Asam Basa Br øn st ed-Low r y

6.2. Asam Basa Br øn st ed-Low r y

Johannes Bronsted dan Thomas Lowry pada tahun 1923, menggunakan asumsi sederhana

yaitu: Asam memberikan ion H + pada ion atau molekul lainnya, yang bertindak

sebagai basa. Contoh, disosiasi air, melibatkan pemindahan ion H + dari molekul air yang satu dengan molekul air yang lainnya untuk membentuk ion H + 3 O dan OH.

2 O (l)  H 3 O (aq) + OH (aq)

2H –

Reaksi antara HCl dan air menjadi dasar untuk memahami definisi asam dan basa menurut Brønsted-Lowry. Menurut teori ini, ketika sebuah ion H + ditransfer dari HCl ke molekul air, HCl tidak berdisosiasi dalam air membentuk ion H + dan

Cl - . Tetapi, ion H + ditransfer dari HCl ke molekul air untuk membentuk ion H O + 3 , seperti berikut ini.

2 O (l)  H 3 O (aq) + Cl(aq)

HCl + (g) + 2H

Sebagai sebuah proton, ion H + memiliki ukuran yang lebih kecil dari atom yang terkecil, sehingga tertarik ke arah yang memiliki muatan negatif yang ada

dalam larutan. Maka, H + yang terbentuk dalam larutan encer, terikat pada molekul air. Model Brønsted, yang menyebutkan bahwa ion H + ditransfer dari satu ion atau

molekul ke yang lainnya, ini lebih masuk akal daripada teori Arrhenius yang menganggap bahwa ion H + ada dalam larutan encer.

Dari pandangan model Brønsted, reaksi antara asam dan basa selalu melibatkan pemindahan ion H + dari donor proton ke akseptor proton. Asam bisa merupakan

molekul yang netral.

NH 3 +  (aq) + Cl – 4 (aq)

HCl (g) + NH (aq)

Bisa ion positif

NH 4 + (aq) + OH – (aq)  NH 3 (aq) + H 2 O (l)

Atau ion negatif

HPO 2– (aq) + H O 2 + 4 2  4 3 (aq)

H PO – (aq) + H O (l)

Asam dan Basa

Senyawa yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1 dapat menjadi asam. Yang termasuk asam Brønsted adalah HCl, H 2 S, H 2 CO 3 ,H 2 PtF 6 , NH + , HSO - 4 4 , and HMnO 4

Basa Brønsted dapat diidentifikasi dari struktur Lewis. Berdasarkan model Brønsted , sebuah basa adalah ion atau molekul yang dapat menerima proton. Untuk memahami pengertian ini, lihat pada bagaimana suatu basa seperti ion OH -

menerima proton.

H PO 2 – 4 (aq) + H 2 O (l)  HPO 2– 4 (aq) + H 3 O + (aq)

Untuk membentuk ikatan kovalen dengan ion H + yang tidak memiliki elektron valensi, harus tersedia dua elektron untuk membentuk sebuah ikatan. Maka, hanya senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas, yang dapat bertindak sebagai akseptor ion H + atau basa Brønsted.

Gam bar 6 .1 Struktur Lewis asam Bronsted-Lowry

Model Brønsted menambah jenis zat yang dapat bertindak sebagai basa, baik yang berbentuk ion ataupun molekul, selama senyawa tersebut memiliki satu atau lebih pasangan elektron valensi tak berikatan dapat menjadi basa Brønsted.

Tu gas Man dir i Ã

Dari beberapa senyawa di bawah ini, manakah yang merupakan asam Br ønst ed? Dan manakah yang merupakan basa Br ønst ed?

Teori Brønsted menjelaskan peranan air pada reaksi asam-basa. Air terdisosiasi membentuk ion dengan mentransfer ion H + dari salah satu molekulnya yang

bertindak sebagai asam ke molekul air lain yang bertindak sebagai basa.

H O + (aq) + OH 2 – 2  3 (aq)

H O(l) + H O(l)

asam

basa

Kimia untuk SMA dan MA kelas XI

Asam bereaksi dengan air dengan mendonorkan ion H + pada molekul air

yang netral untuk membentuk ion H + 3 O .

H O 3 + (aq) + Cl  – (aq)

HCl(g) + H 2 O(l)

asam

basa

Karena reaksi asam basa merupakan reaksi yang reversibel, bagian yang terbentuk ketika suatu asam kehilangan proton cenderung bersifat basa, dan bagian yang menerima proton cenderung bersifat asam. Sebuah asam dan sebuah basa yang dihubungkan oleh sebuah proton disebut pasangan asam basa konjugasi.

H – A + :B

o –  B–H + A

Asam Basa

Asam

Basa

Sehingga pada:

2 O(l) + H 2 O(l)  H 3 O (aq) + OH (aq)

Asam Basa

Asam

Basa

Terdapat pasangan asam basa konjugasi: H O - OH - dan H 3 O 2 + - H 2 O, juga dalam reaksi pelarutan HCl:

HCl(g) + H 2 O(l)

H 3 O + (aq)

+ Cl (aq)

Asam Basa

Asam

Basa

dengan pasangan asam basa konjugasi: HCl-Cl + dan H

Tu gas Man dir i Ã

Tent ukan pasangan asam basa konj ugasi dari reaksi berikut :

NH 3 (aq) + H O 3 + (aq)  NH 4 + (aq) + H 2 O(l)

Model Brønsted bahkan dapat diperluas untuk reaksi yang tidak terjadi dalam larutan. Contoh yang paling klasik adalah reaksi antara gas hidrogen klorida dengan uap amoniak membentuk amonium klorida.Reaksi ini mencakup transfer

ion H + dari HCl ke NH 3 dan kemudian reaksi asam basa terjadi melalui fasa gas. Namun teori asam basa Brønsted-Lowry ini tidak dapat menjelaskan

bagaimana suatu reaksi asam basa dapat terjadi tanpa adanya transfer proton dari

Asam dan Basa

Sang I lm uw an

JOHANNES NICOLAUS BRØNSTED (1879- 1947)

ahir pada 22 Februari pada tahun 1879 di West Jutland, Denmark. Brønsted, merupakan ahli kimia fisik yang dikenal dengan konsep asam basanya. Brønsted merupakan perumus sifat katalik dan kekuatan asam basa. Ia sangat tertarik mempelajari termodinamika, dan menjadi perintis studi termodinamika tentang interkonversi modifikasi belerang, namun ia juga

mengerjakan penelitian dalam bidang larutan elektrolit. Pada tahun 1903 ia menikah dengan Charlotte Louise Warberg, yang merupakan ahli teknik perempuan pertama yang ada di Denmark