43
4.2.3. Pengujian C-Organik dari Pupuk Organik Cair Yang Dihasilkan Dengan
Menggunakan Rumen Sapi Segar Gambar 4.5. Kurva Perubahan C-Organik dari Pupuk Organik Cair-Vs- Konsentrasi
Rumen Sapi Segar
Dari kurva gambar 4.5. di atas terlihat bahwa tanpa penambahan rumen sapi segar, pupuk cair yang terbentuk mengandung C-Organik sebesar 0.38 . Dengan
adanya penambahan rumen sapi segar maka C-Organik di dalam pupuk organik cair
Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan mengalami penurunan. Terlihat bahwa dengan penambahan rumen sapi segar sebanyak 10 maka pupuk cair yang terbentuk mengalami penurunan
kadar C-Organik hingga 0,3253 , tetapi selanjutnya dengan penambahan rumen sapi segar di atas 10 , kandungan C-Organik di dalam pupuk kompos cair yang
dihasilkan terlihat semakin meningkat dengan adanya penambahan konsentrasi rumen sapi segar.
44
4.2.4. Pengujian C-Organik dari Pupuk Organik Cair Yang Dihasilkan Dengan
Menggunakan Rumen Sapi Yang Diaktifkan Perubahan C-Organik dengan memanfaatkan rumen sapi dengan pengaktifan
dapat dilihat pada Kurva berikut.
Gambar 4.6. Kurva Perubahan C-Organik-Vs-Konsentrasi Rumen Sapi Yang Diaktifkan
Dari Kurva gambar 4.6. di atas terlihat bahwa Bahan Pupuk Organik Cair mengalami kenaikan C-Organik dengan adanya penambahan persentase rumen
sapi yang diaktifkan hingga 10 . Tetapi penambahan rumen sapi yang diaktifkan
Universitas Sumatera Utara
dengan konsentrasi di atas 10 hingga 50 tidak menunjukkan perubahan C- Organik yang signifikan.
4.2.5. Pengujian Konsentrasi Nitrogen dari Pupuk Organik Cair Yang
Dihasilkan Dengan Menggunakan Rumen Sapi Segar 45
Perubahan Nitrogen dari pupuk organik cair dengan memanfaatkan rumen sapi segar adalah sebagaimana terlihat pada kurva berikut.
Gambar 4.7. Kurva Perubahan Konsentrasi Nitrogen-Vs-Konsentrasi Rumen Sapi Segar
Dari kurva gambar 4.7. di atas terlihat bahwa dengan adanya penambahan rumen sapi segar maka terjadi kenaikan konsentrasi N di dalam pupuk organic cair.
Terlihat bahwa peningkatan konsentrasi Nitrogen di dalam pupuk organik cair berlangsung secara linier dengan penambahan konsentrasi rumen sapi segar
yang ditambahkan.
4.2.6. Pengujian Konsentrasi Nitrogen dari Pupuk Organik Cair Yang
Dihasilkan Dengan Menggunakan Rumen Sapi Yang Diaktifkan
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan rumen sapi yang diaktifkan maka terlihat perubahan konsentrasi Nitrogen di dalam pupuk organik cair yang dihasilkan sebagaimana
terlihat pada kurva berikut. 46
Gambar 4.8. Kurva Perubahan Konsentrasi Nitrogen-Vs-Konsentrasi Rumen Sapi Yang Diaktifkan
Dari kurva gambar 4.8. di atas terlihat bahwa dengan penambahan 10 rumen sapi yang diaktifkan maka terjadi peningkatan konsentrasi nitrogen sebesar
0,1973 , tetapi selanjutntya dengan penambahan 20 rumen sapi yang diaktifkan maka peningkatan yang terjadi hanya 0,0190 dan peningkatan konsentrasi rumen
Universitas Sumatera Utara
sapi selanjutnya hanya memberikan sedikit penambahan terhadap konsentrasi nitrogen di dalam pupuk organic cair yang dihasilkan.
47
4.2.7. Pengujian Konsentrasi Posfor dari Pupuk Organik Cair Yang Dihasilkan