BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Supervisi 2.1.1 Pengertian Supervisi
Menurut Kron 1987 Supervisi adalah merencanakan, mangarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong dan memperbaiki,
memerintah, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap tenaga keperawatan dengan sabar, adil, bijaksana sehingga setiap tenaga keperawatan dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan baik, trampil, aman, tepat, secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan tugas mereka.
Menurut Swansburg Russell 1990 Supervisi adalah proses kemudahan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan staf keperawatan
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut Gillies 1994 Supervisi termasuk kegiatan inspeksi terhadap hasil kerja menilai kemampuan kerja dan memperbaiki
penampilan kerja. Marquis Huston 2010 mengemukakan supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu tenaga
keperawatan dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
2.1.2 Tujuan Supervisi
1. Tujuan supervisi adalah untuk inspeksi, mengevaluasi dan peningkatan hasil
kerja atau prestasi kerja Gillies, 1994.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan supervisi adalah membimbing atau membina tenaga perawat secara
individu agar ketrampilanya optimal dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan keterbatasan tugas tenaga keperawatan tersebut Kron, 1987.
3. Tujuan supervisi adalah memfasilitasi penggunaan sumber-sumber untuk
penyelesaian tugas staf keperawatan Swansburg, 1990.
2.1.3 Sasaran Supervisi
Menurut Swansburg 2000 sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah: 1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola, struktur, dan hirarki kualifikasi staf
2. Mengembangkan kesinambungan asuhan keperawatan.
3. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.
4. Sistem da n prosedur yang tidak menyimpang.
5. Pembagian tugas, wewenang
6. Penyimpangan kekuasaan, kedudukan dan keuangan.
2.1.4 Tugas dan Fungsi Supervisor
Tugas supervisor adalah mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman dan aman, efektif dan efisien. Tugas dan fungsi supervisor menurut
Suyanto 2009 sebagai berikut: 1. Mengorientasi staf dan pelaksana keperawatan terutama pegawai baru
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan 3. Memberikan pengarahan dalam pelaksana tugas agar menyadari, mengerti
terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan 4.
Memberikan pelayanan bimbingan kepada pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gillies 2000, tugas kepala ruangan sebagai supervisor terdiri dari empat area penting, yaitu:
1.Area Personal Keperawatan Area supervisi kepala ruangan dalam ketenagaan keperawatan meliputi 1
keterlibatan penerimaan tenaga keperawatan pada saat wawancara 2 seleksi staf di ruang rawat yang menjadi tanggung jawabnya, 3 melakukan evaluasi terhadap
pelaksana perawatan yang berada dalam ruang lingkup tanggung jawabnya, 4 memberikan nasehat kepada pelaksana perawatan untuk dapat disiplin, 5
memotivasi staf untuk dapat taat pada standar perawatan yang berlaku, 6 memberikan informasi yang diperlukan staf baru, 7 memperbaiki kebijakan dan
prosedur di unitnya apabila diperlukan, 8 menyimpan semua dokumen yang berkaitan dengan kegiatan dan problem staf, 9 mengadakan
perubahanpembaharuan yang sifatnya positif, 10 mengatur dan mempertahankan penjadwalan dinas agar tetap fleksibel untuk semua staf, dan 11 membuat iklim
kerja agar tetap nyaman bagi staf. 2. Area Lingkungan dan Peralatan
Area lingkungan dan peralatan yang menjadi tanggung jawab kepala ruangan sebagai supervisor adalah menjaga keamanan, kebersihan, kenyamanan,
terlibat menentukan anggaran terutama yang berkaitan dengan keperawatan, mengevaluasi dan memantau kelengkapan peralatan di ruang lingkup tanggung
jawabnya, membina kerja sama yang baik, membuat laporan dan menjaga terselenggaranya komunikasi yang baik di dalam ruangan dan bagian lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Area Asuhan Keperawatan Area supervisi dalam asuhan keperawatan meliputi menjaga asuhan
keperawatan sesuai dengan standar, menjaga dan meningkatkan standar dengan program Quality assurance QA, mengawasi dan mengevaluasi kualitas asuhan
keperawatan klien dan lingkungan sesuai dengan program QA, mendokumentasikan standar dan asuhan keperawatan, koordinasi semua kegiatan
yang berada di ruang lingkup tanggung jawab, membantu pelaksana perawatan dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi asuhan keperawatan,
menjadi penasehat dan pelindung klien, membina komunikasi yang baik dengan klien, keluarga dan profesi kesehatan lainnya di ruang lingkup tanggung
jawabnya, ikut aktif dalam komite dan organisasi profesi yang ada, dan menjaga keserasian administrasi keperawatan tentang rahasia .
4. Area Pendidikan dan Pengembangan Staf Area supervisi dalam area pendidikan dan pengembangan staf terdiri dari
koordinasi dengan staf untuk pengembangan, perencanaan, implementasi dan evaluasi dalam orientasi pegawai baru, koordinasi dengan staf untuk
pengembangan dan perencanaan pendidikan yang dibutuhkan oleh staf keperawatan, koordinasi dengan staf untuk menentukan sumber daya yang
diperlukan di unitnya, kerja sama dengan instruktur klinik perawatan dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi praktik siswamahasiswa,
mempertanggung jawabkan kecukupan kebutuhan pengembangan staf, memelihara hubungan baik dengan masyarakat, sambil mengintepretasikan
filosofi, tujuan, kebijakan dan prosedur prosedur untuk semua klien dan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat, menunjang dan ikut partisipasi dalam penelitian perawatan dan melengkapi atau merevisi prosedur yang ada di unitnya.
Suyanto 2009 menerangkan bahwa supervisi keperawatan dilaksanakan oleh personil atau bagian yang bertanggung jawab antara lain:
1. Kepala Ruangan
Bertanggung jawab untuk melakukan supervisi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien di ruang perawatan yang dipimpinnya. Kepala
ruangan mengawasi perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pengawas Perawatan
Ruang perawatan dan unit pelayanan yang berada di bawah unit pelaksana fungsional UPF mempunyai pengawas yang bertanggung jawab mengawasi
jalannya pelayanan keperawatan. 3.
Kepala Bidang Keperawatan Sebagai top manager dalam keperawatan, kepala bidang keperawatan
bertanggung jawab untuk melakukan supervisi baik secara langsung atau tidak langsung melalui para pengawas perawatan.
2.1.5 Kompetensi Supervisor