Konsep Dasar i-CRM i-CRM

tidak mau mempelajari pelanggannya atau untuk membangun relasi dengan pelanggannya, akan mengalami kegagalan dalam membangun relasi dengan pelanggannya. Hal ini bisa menjadi faktor kekalahan bersaing dengan perusahaan lain.

2.6.3 Faktor Keberhasilan i-CRM

Salah satu penyebab kegagalan usaha i-CRM adalah karena tidak ditunjang oleh produk atau pelayanan yang berkualitas. Kegagalan suatu produk atau pelayanan disebabkan ketidakmampuan perusahaan mengartikan apa yang diinginkan pelanggan terhadap produk atau pelayanan, terutama pada produk jasa. Faktor keberhasilan i-CRM adalah: 1. Memperjelas model strategi atau bisnis 2. Memperjelas mandat untuk penerapan i-CRM 3. Menjalin komunikasi untuk jangka panjang 4. Menganalisis perilaku pelanggan 5. Mengelola pengetahuan pelanggan dengan benar 6. Siap untuk menghadapi perubahan yang dinamis

2.7 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Object Oriented dengan model pengembangan RAD.

2.7.1 Object Oriented

Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai Object Oriented Whitten et al, 2004, yaitu: 1. Object Oriented Analysis OOA adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yang disebut object. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian baru dan untuk menentukan satu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga. 2. Model-model OOA Object Oriented Analysis adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek. 3. Object Oriented Design OOD merupakan proses spesifikasi yang terperinci dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Perancangan berorientasi objek ini digunakan untuk memperbaiki definisi persyaratan objek yang telah diidentifikasi lebih awal selama analisis dan untuk mengenali objek dengan desain spesifik. Untuk mendapatkan spesifikasi perangkat lunak yang diharapkan dengan keinginan dan kebutuhan pengguna, para pengembang melakukan pemodelan secara visual. Pemodelan visual adalah proses penggambaran informasi-informasi secara grafis dengan notasi-notasi buku yang telah disepakati sebelumnya demi suatu alasan yaitu komunikasi. Dengan notasi yang bersifat baku, komunikasi yang baik akan terjalin dengan mudah antar anggota tim pengembang sistem atau perangkat lunak dan antara tim pengembang dengan pengguna user Nugroho, 2005.

2.7.2 RAD Rapid Application Development

Menurut Kendall dan Kendall 2008 RAD merupakan salah satu metode prototyping yang memiliki tahapan-tahapan berikut: 1 Perencanaan Syarat Requirements Planning Dalam fase ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. 2 Proses Desain Workshop Design Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisis, memperbaiki modul- modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pengguna. 3 Penerapan Implementation Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop design untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari perusahaan. Segera setelah