Skema Jejaring Informan Pokok Dan Informan Tambahan Skema Jejaring Informan Tambahan dan Informasi Uji Keabsahan Data

34

3.3 Skema Jejaring Informan Pokok Dan Informan Tambahan

Peneliti Bapak Sanima Informasi:  Blendung  Sejarah ngalas  Pembukaan lahan  Permodalan  Aktivitas keseharian ngalas  Aktivitas bertani di alas brambang  Perjalanan pulang Bapak Kosen Informasi:  Perjalanan ngalas  Aktivitas keseharian ngalas  Aktivitas bertani di alas Informasi:  Aktivitas keseharian ngalas  Berburu menangkap burung hutan  Perbekalan  Aktivitas bertani di alas brambang  Permodalan Ibu Suheini 35 Ibu Por Informasi:  Keterbatasan pekerjaan  Pendapatan yang minim  Permodalan  Aktivitas keseharian ngalas Bapak Rahmadi Informasi:  Pembukaan lahan  Tahap-tahap persiapan ngalas  Ketersediaan sayuran di alas brambang  Perbekalan  Aktivitas malam hari  Perbekalan  Permodalan Informasi:  Penggunaan tenaga kerja  Sistem tadah hujan  Permodalan  Keikutsertaan kebiasaan masyarakat di Desa Brambang Darussalam Bapak Hamidah 36

3.4 Skema Jejaring Informan Tambahan dan Informasi

3.4 Uji Keabsahan Data

Penelitian kualitatif harus mengungkapkan kebenaran yang obyektif. Karena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui keabsahan data kredibilitas kepercayaan penelitian kualitatif dapat tercapai. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2007:330. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi dengan sumber. Menurut Patton dalam Moleong 2007:330 triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Pada saat penelitian berlangsung peneliti mencatat hasil penelitian yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara, kemudian peneliti membuat transkip wawancara agar peneliti lebih mudah untuk memilah dan memilih hasil wawancara tersebut, dengan begitu peneliti menetapkan sub-sub yang akan dituliskan dalam pembahasan. Peneliti juga harus membaca ulang hasil penelitian tersebut agar menemukan benang merah dari hasil penelitian tersebut. Jika peneliti memerlukan Bapak Si Informasi:  Blendung  Sejarah gundulnya lahan alas brambang Peneliti 37 data atau masih kekurangan data maka peneliti dapat kembali melakukan penelitian jika merasa kurang lengkap dengan penelitian yang sudah dilakukannya. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik triangulasi data yaitu mengkros- cek data hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang saling berkaitan. Seperti alur atau skema dibawah ini: Triangulasi Keabsahan Data Wawancara Observasi Dokumentasi

3.5 Teknik Analisis Data