b. Undepreciated
Plant Assets, aktiva yang tidak disusutkan seperti tanah yang bukan
lokasi tambang.
3. Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap
Banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap. Cara perolehan aktiva tetap akan mempengaruhi akuntansi dari
aktiva tetap khususnya mengenai masalah harga perolehannya yang merupakan dasar pencatatan suatu aktiva tetap, harga perolehan tersebut
meliputi seluruh biaya-biaya dalam rangka perolehan aktiva tetap sampai aktiva tetap tersebut siap digunakan. Menurut Smith dan skousen
2003:443 “ Biaya atau harga perolehan aktiva tetap tidak hanya meliputi harga pembelian atau nilainya setaranya tetapi juga pengeluaran lain yang
diperlukan untuk memperoleh serta menyiapkan agar dapat digunakan sesuai dengan tujuan”.
Aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat diperoleh dengan berbagai cara antara lain: membeli dengan tunai, membeli dengan
angsuran, pertukaran, sewa guna usaha leasing, penerbitam surat-surat berharga, di bangun sendiri, dan pemberian atau hibah.
a. Membeli dengan tunai
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara membeli tunai dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan yang mencakup semua
pengeluaran utnuk pembelian dan penyiapan hingga dapat dipakai
Universitas Sumatera Utara
sebagaimana dimaksudkan. Apabila ada potongan harga, maka langsung dipotong harga faktur.
Contoh : Pada tanggal 21 Januari 2010, dibeli mesin dengan tunai seharga
Rp.5.000.000,- ditambah biaya pengangkutan Rp.500.000,- dan biaya pemasangan Rp.100.000,- dari transaksi diatas akan dijurnal
sebagai berikut : Tabel 2.1 Jurnal Pembelian Tunai
Tanggal Uraian
Ref. Debit
Kredit
21Jan2010 Mesin
Kas Rp. 5.600.000
Rp. 5.600.000
b. Membeli dengan angsuran
Perolehan aktiva tetap dengan angsuran pembayarannya dilakukan dikemudian hari secara angsuran disertai bunga angsuran.
Contoh: Pada tanggal 1 Februari 2009, dibeli Mesin dengan harga
Rp.25.000.000,- pembayaran pertama Rp. 10.000.000,- dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 Desember selama 3 tahun sebesar
Rp.5.000.000,- dengan bunga 12 pertahun, maka akan dijurnal sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Jurnal Pembelian Angsuran
Tgl. Uraian
Ref. Debit
Kredit
1Feb 2009
31Des 2009
31Des 2010
31Des 2011
Mesin Hutang Usaha
Kas Hutang Usaha
Beban Bunga Kas
Hutang usaha Beban Bunga
Kas Hutang Usaha
Beban Bunga Kas
Rp. 25.000.000 Rp. 5.000.000
Rp. 1. 800.000 Rp. 5.000.000
Rp. 1.200.000 Rp. 5000.000
Rp. 600.000 Rp. 15.000.000
Rp. 10.000.000 Rp.6.800.000
Rp. 6.200.000 Rp. 5.600.000
Jurnalnya akan dibuat setiap akhir tahun sampai masa angsuran aktiva yang dibeli lunas dibayar.
c. Pertukaran
Pertukaran adalah perolehan aktiva tetap dengan menyerahkan aktiva tetap yang dimiliki untuk dipertukarkan dengan aktiva tetap
yang baru baru disini bukan berarti senantiasa belum pernah dipakai. Aktiva tetap yang ditukarkan dapat sejenis dan tidak
sejenis. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertukaran aktiva tetap
antara lain: •
Harga perolehan aktiva yang dilepas;
Universitas Sumatera Utara
• Harga aktiva yang diperoleh
• Nilai buku aktiva tetap yang dilepas;
• Akumulasi penyusutan aktiva yang dilepas;
• Harga pasar yang wajar;
• Jumlah uang tunai yang diberikan atau diterima jika dengan
tukar tambah. Contoh : Gedung diperoleh dengan harga Rp. 500.000 dan
mesin dilepas dengan harga faktur Rp. 400.000 mesin telah disusutkan 10.
Jurnal : Gedung Rp. 500.000
Ap mesin Rp. 40.000
Mesin Rp. 400.000
Laba atas pertukaran Rp. 140.000 selisih dihitung sebagai rugilaba.
Dalam hal pertukaran aktiva ini Ikatan Akuntan Indonesia 2004:16.6 memberikan batasan-batasan pertukaran yaitu
sebagai berikut : Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau
pertukaran sebagian untuk suatu aktiva tetap yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya pos semacam ini diukur pada nilai wajar
yang dilepaskan atau diperoleh, yang mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer.
Berdasarkan ketentuan diatas, maka perolehan aktiva tetap dalam pertukaran pencatatannya dilakukan sebesar nilai wajar akitva
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh atau diserahkan. Dalam hal ini, jika terdapat laba pertukaran, laba tersebut baru diakui apabila aktiva tetap tersebut
dijual, sebaliknya jika terdapat kerugian atas pertukaran aktiva tetap, maka kerugian tersebut diakui sebagai kerugian.
d. Sewa guna usaha leasing