Pengambilan Bahan Penyiapan Simplisia Pembuatan Ekstrak Etanol Penapisan Fitokimia a.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Pengambilan Bahan

Daun rambutan diambil dari taman Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya daun dideterminasi di Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia LIPI Cibinong, Bogor.

3.3.2 Penyiapan Simplisia

Sampel daun rambutan Nephelium lappaceum Linn yang diperoleh disortasi basah kemudian ditimbang. Sampel daun rambutan selanjutnya dicuci bersih dengan air mengalir lalu dikeringkan pada suhu ruangan dengan cara dikering-anginkan. Sampel daun rambutan yang telah kering disortasi kering dan ditimbang kemudian dihaluskan menggunakan blender hingga diperoleh serbuk daun rambutan Nephelium lappaceum Linn. Serbuk daun rambutan kemudian disimpan dalam wadah yang bersih untuk dilakukan langkah selanjutnya.

3.3.3 Pembuatan Ekstrak Etanol

Serbuk simplisia daun rambutan Nephelium lappaceum Linn dimaserasi dengan etanol 70 selama 2 sampai 3 hari dengan beberapa kali pengadukan kemudian disaring. Maserasi dilakukan sampai filtrat terakhir mendekati jernih. Filtrat yang terkumpul kemudian dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator pada suhu 45-50 C hingga diperoleh ekstrak kental etanol. Rendemen ekstrak = x 100

3.3.4 Penapisan Fitokimia a.

Identifikasi alkaloid Sebanyak satu gram serbuk simplisia dibasakan dalam 5 mL ammonia 30. Dikocok kuat kemudian ditambahkan 20 mL kloroform dan dikocok kembali dengan kuat larutan A. Setengah larutan A tersebut diekstraksi dengan 10 mL asam klorida 1:10 sehingga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diperoleh larutan B. Larutan B dibagi dalam dua tabung reaksi, ditambahkan masing masing pereaksi Dragendorff dan Mayer. Bila terbentuk endapan merah bata dengan pereaksi Dragendorff dan endapan putih dengan pereaksi Mayer menunjukkan adanya senyawa alkaloid Farnsworth, 1996.

b. Identifikasi Flavonoid

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) DENGAN METODE 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)

4 28 24

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum Linn) dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

16 96 83

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn) dengan Metode DPPH (2,2- Difenil-1-Pikrilhidrazil).

11 52 78

Isolasi dan Skrining Fitokimia Bakteri Endofit Dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri

18 134 81

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SITESIS DARI RISINOLEATMINYAK JARAK DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL).

2 6 18

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) OLEH KURKUMIN DAN TURUNAN 4-FENILKURKUMIN AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) OLEH KURKUMIN DAN TURUNAN 4-FENILKURKUMIN.

0 2 9

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR BUAH PALA (Myristica Fragan Houtt) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).

0 11 89

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN CEPLIKAN (Ruellia tuberosa L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl).

0 1 2

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN DEWA (Gynura procumbens) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 8