serta meningkatkan produktivitas kerja sehingga pekerja dapat melakukan aktivitasnya dalam keadaan selamat dan sehat.
2.3 Saraf 2.3.1 Pengertian Saraf
Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dan antar bagian
sistem saraf dengan lainnya. Neuron kadang disebut sebagai sel-sel saraf meski istilah ini sebenarnya kurang tepat karena banyak sekali neuron yang tidak
membentuk saraf. Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa
sinyal sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar. Sinyal tersebut
seringkali disebut impuls saraf.
2.3.2 Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan kompleks neuron. Sistem ini bertanggungjawab untuk
mengirim, menerima, dan menafsirkan informasi dari semua bagian tubuh. Sistem saraf memonitor dan mengkoordinasikan fungsi organ internal dan
merespon perubahan dalam lingkungan eksternal. Sistem ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
Sistem saraf perifer adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke sel saraf sensorik dan dari sel saraf
Universitas Sumatera Utara
motorik ke sistem saraf pusat. Sel-sel sistem saraf sensorik mengirim informasi ke sistem saraf pusat dari organ-organ internal atau dari rangsangan
eksternal. Sel-sel sistem saraf motorik membawa informasi dari sistem saraf pusat ke organ, otot, dan kelenjar. Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial, saraf
tulang belakang, dan saraf otonom yang mengatur otot jantung, otot-otot di dinding pembuluh darah, dan kelenjar.
Sistem saraf pusat adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem ini adalah salah satu dari dua bagian
utama sistem saraf, yang lainnya adalah sistem saraf perifer yang berada diluar otak dan sumsum tulang belakang.
2.4Saraf Perifer
Saraf perifer terdiri dari saraf kranial dan spinal yang menghubungkan otak dan medula spinalis ke jaringan tepi. Medula spinalis terdiri dari 31
pasang saraf spinal yang mengandung campuran serabut-serabut sensorik dan motorik. Dalam saraf tepi, serabut disusun dalam berkas terpisah yang dikenal
dengan fascikel. Kurang dari setengah saraf dilapisi oleh lapisan myelin. Serabut-serabut yang tak bermyelin berjalan sepanjang permukaan sel-sel
schwann. Tiap sel schwann dikelilingi jaringan serabut-serabut kolagen retikuler, yaitu endoneurium.
Sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonomik. Saraf-saraf tersebut mengandung serabut saraf aferen dan
eferen. Pada umumnya serabut eferen terlibat dalam fungsi motorik, seperti
Universitas Sumatera Utara
kontraksi otot atau sekresi kelenjar sedangkan serabut aferen biasanya menghantarkan rangsang sensorik dari kulit, selaput lendir dan struktur yang
lebih dalam Groot,1997. Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf tepi yang selanjutnya akan
dihantarkan oleh sistem saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasi untuk
kemudian jawaban atau respon diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir. Sistem saraf
yang membawa jawaban atau respon adalah sistem saraf motorik. Jawaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan volunter
dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan involunter. Jawaban volunter melibatkan sistem saraf somatik sedangkan yang involunter melibatkan
sistem saraf otonom. Efektor dari sistem saraf somatik adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya adalah otot polos, otot
jantung dan kelenjar sebasea Ganong, 2003.
2.5 Gangguan Neurologis Akibat Kerja