ketika berada diluar wilayah diluar kode area. Berdasarkan hasil penelitian yang terangkum dalam Tabel 23 dapat dilihat
bahwa mayoritas resonden menyatakan penggunaan TelkomFlexi Prabayar diberbagai wilayah adalah flexibel dengan nilai sebesar 88 dan sisanya
mengasosiasikan bahwa penggunaan Flexi diberbagai wilayah tidak flexibel yaitu sebesar 12.
Hal ini wajar karena layanan combo saat ini sudah bisa diakses dikota tujuan apabila konsumen lupa belum melakukan combo pada saat akan pergi ke
luar kota aktifasi layanan combo kini bisa dilakukan dikota tujuan saat tiba dikota tersebut, konsumen cukup melakukan panggilan ke 777 maka secara otomatis
akan aktif nomor sewa untuk kode area wilayah tersebut dan nomor asli masih dapat dihubungi atau bisa juga dengan mengirimkan sms dengan isi “on spasi
kota tujuan”. Sedangkan sisanya sebesar 12 yang menyatakan tidak flexibel ini diduga
karena pengalaman konsumen yang melakukan layanan combo sesuai ketentuan namun tidak berhasil atau gagal dan sehingga tidak bisa digunakan di wilayah
tertentu ini menjadikan konsumen mengasosiasikan bahwa layanan telkomFlexi tidak flexibel. Mengenai masalah tersebut pihak Telkom Flexi memberikan solusi
lain apabila sudah melakukan layanan combo dan masih gagal, konsumen bisa mengadukannya melalui layanan Call Center telkom Flexi di 147 layanan ini 24
jam, disana pelanggan akan dibantu untuk aktifasi atau jika sempat konsumen dapat mengunjungi Plasa Telkom terdekat.
4.4.16. Asosiasi Konsumen terhadap Pusat Pelayanan TelkomFlexi Prabayar.
Responden diminta untuk menilai pusat pelayan TelkomFlexi yang sudah ada saat ini apakan mudah untuk ditemui sepengetahua konsumen. Dari hasil
penelitian diketahui hasil seperti pada Tabel 24.
Tabel 24. Asosisi konsumen terhadap pusat pelayanan TelkomFlexi Prabayar.
No Pusat pelayanan TelkomFlexi Jumlah
Persentasi 1
Mudah ditemui 47
94 2
Sulit ditemui 3
6
Total
50 100
Berdasarkan tabel 24 terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan asosiasi pusat layanan TelkomFlexi Prabayar mudah untuk ditemui dengan
persentasi sebesar 94 dan sisanya sebesar 6 menyatakan bahwa asosiasi pusat layanan sulit untuk ditemui.
Pusat pelayanan TelkomFlexi di kota Bogor tersebar cukup banyak, salah satunya adalah Plasa Telkom yang terdiri dari 5 tempat yaitu Plasa Padjajaran,
Plasa Dramaga, Plasa Cisarua, Plasa Parung dan Plasa Cibinong yang ditujukan untuk melayani kosumen di area tersebut. Selain itu per Januari 2011 terdapat
1284 outlet TelkomFlexi yang dapat dijumpai diseluruh area Bogor, ini menjadi landasan bagi para responden untuk menyatakan bahwa pusat pelayanan mudah
untuk dijumpai. Namun ada 6 responden yang menyatakan pusat pelayanan sulit
ditemui, diduga ini adalah konsumen yang berasal dari wilayah yang cukup jauh dari pusat pelayanan seperti daerah tapos, jasinga, cikampak dan lainnya dimana
masih sedikit dijumpai tempat pelayanan untuk Flexi.
4.4.17. Asosiasi Konsumen terhadap Customer Service TelkomFlexi Prabayar.
Asosiasi konsumen terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar. Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak
setuju, setuju dan sangat setuju. Responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang menyatakan customer
service TelkomFlexi Prabayar tidak responsive dan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan
customer service TelkomFlexi Prabayar responsive. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebesar 94 responden menyatakan
bahwa customer service TelkomFlexi responsive dan sisanya sebesar 6 menyatakan customer service tidak responsive. Hasil penelitian tersebut disajikan
pada Tabel 25.
Tabel 25. Asosiasi konsumen terhadap customer service TelkomFlexi Prabayar
No Customer service TelkomFlexi Jumlah
Persentasi 1
Responsive 47
94 2
Tidak responsive 3
6
Total
50 100
Dari hasil tersebut mayoritas resonden mengasosiasikan bahwa customer service TelkomFlexi responsive ini menunjukan bahwa pelayanan dari customer
service sudah baik dalam mengetahui dan menggali kebutuhan konsumennya ini menjadi penting karena customer service merupakan garda terdepan yang
berhubungan langsung dengan konsumen yang akan mewakili perusahaan. Namun ada 6 yang menyatakan tidak responsive ini diduga karena pelanggan
terlalu lama menunggu antrian untuk dilayani atau terjadi kesalahan komunikasi antara konsumen dan customer service sehingga agak telalu lama dalam
memahami apa yang diinginkan oleh konsumen. Berdasarkan asosiasi-asosiasi yang diperoleh tersebut dapat diperoleh
serangkaian asosiasi yang membentuk brand image TelkomFlexi Prabyar. Asosiasi tersebut dapat terangkum dalam diagram jaring laba-laba pada gambar 29.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan brand image TelkomFlexi adalah baik, kecuali untuk asosiasi terhadap bonus dan hadiah,
dimana mayoritas lebih dari 50 responden menyatakan asosiasi bonus dan hadiah yang diberikan TelkomFlexi Prabayar sedikit
Brand image TelkomFlexi Prabayar di benak konsumen AP 3 darmaga dibentuk oleh asosiasi-asosiasi sebagai berikut harga kartu perdana murah, variasi
harga voucher beragam, tarif percakapan murah, customer servive yang responsive, pusat pelayanan mudah ditemui serta bonus dan hadiah sedikit.
Gambar 29. Brand Image TelkomFlexi Prabayar
4.4.18. Analisis Brand Image TelkomFlexi Prabayar dengan Uji Cochran. Pengujian Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal
yang mengandung informasi dalam bentuk terpisah dua dikotom, dengan menyatakan informasi “ya” diberikan nilai 1 dan informasi “tidak” diberikan nilai
0. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui asosiasi-asosiasi mana yang signifikan membentuk brand image TelkomFlexi Prabayar. Dalam analisis ini
ditentukan hipotesi pengujian dimana Ho adalah kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua variabel asosiasi dan Ha adalah kemungkinan jawaban
“ya” adalah berbeda untuk setiap varibel asosiasi.
Asosiasi konsumen terhadap setiap asosiasi TelkomFlexi Prabayar dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang bagaimana kesan konsumen
terhadap asosiasi tersebut. Responden diminta untuk memilih jawaban yang terdiri dari empat pilihan, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju.
Responden yang memberikan jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju dikategorikan responden yang tidak setuju terhadap asosiasi tersebut dan
diberikan nilai 0 sedangkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju dikategorikan sebagai responden yang menyatakan setuju terhadap asosiasi
tersebut dan diberikan nilai 1.
Jangkauan Wilayah 90 84 SinyalJaringan
76 Fitur Layanan 80 Koneksi Internet
98 Tarif Percakapan 88 Tarif Sms
90 Tarif Internet Variasi Harga Voucher 98
Harga Kartu Perdana 98 Ponsel Pendukung 78
Kemudahan mendapatkan KP VCR 90
Bonus Hadiah 44 Promo Iklan 86
Flexibel 88 Pusat Pelayanan 94
Customer Service 94
Brand Image TelkomFlexi Prabayar
Dari hasil penelitian terhadap 100 responden dengan menggunakan uji cochran ini, dengan melakukan pengujian untuk semua asosiasi didapat nilai
Q
hitung
sebesar 121,184 sedangkan nilai X
2
0,05,15 adalah 24,995 dengan hasil ini Q
hitung
X
2
maka belum cukup bukti untuk menerima Ho yang berarti tidak semua asosiasi yang di uji saling berhubungan membentuk brand image dari
TelkomFlexi Prabayar. Oleh sebab itu untuk mengetahui asosiasi mana saja yang masuk dan tidak masuk dalam asosiasi penyusun brand image dilakukan tahap
selanjutnya dengan menghilangkan asosiasi yang memiliki nilai terkecil dari keseluruhan asosiasi dan lakukan pengujian yang sama seperti pada tahap satu,
tahap menghilangkan asosiasi dilakukan sampai didapatkan nilai Q
hitung
X
2
sehingga ho bisa diterima yang menandakan bahwa semua asosiasi yang diuji merupakan penyusun dari terbentuknya brand image telkomFlexi Prabayar.
Asosiasi yang dihilangkan pertama kali adalah bonus dan hadiah beragam didapat nilai Q
hitung
sebesar 42, 927 sedangkan nilai X
2
0,05,14 adalah 23,684 terlihat Q
hitung
X
2
maka Ho ditolak dan lanjutkan tahap berikutnya dengan menghilangkan asosiasi yang memiliki nilai terkecil lakukan hal ini secara terus
menerus sampai diperoleh nilai Q
hitung
X
2
hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Hasil Pengujian Cochran terhadap asosiasi – asosiasi dari TelkomFlexi Prabayar.
No Asosiasi yang dihilangkan Q
hitung
X
2
α,v Ket 1
- 121,184
24,995 Q
hitung
X
2
2 Bonus hadiah beragam
42,927 23,684
Q
hitung
X
2
3 Posel pendukung bervariasi
Fitur layanan beragam 26, 750
21,026 Q
hitung
X
2
4 Koneksi internet cepat
19, 887 19,675
Q
hitung
X
2
5 Sinyaljaringan luas
16,348 18,307
Q
hitung
X
2
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa pengujian dihentikan pada tahap 5 karena nilai Q
hitung
sebesar 16,348 dan nilai X
2
0,05,10 sebesar 18,307 berarti Q
hitung
X
2
maka sudah cukup bukti untuk menerima Ho. Dimana brand image TelkomFlexi terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisa yang belum diuji dan asosiasi
terakhir yang diuji. Dapat disimpulkan bahwa produk TelkomFlexi Prabayar memiliki brand image yang didalamnya terkandung asosiasi 1 harga kartu
perdana murah, 2 variasi harga voucher isi ulang beragam, 3 tarif percakapan yang murah dan 4 customer service yang responsive, 5 pusat pelayanan mudah
ditemui, 6 mudah dalam mendapatkan kartu perdana dan voucher, 7 Jangkauan wilayah luas, 8 tarif internet murah, 9 tarif sms murah, 10 flexibel diberbagai
wilayah, 11 promo iklan menarik, dan 12 sinyal atau jaringan kuat. Dilihat dari hasil tersebut menandakan bahwa TelkomFlexi berhasil dalam
membentuk brand image dimasyarakat sesuai dengan keinginan perusahaan yang tercermin dari logo dan tagline nya yang baru yaitu menciptakan suatu layanan
yang ramah, jujur, flexibel dan transfaran serta menciptakan layanan FWA yang hemat dan terjangkau untuk semua konsumennya.
4.5. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian TelkomFlexi Prabayar.