2.2.6. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Munawir 2002 : 2, laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntasi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
2.2.6.1. Pihak-pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan
Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat perlu unutk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Kondisi
keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan, yang berbentuk neraca, laporan rugi-laba dan laporan-laporan keuangan lainnya. Pihak
yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah : para pemilik perusahaan, manager perusahaan, para kreditur,
bankers, para investor, pemerintah dan karyawan perusahaan tersebut Munawir, 2002 : 2.
2.2.6.2. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
Sebelum menganalisa dan menafsirkan suatu laporan keuangan, seorang penganilasa harus mempunyai pengertian yang mendalam tentang bentuk-bentuk
maupun prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah-masalah
yang timbul dalam penyusunan laporan tersebut. Menurut Munawir 2002 : 13 macam-macam laporan keuangan :
a. Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi tujuan neraca
adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan
ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet. Dengan demikian
neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu : 1.
Aktiva Pada dasarnya aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainya yang dapat diharapkan untuk
dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya paling lama satu tahun
atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang nomal. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur
kegunaan relatif permanent atau jangka panjang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis
dalam satu kali perputaran perusahaan.
2. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat
dibedakan kedalam hutang lancar hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hutang lancar atau hutang jangka
pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya akab dilakukan dalam jangka pendek satu
tahun sejak tanggal neraca dengan mengunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Hutang jangka panjang adalah
kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang lebih dari satu tahun neraca.
3. Modal
Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal modal
saham, surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang-hutangnya.
b. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan
pada periode tertentu. c.
Laporan Laba ditahan Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan
tersendiri dalam laporan-laporan rugi laba atau dicantumkan dalam laporan yang ditahan Retained Earning Statement atau dalam
laporan perubahan modal tergantung pada konsep yang dianut perusahaan.
2.2.7. Rasio Keuangan