Alat-alat Bahan-bahan Hewan Pembuatan

BAB BAB BAB BAB III III III III METODE METODE METODE METODE PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penelitian meliputi penyiapan hewan uji marmut, penyiapan sampel, pembuatan ekstrak, formulasi sediaan, pemeriksaan mutu fisik sediaan, dan uji efek anti-aging pada kulit punggung marmut yang telah disinari. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kosmetologi dan Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU. 3.1 3.1 3.1 3.1 Alat-alat Alat-alat Alat-alat Alat-alat Alat-alat yang digunakan adalah seperangkat alat skin analyzer Aramo SG, neraca listrik, pH meter, lampu UV dengan panjang gelombang 366 nm, rotary evaporator, freezedryer, kandang pemasung marmut, lemari pengering, alat-alat gelas laboratorium, penangas air, lumpang, stamfer, pot plastik, gunting dan alat cukur bulu marmut. 3.2 3.2 3.2 3.2 Bahan-bahan Bahan-bahan Bahan-bahan Bahan-bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah paraffin liquidum, lanolin, gliserol monostearat, cetyl alkohol, butil hidroksi toluen, Na. metabisulfit, aqua destilata, ekstrak kelopak bunga rosella, vitamin C, metil biru, larutan dapar pH asam 4,01, larutan pH netral 7,01, pelarut teknis: etanol 70. Universitas Sumatera Utara 3.3 3.3 3.3 3.3 Hewan Hewan Hewan Hewan Uji Uji Uji Uji Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 Ekor Marmut dengan berat badan 350-500 gram. Penyiapan hewan uji: Sebanyak 15 ekor marmut dicukur bulu punggungnya seluas 2, 5 x 2, 5 cm, 1 hari sebelum dilakukan penyinaran. Kemudian marmut dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: a. Kelompok I : 3 ekor marmut untuk krim blanko tanpa zat aktif b. Kelompok II : 3 ekor marmut untuk kelompok krim ekstrak kelopak bunga rosella 0, 5 c. Kelompok III : 3 ekor marmut untuk kelompok krim ekstrak kelopak bunga rosella 0,75 d. Kelompok IV : 3 ekor marmut untuk kelompok krim ekstrak kelopak bunga rosella 1 e. Kelompok V : 3 ekor marmut untuk kelompok krim vitamin C 2 Semua kelompok hewan uji diukur kondisi kulit awalnya yang meliputi: Moisture kelembaban, Evennes kehalusan kulit, Pore pori, Spot noda, dan wrinkle keriput dengan menggunakan alat skin analyzer. 3.4 3.4 3.4 3.4 PPPPengumpulan engumpulan engumpulan engumpulan D D D Dan an an an PPPPengolahan engolahan engolahan engolahan SSSSampel ampel ampel ampel 3.4.1 3.4.1 3.4.1

3.4.1 Teknik Teknik

Teknik Teknik peng peng peng pengumpulan umpulan umpulan umpulan sampel sampel sampel sampel Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan tumbuhan daerah yang satu dengan daerah lain. Bahan Universitas Sumatera Utara tumbuhan yang digunakan adalah kelopak bunga rosela yang diambil dari Jalan Rukun Kampung Kolam Kecamatan Medan Tembung Sumatera Utara. 3333....4444.2 .2 .2 .2 Pengolahan Pengolahan Pengolahan Pengolahan ssssampel ampel ampel ampel Kelopak bunga Rosella segar sebanyak 10 kg, dipisahkan dari bijinya, disortasi, dikumpulkan, dicuci, lalu ditiriskan. Ditimbang kelopak rosela sebagai berat basah menjadi 1,8 kg. Kemudian dikeringkan dilemari pengering hingga kering selama 4 hari dan diperoleh berat kering sebanyak 0,8 kg. Lalu diserbukkan dan disimpan pada wadah yang terlindung dari sinar matahari. 3333....4.3 4.3 4.3 4.3 Pembuatan Pembuatan Pembuatan Pembuatan eeeekstrak kstrak kstrak kstrak kkkkelopak elopak elopak elopak bbbbunga unga unga unga Rosela Rosela Rosela Rosela Pembuatan ekstrak kelopak bunga rosella dilakukan dengan cara maserasi. Prosedur pembuatan ekstrak: sebanyak 500 g kelopak rosella, dihaluskan lalu dimasukkan dalam bejana. Simplisia direndam dengan penyari etanol 70 sebanyak 3,75 liter. Biarkan 5 hari, diaduk sehari sekali. Setelah 5 hari, serkai, ampas diperas. Ampas ditambah cairan penyari secukupnya, aduk serkai hingga keseluruhan sari yang diperoleh 5 liter Ditjen POM, 1986. Dan kemudian di rotary evaporator untuk menguapkan pelarut lalu dikeringkan dengan freezedryer selama 24 jam dengan tekanan 2 atm, hingga diperoleh ekstrak rosella. Universitas Sumatera Utara 3.5 3.5 3.5 3.5 Formula