PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRESCHOOL DI TK AL-FALAH BATU

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN
KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL
PADA ANAK PRESCHOOL DI TK AL-FALAH BATU

SKRIPSI

Oleh :
DONI WARIATMAN
NIM. 201010420311021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN
KELAHIRAN TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL
PADA ANAK PRESCHOOL DI TK AL-FALAH BATU

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
DONI WARIATMAN
NIM. 201010420311021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
2014

ii

iii

iv

LEMBAR
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama

: Doni Wariatman

NIM

: 201010420311021

Program Studi

: Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi

: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Urutan Kelahiran
Terhadap Initial School Refusal Pada Anak Preschool
Di TK Al-Falah Batu


Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, Maret 2014
Yang membuat pernyataan,

Doni Wariatman
NIM : 201010420311021

v

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Urutan Kelahiran
Terhadap Initial school refusal Pada Anak Preschool di TK-Al-Falah Batu”.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk penyusunan skripsi guna
memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan
dosen pembimbing I, atas arahan, bimbingan dan masukan yang sangat
membangun.
3. Ibu Nur Aini S. Kep., Ns.,M.Kep sebagai dosen pembimbing II, yang dengan
sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini.
4. Ustadzah Laila Anisa S.Pdi , selaku kepala sekolah TK Al-Falah Batu yang telah
memberikan izin untuk melakukan studi pendahuluan dan penalitian.
5. Orang tua dan siswa TK Al-Falah Batu yang telah bersedia menjadi responden

vi

dalam penelitian ini.
6. Yudi Irawan S.Kep yang bayak memberikan masukan dan membantu mencari
refrensi untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
8. Teristimewa untuk kedua orangtuaku yang senantiasa kuhormati dalam setiap
kehidupanku, yang selalu siap membantu dan memberikan doa, kasih sayang, dan
dukungan baik moril maupun materil yang tak terhingga kepada ku. semoga Allah
memberikan kalian kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
9. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK A angkatan 2010 yang turut serta
membantu dan memberikan dukungan.
10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat
membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan segera
direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya
bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang,

Maret 2014


Penulis

vii

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PARENTING PATTERN AND BIRTH
SEQUENCE TO THE INITIAL SCHOOL REFUSAL OF PRESCHOOL
CHILDREN IN AL-FALAH KINDERGARTEN BATU
Doni Wariatman1, NurulAini, S.Kep, Ns, M.Kep2
NurAini, S.Kep, Ns, M.Kep3
Background: Initial School Refusal is an emotional problem that occurs to the
children in their first time of going to school that interpreted with worried and
frightened feeling. Parenting pattern and birth sequence is two things that really
influence in this occurrence. If the problem like this ignored then it will disturb child
development and education. Therefore, this research aimed to analyze the influence
of parenting pattern and birth sequence to the Initial School Refusal.
Research Method: This research is descriptive observational research with case
control plan. This research conducted on January 2014 in Batu. Subject in this
research is all of student, 45 students of Al-Falah Kindergarten to be the samples of

this research and they were chosen by purposive sampling.. Data analysis conducted
by computerization system of SPSS 18 with multiple logistic regression analysis.
Result: Research result were analyzed by multiple logistic regression test, it can be
seen that parenting pattern (X1) has significant influence to the Initial School Refusal
with significance level 0.100. Besides that, birth sequence (X2) also influenced to the
Initial School Refusal with significance level for 0.43. Whereas, for each of
dominance, parenting pattern is more dominated by OR 2.85 compared by 2.79.
Conclusion: Statistical analysis result with multiple logistic regression can be
concluded that H0 rejected and H1 accepted. Therefore, it can be concluded that there
is an influence of parenting pattern and birth sequence to the Initial School refusal
for preschool children in Al-Falah Kindergarten Batu
Keywords: Parenting Pattern, Birth Sequence, Initial Refusal School
1.
2.
3.

Student of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah
Malang
Lecturer of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of
Muhammadiyah Malang

Lecturer of Study Program of Nursery Science, Faculty of Health Science, University of
Muhammadiyah Malang.

viii

ABSTRAK
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN URUTAN KELAHIRAN
TERHADAP INITIAL SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRESCHOOL
DI TK AL-FALAH BATU
Doni Wariatman1, Nurul Aini, S. Kep, Ns, M. Kep2
Nur Aini, S. Kep, Ns, M. Kep3
Latar Belakang: Initial School Refusal merupakan masalah emosi yang terjadi pada
anak ketika pertama kali masuk sekolah yang diinterpretasikan dengan rasa cemas dan
takut. Pola asuh orang tua dan urutan kelahiran adalah dua hal yang sangat
berpengaruh dalam kejadian ini. Masalah seperti ini jika dibiarkan akan mengganggu
perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh pola asuh orang tua dan urutan kelahiran terhadap Initial
School Refusal.
Metode Penelitian: Penelitian deskriptif observasioanl dengan rancangan case control.
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2014 di Batu. Subyek penelitian ini adalah

siswa TK Al-Falah Batu berjumlah 45 yang dipilih dengan teknik purposive sampling.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS 18 dengan
analisis regresi logistik ganda.
Hasil: Hasil penelitian menggunakan uji regresi logistik ganda dilihat bahwa pola
asuh orang tua (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap initial school refusal
dengan tingkat signifikansi 0,100, selain itu, urautan kelahiran (X2) juga berpengaruh
terhadap initial school refusal dengan tinggkat signifikansi 0,43. Sedangkan untuk
dominasi, pola asuh orang tua lebih mendominasi dengan OR 2,85 berbanding 2,79.
Kesimpulan: Hasil analisa statistik dengan regresi logistik ganda disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh pola asuh dan urutan kelahiran terhadap initial school refusal pada anak
preschool di TK Al-Falah Batu.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Urutan Kelahiran, Initial School Refusal.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

ix

DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
ABSTRACT ................................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang. ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................... 7
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................. 7
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 7
1.4 Manfaat .................................................................................................... 8
1.4.1 Bagi Perawat Komunitas ............................................................ 8

1.4.2 Bagi Sekolah ................................................................................. 8
1.4.3 Bagi Orng tua ............................................................................... 8
1.4.4 Bagi peneliti ................................................................................. 9
1.4.5 Bagi peneliti lain ......................................................................... 9
1.5 Keaslian Penelitian. ................................................................................ 9
1.6 Batasan Istilah Penelitian ..................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 12
2.1 Pola Asuh Orang Tua ............................................................................ 12
2.1.1 Definisi Pola Asuh Orang Tua .................................................. 12
2.1.2 Jenis Pola Asuh Orang Tua ....................................................... 13
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua ... 19
2.2 Urutan kelahiran .................................................................................... 21
2.2.1 Anak Sulung ................................................................................. 21
2.2.3 Anak Tengah ................................................................................ 22
2.2.4 Anak Bungsu ................................................................................ 22
2.2.5 Anak Tunggal ............................................................................... 23
2.2.6 Anak Kembar .............................................................................. 23
2.2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Akibat
Urutan kelahiran .......................................................................... 24
2.3 Initial School Refusal .................................................................................. 25
2.4.1 Pengertian Initial School Refusal ................................................... 25
2.4.3 Tanda-Tanda Anak Yang Mengalami Initial School Refusal ..... 28
2.4.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Initial School Refusal ....... 28
2.4.7 Penyebab Initial School Refusal ..................................................... 29

x

2.4.8 Cara Penanganan Initial School Refusal ....................................... 32
2.5 Anak Preschool dan Perkembangannya ................................................ 35
2.5.1 Pengertian Anak Preschool .......................................................... 35
2.5.2 Karakteristik Fisik Anak Preschool .............................................. 35
2.5.3 Perkembangan Emosional Anak Preschool ............................... 36
2.5.4 Teori Perkembangan Kepribadian Anak Preschool .................. 39
2.5.5 Teori Perkembangan Mental Anak Preschool ............................ 40
2.6 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Urutan Kelahiran Terhadap
Initial School Refusal .................................................................................. 43
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ...................... 46
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................................ 46
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 47
BAB IV METODELOGI PENELITIAN ................................................. 48
4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 48
4.2 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................... 49
4.3 Populai, Sampel, Dan Tehnik Sampling ............................................ 50
4.3.1 Populasi ......................................................................................... 50
4.3.2 Sampel ........................................................................................... 50
4.3.3 Teknik Sampling .......................................................................... 51
4.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 51
4.4.1 Variabel Independen ................................................................... 51
4.4.2 Variabel Dependen...................................................................... 51
4.5 Definisi Operasional .............................................................................. 52
4.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................. 52
4.7 Instrumen Penelitian.............................................................................. 54
4..8 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................... 54
4.9 Pengolahan Data ................................................................................... 57
4.10 Analisa Data ............................................................................................ 58
4.10 Etika Penelitian....................................................................................... 61
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ............................ 62
5.1 Analisa Deskriptif .................................................................................. 63
5.1.1 Karakteristik Responden .......................................................... 63
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.................... 64
3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat PendidikanOrang
Tua Responden................................................................... 64
4. Karakteristik Berdasarkan Usia Orang Tua .................... 65
5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua .......... 66
5.1.2 Gambaran Pola Asuh Orang Tua di TK Al-Falah Batu ..... 66
5.1.3 Gambaran Urutan Kelahiran di TK Al-Falah Batu ............. 67
5.1.4 Gambaran initial school refusal di TK Al-Falah Batu .............. 68
5.2 Analisis Multivariate .............................................................................. 68
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 71
6.1 Karakteristik Responden ..................................................................... 71
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 71
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................. 71

xi

3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat PendidikanOrang
Tua Responden ................................................................................ 72
4. Karakteristik Berdasarkan Usia Orang Tua ................................. 72
5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ........................ 73
6.2 Gambaran Pola Asuh Orang Tua di TK Al-Falah Batu .................. 74
6.3 Gambaran Urutan Kelahiran di TK Al-Falah Batu .......................... 78
6.4 Gambaran initial school refusal di TK Al-Falah Batu ........................... 79
6.5 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap initial school refusal .......... 83
6.6 Pengaruh Urutan Kelahiran terhadap initial school refusal .................. 86
6.7 Dominasi Faktor Dari Pola Asuh Orang Tua dan
Urutan Kelahiran terhadap initial school refusal ................................... 88
6.8 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 89
6.9 Implikasi Keperawatan ......................................................................... 90
BAB VII PENUTUP ................................................................................... 92
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 92
7.2 Saran ........................................................................................................ 93
7.2.1 Bagi Perawat Komunitas ........................................................... 93
7.2.2 Bagi Sekolah ................................................................................ 93
7.2.3 Bagi Orang Tua .......................................................................... 94
7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya............................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 96
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ 100

xii

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

5.1
5.2
5.3
5.2

Definisi Operasional Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan
Urutan Kelahiran Terhadap Initial School Refusal................................... 52
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Orang Tua ................... 65
Gambaran Pola Asuh Orang Tua di TK Al-Falah Batu ..................... 66
Gambaran Urutan Kelahiran di TK Al-Falah Batu............................. 67
Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda................................................... 69

xiii

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar

4.1
5.1
5.2
5.3

Gambar 5.4
Gambar 5.5

Kerangka Konseptual ......................................................................... 46
Skema pengaruh pola asuh orang tua dan urutan kelahiran
dan urutan kelahiran terhadap Initial School Refusal ......................... 48
Kerangka Kerja Penelitian.................................................................. 49
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................... 63
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 64
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Orang tua .............................................................................................. 64
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ....... 66
Gambaran Initial School Refusal di TK Al-Falah Batu ...................... 68

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Hal
Lembar Persetujuan Menjadi Reasponden ...................................... 100
Kuesioner Pola Asuh Orang tua ....................................................... 101
Kuesioner Initial School Refusal ........................................................... 103
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ...................................................... 105
Hasil Rekapitulasi dan Perhitungan Data Responden ................... 108
Hasil Analisis Data .............................................................................. 112
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ........... 108
Surat Telah Melakukan Penelitian..................................................... 109
Dokumentasi Penelitian ..................................................................... 110
Log Book Lembar Konsultasi ........................................................... 111
Curruculum Vittae ............................................................................... 113

xv

DAFTAR PUSTAKA
Adiyanti. (2006). Menyiapkan hari pertama sekolah. Yogyakarta : Kanisius
Aisyah, St. (2010). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Agresitivitas
Anak. Jurnal Mendek, 2 (1).
Akbar, Rani dan Hawadi. (2001). Psikologi perkembangan anak; mengenal sifat, bakat
dan kemampuan anak. Jakarta : Grasindo
Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Imliah. Jakarta : Salemba
Medika.
__________. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data.
__________. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.
Armaliani, R., Ritandito. (2008). School phobia on primary school pupils. Jurnal
universitas gunadarma.
Anxiety Disorder Associtoun Of America (ADAA) .anxiety Disorder In Children.
Berney, dkk. (1981). The British Journal of Psychiatry : sshool phobia : a therapeutic trial
with clomipramine and short-term outcome . 138 : 110-118.
Brown, dan Salemi. (2003). Amaerican journal of health Education; School Phobia
:Implications for School Health Educator.34 (4).199
Cerio, Jay. (1997), ProQuest education journals ; School phobia ; A Family Systems
Approach. 31 (3).180
Chistogiorgos, dkk. (2006). School Phobia and The Psycchological precesses that Affect
Quality Of Life. 675-682
Cichon dan Radisky. (2010). Journal of Molecular Cell Biology : Separatin Anxiety
:Detachment From The Extracellular Matrix Induces Metaboloc Changes that Can
Stimulate Tumoringenesis. (2). 113-115.
Dahlan, Sopiyudin. (2011). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta :
Salemba Medika
Dewanggi, M, dkk. (2012). Pengasuhan Orang Tua Dan Kemandirian Anak Usia 3-5
Tahun Berdasarkan Gender Di Kampung Adat Urug. Jurnal ilmu keluarga dan
konseling, 5 (1), 19-28.
Dufton, dkk. (2009). Journal Of Pediatric Psychologi : Anxiety and Somatic Complaints In Children
With Reccurent Abdominal Pain And Anxiety Disorders. 34 (2). 176-186

xvi

Dwikayani, Yozi. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang tua Terhadap Agresitifitas
Anak Di Taman Kanak-Kanak Kartika 1-61 Padang. Jurnal Pesona
PAUD, 1 (1).
Educatoanal Psychology service : information for Parents School phobia. Bath & north
East Somerset Council.
Edward, Drew, C. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur : Panduan Orang Tua Untuk
Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung : PT. Mizan Utama.
Fitri, N.M. (2012). Studi Deskriptif Efektifitas Pola Asuh Orangtua Terhadap
Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Di Taman Kanak-kanak Pembina
Paian.Jurnal Pesona PAUD, 1 (1).
Handayani, Y. (2006). Mengenal ketakutan dan ecemasan anak saat masuk sekolah.
Jakarta : Prestasi Pustakarya.
Hurlock, E.B.(1980). Pendekatan perkembangan suatu perndekatan sepanjang rentang
kehidupan. Jakarta : Erlangga.
___________.(1997).Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga
___________.(2002). Pendekatan perkembangan suatu perndekatan sepanjang rentang
kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Hastono. (2004), modul anlisis data. Fakultas kesehatan masyarakat : Universitas
Indonesia
Jannah, Husnatul. (2012). Bentuk Pola Asuh Orang tua Dalam Menanamkan
Perilaku Moral Pada Anak Usia di Kecamatan Ampek Angkek.Jurnal
Pesona PAUD, 1 (1).
Lidyasari, A. T. Pola Asuh Otoritatif sebagai sarana pembentukan karakter anak dalam
setting keluarga.
Mansur, Hernawati. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika.
Mano, dkk. (2012). Journal of Pediatric Psychology : The Psychometric Properties of the
Screen For Child Anxiety Related Emotional Disorders In Pediatric Chronic Pain.
37 (9), 999-1011
Manurung, Nazwa. (2012). School Refusal Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal
Psikologi Undip, 11 (1).
Musbikin, Imam. (2012). Mengatasi Anak Mogok Sekolah + Malas Belajar. Jogjakarta
: Laksana.
Natalia, Devi dan Astuti. (2008). Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Dengan
Kecemasan Bersekolah. Naskah Publikasi Universitas Islam Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
_____________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

xvii

Nurhayati, Intan. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kedisiplinan Anak
Usia Prasekolah (3-5 tahun) di PAUD Annida Kersan Pegadon Kendal. Skripsi.
(www.digilib.unimus.ac.id, diperoleh tanggal 8 Oktober 2013).

Nursalam. (2003).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
_________(2008). Konsep Dan Penelitian Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: salemba medika
Furqon, Hidayatullah. (2010). Pendidikan karakter : Membangun peradaban Bangsa.
Yuma Pustaka : Surakarta.
Ormrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan; Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang,
edisi 6. Jakarta : Erlangga
Ramdaniati, Sri. (2011). Anlisis Faktor Determinan Kejadian Takut Pada Anak Prasekolah Dan
Sekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruang Rawat Anak RSU BLUD Dr. Slamet
Garut. Jakarta : Tesis Universitas Indonesia.
Respati, Winarti Siswi, dkk. (2006). Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Psi/article/download/48/47
akses tanggal 8 Oktober 2013].

[di

Rohmaningsih, Y.E. (2007). Hubungan Ibu Bekerja Terhadap Pola Asuhnya Dengan
Tingakt Kemandirian Anak SD Kelas 1-3 di Kelurahan Petarukan Pemalang.
Skripsi.(www.digilib.unimus.ac.id, diperoleh tanggal 8 Oktober 2013).
Sakinah. (2009). Peran pola asuh orang tua dalam mengahadapi fobia sekolah pada anak pendidikan
pra formal di TK anak saleh Malang. Karya tulis ilmiah : STIKES Widyagama
Husada

Santrock, J.W. (2007). Perkembangan anak, edisi 11. Jakarta : Erlangga
___________. (2007). Remaja, edisi 11. Jakarta : Erlangga
___________. (2009). Psikologi pendidikan, edisi 3. Jakarta : Salemba Humanika
___________. (2011). Masa perkembangan anak : children, edisi 11. Jakarta : Salemba
Humanika.
Sari, M.A. (2011). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Fobia Sekolah Pada Anak
Prasekolah Usia 3-6 Tanun Di PAUD Fatahillah Pangkalan Jati Tahun 2011. Jakarta
: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Suharsono, J.T., dkk. (2009) Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan
Sosialisasi Pada Anak Prasekolah Di TK Pertiwi Purwokerto Utara. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Of Nursing), 4 (1).
Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawata anak. Jakarta : EGC

xviii

Talor, dkk. (2008) Center For Mental Health In School. Anxiety, Fears, phobias and Related
problems : Intervention And Resources For School Aged Youth. Los Angeles, CA :
Author.
Tjahja,

Eather.
membantu
anak
sekolah,
(http://www.telaga.org/audio/membantu_anak_yang_takut_sekolah, diperoleh
tanggal 8 Oktober 2013).

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta : Sniar Grafika.
Pairsh, Annette. Birth order : how it affects your life. Purdue university
Patmonodewo, Soemiarti. (2008).pendidikan anak prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Pedak, Mustamir dan Sudrajad. (2009). Saatnya Bersekolah!. Jogjakarta : Buku Biru.
Yoneyama, Shoko. (2000). British Journal Of Sociology Of Education ; Student Discourse
On Tokokyohi (school phobia/refusal) in japan ;Burnout or Empoweerment ?, 21
(1).77.
Pertiwi,

Mutiara dan Juneman. (2012). Pola Asuh Orangtua Dalam
Mengembangkan Remaja Menjadi Pelaku dan/Atau Korban Pembulian
Di Sekolah, Sosiokonsepsia; jurnal penelitian dan pengembangan kesejahteraan
sosial, 17 (2).

Prasetyaningrum, Juliani. (2012). Pola Asuh Dan Karakter Anak Dalam Perspektif
Islam. Jurnal, 47-51.
Pratisti, W.D. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks.
Priyono, Irwan. (2010). Anakku penyejuk hatiku. Jakarta : Pustaka Tarbiatuna
Wimmer, Mary. School Refusal : Information For Educators. National Association Of
School Psychologist.
Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, volume 1. Jakarta : EGC.
Wulaningrung, D.R., & Irdawati. (2011). Hubungan Antara Urutan Kelahiran
dalam Keluarga dengan Kecerdasan Emosional pada Remaja di SMA
Muhammadiyah I Klaten. Jurnal kesehatan, 11 (2), 184-194

xix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Anak-anak merupakan pribadi yang menakjubkan yang ingin mencapai banyak
hal sekaligus. Perkembangan psikologi, sosial dan kognitif anak bergantung pada
interaksi anak dan kemampuan untuk menguasai keterampilan motorik dan
bahasanya (Prayitno, 2010). Untuk membantu perkembangan itu orangtua akan
memasukkan anak mereka ke sekolah sejak usia dini karena sekolah adalah sarana
pendidikan yang bertujuan untuk menyempurnakan jasmani dan rohani anak
(Sukadji, 2000 dalam Manurung 2012). Hal ini dipertegas oleh Suyanto (2005) dalam
jurnal Pesona PAUD, pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan
seluruh potensi anak (the whole child) agar kelak anak dapat berfungsi sebagai manusia
yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan, pasal 1 ayat 14 yang menyebutkan bahwa, pendidikan anak usia
dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan, perkembangan fisik dan psikis anak agar anak memilki
kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut.
Sekolah taman kanak-kanak (TK) merupakan jenjang pendidikan sebelum
sekolah dasar (pendidikan preschool) yang akan ditempuh anak-anak. sekolah akan
membantu anak berkembanag karena di sekolah anak akan melakukan kontak sosial

1

2

melalui permainan dan pergaulan dengan anak yang lain, anak juga akan
diperkenalkan pada tatanan yang berlaku di lingkungan (Manurung 2012). Bergaul
dan bermain akan mebuat sekolah menyenangkan bagi anak, di sekolah mereka akan
menemukan hal-hal baru, teman baru, dan ilmu-ilmu yang baru. Tidak hanya itu,
desain pendidikan pada usia dini yang menekankan pada kegitan bermain akan
membuat anak bahagia. Teman bermain dan desain permainan yang sudah
disesuikan untuk mereka yang tidak didapatkan di rumah akan membuat anak
merasa lebih senang berada di sekolah dibandingkan di rumah. Guru di sekolah yang
selalu mengikuti keinginan anak juga akan membuat anak merasa lebih senang
berada di sekolah, bahkan anak juga akan lebih patuh kepada guru dari pada orang
tua. Kondisi seperti ini membuat anak merasa sekolah adalah surga mereka dan
menganggap rumah anak neraka karena tidak ada teman bermain.
Masa-masa sekolah yang sangat menyenangkan, kenyataanya tidak semua anak
merasakannya. Banyak anak yang justru merasakan sebaliknya, merasa sekolah
adalah hal yang menakutkan. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, Salah
satunya adalah pola asuh orang tua dan urutan kelahiran anak. Pola asuh yang tidak
tepat akan menyebabkan anak takut berinteraksi dengan orang lain dan tidak berani
memasuki lingkungan yang baru. Sedangakan urutan kelahiran anak mempengaruhi
dalam pola asuh orang tua sehingga mempengaruhi juga dalam keengganan
bersekolah pada anak.
Menurut Adiyanti (2006) keengganan atau ketakutan pada anak untuk
bersekolah sebenarnya merupakan hal yang biasa terjadi. Rasa takut anak pada
umumnya sebagai respon untuk melindungi diri terhadap sesuatu hal. Hal ini

3

dipertegas oleh Musbikin (2012) bahwa ketakutan pada awal masuk sekolah
merupakan hal yang wajar sesuai perkembangan emosi anak, ketakutan ini disebut
dengan Initial School Refusal, yaitu tahap awal dari school phobia yang fisiologis dan jika
dibiarkan terus menerus akan berkembang menjadi patologis dan berlanjut ke tahaptahap yang lebih berat.
Initial School Refusal yang dibiarkan terus menerus akan menyebabkan anak tidak
masuk sekolah dalam waktu yang lama sehingga mengganggu proses pendidikan dan
tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak yang seharusnya bisa dirangsang
melalui interaksi, permainan dan pembaelajaran sekolah menjadi tidak tercapai
sehingga perkembangan psikologi, sosial dan kognitif tidak maksimal. Selain itu,
Initial School Refusal yang terus menerus juga akan berdampak terhadap
perkembangan kepribadian anak, dimana anak kurang bergaul dengan temannya
sehingga menciptakan pribadi yang introveret (Musbikin, 2012)
Menurut Brown dalam American Jurnal Of Health Education (2003), Inisial School
Refusal bukan merupakan jenis fobia spesifik seperti fobia terhadap ular, ketinggian
dan lain-lain, melainkan sebuah keadaan untuk menjelaskan kondisi anak yang
menolak sekolah, cemas sekolah, takut sekolah dan enggan sekolah terutama di
masa-masa awal masuk sekolah.
Takut masuk sekolah adalah hal yang wajar pada masa-masa awal masuk
sekolah pada anak preschool (usia 3-6 tahun), terutama hari pertama masuk sekolah.
Hal ini dipertegas oleh Manurung (2012), peristiwa masuk sekolah pertama kali
merupakan langkah maju dalam kehidupan anak. tetapi peristiwa ini dapat menjadi
suatu peristiwa yang menegangkan, menakjubkan, menakutkan, menyenangkan atau

4

menimbulkan rasa asing bagi anak. Hasil penelitian Rini (2006 dalam Armaliani
2008) di tiga sekolah dasar yang berada di Surakarta, anak-anak yang ingin memasuki
usia sekolah lebih banyak mengalami Initial School Refusal (sikap penolakan sekolah
yang berlangsung selama minimal 1 minggu) yang berkisar sekitar 65 %. (anak
perempuan 40% dan anak laki-laki 25%).
Anak yang takut sekolah akan mencari beribu alasan agar tidak masuk sekolah,
baik itu keluhan fisik atau yang lainnya. Menurut Esther Tjahja anak yang takut
sekolah menampakkan gejala bermacam-macam, diantarnya sakit perut, mual, rasa
pengen ke belakang, menangis, tidak mau pisah dengan orang tuanya, ngompol dll.
Gejala-gejala seperti ini bisa benar-benar dialami atau bisa alasan anak untuk
membohongi orang tua agar tidak masuk sekolah (Tjahja, membantu anak sekolah, ¶
2, http://www.telaga.org, diperoleh tanggal 8 Oktober 2013). Jumlah total siswa di
TK Al-Falah batu adalah 125 siswa, dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan
pada bulan Januari 2013 didapatkan hasil sekitar 15 siswa mengalami initial school
refusal. Beberapa orang tua harus menunggui anaknya di sekolah karena anak-anak
mereka meminta untuk ditunggui dan akan menangis jika di tinggalkan.Pernyataan
orang tua, dipertegas oleh kepala sekolah bahwa dua minggu awal bayak anak yang
tidak mau masuk kelas jika tidak ditemani oleh ibunya, oleh karena itu sekolah
memberikan kebijakan untuk memperbolahkan orang tua menunggui anak mereka
di kelas atau di luar kelas.
Menurut Handayani (2006) ada beberapa penyebab yang membuat anak
seringkali menjadi Initial School Refusal, antara lain separation anxiety (kecemasan
untuk berpisah), problem dalam keluarga. Menurut Esther Tjahja Bagi anak-anak

5

yang pertama kali sekolah misal masuk play group atau TK rasanya memang
pengalaman berpisah cukup lama dengan orangtua, ini menjadi hal yang tidak enak
buat anak-anak. Kejadian seperti ini akan terjadi pada anak yang diasuh dengan pola
dimanjakan.
Pendapat Aqsyaludin dalam Armaliani 2008, faktor dari penolakan bersekolah
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor dari dalam diri anak, faktor yang berasal
dari orang tua terutama berkaitan dengan interaksi anak-orang tua, dan faktor
lingkungan sekolah. Sedangakan Hurlock (1996) menggolangkan faktor Initial School
Refusal menjadi faktor internal, salah satunya adalah urutan kelahiran dan faktor
eksternal, dimana pola asuk orang tua masuk di dalamnya.
Kedua orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak dalam
mengahadapi kesiapan sekolah karena hampir sepanjang hari anak bersama kedua
orang tua. Menurut Barnard & Solchany, Brooks & Bornstein (1996;2002, dalam
Santrock 2007) kenyataan yang berlaku saat ini mengenai peran ibu adalah meskipun
tanggung jawab ayah dalam pengasuhan anak bertambah, tanggung jawab utama
terhadap anak-anak masih di bebankan pada ibu. Studi mengungkapkan bahwa ayah
meluangkan sepertiga hingga seperempat dari waktu yang diluangakan ibu , untuk
dihabisakan bersama anak-anak dan remaja (Biller, 1993; Pleck, 1997; Yeung dkk,
1999, dalam Santrock 2007).
Orang tua memiliki variasi dalam dimensi penerimaan, responsivitas, tuntutan
dan pengendalian anak. Sehingga menghasilkan empat pola pengasuhan orang tua
yaitu otoritarian, otoritatif, mengabaikan dan memanjakan yang dapat dideskripsikan
menurut dimensi-dimensi di atas (Maccoby & Martin;1993 dalam Santrock 2007).

6

Kehangatan dan keterlibatan yang diberikan orang tua yang otoritatif membuat anak
lebih menerima pendidikan orang tua (Sim, 2000 dalam Santrock 2007)
Urutan kelahiran akan mempengaruhi dalam pola asuh orang tua karena akan
mempengaruhi dimensi penerimaan, responsivitas, tuntutan dan pengendalian pada
anak. sebagai contoh, menurut Furman & Lantheir (2000, dalam Santrock 2007)
tuntutan dan harpan yang tinggi dari orang tua terhadap anak pertama dapat
mengakibatkan anak pertam menonjol di bidang akademis dan usaha professional
dibandingkan saudara-saudaranya.
Masalah perkembangan emosi pada anak sering diabaikan oleh perawat dan
lebih berorientasi kepada perkembangan fisik, sehingga tidak banyak perawat yang
mengerti tentang initial School Refusal. Initial School Refusal tidak bisa hanya diserahkan
menjadi urusan orang tua dan guru karena tidak banyak dari meraka yang
memahami masalah tersebut. Perawat juga mempunyai tanggung jawab dalam
mengatasi masalah ini karena ilmu keparewatan yang bersifat holistik yaitu tidak
hanya mencakup kesehatan fisik melainkan masalah kesehatan mental dan emosi
pula. Perawat dengan ilmu yang dimilki bisa memberikan edukasi kepada orang tua
atau guru bahkan perawat bisa terjun langsung yaitu melalui perawat komunitas
sekolah yang bernaung di UKS sekolah.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahuai pola asuh orang tua mempengaruhi
terjadinya takut atau enggan sekolah (Initial School Refusal) pada anak. hal tersebut
perlu mendapat perhatian dari perawat komunitas sekolah. Perawatat perlu tahu pola
asuh yang bagaimana yang berisiko menyebabkan anak enggan sekolah dan tahu
pola asuh yang seperti apa yang cocok diterapkan sesuai urutan kelahiran. Selain itu,

7

perawat juga harus tahu pola asuh apa dan urutan anak yang ke berapa yang lebih
sering mengalami takut sekolah (Initial School Refusal) serta bagaimana cara
menanganinya, sehingga bisa memberikan edukasi kepada orang tua dan guru agar
tumbuh kembang anak tidak terganggu. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dan urutan kelahiran terhadap Initial
School Refusal pada anak preschool.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh pola asuh orang tua dan urutan
kelahiran terhadap Initial School Refusal pada anak preschool di TK Al-Falah Batu ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pola asuh orang tua dan urutan kelahiran dengan Initial School Refusal pada
anak preschool di TK Al-Falah Batu.

1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden (Orang tua dan Anak) di TK AlFalah Batu
2. Mengidentifikasi pola asuh orang tua pada anak yang mengalami Initial
School Refusal dan tidak Initial School Refusal.
3. Mengidentifikasi urutan kelahiran pada anak yang mengalami Initial School
Refusal dan tidak Initial School Refusal.

8

4. Megidentifikasi kejadian Initial School Refusal pada anak di TK Al-Falah
Batu
5. Mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kejadian Initial School
Refusal di TK Al-Falah Batu
6. Mengetahui pengaruh urutan kelahiran terhadap Initial School Refusal di
TK Al-Falah Batu
7. Mengetahui variabel yang lebih berpengaruh terhadap Initial School Refusal
di TK Al-Falah Batu
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Bagi Perawat Komunitas Sekolah
Dapat menambah wawasan tentang Initial School Refusal, sehingga dapat
menjadi acuan dalam menangani masalah tersebut dan menjadi acuan dalam
memberikan edukasi kepada orang tua dan guru.

1.4.2

Bagi Sekolah
Dapat menjadi landasan dalam menentukan metode penanganan,
pembelajaran, dan bermain pada anak yang mengalami Initial School Refusal
usia preschool.

1.4.3

Bagi orang tua
Menambah pengetahuan tentang pola asuh dan urutan kelahiran yang
dapat menyebabkan Initial School Refusal pada anak, sehingga dapat memilih
pola asuh yang sesuai dengan urutan kelahiran dan pola asuh yang bisa
menekan terjadinya Initial School Refusal pada anak.

9

1.4.4

Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang hubungan antara pola
asuh orang tua dan urutan kelahiran dengan terjadinya Initial School Refusal
pada anak.

1.4.5

Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan acuan serta informasi dan literatur bagi peneliti
berikutnya dalam melakukan penelitian yang lebih bermutu dan menyeluruh.

1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu :
1) Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Fobia sekolah pada Anak Prasekolah
Usia 3-6 Tahun di PAUD Fatahillah Pangkalan Jati Tahun 2011, oleh Moetia
Anra Sari. Penelitian dilakukan dengan metode cross sectional kepada 40
responden. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pola asuh orang tua
berpengaruh terhadap keajidan phobia school. Yang membedakan penelitian
tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penelti adalah penambahan
satu vaiabel bebas yaitu urutan kelahiran kemudian membandingkan variabel
mana yang lebih berpengaruh terhadap Initial School Refusal.
2) Fobia sekolah pada anak sekolah dasar oleh Retno Armaliani. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus bersifat intrinsic, yaitu kasus
yang diambil merupakan kasus yang menarik untuk diteliti. Sesuai permasalahan
yang di hadapi dan bagaimana upaya pemecahan yang harus dilakukan serta
adanya tujuan penelitian, karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah anak SD

10

yang mengalami fobia sekolah dikarenakan adanya pengalaman traumatis di
sekolahnya. Dalam penelitian ini, digunakan pedoman wawancara dengan
terstandar yang terbuka, yaitu pedoman wawancara yang digunakan untuk
mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek apa saja yang harus dibahas atau
ditanyakan, sekaligus menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek relevan
tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Selain itu, peneliti juga menggunakan
pertanyaan tentang pandangan, sikap keyakinan subjek atau tentang keterangan
lainnya yang dapat diajukan secara bebas kepada subjek. Subjek diberikan
kebebesan menguraikan jawabannya serta mengungkapkan pandangannya sesuka
hati. Observasi yang dilakukan terhadap subjek adalah observasi langsung. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa subjek mengalami fobia sekolah dikarenakan
adanya pengalaman negatif yang dialami oleh subjek saat berada di sekolah.
Selain itu, ayah subjek juga menerapkan pola asuh otoriter yang menyebaban
anak takut untuk sekolah.
3) Peran Orang Tua dalam Menghadapi Fobia Sekolah Pada Anak Pendidikan Pra
Formal di TK Anak Saleh Malang, oleh Sakinah. Dari hasil penelitian ini
menunjukkan orang tua tidak berperan aktif karena pengetahuan orang tua
rendah terhadap school phobia. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan urutan
kelahiran pertama atau anak sulung memiliki persetase tertinggi yang mengalami
school phobia. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitan yang akan dilakukan
peneliti adalah membandingkan urutan kelahiran dengan pola asuh orang tua
terhadap kejadian Initial School Refusal.

11

1.6 Batasan Istilah Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang digunakan diantaranya :
1. Initial School Refusal adalah rasa takut atau keengganan anak untuk bersekolah
di tandai dengan rewel, menangis, minta di temani ibu di sekolah, dll
2. Anak usia Preschool adalah sebuah ungkapan untuk anak usia 3-6 tahun atau
usia sebelum masuk sekolah dasar.