keputusan oleh manajemen, serta dapat digunakan untuk
Pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah.
2.2.1.3. Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi selalu berkembang selama masa hidup dan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Artinya suatu perusahaan harus
mampu menyusun sistem informasi yang sesuai dengan standar yang berlaku saat ini, dan dari sistem informasi yang telah disusun tersebut
akan menghasilkan informasi yang tepat dan akurat yang digunakan oleh pemakai internal dan pemakai eksternal.
Menurut Wilkinson 1990:12 terdapat beberapa tahap proses penyusunan sistem informasi antara lain :
1. Perencanaan sistem, meletakkan dasar sistem informasi. Yang dalam
tahap ini disiapkan rencana sistem induk serta usulan atau proposal proyek sistem untuk menjalankan rencana tersebut.
2. Analisis sistem, mensurvei dan menganalisis sistem informasi. Tahap
ini akan menentukan informasi yang diperlukan para pengguna dari sistem informasi dan juga persyaratan teknis dari sistem itu sendiri.
3. Pengkajian dan pemilihan sistem, mencakup analisis manfaat biaya
yang terinci untuk rancangan sistem yang dipilih. Juga akan dievaluasi usulan dari pabrik pembuat alat pemroses agar bisa
memilih peralatan yang paling sesuai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Implementasi sistem, terdiri dari langkah-langkah seperti
perlengkapan rincian untuk rancangan yang telah disusun, pengangkatan dan pelatihan training karyawan, penginstalasian dan
penyajian peralatan serta penerapan awal dari sistem itu. 5.
Pengoperasian sistem, mencakup operasi rutin, pemeliharaan dan manajemen dari sistem yang telah disusun. Secara berkala atau
berkesinambungan akan dilakukan evaluasi terhadap prestasi sistem dan kendala keluaran.
2.2.1.4. Pemakai Sistem informasi Akuntansi
Informasi keuangan digunakan baik oleh para manajer, maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi keuangan untuk pihak luar
eksternal disajikan dala laporan keuangan pihak luar yang menggunakan laporan umum. Pihak-pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda-
beda. Informasi tersebut jarang dibuat khusus untuk pemakaian tertentu. Informasi yang disajikan disusun berdasarkan aturan dasar yang
dinamakan prinsip akuntansi yang lazim. Prinsip akuntansi tersebut dipakai untuk menyusun laporan akuntansi yang lazim. Prinsip akuntansi
tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan, laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh mengenai
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Menurut Simamora 2002:8-14 pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi terdiri atas beberapa kalangan. Para pemakai laporan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keuangan dapat dibagi dalam dua golongan yaitu, para pemakai internal dan para pemakai eksternal.
1. Pemakai Internal
Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk
menetapkan sasaran-sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut dan mengambil tindakan
korektif manakala dibutuhkan yang disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas operasi internal perusahaan.
2. Pemakai Eksternal
a. Pemilik Perusahaan, para pemakai owners telah menanamkan
dana mereka yang berharga ke dalam sebuah organisasi bisnis. Mereka membutuhkan informasi mengenai profitabilitas investasi.
Orang-orang ini menghendaki wawasan tentang pendapatan di masa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan
datang dan prospek arus kas. b.
Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian posisi finansial perusahaan, guna menunjukkan suatu indikasi
keselamatan pekerjaan mereka. Selain itu, kalangan karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan pensiun dan kesempatan kerja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai
kegiatan usaha. Untuk memutuskan permodalan suatu perusahaan, pemodal-pemodal potensial mengevaluasi besarnya pendapatan
yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka. d.
Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang-barang, jasa-jasa, dan sumber-sumber daya keuangan bagi perusahaan baik
dengan mengucurkan kredit usaha maupun memberikan pinjaman. Golongan kreditor para pemasok, bank, dan lembaga keuangan
lainnya. Kreditor berminat untuk mengetahui kewajiban- kewajibannya secara tepat waktu dan terjadwal.
e. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam
upayanya mengatur kegiatan-kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya. Pemerintah pusat maupun daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya
ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.
f. Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan,
rumah sakit, panti asuhan, memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan megelola aktivitas-aktivitasnya. Mereka perlu
menyusun anggaran, menggaji pegawai-pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
g. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi
keuangan yang dirangkum dalam laporan-laporan keuangan untuk mengevaluasi tindakan-tindakan perusahaan besar di Indonsia.
Masyarakat banyak memakai informasi finansial dalam menilai kebaradaan ekonomi perusahaan-perusahaan di tengah
masyarakat.
2.2.1.5. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi