Pengawasan Terhadap Penggunaan Dana Desa Siaga Kecukupan Dana

a Tabel 4.18 menunjukkan bahwa mayoritas penanggung jawab, bendahara dan tokoh masyarakat mengatakan bahwa laporan keuangan disahkan oleh kepala desa dengan persentase masing-masing adalah 26,2; 26,2; 27,7. Sementara itu kader desa menyebukan bahwa laporan keuangan disahkan oleh petugas kesehatan yaitu 29,2 dan bidan desa menyebutkan bahwa laporan keuangan disahkan oleh musyawarah 24,6.

4.2.19 Pengawasan Terhadap Penggunaan Dana Desa Siaga

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengawasan Terhadap penggunaan Dana Desa Siaga dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar. Penanggung jawab Bendahara Tokoh Masyarakat Kader Desa Bidan Desa No Pengawasan Terhadap Penggunaan Dana Desa Siaga f f f f f 1 Ya 44 67,7 45 69,2 44 67,7 47 72,3 46 70,8 2 Tidak 21 32,3 20 30,8 21 32,3 18 27,7 19 29,2 Total 65 100 65 100 65 100 65 100 65 100 Tabel 4.19 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa pengawasan terhadap penggunaan dana desa siaga telah dilakukan dengan persentase masing-masing adalah penanggung jawab 67,7, bendahara 69,2, tokoh masyarakat 67,7, kader desa 72,3 dan bidan desa 70,8. Responden juga menyebutkan bahwa ada pedoman khusus yang mereka gunakan dalam mengawasi penggunaan desa siaga. Pengawasan penggunaan desa siaga juga dapat dilakukan sewaktu-waktu, secara berkala setiap bulan, namun demikian masih ada juga beberapa desa yang tidak melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa Universitas Sumatera Utara a siaga. Hasil wawancara mendalam diperoleh bahwa yang melakukan pengawasan adalah pengurus desa siaga dan petugas kesehatan

4.2.20. Kecukupan Dana

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kecukupan Dana Desa Siaga dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar. f No Kecukupan Dana Desa Siaga f 1 Sangat tidak memadai 3 4,6 2 Tidak memadai 14 21,5 3 Cukup memadai 29 44,6 4 Memadai 19 29,2 Jumlah 65 100 Tabel 4.2.20 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan dana desa siaga yang ada cukup memadai yaitu sebanyak 29 orang 44,6. Sehubungan dengan hasil penelitian di atas dilakukan indepth interview dengan petugas promosi kesehatan Kabupaten Aceh Besar, berikut hasil kutipan wawancara yang berkaitan dengan kecukupan dana desa siaga : Interviewer I : “Bagaimana tanggapan ibu mengenai kecukupan pembiayaan desa siaga, baik yang menyangkut pembentukan desa siaga, operasional desa siaga maupun pengembangan desa siaga..?. Petugas Promkes Kabupaten PPKab : “Baik, ya...saya jelaskan tentang masalah pembentukan e..e..dan kecukupan Desa siaga ini yang sebenarnya begini...e e e kalau menurut kita ini dari dinas kesehatan, langsung... dengan pembiayaan sampai dengan kedesa...kalo kecukupan dari dana desa siaga ini memang kalau di lihat memang cukup tapi kurang memuaskan, kenapa karena di desa banyak juga keluarga-keluarga yang masih miskin..e mungkin walaupun disamping mereka ada masih yang mau menyumbang untuk Universitas Sumatera Utara a membuat dana dana sehat dan segala macam, mungkin ada juga keluhan…” I :… “Keluhan apa itu.. PPKab :….ya, kalau dilihat dari mata pencaharian sehari-hari, umumnya mereka adalah petani yang berpenghasilan pas-pasan setiap bulannya, mereka mau menyumbang untuk dana sehat desa siaga, namun demikian hal ini sungguh memberatkan bagi mereka…” I :…”berarti untuk kecukupan pembiayaan pembentukan desa siaga, dan operasional desa siaga maupun pengembangan desa siaga masi ada perbedaan... sedangkan dana dari pemerintah bagaimana ibu....” PPKab : ya...kalau dari masyarakat masih ada perbedaan, secara general dana desa siaga yang berasal dari pemerintah itu adalah sama dalam hal nominalnya tergantung dari sumber dan tahun disalurkan, namun untuk dana sehat akan berbeda setiap desa karena tergantung dari kemampuan masyarakat desa setempat… Selanjutnya peneliti juga melakukan interview dengan petugas promkes kecamatan, berikut adalah kutipan dari wawancara tersebut : Interviewer I : “Bagaimana tanggapan bapakibu mengenai kecukupan pembiayaan desa siaga, baik yang menyangkut pembentukan desa siaga, operasional desa siaga maupun pengembangan desa siaga..?. Petugas Promkes Kecamatan PPKec 1 : “masyarakat desa menganggap bahwa desa siaga adalah milik kesehatan. Jadi mereka mengharapkan pemberdayaan atau dananya adalah dari orang dinas …, selama ini memang semua dana desa siaga berasal dari pemerintah” Petugas Promkes Kecamatan PPKec 2 : “Saya rasa yang menyangkut kecukupan dana desa siaga ya bu....untuk tahap awal pembentukan desa siaga, namun untuk operasional dan pengembangan desa siaga saya pikir e e e masih kurang” Petugas Promkes Kecamatan PPKec 3 : “Ya dari pemerintah semua dana yang diberikan selama ini saya rasa masih belum memadai” Universitas Sumatera Utara a Petugas Promkes Kecamatan PPKec 4 : “kalau kita bilang gak cukup segitulah yang ada, kalo kita bilang juga cukup , semua gak cukup paling cukup hanya untuk pertemuan SMD, Survey, PTD dan MMD ” Interviewer : Bagaimana pola alokasinya? Apakah dibagi rata atau apakah ada metode yang lain? Apa dasarnya? Dan menurut bapakibu bagaimana kecukupannya PPKec 1 : “…Udah ditetapkan jumlahnya…” PPKec 2 : ”Berdasarkan musyawarah masyarakat desa, dana nya kalau dipikir-pikir yang tidak mencukupi, karena banyak sekali kegiatan desa siaga yang harus dilaksanan” PPKec 3 :….Alokasi dana telah ditetapkan berdasarkan MMD, jadi penggunaan dana tetap berdasarkan perencanaan tadi itu…” PPKec 4 :…penggunaan dana desa siaga digunakan berdasrkan kebutuhannya saja”

4.2.21. Mekanisme Pengelola Dana Tabel 4.21. Distribusi