Pemerolehan bahasa Indonesia masing-masing anak akan dipaparkan di
bawah ini.
4.1.2.1 AN4
AN4 adalah seorang anak laki-laki berusia tiga tahun. AN4 merupakan abang kandung AN1. Sama seperti AN1, AN4 belum bersekolah sehingga dia
menghabiskan waktunya sehari-hari di rumah dan lingkungan sekitar rumahnya. AN4 adalah anak yang aktif. Berbeda dengan AN1 yang lebih suka bermain-
main di dalam rumah, AN4 selalu mengajak anak-anak yang tinggal berdekatan dengan rumahnya untuk bermain-main dengannya.
Data 12
AN4 : Pak, pak, badan abang tengok Harum kan?
Bapak : He eh. Harum kali. Bapak make’lah nanti ya?
AN4 : Eh Itu untuk abang-abang sama dedek-dedek.
Bapak : Oh, iya nya?
AN4 : Iya.
Bapak : Jadi, nggak untuk bapak-bapak itu?
AN4 : Iya. Bapak, bapak
Bapak : Mama’ juga’?
AN4 : Nggak
Bapak : Bah
Universitas Sumatera Utara
AN4 : Ya, kan? Hah Kata mama’ nggak.
Mama : Kenapa abang cengeng kali?
AN4 : Hah?
Mama : Kok nangis-nangis terus?
AN4 : Orang dimarahin kakak, abang.
Mama : Apa rupanya dibilang kakak?
AN4 : Nggak. Abang nangis, cocok-cocokkan. Hah
Mama : Hah? Adek nangis-nangis, dek?
AN1 : mengangguk tanpa mengatakan apa-apa
Mama : Iya?
AN4 : Abang nggak. Abang diam-diam kan, mak?
Mama : Ah, nangis-nangisnya abang tadi. Makan pun gitu. Mandi
pun gitu. AN4
: Aaah merengek Mama
: Hah Itu pun udah mau nangis lagi. Bapak
: Semua harus diselingi dengan nangis.
Pada percakapan di atas AN4 menghasilkan kalimat perintah dalam modus imperatif ketika AN4 meyuruh bapaknya untuk mencium badannya karena AN4 baru
selesai mandi. Ketika bapaknya mencium badannya, AN4 bertanya lagi, “Harum kan?” untuk meyakinkan bapaknya bahwa badannya memang harum. Kalimat
tersebut merupakan kalimat pertanyaan dalam modus deklaratif karena AN4
Universitas Sumatera Utara
bermaksud untuk menjelaskan bahwa badannya memang harum. Kemudian bapaknya mengatakan bapaknya ingin memakai sabun yang dipakai AN4, tapi kemudian AN4
mengatakan kalimat pernyataan dalam modus imperatif dengan mengatakan, “Itu untuk abang-abang sama dedek-dedek.” Kalimat pernyataan tersebut sebenarnya
adalah larangan kepada bapaknya yang menyatakan bahwa sabun tersebut hanya untuk anak-anak, bukan untuk orang dewasa, sehingga bapaknya tidak boleh
memakai sabun itu. Selain itu AN4 masih menghasilkan kalimat pertanyaan dalam modus
deklaratif. Kalimat tersebut adalah “Abang diam-diam kan, mak?”. Kalimat tersebut merupakan kalimat pertanyaan, namun AN4 mengatakannya untuk menegaskan
kepada ibunya bahwa dia tidak menangis, sehingga kalimat tersebut merupakan kalimat pertanyaan dalam modus deklaratif.
Selanjutnya, di dalam percakapan tersebut, AN4 menghasilkan kalimat- kalimat lain dalam modus deklaratif dan juga modus interogatif. Hal ini menunjukkan
bahwa AN4 sudah memiliki kompetensi yang baik dalam menghasilkan kalimat dalam berbagai modus. Sementara kalimat-kalimat yang dihasilkan AN4 beragam
dari kalimat satu kata sampai kalimat multi kata.
Data 13
AN4 : Itu yang idup? Hmmm? Iya? Minta lah Dek, itu idup, dek?
AN1 : Tak…tak.
AN4 : Aahhh..ini ….ini…..merengek
Universitas Sumatera Utara
Mama : Jangan gitu, mang.
AN4 : Ini yang rusak. Ini yang, ini yang gak bagus lagi. Mana
AN1 : Uhh…uhhh…
Mama : Jangan berantam-berantam apa mamak bilang. Mama apain
itu nanti? AN1
: Diambi’nya power rangers dedek Mama
: Kalo’ berantam-berantam kek mana abang? AN4
: Hmmm? Mama
: Diapain kalo’ berantam-berantam? AN4
: Hmmm…mak mau ini. Mama
: Biar aja. Mamak mau merekam. abang ngomong-ngomong sama dedek.
AN4 : Merekam apa?
Mama : Merekam suara abang lah sama dedek.
AN4 : Sini?
Mama : He eh
AN4 : Buatlah
Mama : Ya, ngomong-ngomonglah
AN4 : Adek
Mama : Ceritalah abang sama dedek.
AN4 : Adek Minta’ Minta’Ya di hp lah, mak
Mama : Apanya di hp?
Universitas Sumatera Utara
AN4 : Bicaraannya.
Mama : Kan direkam dulu?
AN1 : Halo Halo, bang
AN4 : Ga’ mau
Mama : Hah…masak gitu? Dah sakit pun bibir adeknya.
AN4 : Minta’ Minta’lah Biar kawan kita. Minta’.
Mama : Ngomonglah
Data di atas menunjukkan bahwa AN4 sudah mampu menghasilkan kalimat dalam berbagai modus dengan sangat baik. Dia sudah mampu menghasilkan berbagai
kalimat dalam modus deklaratif, interogatif, imperatif dan interjektif dengan sangat baik.
Pada awal percakapan dapat dilihat bahwa AN4 menggunakan kalimat pertanyaan dalam modus interogatif untuk bertanya pada AN1 apakah itu mobil-
mobilan yang masih bagus, “Itu yang idup?”. Kemudian, AN4 kembali bertanya untuk menyungguhkan atau menegaskan hal tersebut, “Iya?”. Karena AN4 yakin itu
merupakan mobil-mobilan yang masih bagus, lalu AN4 menggunakan kalimat perintah dalam modus imperatif untuk menyuruh adiknya menyerahkan mobil
tersebut, “Minta’lah”. Ketika adiknya menolak untuk memberikan mobil-mobilan tersebut, lalu AN4 menggunakan kalimat pernyataan dalam modus interjektif untuk
menyatakan kekesalannya, “Aahhh, ini, ini, ini yang rusak.”. Pada bagian akhir percakapan, AN4 masih tetap merayu adiknya supaya memberikan mobil-mobilan
Universitas Sumatera Utara
tersebut kepadanya dengan menggunakan kalimat pernyataan dalam modus imperatif, “Biar kawan kita”.
Dari data di atas dan juga data sebelumnya di mana AN4 terlibat dalam percakapan dengan ibu dan adiknya dapat dilihat bahwa AN4 sudah mampu
menghasilkan kalimat-kalimat dalam berbagai modus dengan sangat baik. AN4 sudah mempunyai kemampuan untuk menggunakan kalimat-kalimat tersebut sesuai dengan
konteksnya. Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa AN4 sudah mampu berimprovisasi dengan kalimat-kalimat yang dihasilkannya. Misalnya, AN4
menggunakan kalimat pertanyaan dalam modus deklaratif dan kalimat pernyataan dalam modus imperatif. Lagipula, kalimat yang dihasilkannya beragam mulai dari
kalimat satu kata sampai kalimat multi kata.
4.1.2.2 AN5