60
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbac
h’s Alpha
Jumlah Pernyataan
Keterangan
Kualitas LKPD 0.818
9 Reliable
Penerapan SAP 0.788
8 Reliable
Kompetensi SDM 0.913
5 Reliable
Pemanfaatan TI 0.824
9 Reliable
Sumber : Data yang diolah SPSS,2016
4.4.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efisien. Hasil uji asumsi klasik tercantum pada
tabel 4.6, tabel 4.7 dan gambar 4.1.
4.4.2.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti
menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov K-S. dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov- Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significant
α = 5.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 77
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 2.24942907
Most Extreme Differences Absolute
.083 Positive
.083 Negative
-.073 Kolmogorov-Smirnov Z
.726 Asymp. Sig. 2-tailed
.668 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebebar 0.668, Karena nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.4.2.2 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model
regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model.
Regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai
tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.7 berikut:
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan
VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Penerapan SAP
memiliki nilai tolerance 0,585; Kompetensi SDM memiliki nilai tolerance 0,612; dan Pemanfaatan TI memiliki nilai tolerance 0,574. Jika dilihat dari VIF, masing-
masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Penerapan SAP memiliki VIF 1,709; Kompetensi SDM memiliki VIF 1,634; dan Pemanfaatan TI memiliki
VIF 1,743. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
1.015E-015 2.971
.000 1.000
Penerapan SAP .000
.089 .000
.000 1.000
.585 1.709
Kompetensi SDM .000
.086 .000
.000 1.000
.612 1.634
Pemanfaatan TI .000
.108 .000
.000 1.000
.574 1.743
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Universitas Sumatera Utara
63
4.4.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas