Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

Depkes RI 2009, berdasarkan pembedaan tingkatan menurut kemampuan unsur pelayanan kesehatan, diklasifikasikan menjadi : 1. Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan subspesialistik luas. 2. Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik luas dan subspesialistik terbatas. 3. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar. 4. Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar.

2.6 Landasan Teori

Sistem operasi jasa service operation system dan sistem penyampaian jasa service delivery system yang terdiri dari bagian yang tidak terlihat oleh konsumen technical core dan bagian yang terlihat oleh konsumen physical support dan contact personnel. Pada saat penyampaian jasa, pemberi jasa berhadapan langsung dengan konsumen front office, maka persepsi yang diberikan konsumen sangat berbeda-beda, karena persepsi bersifat subjektif dan sangat tergantung dari kondisi keadaan yang dirasakannya pada saat melakukan kontak layanan Lovelock, 2002. Rumah sakit umum daerah diharapkan menciptakan stimulus yang baik, dimana stimulus ini berkaitan erat dengan upaya proses mendesain suatu jasa yang Universitas Sumatera Utara dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hal yang dapat dilakukan dengan: 1 physical support seperti berbagai fasilitas fisik yang dimiliki oleh rumah sakit, 2 contact personnel, tersedianya tenaga medis dan non medis yang mempunyai kemampuan memberikan pelayanan, prosedur administratif dan informasi yang dibutuhkan pasien dan keluarganya. Menurut Nguyen dan Leblanc 2002 lingkungan fisik diukur dengan ambient conditions, atmosfir, rancangan eksterior, rancangan interior, dekorasi, fasilitas parkir, penampilan gedung dan taman serta lokasi. Indikator yang digunakan untuk mengukur physical support pada rumah sakit mengacu kepada pendapat Nguyen dan Leblanc 2002 yaitu, kelayakan fasilitas gedung, ketersediaan peralatan, fasilitas pendukung dan sarana parkir, kenyamanan, keamanan, kondisi ruangan, kebersihan, eksterior, interior, kelengkapan obat di apotik, kestrategisan lokasi, sirkulasi udara, makanan yang disediakan dan tata letak ruangan rumah sakit. Lokasi merupakan kestrategisan letak rumah sakit baik dihubungkan dengan fasilitas umum maupun kemudahan untuk mencapainya. Fasilitas fisik merupakan benda-benda tidak bergerak, nyata dan dapat dirasakan oleh pasien. Peralatan rumah sakit merupakan peralatan yang dimiliki rumah sakit yang berkaitan langsung dengan pasien. Contact personnel merupakan semua unsur manusia yang ikut terlibat dalam penyampaian jasa dan selanjutnya memengaruhi persepsi pembeli. Menurut Nguyen dan Leblanc 2002 contact personnel tersusun dari seluruh karyawan yang berada pada lini depan organisasi dan mempunyai kontak langsung dengan konsumen dan Universitas Sumatera Utara diukur dengan 3 item yaitu, penampilan appearance, kompetensi competence dan profesionalisme professionalism. Secara skematis dapat digambarkan : Gambar 2.1 Landasan Teori The Service Business System Sumber: Lovelock dan Wright 2002 Mengacu kepada Nguyen dan Leblanc 2002 contact personnel diukur dengan menggunakan indikator yaitu, penampilan, kemampuan, keramahan, daya tanggap, kecepatan, ketepatan petugas dalam memberikan pelayanan, kemudahan menemui petugas, kejelasan informasi dan prosedur pelayanan yang diberikan petugas pada rumah sakit. Kepercayaan trust ada jika suatu pihak punya keyakinan confidence terhadap integritas dan reliabilitas pihak lain atau menyatakan kepercayaan sebagai kemauan untuk mempercayai pihak lain yang telah diyakini Morgan dan Hunt, 1994. Shamdasani dan Balakrishnan 2000 menggunakan integritas dan reliabilitas sebagai indikator untuk mengukur kepercayaan konsumen. Indikator yang digunakan dalam mengukur kepercayaan konsumen terhadap rumah sakit mengacu kepada Universitas Sumatera Utara Shamdasani dan Balakrishnan 2000 yaitu : 1 rumah sakit dapat dipercaya diandalkan, 2 kepercayaan akan sembuh, 3 kepercayaan terhadap kualitas peralatan yang dimiliki rumah sakit, dan 4 kepercayaan terhadap pelayanan.

2.7 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Petugas Sistem Manajemen Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Tahun 2014

4 72 174

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

13 77 79

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 1 9

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 0 2

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 0 6

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 0 20

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 2 2

Beban Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi di Poli Klinik Jiwa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuluddin Away Tapaktuan

0 1 19

a. Nama - Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Petugas Sistem Manajemen Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Tahun 2014

0 0 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Petugas Sistem Manajemen Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Tahun 2014

0 0 8