perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 122
Gambar IV. 4 Grouping Solo Multimedia School di Surakarta
C. KONSEP DESAIN
1. Ide Dasar
Ide dasar dari perancangan Solo Multimedia School berawal dari tuntutan kemajuan technology yang tidak diimbangi dengan kualitas sumber
daya manusia yang kurang memadai dalam bidang multimedia. Sehingga sumber daya manusia lokal masih sedikit yang mampu bersaing dengan
sumber daya manusia asing dalam hal multimedia. Hal ini terjadi karena
belum banyak sekolah multimedia di Indonesia.
Perencanaan dan perancangan dari Solo Multimedia School ini merupakan proyek perancangan fasilitas edukatif yang dapat menunjang
berbagai kegiatan belajar mengajar antara mahasiswa dengan dosen tentang bidang multimedia. Dengan begitu ada semacam wadah bagi dunia
multimedia untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
nantinya berguna bagi nusa dan bangsa.
Dengan perencanaan yang tepat nantinya akan terwujud sebuah sekolah multimedia yang mampu mewadahi semua aktivitas bagi kegiatan
pembelajaran multimedia. Sehingga nantinya dapat menciptakan sumber daya manusia lokal yang mampu bersaing dengan sumber daya manusia asing
dalam bidang multimedia.
2. Tema
Tema dalam Desain Interior Solo Multimedia School adalah ”Modern Hi-Tech
” sebagai visualisasi desainnya. Pertimbangan pengambilan tema berhubungan dengan karakter multimedia itu sendiri, yaitu modern dan
bertehnologi tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 123
Pendekatan tema
Modern Hi-Tech
diambil dengan
mempertimbangkan beberapa unsur yang mewakili dunia pendidikan dan dunia multimedia. Tema modern diambil karena saat ini kita tengah hidup di-
era modern, yang juga menuntut gaya hidup modern diberbagai bidang. Untuk tema Hi-Tech dikarenakan sifat dari multimedia itu sendiri yang
cenderung menembus batas jaman atau melampaui pemikiran pada masa kini dengan didukung seperangkat alat computer. Penerapan tema Hi-Tech ini
akan muncul pada aksen-aksen interiornya yang diwakili dengan penggunaan bahan-bahan yang sesuai dengan gaya Hi-Tech
.
Gambar IV. 5 Ilustrasi Tema Hi-Tech
Sumber: www.google.com
Pada perkembangannya konsep Hi-Tech muncul sebagai perwujudan imajinasi yang melampaui batas. Awalnya kita hanya berangan-angan lalu
suatu ketika kita berkeinginan untuk mewujudkan sesuatu itu menjadi sebuah bentuk. Bahkan bentuk itu mungkin baru akan terwujud dalam ratusan tahun
kedepan. Saat ini Hi-Tech dapat diwakili dengan bentuk-bentuk atau desain yang bertegnologi tinggi dan mutakhir atau tegnologi paling baru.
Warna dalam desain interior hi-tech merupakan unsur yang sangat diperhatikan atau diutamakan. Estetika warna perak adalah suatu rubrik yang
mudah untuk menutupi strategi baru dalam bangunan konteks sensitif, dan termasuk dari penggunaan metalik abu-abu yang sesungguhnya merupakan
campuran dari warna biru, putih dan hitam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 124
Gambar IV. 6 Ilustrasi Tema Hi-Tech
Sumber: www.google.com
Karakter-karakter pada desain interior Hi-Tech antara lain: a
Berestetika mesin b
Dominasi material logam ataupun material penemuan baru c
Penekanan pada ekspresi bangunan, bukan fungsi bangunan d
Penggunaan teknologi hampir diseluruh bagian bangunan Desain interior Hi-Tech tidak lepas dari kesan futuristik yang
memiliki karakter: a
Perancangan desain interior bangunan bervisi kedepan b
Estetika mesin atau alat-alat canggih mencerminkan era industrialisasi c
Penggunanan bahan prefabrikasi dan bahan-bahan baru lainnya d
Bentuk yang tidak konvensional lagi Charles Jenks, High Tech Maniera
Gambar IV. 7 Ilustrasi Tema Hi-Tech
Sumber: www.google.com
3. Aspek Suasana dan Karakter Ruang
Karakter ruang dari Solo Multimedia School ini bersifat formal, hal ini dikarenakan fungsi dari bangunan ini sendiri yang merupakan bangunan
untuk kegiatan belajar mengajar atau sekolah. Kebanyakan ruangannya bersifat semi-private, karena banyak terdapat kelas-kelas yang berbeda
fungsinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 125
Suasana yang akan ditimbulkan pada Solo Multimedia School ini adalah Modern Hi-tech agar sesuai dengan karakteristik dari Solo Multimedia
School. Perwujudan dari suasana ini nantinya akan dimunculkan melalui desain yang modern dan simple, juga dengan pemilihan bahan-bahan yang
sesuai dengan karakteristik Hi-Tech agar semakin menguatkan suasana. 4.
Aspek Penataan Ruang Lay Out a.
Pertimbangan Untuk mendapatkan bentuk organisasi ruang yang selaras dengan
fungsi ruang dan kemudahan aksesnya, maka harus memilki kriteria sebagai berikut :
1 Tingkat efisiensi ruang dan ruang gerak yang cukup.
2 Pengelompokan fungsi ruang dan kebutuhan pencapaiannya.
3 Hierarki ruang, adanya urutan ruang berdasarkan kepentingannya.
b. Penataan Ruang
1 Analisa Umum
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka organisasi ruang secara keseluruhan yang sesuai dengan sifat dan karakter Solo
Multimedia School adalah organisasi radial. Dengan sistem organisasi ruang radial, maka pengelompokan ruang pada Solo Multimedia
School ini didasarkan pada zona tiap ruang. Kelompok zona publik yang meliputi area lobby, zona privat pada ruang pengelola, semi
publik pada ruang pendidikan, dan servis yang meliputi fasilitas penunjang sekolah yaitu mushola, kantin, dan lavatory.
2 Analisa Khusus
a Ruang Kelas
Ruang kelas nantinya akan dibuat semi terbuka, yaitu ruang kelas yang tidak tertutup penuh. Solusinya menggunakan
pemisah ruang berupa dinding kaca, pemilihan dinding kaca bertujuan untuk memunculkan kesan hi-tech pada perancangan
ruang kelas. b
Lobby Memakai pola penataan ruang terbuka, akan membuat
ruang terkesan luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 126
5. Aspek Pembentuk Ruang
Komponen pembentuk ruang pada Solo Multimedia School di Surakarta, ditentukan berdasarkan hasil analisis studi lapangan dan studi
literatur, yaitu : a.
Lantai 1
Analisa umum a
Lantai harus mudah dalam perawatan low maintenace dan penggantian bahan.
b Lantai pada ruangan yang membutuhkan tingkat ketenangan lebih
tinggi harus mampu meredam sumber bising seperti bunyi langkah kaki dan suara bising lainnya.
c Lantai harus tahan bahan kimia dan mikroorganisme.
d Lantai pada ruangan yang memerlukan tingkat konsentrasi tinggi,
hendaknya tidak menggunakan banyak warna sehingga dapat mengganggu aktivitas dan kinerja di dalamya, khususnya pada
ruang staff dan karyawan. e
Lantai harus mampu menjadi penunjuk arah dan mempertegas batas ruang yang ada.
f Lantai harus mempunyai sistem pendukung seperti rongga untuk
penempatan jaringan kabel dan lain sebagainya. 2
Analisa Khusus
Ruang Kriteria Analisis
Alternatif
Bahan Keterangan
Lobby
- Kuat
menahan beban dan gesek
- Tidak licin
- Menarik dan berkesan
mewah -
Mudah dlm perawatan dan pembersihan
- Mendukung
suasana
tema interior
- Granito
- Keramik
Pola lantai sesuai dan mendukung arahan tema
serta untuk mempertegas daerah
sirkulasi dan
untuk perbedaan area
R. Kelas