti perusahaan lain pada umumnya, Koperasi Indonesia Berjamah juga menetapkan strategi pemasaran untuk menjual produknya. Hal tersebut dapat dilihat dari perumusan strategi pemsaran yang terdiri dari:1

a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Koperasi Indonesia Berjamaah sebagai salah satu lembaga keunagan yang berdasarkan prinsip syariah tidak terlepas dari persaingan antar Koperasi baik konvensional maupun syariah bahkan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil). Untuk itu perlu adanya pemasaran untuk memperkenalkan produk Koperasi Indonesia Berjamaah hal ini merupakan strategi pemasaran. Salah satu hal yang paling mendasar dan sangat dibutuhkan dalam startegi pemasaran adalah bagaimana cara dan upaya untuk menarik minat nasabah sekaligus mempertahankan nasabah agar tetap setia dan loyal pada Koperasi Indonesia Berjamaah.

Ada empat variabel dalam bauran pemasaran yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, yaitu:

1

Wawancara dengan Manajer Operasional Koperasi Indonesia Berjamaah Pada tanggal 3 Mei 2016 di Koperasi Indonesia Berjamaah.


(67)

1) Strategi Produk

Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha memerlukan strategi pemasaran yang pada dasarnya menunjukan bagaimana sasaran pemasaran dari produk akan dapat tercapai . produk merupakan segala sesutau yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat organisasi dan gagasan atau buah pikiran.2

Penerapan strategi pemasaran produk yang dterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah adalah dengan menampilkan keunggulan dari produknya sehingga dapat memenuhi keinginana serta kebutuhan pasar sasarannya.

2) Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsurMarketing Mix yang menghasilkan penerimanan penjualan, sedangkan unsur lainya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalah penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka

2

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004). Edisi 1 Cet. 7, h.200.


(68)

harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.3

Dalam penetapan harga jasa yang dilakukan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah didasarkan pada konsep harga islami dalam artian harga yang ditetapkan terbebas dari praktek kecurangan dan kezaliman, seperti mengeksploitasi kebutuhan para nasabah dengan harga tinggi ketika jasa itu sangat dibutuhkan. Bagi produk SIMPROH (Simpanan Umroh) apabila simpanan nasabah telah memenuhi biaya umroh, maka uang dapat diambil atau dapat langsung disetorkan pada DAQU Travel ataupun travel yang telah ditunjuk nasabah. Jika simpanan nasabah belum mencapai target maka simpanan dapat diambil dengan persyaratan bahwa uang telah mengendap di Koperasi selama 1 tahun dan untuk penetapan harga yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah adalah dengan mengikuti nilai tukar rupiah yang sedang berlaku.

3) Strategi Distribusi atau tempat

Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan sutu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada. Menurut sofjan dalam bukunya mengatakan bahwa Distribusi merupakan

3


(69)

kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan distribusi meruapakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channeles) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan efektifitas penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin tersedianya produk di setiap mata rantai saluran tersebut.4

Mengenai saluran distribusi Koperasi Indonesia Berjamaah adalah dengan memaksimalkan kekuatan internet untuk menjangkau nasabahnya. Mengingat Koperasi Indonesia Berjamaah mempunyai target berskala nasional untuk jumlah nasabahnya dan untuk saat ini lokasi Koperasi Indonesia Berjamaah hanya baru di kantor pusat yaitu didaerah Kota Tangerang dan belum membuka cabang ditempat lain.

4

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004). Edisi 1 Cet. 7, h.223-234


(70)

4) Strategi Promosi

Promosi merupakan usaha peningkatan penjualan perusahaan yang menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan pada konsumen. Promosi yang dilakukan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah adalah dengan cara:

a) Membuat brosur dengan tampilan menarik dengan susunan lay out dan tata warna, desain, grafis yang baik dan serasi selain itu juga menampilkan keunggulan produk pada brosurnya dengan tujuan untuk mempersuasif calon nasabah. b) Menawarkan produk Koperasi Indonesia Berjamaah kepada semua calon nasabah atau mitra secara langsung. Dan sesuai dengan target serta tujuan Koperasi Indonesia berjamaah adalah untuk mensejahterahkan bangsa dan negara sehingga target Koperasi Indonesia berjamaah adalah seluruh rakyat Indonesia.

c) Dalam kajian bulanan untuk umum yang dilaksanankan di masjid Istiqlal oleh Ustadz Yusuf Mansur dengan memperkenalkan produk-produk Simpan-Pinjam Koperasi Indonesia Berjamaah kepada jamaah guna menarik minat jamaah dalam menabung untuk ibadah umroh dan menggunakan produk SIMPROH atau SIMPEL untuk menabung biaya umroh.


(71)

d) Karyawan pada Koperasi Indonesia Berjamaah mempromosikan produk-produk Simpan-Pinjam dengan datang ke Majlis Taklim dan Sekolah-sekolah.

e) Koperasi Indonesia Berjamaah menggunakan internet khususnya media sosial yang saat ini sudah menjadi bagian dari hidup masyarakat indonesia, adapun Koperasi Indonesia berjamaah bergerak pada:

I. Website

Dengan membuat website resmi Koperasi Indonesia Berjamaah yang beralamat di www.kopindoberjaamah.com, yang berisi tentang gambaran umum dari Koperasi, baik manajemen, produk, keunggulan produk, testimoni dari para nasabah, struktur organisasi dan sebagainya yang menggambarkan tentang Koperasi Indonesia Berjamaah.

II. Twitter

Koperasi Indonesia Berjamaah bergerak pada twitter yang merupakan akun dari ustadz Yusuf Mansur yaitu @Yusuf_Mansur, melihat bahwa jumlah followers beliau sudah banyak sehingga hal itu merupakan peluang tersendiri bagi Koperasi untuk mempromosikan produk Simpan-Pinjamnya.


(72)

b. Pasar Sasaran

Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus penyerahan nilai. Phillip Kotler menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang disebut STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning).5

Perumusan Pasar sasaran yang dilakukan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah adalah untuk seluruh masyarakat Indonesia, karena tujuan dasar dari pembangunan koperasi ini adalah mensejahterakaan bangsa dan negara sehingga tidak ada segmentasi yang dikhususkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah. Namun dengan terciptanya produk Simpan-Pinjam dan Produk jasa, maka secara tidak sengaja membuat segmentasi tersendiri. Jika dilihat dari macam-macam segmentasi yang dirumuskan oleh Phillip Kotler, segmentasi yang ada pada koperasi ini adalah segmentasi perilaku, yang mana segmentasi perilaku didalamnya terdapat segmentasi yang berdasarkan adanya kesempatan dan manfaat. Untuk produk Simpan-Pinjam menurut Ibu Yeni selaku Manager Operasional Koperasi Indonesia Berjamaah, lebih banyak diminati oleh masyarakat yang belum mampu membayar seutuhnya biaya ibadah umroh sedangkan untuk produk Jasa lebih banyak diminati oleh masyarakat berpendapatan tinggi yang ingin mempunyai usaha

5

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h. 23


(73)

besar dengan cara berpatungan.6 Sehingga Positioning yang dilakukan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah lebih ditekankan pada Treatment pendekatan persuasif saat mempromosikan produk.

Koperasi Indonesia Berjamaah telah mempunyai badan hukum yang bisa dijadikan kekuatan untuk menarik calon nasabah. Nasabah akan merasa aman dan nyaman, karena badan hukum merupakan bentuk legalitas pemerintah tentang izin operasi suatu perusahaan.

Dilihat dari jenis produk yang ditawarkan. Koperasi telah mengeluarkan produk yang diminati oleh masyarakat. Syarat yang diajukan mudah dan tidak terlalu rumit bahkan dimudahkan dengan hadrinya KIB Moblie yang dapat diakses langsung melalui google play. Hal ini merupakan salah satu strategi Kopindo Berjamaah untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Dengan kebijakan strategi pemasaran yang telah ditetapkan Koperasi Indonesia Berjamaah dalam kurun waktu 3 tahun ini Koperasi telah mampu menyedot lebih dari 9000 nasabah diseluruh indonesia.

2. Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah

Setelah peneliti melakukan obeservasi dan wawancara secara mendalam, strategi pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah yang diterapkan sebagai berikut :

6


(74)

a) Personal Selling Ustadz Yusuf Mansur

Sebagai penasehat dari koperasi Indonesia Berjamaah, Ustadz Yusuf Mansur seringkali mempromosikan produk-produk dari koperasi ini, seperti pada kajian bulanan yang dilaksanakan di masjid istiqlal kemudian penggunakan akun twiter dari Ustadz Yusuf Mansur serta koperasi yang masih merupakan bagian dari manajemen Yayasan Darul Quran. Kepercayaan para jamaah dan para calon nasabah akan nama Ustad Yusuf Mansur ini lah yang mendongkrak nama Koperasi Indonesia Berjamaah hingga menyedot ribuan nasabah diseluruh Indonesia.

b) Memberikan fasilitas yang memuaskan

Setiap nasabah menginginkan kebutuhannya dapat terpenuhi. Salah satunya adalah dengan fasilitas yang memuaskan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, bisa saja loyalitas nasabah akan menurun, dan untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari nasabah akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Koperasi Indonesia Berjamaah dalam hal ini telah menyediakan fasilitas agar kenyamanan dan kepuasan nasabah meningkat. Dengan menghadirkan KIB Mobile yang dengan mudah diakses oleh nasabah dan fasilitas lain yang diberikan seperti gedung ber-AC, parkir gratis dan tempat duduk untuk menunggu.


(75)

3) Strategi jemput bola

Strategi ini dilakukan oleh Koperasi Indonesia Berjmaah mengingat keberadaanya yang masih belum banyak diketahui dan pendirian koperasi ini yang belum terlalu lama. Oleh karena itu koperasi melakukan strategi jemput bola, yaitu mendatangi nasabah potensial untuk diminta bergabung dengan Koperasi Indonesia Berjamaah. Koperasi akan datang ke majlis-majlis taklim bahkan sekolah-sekolah untuk mempromosikan produknya. Calon nasabah tersebut didekati dengan pendekatan persuasif dan selalu dijaga hubungannya dengan baik agar didalam diri nasabah timbul kepercayaan terhadap Koperasi. Jika kepercayaan nasabah bahkan masyarakat akan koperasi Indonesia Bejrmaah terbangun dengan baik, maka koperasi akan lebih mudah untuk memasarkan produknya kepada masyarakat.

B. Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah Berdasarkan Analisis SWOT

1. Faktor Internal

Analisis faktor lingkungan internal merupakan identifikasi dan evaluasi aspek-aspek yang mempengaruhi perusahaan. Identifikasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan faktor strategis internal yang mempengaruhi perusahaandengan cara memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan.


(76)

a) Manajemen

Manajemen pada Koperasi Indonesia berjamaah masih berskla kecil karena sumber daya yang masih terbatas sehingga tidak tidak ada manajemen strategis pada Koperasi ini, seperti pada perencanaan pemasaran. Untuk sasaran dan tujuan Koperasi sudah terukur dan dikomunikasikan oleh para karyawan dilihat dengan adanya visi, misi dan tujuan dari Koperasi serta seluruh karyawan yang mengetahui visi, misi serta tujuan nya.

Untuk deskripsi pekerjaan pada masing-masing karyawan masih merangkap, seperti, custmer Service yang dapat merangkap menjadi Pemasaran. Kecuali divisi IT, karena harus tetap Stand by, untuk saat ini Koperasi Indonesia Berjamaah mengutamakan pada pelayanan melalui media internet, mengingat sebgaian besar nasabah koperasi menggunakan sistem KIB Mobile yang diakses melalui internet.

b) Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Segmentasi pada Koperasi Indonesia berjamaah saat ini sudah jelas dapat dilihat dari fokus pemilihan tempat dan strategi pemasaran yan diterapkan oleh Koperasi. Pangsa pasar dari Koperasi ini juga sudah meningkat. Awal dari pangsa pasar koperasi hanyalah


(1)

Frequently Ask Question (FAQ)

Q : Apakah untuk ikut SIMPROH harus menjadi Anggota Kopindo Berjamaah terlebih

dahulu? A : Tidak, peserta diperbolehkan hanya mendaftar sebagai peserta umroh saja Q :

Apa bedanya produk SIMPROH dengan Umroh Paytren?

A : SIMPROH adalah produk simpanan dan terbuka untuk umum, sedangkan Paytren dikhususkan untuk mereka yang memang sudah siap berangkat dengan membantu menjualkan paket umroh Q : Yang sudah siap berangkat (punya uang) boleh ga ikut SIMPROH?

A : Boleh saja karena pada dasarnya SIMPROH dibuat untuk membantu perencanaan keuangan calon jamaah, agar keberangkatannya menuju Baitullah bisa semakin dekat dan pasti Q : Apa bukti keikutsertaan SIMPROH?

A : Untuk mereka yang daftar via web dapat mencetak (print) invoice transaksinya, dan bisa mencek saldo simpanannya setiap saat. Sedangkan mereka yang tidak begitu mengerti tekhnologi atau transaksi via bank akan diberikan kartu setoran yang ditandatangani oleh kepala cabang (perwakilan) daerahnya masing-masing.

Q : Berapa setoran rutinnya?

A : Bebas, sesuai kemampuan peserta, tapi tentu saja semakin banyak dan tertib menyimpan niat umrohnya akan semakin cepat terlaksana.


(2)

Q : Kalau komunitas saya ada di daerah lain apakah tetap boleh saya referensikan ataukah harus saya serahkan ke perwakilan yang ada di daerah tersebut?

A : Bebas, untuk saat ini Kopindo Berjamaah tidak melakukan pembatasan wilayah promosi ( penjualan) SIMPROH

Frequently Ask Question (FAQ)

Q : Apakah kepala cabang (koordinator/perwakilan) boleh menerima setoran tunai dari calon peserta?

A : Tidak boleh. Kalau membantu menyetorkan silakan, Koperasi nantinya hanya akan mencatat dan mengakui dana yang masuk apabila bukti setoran sudah dikirimkan baik melalui email, fax, whats up, bbm, instagram, dll ke Kopindo Berjamaah.

Q : Apakah boleh memilih travel sendiri (tidak ikut travel yang sudah disediakan oleh Koperasi)?

A : Boleh saja, kalau perorangan mengikuti ketentuan yang berlaku, bahwa peserta dianggap melakukan break (pembatalan). Sesuai ketentuan di Koperasi maka pembatalan boleh

dilakukan apabila simpanan sudah mengendap minimal selama 1 (satu) tahun dan dikenakan biaya admin penutupan rekening sebesar Rp. 50.000,- per orang. Kalau kelompok (minimal 20 orang) Koperasi akan bantu kordinasi dengan travel yang diinginkan.


(3)

(4)

(5)

(6)