Sintaks model pembelajaran PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELAL

50 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ISSN 2502-8723 digunakan, yaitu cari, orientasi, cek, otentik, dan kesimpulan. Model ini dirancang untuk mahasiswa agar mereka melakukan interaksi edukatif antara mahasiswa dengan dosen maupun antarmahasiswa. Model ―COCOK‖ ini didasarkan pada interaksi edukatif yang berpangkal pada konsep komunikasi yang memberitahukan tentang pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau sikap. Pengembangan model ―COCOK‖ diharapkan mampu memberikan inovasi dalam pembelajaran di dalam kelas dan dapat diterapkan pada mahasiswa untuk menciptakan suatu rangkaian perubahan dalam pertumbuhan watak, pertumbuhan intelek, dan pertumbuhan sosial. Semua itu tercakup dalam suatu proses teknis selama pembelajaran berlangsung. Berikut ini adalah kerangka dari setiap sintaks pada model pembelajaran yang dikembangkan dan terdiri atas lima sintaks yang diuraikan sebagai berikut.

a. Cari

Dalam sintaks ini yang dimaksud dengan cari adalah mahasiswa diminta untuk mengumpulkan data atau segala informasi yang dibutuhkan sebagai perolehan pengetahuan. Pada tahap ini, dosen memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menggali informasi yang mereka butuhkan untuk mendukung tugas-tugas mereka. Dalam proses ini tentunya ada kesinambungan antarpertemuan tatap muka dalam pembelajaran sebelumnya dengan yang akan dilakukan karena proses sintaks ini harus mahasiswa lakukan sebelum masuk pada pertemuan selanjutnya sehingga pada pertemuan selanjutnya dosen menerima segala datainformasi yang telah disiapkan oleh mahasiswa untuk menjawab tugas- tugas mereka pada sintaks berikutnya.

b. Orientasi

Sintaks ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil yang telah ditemukan oleh mahasiswa sebagai bahan peninjauan dalam menentukan sikap atau pandangan yang mendasari pikiran atau pengetahuan terkait dengan materi yang dipelajari. Pada tahap ini, dosen memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berani menyampaikan hasil temuannya berdasarkan data yang diperoleh untuk bahan diskusi sehingga mahasiswa memiliki peluang untuk menjadi para ilmuwan yang mampu berpikir secara mendalam berdasarkan hasil temuan yang akan ditindaklanjuti pada sintaks selanjutnya.

c. Cek

Sintaks ini bertujuan untuk mencocokkan kembali benar tidaknya informasi yang diperoleh oleh mahasiswa. Pada proses ini terjadilah proses interaksi edukatif antara mahasiswa dengan dosen 51 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ISSN 2502-8723 sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara optimal. Pada sintaks ini, mahasiswa dapat mengetahui suatu konsep yang sebelumnya tidak pernahbelum mereka ketahui melalui diskusi yang dilakukan, kemudian mereka dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapatbelum pernah mereka lakukan tingkah laku maupun keterampilan yang perlu dikembangkan supaya mahasiswa mampu mengkombinasikan pengetahuan- pengetahuan yang mereka peroleh ke dalam suatu pengertian baru keterampilan, pengetahuankonsep, maupun sikaptingkah laku agar dipahamiditerapkan sebagai proses belajar.

d. Otentik

Dalam sintaks ini, mahasiswa diminta untuk memberikan penilaian yang bersifat faktual sehingga dapat dipercaya. Pada tahap ini, dosen memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk saling memberikan respontanggapan apabila ditemukan konsep yang salah sehingga mahasiswa mampu memecahkan masalah berdasarkan referensi yang dapat dipercaya kebenarannya tentunya hal ini tidak bisa terlepas dari proses penemuan menuju penilaian otentik. Dalam memberikan penilaian ini tentunya disiapkan rubrik penilaian sesuai dengan materi yang terkait sehingga mahasiswa tetap memiliki acuanpedoman dalam memberikan penilaian. Hal ini melatih mahasiswa tidak hanya mampu berkomentar namun mahasiswa harus mampu memberikan penilaian secara otentik.

e. Kesimpulan

Sintaks ini merupakan kegiatan akhir bagi mahasiswa untuk mengambil keputusan berdasarkan pada uraian sebelumnya yang telah mereka lakukan atau alami melalui proses berpikir induktif maupun deduktif. Pada tahap ini, dosen mengajak mahasiswa untuk membuat kesimpulan dari pengalaman belajar mereka yang dimulai dari tahap cari, orientasi, cek, dan otentik yang telah dilakukan secara klasikal maupun individual.

2. Tujuan model pembelajaran

Pengembangan model pembelajaran ―COCOK‖ diharapkan memberikan inovasi dalam pembelajaran di dalam kelas sehingga dosen dapat menerapkan pada mahasiswa untuk menciptakan suatu rangkaian perubahan dalam pertumbuhan watak, pertumbuhan intelek, dan pertumbuhan sosial mereka. Di sisi lain, pengembangan model ini bertujuan untuk efektivitas dan efisien dari proses pembelajaran sehingga memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif sebagai subjek belajar agar mampu melakukan proses interaksi edukatif. 52 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ISSN 2502-8723

C. Karakteristik Mahasiswa PGSD

Mahasiswa PGSD pada tahap perkembangan berdasarkan psikologis dapat ditinjau dari segi umur dan segi perkembangannya. Dari segi umur, kita dapat melihat bahwa mahasiswa terdiri dari kelompok pemuda dan pemudi yang memiliki umur 18 sampai 30 tahun Piaget dalam Ahmadi dan Sholeh, 2005:45. Dapat kita ketahui bahwa masa umur mahasiswa PGSD mayoritas adalah umur 18 sampai 25 tahun sehingga mereka dapat digolongkan pada masa remaja akhir menuju masa dewasa awalmadya. Kemudian, dari segi perkembangan dinyatakan bahwa tugas perkembangan pada usia mahasiswa merupakan pemantapan pendirian hidup Piaget dalam Ahmadi dan Sholeh, 2005:45. Jika kita telaah kembali, mahasiswa PGSD harus memiliki pendirian hidup sehingga bisa membuat acuanpedoman untuk mendidik calon siswa SD nantinya dan menyiapkan diri dengan berbagai macam keterampilan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk merealisasikan pendirian hidup yang mereka pilih untuk masa depannya. Namun, tercapainya pendirian hidup para mahasiswa ini sangatlah dipengaruhi oleh faktor-faktor sosiokultural. Diharapkan mahasiswa PGSD memiliki sikap hidup yang lebih realistis. Selain itu, pada usia mahasiswa juga berada dalam vitalitas optimum dan perkembangan intelektualnya telah berada pada taraf operasional formal yang menyebabkan kemampuan berpikirnyanalarnya tinggi.

D. Proses Interaksi Edukatif

Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran Sardiman, 2011:1. Namun, interaksi edukatif ini perlu dibedakan sehingga interaksi edukatif yang dimaksud dalam hal ini menitikberatkan pada interaksi pembelajaran yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa. Di dalam proses interaksi edukatif, terjadi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memberikan dan mengembangkan motivasi agar proses belajar yang dilakukan dapat terlaksana secara optimal. Tugas dosen dalam melakukan interaksi edukatif adalah mempermudah dan memotivasi mahasiswa selama kegiatan pembelajaran, serta memfasilitasi dan membimbing mahasiswa untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan tugas mahasiswa adalah subjek belajar, mengembangkan potensi dan kreativitas yang dimiliki sehingga menjadi komponen yang utuh sebagai manusia aktif dan kreatif yang bermoral baik tentunya. Adapun ciri-ciri interaksi edukatif harus memiliki tujuan, prosedur, penggarapan materi yang khusus, pendidik