BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengolahan citra digital merupakan pengolahan dan analisis yang banyak melibatkan presepsi visual. Citra digital dapat diperoleh secara otomatik dari sistem penagkapan
citra membentuk matrik yang elemen-elemenya menyatakan nilai intensitas cahaya atau tingkat keabuan suatu piksel Fadliansyah, 2007 . Pengolahan citra adalah salah
satu aplikasi yang dapat mengubah gambar menjadi suatu informasi Marvin Wijaya, 2007 .
Meskipun citra kaya informasi, namun seringkali citra yang dimiliki mengalami penurunan mutu degradasi. Seperti mengandung cacat atau derau noise, warnanya
terlalu kontras, kurang tajam, kabur bluring dan sebagainya. Agar citra yang megalami gangguan mulai diinterpensi baik manusia maupun mesin maka citra
tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang kualitasnya lebih baik. Operasi- operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila :
1. Perbaikan atau modifikasi citra perlu dilakukan untuk menigkatkan
kualitas penampakan atau menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra.
2. Elemen di dalam citra perlu dikelompokkan dan diukur.
3. Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
Pengolahan citra bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin dalam hal ini computer. Teknik-teknik
pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra yang lain. Jadi masukannya adalah citra dan keluaranya juga citra. Namun citra keluaran mempunyai kualitas lebih
baik dari pada masukan Rinaldi Munir, 2004.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Universitas Sumatera Utara
Citra adalah kumpulan gambar yang secara keseluruhan merekam suatu adegan melalui media indra visual. Citra dapat dideskripsikan sebagai data dalam dua dimensi
dalam bentuk matriks M x N. citra digital adalah citra dua dimensi yang dapat dipresentasikan dengan fungsi intensitas cahaya yang mana X dan Y menyatakan
koordinat spasial. Elemen terkecil dari citra digital disebut dengan image element yaitu piksel. Citra dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Citra continue, dihasilkan dari sistem optic yang menerima sinyal
analog. Contoh : mata manusia dan kamera analog. 2.
Citra diskritdigital, dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra continue contoh : kamera digital dan scanner.
Citra adalah fungsi dua dimensi dari intensitas cahaya, intensitas ini disebut juga dengan brightnes tingkat kecerahan. Fungsi citra f x.y ditentukan oleh dua
komponen yaitu iluminasi dan refleksi sehingga : f x,y = I x,y r x,y
Yang mana I x,y adalah iluminasi yang datang dari sumber cahaya dan r x,y adalah koefesien refeleksi atau transmisi objek.
Citra image merupakan salah satu komponen multimedia yang mempunyai peranan sangat penting sebagai suatu bentuk informasi visual. Citra mempunyai
karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Secara harafiah, citra image adalah gambar pada bidang dwimatra dua dimensi.
Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupkan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek
memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pemantulan cahaya ini ditangkap oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai
scanner, dan sebagainya, sehingga objek yang disebut citra tersebut terekam. Perkembangan dunia kesehatan yang semakin canggih dan menggunakan
berbagai peralatan canggih dan modern merupakan suatu pertanda bahwa dunia kesehatan selangkah lebih maju. Namun dibalik kemajuan yang pesat tersebut tidak
dapat dirasakan oleh banyak orang terutama golongan menengah ke bawah, khususnya dalam penanganan penyakit kanker organ reproduksi wanita. Kanker mulut
rahim serviks menjadi problem kesehatan di negara-negara berkembang. Di
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Universitas Sumatera Utara
Indonesia, sekarang penderita penyakit ini diperkirakan 90 - 100 di antara 100.000 penduduk. Melihat tingginya angka penderita, maka tidak mengherankan bila penyakit
ini merupakan momok yang menakutkan bagi perempuan. Hal itu juga karena serviks merupakan kanker terbanyak pada wanita dan menduduki urutan pertama dari sepuluh
jenis kanker di Indonesia. Di Indonesia, kanker leher rahim bahkan menduduki peringkat pertama. Kanker
serviks yang sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka waktu relatif cepat. Berdasarkan catatan Departemen Kesehatan, setiap jam ada
dua ibu meninggal karena melahirkan, sedangkan data Direktor Jendral pelayanan Medis DepKes RI pada tahun 1996 menunjukkan ada 4.283 kasus kanker rahim.
Penyakit ini menyerang tanpa pandang bulu dari semua golongan umur dan tingkat ekonomi.
Organ reproduksi wanita adalah alat reproduksi wanita yaitu rahim yang terdiri dari mulut, leher, badan rahim, indung telur dan saluran. Gejala umum yang
ditemukan adanya benjolan asing pada bagian tubuh yang terserang. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada leher rahim yang dimulai pada daerah peralihan epitel
lapisan rahim bagian dalam dan bagian luar. Penggantian epitel dibagian tersebut terjadi secara terus menerus yang disebut dengan proses metaplasia. Apabila proses
penggantian tersebut mengalami gangguan kematangan dan diferensiasinya, akan terjadi proses yang dikenal dengan diplasia mulai tingkat ringan sampai berat. Proses
diplasia yang semakin berat akan menimbulkan terjadinya kanker tahap dini yang semakin terbatas didalam epitel leher rahim dikenal dengan karsinoma in situ. Apabila
pada stadium ini tidak diketahui, sel-sel kanker akan menyebar secara infiltratif melalui pembuluh limpa dan pembuluh darah ke jaringan organ yang lebih jauh.
Penderita datang berobat biasanya setelah timbul gejala yaitu nyeri panggul, kurang darah, berat badan turun, panggul terasa berat, siklus menstruasi abnormal,
pendarahan vagina abnormal, nafsu makan berkurang, cepat lelah, nyeri punggung, gangguan kencing, gangguan buang air besar sehingga sudah terjadi penyebaran lebih
luas, hal ini terjadi oleh karena kanker leher rahim fase awal tidak menimbulkan rasa sakit yang mengkhawatirkan bagi penderita.
Salah satu operasi utama dalam pengolahan citra adalah deteksi tepi edge detection. Tepi adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang mendadak
besar dalam jarak yang singkat. Tepi digunakan untuk proses segmentasi dan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Universitas Sumatera Utara
indentifikasi objek di dalam citra. Operasi ini bertujuan untuk melacak titik – titik pada citra yang dianggap sebagai tepi dari suatu objek, yang membatasi suatu wilayah
objek satu dengan yang lainnya. Tujuan lain operasi pendeteksian tepi adalah untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau objek di dalam citra.
Idealnya proses deteksi tepi akan menggambarkan bentuk geometris dari suatu objek dan mengidentifikasi garis garis yang mendasari objek – objek tersebut. Output dari
operasi ini dimanfaatkan untuk pemrosesan visual pada level yang lebih tinggi seperti rekonstruksi tiga dimensi, pengenalan atau kompresi citra. Pada penulisan skripsi ini,
akan dibuat suatu aplikasi pengolahan citra untuk deteksi tepi kanker organ reproduksi wanita dengan menggunakan operator Sobel.
Format image yang dikehendaki adalah format bitmap BMP. Pemilihan format bitmap ini disebabkan karena telah banyak dipergunakan dan menjadi standard
beberapa aplikasi. Warna-warna image menggunakan warna-warna refrensi aplikasi yang telah dinyatakan sebelumnya. Warna-warna tersebut adalah warna RGB. Topik
pembahasan antara lain : pertama, merancang suatu filter image dengan menerapkan metode Sobel didalamnya, sehingga image yang dihasilkan akan terlihat mempunyai
tampilan yang berbeda dengan sebelumnya, kedua : melakukan pembahasan proses dan hasil dari penerapan kedua prosedur filter image tersebut. Penerapan metode pada
sebuah image tidak memperhitugkan property image tersebut, seperti : model warna image.
1.2 Identifikasi Masalah