Sampel Populasi dan Sampel Penelitian 1.

penelitian, karena letaknya terjangkau, kemudahan dalam hal birokrasi, dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan ibu balita tentang imunisasi dasar terhadap kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.

Populasi Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi dibagi menjadi dua yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian. Sedangkan populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi criteria penelitian dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya Nursalam, 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak atau bayi usia ≥ 10 bulan- 15 bulan.

2. Sampel

Sample atau contoh adalah subunit populsi survey atau populasi survey itu sendiri, yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target.Sample adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atau dasar kemampuan mewakilinya. Danim, 2003 sample terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan ketentuan rumus besar sampel yang sesuai dengan rancangan penelitian yaitu rumus sampel uji beda dua proporsi. Keterangan : N = jumlah sampel Z 1- α2 = 1,96 derajat kemaknaan 95 CI Condidence Interval dengan α sebesar 5 Z 1- β = 1,64 kekuatan uji pada 1- β=95 P 1 = 0,5 Proporsi pengetahuan ibu yang tinggi, Yusnindar, 2012 P 2 = 0,111 proporsi kelengkapan imunisasi anak yang tinggi Yusnindar, 2012 P = P 1 +P 2 2 = 0,5+0,1112 = 0,3055 1-P = 1-0,3055 = 0,6945 Maka besar sampel yang dihasilkan adalah: = Karena menggunakan rumus uji beda dua proporsi, maka hasil dikali dua: 33 x 2 = 66 orang . Untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka peneliti menambahkan 10 dari jumlah sampel minimal: 10 x 66 = 6,6, dibulatkan menjadi 7 orang. Jadi, total sampel dalam penelitian ini adalah: 66+7= 73 responden. Pada penelitian ini, semua anggota populasi yang masuk ke dalam kriteria inklusi diberi kode berupa angka kecuali yang sudah menjadi responden uji validitas dan reliabilitas, kemudian peneliti melakukan pengundian terhadap calon responden yang akan diteliti. Adapun angka yang muncul sebagai responden adalah. Selanjutnya, peneliti melanjutkan dengan informed consent dan pengambilan data dengan kuisioner. Waktu pengisian kuisioner selama kurang lebih 10 menit untuk masing-masing responden, sedangkan proses pengambilan data dilakukan selama 1 bulan, disesuaikan dengan kondisi puskesmas dan posyandu. Jadi, jumlah sampel keseluruhan yang diambil untuk keperluan penelitian ini yaitu 73 responden ibu yang memiliki anak ≥ 10 bulan- 15 bulan. Pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut: a. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sampel. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu: 1 Ibu yang mampu berkomunikasi dengan baik. 2 Ibu yang memiliki anak umur ≥ 10 bulan- 15 bulan. 3 Ibu yang memiliki KIA. 4 Ibu yang berkebangsaan Indonesia 5 Menerima fasilitas pelayanan kesehatan yang sama 6 Ibu yang memiliki pengalaman mengimunisasikan anaknya b. Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah ibu yang mengalami gangguan jiwa.

D. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

0 8 112

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 5 12

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 3 4

LEMBAR PERSETUJUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 3 26

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI Hubungan Antara Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Miri Sragen.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

0 0 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PLAJU PALEMBANG

0 0 83